1111
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010
tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta
Penyampaian
Policy Statement
1. Memberikan kemudahan, kepastian hukum dan meningkatkan
pelayanan kepada PKP dalam melaporkan kegiatan serta
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan
PPnBM
2. Melaksanakan Pasal 14 PMK-181/PMK.03/2007 stdd PMK152/PMK.03/2010
3. Mengakomodir perubahan ketentuan dalam UU KUP dan UU
PPN
4. Mendorong WP untuk melaporkan SPT dalam bentuk elektronik
Dasar Hukum
SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk kertas
dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan
jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
perpajakan.
benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar
dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya;
lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan
jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek
pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan.
5
A2
B3
A1
B4
B3
B2
B1
B2
B1
1107
AB
PER-146/PJ./2006
stdtd PER-14/PJ./2010
1195
1111
1108
KEP-12/PJ./1995
PER-44/PJ./2010
PER-29/PJ./2008 stdd
PER-15/PJ/2010
1111
1111 DM
Induk
Induk
Induk
Lampiran A
1. Ekspor
Form A1
2. Dalam Negeri
Form A2
3. Rincian
Penyerahan
Form AB
Lampiran B
1. Impor
2. Dalam Negeri
Form A DM
Form B1
Form B2
Form R DM
3. Norma
4. PM Lainnya
(Kompensasi)
5. Uncreditable
Form B3
1111 A1
1111 A2
1111 B3
Lampiran
1111 AB
1111 B2
1111 B1
DEFINISI
1. e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh
DJP.
2. Data elektronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan
dari e-SPT.
3. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik
yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu
komputer ke komputer lainnya, antara lain flash disk dan
Compact Disc (CD).
4. Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) adalah
perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Dirjen
Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
penyampaian SPT Masa PPN secara elektronik ke DJP.
5. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan
secara on-line yang real time melalui laman DJP
(www.pajak.go.id) atau ASP.
9
Diunduh di http://www.pajak.go.id
10
KRITERIA
PKP yang:
a. melaporkan PEB, Pemberitahuan Ekspor JKP//BKP TB;
b. menerbitkan FP selain yang digunggung, dan/atau menerima Nota
Retur/Nota Pembatalan;
c. melaporkan PIB dan/atau SSP atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari LDP;
d. menerima FP yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota
Retur/Nota Pembatalan; atau
e. menerima FP yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau
menerbitkan
Nota
Retur/Nota
Pembatalan
atas
pengembalian
BKP/pembatalan JKP yang PMnya tidak dapat dikreditkan atau mendapat
fasilitas,
dengan jumlah:
< 25 dokumen dalam
1 Masa Pajak
11
Formulir kertas
(hard copy)
Disampaikan
secara manual
KPP/KP2KP
Pos/ekspedisi/kurir
Bentuk SPT
Secara manual
(Media Elektronik)
Data elektronik
(e-SPT)
Disampaikan
CD
Secara elektronik
(e-Filing)
12
SPT tidak
ditandatangani
SPT dianggap
tidak
disampaikan
SPT tidak
lengkap
SANKSI
13
PENGGUNAAN FORMULIR
SPT MASA PPN PEMBETULAN
Pembetulan sebelum Masa Pajak Januari 2011:
Menggunakan formulir lama sesuai SPT yang
dibetulkan
Sesuai ketentuan
POKOK PERUBAHAN
1107
1111
Pengembalian pendahuluan:
Pengembalian pendahuluan:
POKOK PERUBAHAN
1107
1111
Kolom FP sederhana:
17
POKOK PERUBAHAN
1107
1111
Menampung
pelaporan
SSP
atas
pembayaran kembali PM oleh PKP Gagal
Berproduksi
18
POKOK PERUBAHAN
Hal Penting Terkait Restitusi
Atas PPN Lebih Bayar diajukan kompensasi
Restitusi dapat diajukan pada akhir tahun buku
Restitusi pada setiap Masa Pajak hanya dapat diajukan oleh PKP
tertentu (Ps 9 (4b) UU PPN), yaitu PKP yang melakukan ekspor,
penyerahan kepada Pemungut PPN, atau penyerahan yang
mendapat fasilitas PPN tidak dipungut.
Restitusi kepada PKP berisiko rendah, dilakukan dengan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
19
Formulir 1111 A1
Berisi daftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan/atau
ekspor JKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.
21
A1
BKP,
Formulir 1111 A2
Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri dengan Faktur
Pajak.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri yang
menggunakan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP
atau Nota Pembatalan JKP yang diterima oleh PKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.
23
A2
Dalam
hal
Nota
Retur/Nota
Pembatalan, nilai DPP, PPN, dan
PPnBM ditulis dalam tanda kurung ( )
sebagai pengurang
24
Formulir 1111 B1
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas impor BKP dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.
25
B1
Formulir 1111 B2
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan BKP
dan/atau JKP Dalam Negeri.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterima oleh PKP
serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang
diterbitkan oleh PKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.
27
B2
Formulir 1111 B3
Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam negeri, impor, dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang tidak
dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian BKP
atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak Masukannya
tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.
29
B3
Formulir 1111 AB
Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan pindahan dari
formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3 yang telah diisi
sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.
Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP, PPN, dan
PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli
serta nama dan tanda tangan penjual.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.
31
AB
32
AB
33
Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini harus diisi dan
disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing), Formulir ini
tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan kegiatan
penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan diisi dengan angka 0
(Nol).
34
Induk
35
Induk
36
Induk
Untuk melaporkan pembayaran
kembali PM oleh PKP Gagal
Berproduksi
CONTOH
SPT MASA PPN PEMBETULAN
38
PPN (Rupiah)
Rp.
1.000.000
Rp.
1.100.000 (-)
Rp.
(100.000)
39
PPN (Rupiah)
Rp.
(500.000)
Rp.
1.000.000 (-)
Rp.
(1.500.000)
40
PPN (Rupiah)
Rp.
(150.000)
Rp.
(200.000) (-)
Rp.
50.000
PPN (Rupiah)
Rp.
Rp.
Rp.
(150.000)
(-)
43
2.
PPN (Rupiah)
Rp.
Rp.
Rp.
0
(1.000.000) (-)
1.000.000
Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :
2.
PPN (Rupiah)
Rp.
Rp.
0 (-)
ButirII.E
II.F
- PPN
KB
(LB)
karena
pembetulan
Rp.
0
Butir
tidak
perlu
diisi
(diisi
dengan
angka 0), karena tidak ada LB
pada Masa Januari yang
dikompensasikan ke Februari.
44
2.
PPN (Rupiah)
Rp.
250.000
Rp.
Butir
II.Fmenyetor
- PPN KB
(LB)
karena
pembetulan dan dikenai sanksi
Rp.
PKP
harus
PPN
sebesar
Rp1.250.000,00
(1.000.000) (-)
1.250.000
Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar
2.
3.
PPN (Rupiah)
Rp.
250.000
Rp.
0 (-)
Butir
- PPN
250.000
Butir
II.EII.F
tidak
perluKB
diisi(LB)
(diisikarena
denganpembetulan
angka 0), karena tidak ada LBRp.
pada Masa Januari
yang
dikompensasikan ke Februari.
PKP harus menyetor PPN sebesar Rp250.000,00 dan dikenai sanksi
45
PPN (Rupiah)
Rp.
Rp.
Rp.
750.000
0 (-)
750.000
46
Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp5.000.000,00 (PK: Rp3.000.000,00 dan PM: Rp8.000.000,00). LB
tersebut dikompensasikan ke Februari 2011.
SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp3.000.000,00 (PK: Rp6.000.000,00 dan PM: Rp9.000.000,00). PM tersebut
sudah termasuk kompensasi dari Masa Januari Rp 5.000.000,00.
Maret 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011, LB yang sudah dikompensasi diminta untuk
direstitusi.
Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 dan Februari adalah sebagai
berikut:
SPT Masa PPN
Pembetulan
Butir II.A PK
Masa Januari Butir II.C - PM
Pembetulan
Masa
Februari
5.
6.
PPN (Rupiah)
Rp.
3.000.000
Rp.
8.000.000
Rp.
Rp.
Rp.
(5.000.000)
(5.000.000) (-)
0
Butir II.A PK
Rp.
6.000.000
Butir II.C - PM
Rp.
4.000.000
Rp.
2.000.000
Rp.
Rp.
(3.000.000) (-)
5.000.000
PPn BM
Pembetulan SPT Masa PPN jika PKP tersebut wajib PPnBM, maka pada
prinsipnya sama dengan contoh soal penghitungan PPN.
PKP yang mengekspor BKP Mewah dapat meminta kembali PPnBM yang
telah dibayar pada waktu perolehan BKP Mewah tersebut.
Dalam hal PKP yang menghasilkan BKP Mewah, mengalami lebih bayar
PPnBM karena adanya retur penjualan BKP Mewah atau pembetulan
yang diakibatkan oleh kesalahan penerapan tarif atau kesalahan hitung,
maka PPnBM yang lebih dibayar tersebut dilaporkan pada Masa Pajak
berikutnya pada Formulir 1111 butir V.B PPnBM Disetor Dimuka Dalam
Masa Pajak Yang Sama.
48
CONTOH SOAL
Identitas PKP
50
Keterangan
7 Jan
2011
Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura tanpa memakai L/C
dengan Nilai Ekspor sebesar Rp2 Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh
DJBC pada tanggal 12 Januari 2011 (PEB-0000023).
10 Jan
2011
Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman Televisi ukuran 54 pesanan dari
Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa maklon yang diterima adalah sebesar
Rp50.000.000 dan televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan tanggal
PEB yang telah diberikan persetujuan pada tanggal 10 Januari 2011.
Pemberitahuan ekspor jasa dibuat pada tanggal 10 Januari 2011 (EJKP 00001).
11 Jan
2011
Diserahkan 10 unit Televisi ukuran 29 dengan harga jual Rp30 juta kepada
Kementerian Kehutanan di Jakarta untuk memantau kebakaran hutan. Faktur Pajak
dibuat pada tanggal 11 Januari 2011 (020.000-11.00000001).
12 Jan
2011
13 Jan
2011
Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa pada hari ini telah dijual
Televisi 14 inch dengan nilai jual sebesar Rp1 juta kepada konsumen yang tidak
diketahui identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari 2011 tanpa
mencantumkan identitas pembeli (010.000-11.00000003).
51
Keterangan
15 Jan
2011
Diserahkan spare part Televisi kepada PT MEKAR SARI yang berada di kawasan
berikat. Atas penyerahan tersebut PPN yang terutang sebesar Rp40 juta tidak
dipungut. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2011 (070.00011.00000004).
18 Jan
2011
Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar Rp50 juta. Atas
penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur
Pajak dibuat pada tanggal 18 Januari 2011 (080.000-11.00000005).
21 Jan
2011
Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp 120 juta kepada PT Recycle Mart. Faktur
Pajak dibuat tanggal 21 Januari 2011 (090.000-11.00000006).
23 Jan
2011
25 Jan
2011
Diterima Nota Retur (NR-05/1/2011) dari PT ANGKASA RAYA atas Faktur Pajak
Nomor 010.000-11.00000002 sebesar Rp 20 juta, karena Televisi yang diserahkan
rusak.
52
Keterangan
8 Januari Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah dibayar PPN terutang pada
2011
tanggal 8 Januari 2011 sebesar Rp45 juta melalui bank Permata atas impor bahan
baku untuk pembuatan Televisi dari Sony Corp Jepang.
9 Januari Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang melakukan kegiatan
2011
konsultasi teknik di pabrik dengan nilai penggantian sebesar Rp500.000.000. SSP
atas pemanfaatan telah dibuat (NTPN: 0101020203030404) untuk penyetoran
PPN atas pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean pada tanggal 9 Januari
2011.
17 Januari Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp5.500.000 (termasuk PPN) kepada PT
2011
Telkom.
Atas transaksi tersebut PT SONY SEJAHTERA menerima bukti
pembayaran berupa kuitansi.
19 Januari Dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat spare part Televisi yang
2011
diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar Rp. 550 juta, dengan
PIB nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2011. Atas Impor tersebut PT SONY
SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN dibebaskan.
53
Keterangan
Data Tambahan:
1. Dalam SPT Masa PPN Desember 2010 terdapat kelebihan pembayaran PPN
sebesar Rp1.500.000,- yang diminta dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah
54
Pengisian SPT
PEB-0000023
12-01-2011
2.000.000.000
BKP
56
PEB-0000023
07-01-2011
2.000.000.000
BKP
EJKP 00001
10-01-2011
50.000.000
JKP
2.050.000.000
57
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
58
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
59
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
60
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
070.000-11.00000004 15-01-2011
400.000.000
40.000.000
PT Mekar Sari
61
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
000000000000000
070.000-11.00000004 15-01-2011
080.000-11.00000005 18-01-2011
400.000.000
50.000.000
40.000.000
5.000.000
PT Mekar Sari
Kedubes China
62
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
PT Mekar Sari
Kedubes China
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
000000000000000
070.000-11.00000004 15-01-2011
080.000-11.00000005 18-01-2011
400.000.000
50.000.000
40.000.000
5.000.000
PT Recycle Mart
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
090.000-11.00000006 21-01-2011
120.000.000
12.000.000
63
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
PT Mekar Sari
Kedubes China
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
000000000000000
070.000-11.00000004 15-01-2011
080.000-11.00000005 18-01-2011
400.000.000
50.000.000
40.000.000
5.000.000
PT Recycle Mart
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
090.000-11.00000006 21-01-2011
120.000.000
12.000.000
000000000000000
040.000-11.00000007 23-01-2011
1.500.000
150.000
64
Kemenhut Jkt
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
020.000-11.00000001 11-01-2011
30.000.000
3.000.000
PT Angkasa Raya
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000002 12-01-2011
50.000.000
5.000.000
000000000000000
010.000-11.00000003 13-01-2011
1.000.000
100.000
PT Mekar Sari
Kedubes China
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
000000000000000
070.000-11.00000004 15-01-2011
080.000-11.00000005 18-01-2011
400.000.000
50.000.000
40.000.000
5.000.000
PT Recycle Mart
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
090.000-11.00000006 21-01-2011
120.000.000
12.000.000
000000000000000
040.000-11.00000007 23-01-2011
1.500.000
150.000
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
NR-05/1/2011
PT Angkasa Raya
25-01-2011
(20.000.000) (2.000.000)
632.500.000
010.000-11.00000002
63.250.000
65
PIB-0000052
08-01-2011
450.000.000
45.000.000
BKP
66
PIB-0000052
08-01-2011
450.000.000
45.000.000
BKP
0101020203030404
09-01-2011
500.000.000
50.000.000
JKP
950.000.000
95.000.000
67
PT Telkom
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
xxxxx
17-01-2011
5.000.000
500.000
68
PT Telkom
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
xxxxx
17-01-2011
5.000.000
500.000
PT Kompak
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000020 16-01-2011
50.000.000
5.000.000
69
PT Telkom
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
xxxxx
17-01-2011
5.000.000
500.000
PT Kompak
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000020 16-01-2011
50.000.000
5.000.000
Aritonang
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000028 21-01-2011
5.000.000
500.000
70
PT Telkom
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
xxxxx
17-01-2011
5.000.000
500.000
PT Kompak
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000020 16-01-2011
50.000.000
5.000.000
Aritonang
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
010.000-11.00000028 21-01-2011
5.000.000
500.000
PT Abadi
xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
R 01/2/04
23-01-2011
(20.000.000) (2.000.000)
40.000.000
010.000-11.00000034
4.000.000
71
000000000000000
PIB-0000064
19-01-2011
550.000.000
55.000.000
550.000.000
55.000.000
A1
2.050.000.000
632.500.000
63.250.000
152.500.000
15.250.000
30.000.000
3.000.000
400.000.000
40.000.000
50.000.000
5.000.000
950.000.000
95.000.000
40.000.000
4.000.000
550.000.000
55.000.000
1.540.000.000
154.000.000
99.000.000
B3
B2
A2
B1
2.050.000.000
632.500.000
63.250.000
22.500.000
2.250.000
175.000.000
17.500.000
30.000.000
3.000.000
400.000.000
40.000.000
50.000.000
5.000.000
950.000.000
95.000.000
40.000.000
4.000.000
550.000.000
55.000.000
1.540.000.000
154.000.000
99.000.000
1.500.000
1.500.000
100.500.000
2.050.000.000
175.000.000
30.000.000
17.500.000
400.000.000
50.000.000
2.705.000.000
0
40.000.000
5.000.000
65.500.000
3.000.000
2.682.500.000
17.500.000
0
100.500.000
(83.000.000)
AB
75
2.500.000.000
175.000.000
30.000.000
17.500.000
400.000.000
50.000.000
2.705.000.000
0
40.000.000
5.000.000
65.500.000
3.000.000
2.682.500.000
17.500.000
0
100.500.000
(83.000.000)
X
X
X
76
400.000.000
40.000.000
31
01
2011
xxxxxxxxxxxxxxxx
400.000.000
40.000.000
31
01
2011
xxxxxxxxxxxxxxxx
1
SSPCP
Bandung
28
Dinda Amelia
Direktur
Keuangan
S
S
02
2011
79
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal
Existing
Perubahan
Ket
Kompensasi
Semua PKP
Pasal 9 ayat
(4) dan (4a)
UU PPN
Kompensasi
karena
pembetulan
Semua PKP
Pasal 9 ayat
(4) dan (4a)
UU PPN
Pasal 9
Ayat (4), apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa
Pajak berikutnya
Ayat (4a), Atas kelebihan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diajukan
permohonan pengembalian pada akhir tahun buku
80
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal
Restitusi tiap
masa pajak
Existing
Semua PKP
Perubahan
Restitusi akhir
tahun
Semua PKP
Ket
Pasal 9 ayat
(4b) atau (4c)
UU PPN
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal
Existing
Perubahan
Ket
Restitusi
prosedur biasa
(pemeriksaan)
PKP 17C UU
KUP
PKP
17C UU KUP
PKP 17D UU KUP
Pasal 17C
dan Pasal 17
D UU KUP
Restitusi
pengembalian
pendahuluan
PKP 17C UU
KUP
PKP
Pasal
17C,Pasal 17
D UU KUP
dan Pasal 9
ayat (4c) UU
PPN
17C UU KUP
PKP 17D UU KUP
PKP Pasal 9 ayat (4c) UU PPN