Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN

INVESTASI JANGKA PANJANG


(SAHAM)

OLEH

DRA.HJ.DIANA JUNI MULYATI,MM


INVESTASI JANGKA PANJANG
SAHAM
Investasi jangka panjang , dimana investasi waktunya lebih
dari satu tahuny ang termasuk dari salah satu elemen dari
aktiva tak lancar.
Tujuan dari investasi jangka panjang :
• Mengawasi perusahaan lain
• Menjaga hubungan baik dengan perusahaan
• Untuk mendapatkan penghasilan
Pemilikan/investasi dalam saham biasanya untuk melakukan
kontrol terhadap dimana investasi dilakukan .
Perusahaan yang memiliki saham disebut perusahaan induk ,
sedang perusahaan yang dimiliki disebut anak perusahaan
Masalah investasi dalam saham
(saham Penyertaan)

1. Pembelian saham:
a. Preferent stock
b. Common stock
c. Lump sum ( pembelian besama-sama)
2. Penerimaan devident :
a. Cash devident
b. Stock devident
c. Property devident
3. Stock Right/ hak beli saham
4. Stock spilt up/ pemecahan lembar saham
5. penjualan saham
6. Pertukaran saham
PEMBELIAN SAHAM
Harga perolehan pembelian saham adalah : kurs ditambah
dengan biaya pembelian.
Contoh :
Dibeli 1.000 unit saham yang teridiri dari saham biasa dan saham
preferent dengan harga Rp 10.000 per unit, masing-masing l
unit teridiri 2 saham biasa dan 1 saham preferent.
a. Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui yaitu:
Saham biasa =Rp 1.000
Saham preferent =Rp 7.000
Saham biasa = 2.000 X Rp 1.000 =Rp 2.000.000
Saham preferent = 1.000 X Rp 5.000 = 5.000.000
==========
7.000.000
Harga saham biasa = 2.000.000/7.000.000 X 10.000.000
= Rp 2.857.143
Harga saham preerent =5.000.000/7.000.000 X 10.000.000
= Rp 7.142.857
Jurnal :
Saham biasa Rp 2.857.143
Saham preferent 7.142.857
kas Rp 10.000.000
b. Bila hanya harga pasar saham preferent yang diketahui
Harga saham preferent dan saham biasa Rp 10.000 X 1000 =
Rp 10.000.000
Harga saham preferent= 1.000 X Rp 5.000 = 5.000.000
===========
Harga saham biasa Rp 5.000.000
Jurnal :
Saham preferent Rp 5.000.000
Saham biasa 5.000.000
Kas 10.000.000
STOCK DEVIDENT

Yang dimaksud dengan stock devident adalah pembagian


deviden berupa saham sehingga yang bertambah adalah
lembar sahamnya , sedangkan investasinya tetap . Dengan
demikian cost lembar sahamnya akan berkurang.
Contoh :
Perusahaan Abadi mempunyai investasi sebagai berikut :
Lembar Cost/lembar total cost
Investasi 1 80 6.000 480.000
Investasi 2 30 7.500 225.000
Diterima 50% stock devident dari investasi yang dimiliki, sehingga
cost saham akan menjadi sebesar :
lembar cost/lembar total cost
Investasi 1 120 4.000 480.000
Investasi 2 45 5.000 225.000
Dijual 100 lembar investasi 1 dan 30 lembar investasi 2 dengan
harga Rp 750.000.
Penjualan Rp 750.000
100 lembar @ Rp 4.000 =Rp 400.000
30 lembar @ Rp 5.000 = 150.000
=========
Rp 550.000
=========
laba Rp 200.000
=========
Jurnal:
Kas Rp 750.000
investasi saham Rp 550.000
laba 200.000
PROPERTI DEVIDENT
Properti devident adalah devident yang diterima bukan berupa
uang kas dan akan menambah harga pasarnya.
Contoh :
Perusahaan Abadi membagi devident berupa saham yang
dimiliki, setiap pemegang 25 lembar saham PT Abadi akan
mendapatkan 1 lembar saham. Harga jual saham Rp20.000.
Perusahaan Makmur memliki saham perusahaan Abadi
sebanyak 150 lembar ,maka devident yang diterima
perusahaan Makmur adalah sebagai berikut :
150/25 X Rp 20.000 = Rp 120.000
Jurnal:
Investasi saham Rp 120.000
Pendapatan devident Rp 120.000
STOCK RIGHT
(HAK BELI SAHAM )

Hak beli saham adalah hak yang diberikan oleh perusahan


kepada pemegang saham untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan .
Hak yang diberikan berupa satu lembar hak untuk membeli
saham baru, dengan adanya hak beli saham baru maka
rumus dari perhitungan harga pokok adalah sebagai berikut :
Harga pokok hak beli saham :
HPHBS
------------------------- X Harga pokok saham
HPHBS + HPSTHBS
Harga pokok baru untuk saham :
HPSTHBS
------------------------- X Harga pokok saham
HPHBS + HPSTHBS
HPHBS : Harga Pasar Hak Beli Saham
HPSTHBS : Harga Pasar Saham Tanpa Hak Beli Saham
STOCK SPLIT
( PEMECAHAN LEMBAR SAHAM)

Yang dimaksud dengan pemecahan lembar saham adalah:


saham yang dikeluarkan oleh perusahaan akan dipecah
menjadi lebih banyak dengan tujuan untuk memperbaiki
pasaran .
Contoh:
Perusahaan dengan 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal per lembar Rp 20.000 di pecah menjjadi 20.000
lembar dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000

Anda mungkin juga menyukai