SAHAM
SAHAM
PREFEREN
Jika saham yang dikeluarkan hanya satu
jenis, maka saham tersebut dinamakan
saham biasa.
Pemegang saham biasa merupakan pemilik
pokok dalam perseroan
Pemegang saham mempunyai hak suara,
turut menentukan dalam pembagian laba,
menentukan penambahan saham baru
Pemegang saham biasa merupakan pemilik
perseroan, berhak untuk memilih anggota-
anggota dewan komisaris.
Saham preferen kumulatif
Saham preferen bersifat non kumulatif
Saham preferen partisipatif
Saham preferen non partisipatif
Pemegang saham preferen mendapatkan
sejumlah dividen tahunan tertentu sebelum
ditentukan dividen untuk pemegang saham
biasa.
Misalkan saham perseroan yang beredar terdiri
atas 2.000 lembar saham biasa yang masing-
masing bernilai pari Rp100.000,00 dan 1.000 lbr
saham preferen 6% partisipatif, yang masing-
masing bernilai pari Rp100.000,00. Seandainya
perseroan memutuskan untuk membagikan
dividen sejumlah Rp27.000.000 maka pembagian
labanya sebagai berikut :
PREFEREN BIASA JUMLAH
Saham yang beredar 100.000,00 200.000,00 300.000,00
…………………
Dividen preferen 6% dan dividen
untuk saham biasa juga 6%.... 6.000,00 12.000,00 18.000,00
Sisa sebesar 9.000,00 dibagi kpd
semua pemegang saham :
9.000,00/300,00 = 3% ……….. 3.000,00 6.000,00 9.000,00
Jumlah Dividen yang dibagikan … 9.000,00 18.000,00 27.000,00
Tarif Pembagian…………………… 9% 9%
Modal Dasar Perseroan
Jumlah maksimum lembar saham yang
bisa dikeluarkan
Modal Ditempatkan
Saham yang telah dicetak dan siap untuk
dijual (masih berada di tangan
perseroan)
Modal Yang Disetor
Bila saham yang ditempatkan telah dijual
dan berada di tangan pemegang saham
Akte pendirian biasanya menyebutkan nilai
tertentu untuk tiap lembar saham yang
disebut nilai pari saham
Namun terkadang akte pendirian tidak
menyebutkan nilai tertentu karena
dianggap membingungkan para calon
penanam modal. Namun demikian dewan
komisaris perseroan menetapkan nilai
saham tersebut tanpa mencantumkannya
secara formal dalam akte pendirian.
Bila saham dijual dengan harga lebih
tinggi dari nilai parinya, maka selisih
kelebihan harga jual diatas nilai pari
disebut Agio Saham.
Bila saham dijual dengan harga lebih
rendah dari nilai parinya, maka selisih
kekurangan harga jual dibawah nilai pari
disebut Disagio Saham
Dalam melakukan penerbitan (penjualan)
saham, perseroan bisa menggunakan jasa
bank yg bertindak sebagai penjamin
(underwriter) pengeluaran saham.
Bank membeli saham dari perseroan dan
menjual kembali kepada investor
(perseroan tidak menanggung risiko bila
saham tidak laku)
Terkadang bank bersedia menjual saham
namun tidak menanggung risiko bila tidak
laku.
Menjual 1000 lbr saham preferen 7%, nilai pari Rp100.000,00, kurs
105
Kas……………………105.000.000
Saham Preferen 7% ……….100.000.000
Agio Saham Preferen………….5.000.000
Menjual 1000 lbr saham preferen 6%, nilai pari Rp100.000,00, kurs
98
Kas …………………….98.000.000
Disagio Saham…………2.000.000
Saham Preferen 6%...........100.000.000
Menjual 5000 lbr saham biasa tanpa nilai pari, harga yang
ditetapkan Rp20.000,00/lembar, harga jual Rp30.000,00/lembar
Kas……………………150.000.000
Saham biasa……………….100.000.000
Agio Saham Biasa…………..50.000.000
Terkadang perseroan menjual sahamnya langsung kpd
investor tanpa melalui bank. Saham dijual kepada para
calon investor yg telah menandatangani kontrak
pesanan sebelum saham dikeluarkan.
Contoh soal pesanan saham :
Misalkan perseroan menerima pesanan 500 lembar
saham biasa yang bernilai pari Rp100.000/lbr. Harga
jual yang disepakati untuk saham tersebut adalah
Rp120.000/lbr yang akan dibayar melalui dua
angsuran masing-masing sebesar Rp40.000 &
Rp80.000.
Mencatat pesanan saham
Piutang pesanan saham biasa…..60.000.000
Saham biasa dipesan ………………50.000.000
Agio saham biasa…………………...10.000.000