Anda di halaman 1dari 24

Industri Jasa Keuangan:

Asuransi

Budi Purwanto
Sistem dan Lembaga
Keuangan
Dana dipasokkan Lembaga Keuangan Dana disediakan
melalui tabungan Bank Komersial melalui pinjaman,
atau investasi lain Perusahaan Asuransi penempatan, dsb
dan Dana Pensiun
PerusahaanInvestasi
Pemasok Dana dll Pengguna Dana
Perorangan Perorangan
Investasi dibuat
Perusahaan Perusahaan
atas nama
Pemerintah pemasok Pemerintah

Pasar Keuangan
Pasar Uang
Pasar Modal
Dana dipasokkan Bursa Dana disediakan
melalui investasi Outer the Counter malalui
langsung penawaran umum,
dsb
Pengertian Asuransi

 Asuransi adalah suatu bentuk


manajemen risiko terutama digunakan
untuk lindung nilai terhadap risiko
kerugian.
 Secara sempit asuransi adalah sistem
untuk menekan kehilangan finansial
dengan menyalurkan risiko kehilangan
dari seseorang atau badan ke pihak
lainnya
Undang-Undang No.2 Th 1992
tentang usaha perasuransian
 perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Unsur-unsur Asuransi
 Orang/badan yang menyalurkan risiko disebut
"tertanggung“
 Badan yang menerima risiko disebut "penanggung".
 Perjanjian antara kedua badan ini disebut polis: sebuah
kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi
yang dilindungi.
 Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada
"penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut
"premi".
 Biaya biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana
yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan
keuntungan.
Contoh
 Seseorang membeli rumah seharga Rp100 juta.
 Mengetahui bahwa kehilangan rumah akan membawa
pada kehancuran finansial, maka diputuskan untuk
mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk polis
kepemilikan rumah.
 Polis tersebut akan menjamin pembayaran
penggantian atau perbaikan rumah bila terjadi
bencana.
 Perusahaan asuransi membebankan premi sebesar
Rp1 juta per tahun.
 Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik
rumah ke perusahaan asuransi.
Prinsip dasar
 *Insurable interest
 Hak untuk mengasuransikan, timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan
dan diakui secara hukum.
 *Utmost good faith
 Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan
lengkap, semua fakta yang material (material fact)
mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak.
 Penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala
sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar
atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Prinsip dasar
 *Proximate cause
 Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan
rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa
adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif
dari sumber yang baru dan independen.
 *Indemnity
 Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan
kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan
tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki
sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252,
253 dan dipertegas dalam pasal 278).
Prinsip dasar
 *Subrogation
 Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
penanggung setelah klaim dibayar.
 *Contribution
 Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya
yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity.
Jenis Asuransi

 Asuransi Jiwa

 Asuransi Kerugian

 Asuransi Sosial

 Reasuransi
Bentuk Kepemilikan
Andil Laba Saham
Tidak Laba
Dibagi, Tidak
Hak Dibagi,
Pemegang Hak
Polis Pemegang
Perusahaan Saham
Asuransi Perusahaan
Mutual Asuransi
Saham
Pemegang
Dividen Saham
Polis sebagai
dari
Hak Kepemilikan
Polis Dividen
Polis
Pemegang Klaim
Polis Pemegang
Polis
Pertumbuhan Asuransi
Umum Tahun 2003-2008

Sumber: Biro Perasuransian BAPEPAMLK


Portfolio Asuransi, 2007

Sumber: Biro Perasuransian BAPEPAMLK


Market Share Asuransi
Kerugian, 2008

Sumber: Biro Perasuransian BAPEPAMLK


Portfolio Asuransi

Prog. As. Sosial & Asuransi PNS &


Jamsostek; 5.6% TNI/Polri; 6.9%

Asuransi Jiwa; 43.8%

Asuransi Kerugian &


Reasuransi; 43.7%
Proporsi Klaim
Prog. As. Sosial & Asuransi PNS &
TNI/Polri; 18%
Jamsostek; 4%

Asuransi Kerugian &


Reasuransi; 33%
Asuransi Jiwa; 45%
Perkembangan
Perusahaan Asuransi
No Keterangan 1996 1997 1998 1999 Juli Juli
Description 2000 2001
1. Asuransi Jiwa / Life Insurance 56 62 62 62 62 61
a. Negara / State-owned 1 1 1 1 1 1
b. Swasta Nasional / Private Nat. 38 39 39 39 39 39
c. Patungan / Joint Venture 17 22 22 22 22 21
2. Asuransi Kerugian / Non Life Ins 98 106 108 109 107 105
a. Negara / State-owned 3 3 3 3 3 3
b. Swasta Nasional / Private Nat. 77 81 81 82 80 79
c. Patungan / Joint Venture 18 22 23 23 24 23
3. Reasuransi / Reinsurance 4 4 5 5 4 4
a. Negara / State-owned 2 2 1 1 0 0
b. Swasta Nasional / Private Nat. 2 2 4 4 4 4
4. Penyelenggara Program Asuransi Sosial & Jamsostek / 2 2 2 2 2 2
Companies which administer Insurance Social
Program & Workers’ Social Security Program
5. Penyelenggara Asuransi untuk PNS dan ABRI / 3 3 3 3 3 3
Companies which administer Insurance for
Civil Servants and Armed Forces.
6. Jumlah / Total (1 s/d 5) 163 177 180 180 178 175
7. Pialang Asuransi/Insurance Brokers 68 62 63 64 70 80
8. Pialang Reasuransi/Rein. Brokers 10 13 13 14 14 16
9. Adjuster Asuransi / Loss Adjusters 21 22 22 22 23 23
10. Konsultan Aktuaria/Actuarial Consultants 18 18 18 18 18 18
Total Aset Industri
Asuransi
Prog. As. Sosial & Asuransi PNS &
Jamsostek; 6% TNI/Polri; 19%

Asuransi Kerugian &


Asuransi Jiwa; 45%
Reasuransi; 30%
Portfolio Investasi Industri
Asuransi
Reksadana/ Mutual Fund; 0.9% Lain-lain / Others; 1.0%

S B I / Certificate Of Bank Indonesia; Penyertaan


4.6% / Private placement; 11.4%
Promes / Promissory note; 2.3%

Hipotik / Mortgage loan; 0.5% Obligasi / Bonds; 10.9%

Saham / Stocks; 3.6%


Pinjaman Polis / Policy loan; 1.9%

Tanah & Bangunan / Property; 4.0%

Sertifikat Deposito/ Certificate Deposit ; 0.4%

Deposito / Time Deposit & CD ; 58.6%


Asuransi Jiwa
 (1) Asuransi jiwa (konvensional),
 Asuransi jiwa perorangan, menanggung risiko
kematian
 (2) Asuransi jiwa bersama,
 S.d.a., kebijakan asuransinya sama, biasanya oleh
perusahaan
 (3) Asuransi jiwa industri, dan
 S.d.a. untuk cakupan bidang kerja tertentu
 (4) Asuransi jiwa kredit.
 Melindungi debitur dari risiko kematian kreditur
Neraca Perusahaan
Asuransi Jiwa
 Long-term liabilities
 Net policy reserves to meet policyholders’ claims
 Long-term assets
 Need to generate competitive returns on savings
components of life insurance policies
 Bonds, equities, government securities
 Policy loans
Asuransi Kerugian

 Asuransi Kebakaran
 Risiko Pemilik rumah
 Asuransi risiko ganda komersil
 Asuransi kredit mobil dan kerusakan fisik
 Asuransi kredit selain mobil.
Neraca Perusahaan
Asuransi Kerugian
 Similar to life insurance companies
(Smaller asset base).

 Major liabilities: loss reserves, loss


adjustment expense and unearned
premiums.
Kepustakaan
 Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

 Saunders, A., Cornett M.M. 2006. Financial Institution Management. McGraw-Hill


International.

 Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT


RajaGrafindo Persada.

 Kuncoro, M & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi.


BPFE Yogyakarta.

 Riyadi, S. 2004. Banking Assets Liability Management. Penerbitan FE-UI

 Gandapradja, P. 2004. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Penerbit PT


Gramedia Utama.

Anda mungkin juga menyukai