Anda di halaman 1dari 39

HAK PEMEGANG SAHAM

(Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan)


Transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam
modal saham:

1. Emisi/Pengeluaran saham baru


2. Penarikan kembali saham yang beredar
3. Pertukaran saham yg beredar dg jenis saham yg berbeda

HAK BELI SAHAM

Yaitu hak yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang


saham utk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Hak Beli Saham ini biasanya dikeluarkan pada saat perusahaan
mengadakan emisi saham

Adi Rizfal Efriadi, SE. M.Si


STIE Ahmad Dahlan, Jakarta
Hak Beli Saham dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk
Sertifikat Hak Beli Saham/HBS (STOCK RIGHT). Untuk
mendapatkan satu lembar stock right, seorang pemegang saham
harus sudah mempunyai beberapa lembar saham sesuai ketentuan
perusahaan.
Stock Right berisi ketentuan-ketentuan mengenai:
1. Jumlah Stock right yg diperlukan utk dapat membeli saham baru
2. Harga penawaran saham baru
3. Jangka waktu berlakunya stock right
4. Ketentuan yg berhubungan dgn cara penggunaan/pertukaran HBS
Contoh kasus:
Akhir tahun 2018 posisi modal saham yg dimiliki perusahaan terdiri
atas 8000 lembar saham biasa, dgn nilai nominal Rp. 1.000 per
lembar. Pada awal tahun 2019 perusahaan mengeluarkan saham
biasa dgn nilai nominal Rp. 1.100 per lembar. Bagi pemegang saham
yg lama diberikan satu lembar stock right utk tiap satu lembar saham
yg dimiliki.
Para pemegang saham yg lama dapat membeli saham biasa baru
dgn harga Rp. 1.250 dgn menunjukkan 5 lembar stock right. Harga
pasar saham biasa tanpa stock right Rp. 1.500 per lembar.
Diberikan waktu 1 minggu utk membeli saham dgn stock right

Penyelesain kasus di atas:


1. Tentukan nilai stock right, rumusnya:

(harga saham tanpa stock right – Harga saham dgn stock right)
Jumlah lembar stock right utk membeli 1 lembar saham baru

Rp. 1.500 – Rp. 1.250


5 lembar
= Rp. 50 per lembar
Jadi nilai stock right yang beredar = 8.000 lembar X Rp. 50 = Rp. 400.000
2. Membuat jurnal utk mencatat penerbitan Stock Right:
Laba ditahan Rp. 400.000 -
Hak Beli Saham Biasa Beredar - Rp. 400.000
3. Apabila seluruh Stock Right digunakan utk membeli saham, maka
jurnal yg dibuat perusahaan adl:
Kas Rp. 2.000.000 -
Hak Beli saham biasa beredar 400.000 -
Modal saham biasa - Rp. 1.760.000
Agio saham biasa - 640.000

Perhitungan:
-Saham biasa baru yg beredar dgn Stock Right  8.000:5 = 1.600 Lb
-Kas diterima  1.600 Lb X Rp. 1.250 = Rp. 2.000.000
-Modal saham biasa  1.600 Lb X Rp. 1.100 = Rp. 1.760.000
-Agio shm biasa  1.600 Lb X (Rp. 1.500 – Rp. 1.100) = Rp. 640.000
4. A. Apabila hanya 5.000 Lb Stock Right yg digunakan, jurnalnya:
Kas Rp. 1.250.000 -
Hak beli saham biasa beredar 250.000 -
Modal saham biasa - Rp. 1.100.000
Agio saham biasa - 400.000

Perhitungan:
- Saham biasa baru yg beredar dg stock right 5.000:5 = 1000 Lb
- Kas  1.000 Lb X Rp. 1.250 = Rp. 1.250.000
- HBS digunakan  5.000 Lb X Rp. 50 = Rp. 250.000
-Agio saham Biasa 1.000 Lb X Rp. 400 = Rp. 400.000
--Saham Biasa 1000 lb x Rp 1.100= Rp 1.100.000

4B. Jurnal menghapus HBS yg tdk digunakan


Hak beli saham biasa beredar Rp. 150.000 -
Modal – HBS tdk digunakan - Rp. 150.000
HBS tdk digunakan  Rp. 400.000 – Rp. 250.000 = Rp. 150.000
 Akhir tahun 2018 posisi modal saham yg dimiliki
perusahaan terdiri atas 10.000 lembar saham biasa, dgn
nilai nominal Rp. 1.000 per lembar. Pada awal tahun
2019 perusahaan mengeluarkan saham biasa dgn nilai
nominal Rp. 1.200 per lembar. Bagi pemegang saham
yg lama diberikan satu lembar stock right utk tiap satu
lembar saham yg dimiliki.
 Para pemegang saham yg lama dapat membeli saham
biasa baru dgn harga Rp. 1.300 dgn menunjukkan 4
lembar stock right. Harga pasar saham biasa tanpa
stock right Rp. 1.600 per lembar. Diberikan waktu 1
minggu utk membeli saham dgn stock right
 Akhir tahun 2018 posisi modal saham yg dimiliki perusahaan terdiri
atas 18.000 lembar saham biasa, dgn nilai nominal Rp. 2.000 per
lembar. Pada awal tahun 2019 perusahaan mengeluarkan saham
biasa dgn nilai nominal Rp. 2.400 per lembar. Bagi pemegang
saham yg lama diberikan satu lembar stock right utk tiap satu
lembar saham yg dimiliki.
 Para pemegang saham yg lama dapat membeli saham biasa baru
dgn harga Rp. 2.600 dgn menunjukkan 2 lembar stock right. Harga
pasar saham biasa tanpa stock right Rp. 3.000 per lembar.
Diberikan waktu 1 minggu utk membeli saham dgn stock right
 Diminta :
 Buat perhitungan dan jurnal apabila
 A. Semua pemegang saham mengunakan hak beli saham
 B.Bila hanya12.000 lembar saham menggunakan HBS
 Akhir tahun 2018 posisi modal saham yg dimiliki
perusahaan terdiri atas 10.000 lembar saham biasa, dgn
nilai nominal Rp. 1.000 per lembar. Pada awal tahun
2019 perusahaan mengeluarkan saham biasa dgn nilai
nominal Rp. 1.500 per lembar. Bagi pemegang saham
yg lama diberikan satu lembar stock right utk tiap satu
lembar saham yg dimiliki.
 Para pemegang saham yg lama dapat membeli saham
biasa baru dgn harga Rp. 1.700 dgn menunjukkan 4
lembar stock right. Harga pasar saham biasa tanpa
stock right Rp. 2.000 per lembar. Diberikan waktu 1
minggu utk membeli saham dgn stock right
Akuntansi terhadap Treasury Stock
Metode pencatatan terhadap treasury stock:
1. Berdasar nilai nominal (Par Value Method)
2. Berdasar harga perolehan (Cost Method)

Contoh kasus:
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang saham PT ‘MLM’:
Saham biasa 10.000 Lb, Nom Rp. 5.000/Lb Rp. 50.000.000
Agio saham 5.000.000
Laba yang ditahan 20.000.000
Jml Hak-hak pemegang saham Rp. 75.000.000
Penyelesain kasus di atas:
1. Tentukan nilai stock right, rumusnya:

(harga saham tanpa stock right – Harga saham dgn stock right)
Jumlah lembar stock right utk membeli 1 lembar saham baru

Rp. 1.600 – Rp. 1.300


4 lembar
= Rp. 75 per lembar
Jadi nilai stock right yang beredar = 10.000 lembar X Rp. 75 = Rp. 750.000
2. Membuat jurnal utk mencatat penerbitan Stock Right:
Laba ditahan Rp. 750.000 -
Hak Beli Saham Biasa Beredar - Rp. 750.000
3. Apabila seluruh Stock Right digunakan utk membeli saham, maka
jurnal yg dibuat perusahaan adl:
Kas Rp. 3.250.000 -
Hak Beli saham biasa beredar 750.000 -
Modal saham biasa - Rp. 3.000.000
Agio saham biasa - 1.000.000

Perhitungan:
-Saham biasa baru yg beredar dgn Stock Right  10.000:4 = 2.500 Lb
-Kas diterima  2.500 Lb X Rp. 1.300 = Rp. 3.250.000
-Modal saham biasa  2.500 Lb X Rp. 1.200 = Rp. 3.000.000
-Agio shm biasa  2.500 Lb X (Rp. 1.600 – Rp. 1.200) = Rp. 1.000.000
4. A. Apabila hanya 7.500 Lb Stock Right yg digunakan, jurnalnya:
Kas Rp. 2.437.500 -
Hak beli saham biasa beredar 562.500 -
Modal saham biasa - Rp. 2.250.000
Agio saham biasa - 750.000

Perhitungan:
- Saham biasa baru yg beredar dg stock right 7.500:4 = 1.875 Lb
- Kas  1.875 Lb X Rp. 1.300 = Rp. 2.437.500
- HBS digunakan  7.500 Lb X Rp75. = Rp. 562.500
-Agio saham Biasa 1.875 Lb X Rp. 400 = Rp. 750.000
--Modal saham 1.875 x Rp 1.200 = 2.250.000

4B. Jurnal menghapus HBS yg tdk digunakan


Hak beli saham biasa beredar Rp. 187.500 -
Modal – HBS tdk digunakan - Rp. 187.500
HBS tdk digunakan  Rp. 750.000 – Rp. 562.500 = Rp. 187.500
TREASURY STOCK

Yaitu saham perusahaan yang telah dikeluarkan dan kemudian ditarik


kembali dari peredaran.

Tujuan menarik kembali saham yang sudah beredar:


1. Mengurangi pemilikan dari salah satu atau beberapa
pemegang saham
2. Digunakan sebagai alat pelunasan utang/kewajiban finansial
lainnya
3. Dibagikan sebagai deviden
4. Untuk menaikkan pendapatan per lembar saham
5. Untuk menaikkan harga per lembar saham
6. Untuk ditukarkan dgn surat berharga atau aktiva lain
7. Untuk dibagikan sebagai bonus atau dijual kembali kepada
karyawan
Akuntansi terhadap Treasury Stock
Metode pencatatan terhadap treasury stock:
1. Berdasar nilai nominal (Par Value Method)
2. Berdasar harga perolehan (Cost Method)

Contoh kasus:
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang saham PT ‘MLM’:
Saham biasa 10.000 Lb, Nom Rp. 5.000/Lb Rp. 50.000.000
Agio saham 5.000.000
Laba yang ditahan 20.000.000
Jml Hak-hak pemegang saham Rp. 75.000.000
Pembelian kembali saham dengan harga di atas nilai nominal

Misal: Perusahaan menarik kembali 1.000 lembar saham yg sudah beredar dengan
harga Rp. 5.750 per lembar.

Metode nilai nominal Metode harga perolehan


Treasury Stock Rp. 5.000.000 - Treasury Stock Rp. 5.750.000 -
Agio Saham 500.000 - Kas - Rp5.750.000
Laba ditahan 250.000 -
Kas - Rp. 5.750.000 Perhitungan:
Treasury stock dicatat sebesar harga
Perhitungan: penarikan kembali saham yaitu:
Treasury Stock 1.000 Lb X Rp. 5.000 =
1.000 Lb X Rp. 5.750 =
Rp. 5.000.000
Rp. 5.750.000
Agio saham 1.000 Lb X Rp. 500 =
Rp. 500.000
Laba ditahan 1. 000 Lb X Rp. 250 =
Rp. 250.000
Pembelian kembali saham dgn harga di bawah nilai nominal
Misal: Perusahaan menarik kembali 1.000 Lb saham yang sudah beredar dengan
harga Rp. 4.750 per lembar

Metode nilai nominal Metode harga perolehan

Treasury Stock Rp. 5.000.000 - Treasury Stock Rp. 4.750.000 -


Agio Saham 500.000 - Kas - Rp. 4.750.000
Kas - Rp. 4.750.000
Modal disetor dar TS 750.000 Perhitungan:
Treasury stock dicatat sebesar harga
Perhitungan: penarikan kembali saham yaitu:
Treasury Stock 1.000 Lb X Rp. 5.000 =
Rp. 5.000.000 1.000 Lb X Rp. 4.750 =
Agio saham 1.000 Lb X Rp. 500 = Rp. 4.750.000
Rp. 500.000
Kas 1.000 Lb X Rp. 4.750 =
Rp. 4.750.000
Penjualan Kembali Treasury Stock
Penjualan kembali treasury stock dengan harga di atas nilai nominalnya/harga
belinya.

Misal: 1.000 Lb Treasury Stock yg dibeli dgn harga Rp. 5.750 per Lb, dijual kembali
dgn harga Rp. 5.800 per Lb.

Metode nilai nominal Metode harga perolehan

Kas Rp. 5.800.000 Kas Rp. 5.800.000 -


Treasury Stock - Rp. 5.000.000 Treasury stock - Rp. 5.750.000
Agio saham - 800.000 Agio saham - 50.000
(Penj. Kembali TS) (Penj. Kembali TS)

Perhitungan: Perhitungan:
Kas 1.000 Lb X Rp. 5.800 = Kas 1.000 X 5.800 = Rp. 5.800.000
Rp. 5.800.000 Treasury Stock 1.000 X 5.750 =
Treasury Stock 1.000 X Rp 5.000 = Rp. 5.750.000
Rp. 5.000.000 Agio saham (5.800 – 5.750) X 1.000 LB =
Agio Saham (5.800 – 5.000) X 1.000 = Rp. 50.000
Rp. 800.000
Penjualan Kembali Treasury Stock
Penjualan kembali treasury stock dengan harga di bawah nilai nominalnya/harga
belinya.

Misal: 1.000 Lb Treasury Stock yg dibeli dgn harga Rp. 5.750 per Lb, dijual kembali
dgn harga Rp. 4.800 per Lb.

Metode nilai nominal Metode harga perolehan

Kas Rp. 4.800.000 Kas Rp. 4.800.000 -


Disagio Shm 200.000 Laba ditahan 950.000 -
Treasury Stock - Rp. 5.000.000 Treasury stock - Rp. 5.750.000

Perhitungan: Perhitungan:
Kas 1.000 Lb X Rp. 4.800 = Rp.4.800.000 Kas 1.000 X 4.800 = Rp. 4.800.000
Treasury Stock 1.000 X Rp 5.000 = Treasury Stock 1.000 X 5.750 =
Rp. 5.000.000 Rp. 5.750.000
Disagio shm (5.000 – 4.800) X 1.000 = Agio saham (4.800 – 5.750) X 1000 LB
Rp. 200.000 Laba ditahan adalah selisihnya
Latihan Soal 1
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang
saham PT ‘MLM’:
Saham biasa 12.000 Lb, Nom Rp. 6.000/Lb
Rp 72.000.000
Agio saham Rp 4.800.000
Laba yang ditahan Rp 24.000.000
 Jml Hak-hak pemegang saham Rp100.800.000
 Perusahaan membeli kembali 4000 lb saham yg sudah
beredar dengan harga Rp 6.800/ lb. dan dijual kembali
3000 lb dg harga Rp 6.900 dan 1000 lb dg harga Rp
5.800
Latihan Soal 2
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang
saham PT ‘Indah Lestari’:
Saham biasa 15.000 Lb, Nom Rp. 4.000/Lb
Rp 60.000.000
Agio saham Rp 6.000.000
Laba yang ditahan Rp 24.000.000
 Jml Hak-hak pemegang saham Rp90.000.000
 Perusahaan membeli kembali 2000 lb saham yg sudah
beredar dengan harga Rp 4.500/ lb. dan dijual kembali
1.500 lb dg harga Rp 5.200 dan 500 lb dg harga Rp
5.600
Latihan Soal 3
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang
saham PT ‘Merpati’:
Saham biasa 12.000 Lb, Nom Rp. 8000/Lb
Rp 96.000.000
Agio saham Rp 8.000.000
Laba yang ditahan Rp 30.000.000
 Jml Hak-hak pemegang saham Rp134.000.000
 Perusahaan membeli kembali 5000 lb saham yg sudah
beredar dengan harga Rp 7.800/ lb. dan dijual kembali
3000 lb dg harga Rp 8.500 dan 2000 lb dg harga
Rp7.600
Soal PR
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang saham
PT ‘A’:
Saham biasa 15.000 Lb, Nom Rp. 10.000/Lb
Rp 150.000.000
Agio saham Rp 30.000.000
Laba yang ditahan 42.000.000
 Jml Hak-hak pemegang saham Rp. 222.000.000
 Perusahaan membeli kembali 6000 lb saham yg sudah
beredar dengan harga Rp 12.500/ lb. dan dijual kembali
4 000 lb dg harga Rp 13.000 dan 2000 lb dg harga Rp
12.000
Pembelian kembali saham dengan harga di atas nilai nominal

Misal: Perusahaan menarik kembali 4.000 lembar saham yg sudah beredar dengan
harga Rp. 6.800 per lembar.

Metode nilai nominal Metode harga perolehan


Treasury Stock Rp. 24.000.000 - Treasury Stock Rp. 27.200.000 -
Agio Saham 1.600.000 - Kas Rp. 27.200.000
Laba ditahan 1.600.000 -
Kas - Rp. 27.200.000 Perhitungan:
Treasury stock dicatat sebesar harga
Perhitungan: penarikan kembali saham yaitu:
Treasury Stock 4.000 Lb X Rp. 6.000 =
4.000 Lb X Rp. 6.800 =
Rp.24.000.000
Rp. 27.200.000
Agio saham 4.000 Lb X Rp. 400 =
Rp. 1.600.000
Laba ditahan 4. 000 Lb X (Rp. 800-400)=
Rp. 1.600.000
Pembelian kembali saham dengan harga di atas nilai nominal

Misal: Perusahaan menarik kembali 1.000 lembar saham yg sudah beredar dengan
harga Rp. 5.750 per lembar.

Metode nilai nominal Metode harga perolehan


Treasury Stock Rp. 5.000.000 - Treasury Stock Rp. 5.750.000 -
Agio Saham 500.000 - Kas - Rp.
Laba ditahan 250.000 - 5.750.000
Kas - Rp. 5.750.000
Perhitungan:
Perhitungan: Treasury stock dicatat sebesar harga
penarikan kembali saham yaitu:
Treasury Stock 1.000 Lb X Rp. 5.000 =
Rp. 5.000.000 1.000 Lb X Rp. 5.800 =
Agio saham 1.000 Lb X Rp. 500 = Rp. 5.800.000
Rp. 500.000
Laba ditahan 1. 000 Lb X Rp. 250 =
Rp. 250.000
CALLABLE STOCK

Yaitu saham yg sewaktu-waktu dapat dibatalkan/dilunasi/ditarik kembali


dari peredaran secara formal atas kehendak perusahaan sendiri, yg
sudah ditentukan sebelumnya, setelah tanggal tertentu yg ditetapkan.
Apabila hal ini terjadi, biasanya kurs pelunasan saham itu telah ditetapkan
sebelumnya. Besarnya kurs pelunasan mungkin sama atau lebih besar
dari nilai nominalnya, tetapi umumnya ditetapkan di atas harga jual
semula.
Saham yg seperti ini tidak boleh diklasifikasikan sebagai Treasury stock.
Pelunasan Callable stock disertai dgn penghapusan/penutupan saldo
akun pembukuan yg bersangkutan. Selisih lebih harga pelunasan di atas
harga jual semula, harus dibebankan kepada saldo laba ditahan (sebagai
dividen likuidasi). Sedangkan selisih kurang harga pelunasan dari harga
jual semula diperlakukan sebagai modal disetor (Agio Saham) yg berasal
dari pelunasan saham. Apabila saham tsb adl saham prioritas dgn hak
dividen yg kumulatif dan terdapat dividen menunggak, mk dividen
menunggak tsb hrs dibayarkan bersama pd waktu pelunasan
Contoh soal:
PT ‘Amanah’ mengeluarkan 1.000 lb saham prioritas dgn nilai nominal
Rp. 10.000 per lb. Saham yg dijual dgn harga Rp. 10.200 per lb nya
tsb merupakan callable preffered stock setelah beredar dlm jk waktu 5
tahun. Berikut ini adalah posisi permodalan perusahaan tersebut pada
akhir tahun ke 5 sejak saham prioritas itu dikeluarkan.

Shm Prioritas 10%, 1.000 Lb @ Rp. 10.000 Rp. 10.000.000


Shm Biasa, 5.000 Lb @ Rp. 5.000 25.000.000
Agio shm prioritas 200.000
Agio shm biasa 1.250.000
Laba ditahan 13.550.000
JUMLAH Rp. 50.000.000

Pada akhir tahun ke 5 perusahaan menarik kembali (pembatalan


secara formal) 500 lb saham prioritasnya.
Jurnal yg dibuat:
 Apabila kurs pelunasan yg ditetapkan adalah 102

Modal saham prioritas Rp. 5.000.000 -


Agio saham prioritas 100.000 -
Kas - Rp. 5.100.000

Perhitungan:
Kurs 102%  dari nil. Nominal Rp. 10.000  Rp. 10.200
Kas 10.200 X 500 Lb = Rp. 5.100.000
Modal shm prioritas 500 Lb X Rp. 10.000 = Rp. 5.000.000
Agio shm prioritas 500 Lb X (Rp. 200.000:1.000 Lb) = Rp. 100.000

 Apabila kurs pelunasan yg ditetapkan 105, jurnalnya:

Modal saham prioritas Rp. 5.000.000 -


Agio saham prioritas 100.000 -
Laba ditahan 150.000 -
Kas - Rp. 5.250.000
Perhitungan:

Kurs 105, Nil. Nominal Rp. 10.000  Rp. 10.500


Kas Rp. 10.500 X 500 Lb = Rp. 5.250.000
Modal shm prioritas 500 Lb X Rp. 10.000 = 5.000.000
Agio shm prioritas 500 Lb X (Rp. 200.000:1.000Lb) = Rp. 100.000
Laba ditahan  sejumlah kekurangannya

 Apabila saham prioritas komulatif, dan pd saat itu terdpt dividen


yang belum dibayarkan selama 2 tahun, kurs pelunasan 101%

Jurnalnya:

Modal saham prioritas Rp. 5.000.000 -


Agio saham prioritas 100.000 -
Laba ditahan 1.000.000 -
Kas - Rp. 6.050.000
Agio shm – Pelunasan SP - 50.000
 Perhitungan:
 Kurs 101, Nil. Nominal Rp. 10.000  Rp. 10.100
 Kas: Jml uang utk melunasi shm + m’bayar dividen menunggak
 (Rp. 10.100 X 500 Lb) + 2 (10% X Rp. 5.000.000) = Rp. 6.050.000
 Agio saham: 500 Lb X (Rp. 200.000:1.000 Lb) = Rp. 100.000
 Laba yg ditahan  sejml uang yg dikeluarkan utk membayar
dividen
 menunggak: 2 (10% X Rp. 5.000.000) = Rp. 1.000.000
 Agio saham – Pelunasan Shm Prioritas: 500 Lb X (Rp. 10.100 –
 Rp. 10.000) = Rp. 50.000
 PT ‘MURNI’ mengeluarkan 5.000 lb saham prioritas dgn nilai
nominal Rp. 5.000 per lb. Saham yg dijual dgn harga Rp. 5.400 per
lb nya tsb merupakan callable preffered stock setelah beredar dlm jk
waktu 4 tahun. Berikut ini adalah posisi permodalan perusahaan
tersebut pada akhir tahun ke 4 sejak saham prioritas itu dikeluarkan.

 Shm Prioritas 10%, 5.000 Lb @ Rp. 5.000 Rp. 25.000.000


 Shm Biasa,50.000 Lb @ Rp. 2.000 100.000.000
 Agio shm prioritas 500.000
 Agio shm biasa 1.500.000
 Laba ditahan 16.800.000
 JUMLAH Rp.143.800.000
 Pada akhir tahun ke 4 perusahaan menarik kembali (pembatalan
secara formal) 2 000 lb saham prioritasnya.
 Buat Jurnal dan perhitungan Apabila Kurs Pelunasan 104 dan 106
 Buat jurnal apabila kurs 102 deviden menunggak 1 th
 PT ABADI mengeluarkan 4.000 lb saham prioritas dgn nilai nominal
Rp. 5.000 per lb. Saham yg dijual dgn harga Rp. 5.400 per lb nya
tsb merupakan callable preffered stock setelah beredar dlm jk waktu
4 tahun. Berikut ini adalah posisi permodalan perusahaan tersebut
pada akhir tahun ke 4 sejak saham prioritas itu dikeluarkan.

 Shm Prioritas 10%, 4.000 Lb @ Rp. 5.000 Rp. 20.000.000


 Shm Biasa,30.000 Lb @ Rp. 2.000 60.000.000
 Agio shm prioritas 600.000
 Agio shm biasa 1.000.000
 Laba ditahan 18.00.000
 JUMLAH Rp.99.600.000
 Pada akhir tahun ke 4 perusahaan menarik kembali (pembatalan
secara formal) 1.500 lb saham prioritasnya.
 Buat jurnal apabila kurs 104 deviden menunggak 2 th
CONVERTIBLE STOCK

Yaitu saham yg dapat ditukar dg saham yg lain atau obligasi dalam


batas waktu dan rasio pertukaran yg telah ditentukan
 Perhitungan:
 Kurs 101, Nil. Nominal Rp. 10.000  Rp. 10.100
 Kas: Jml uang utk melunasi shm + m’bayar dividen menunggak
 (Rp. 10.100 X 500 Lb) + 2 (10% X Rp. 5.000.000) = Rp. 6.050.000
 Agio saham: 500 Lb X (Rp. 200.000:1.000 Lb) = Rp. 100.000
 Laba yg ditahan  sejml uang yg dikeluarkan utk membayar
dividen
 menunggak: 2 (10% X Rp. 5.000.000) = Rp. 1.000.000
 Agio saham – Pelunasan Shm Prioritas: 500 Lb X (Rp. 10.100 –
 Rp. 10.000) = Rp. 50.000
Contoh kasus:
PT. ‘NOEL’ mengeluarkan 1.000 lb saham prioritas yg dapat ditukar
dengan saham biasa. Pertukaan saham tsb ditentukan mulai awal
tahun 2016. Berikut adalah posisi hak-hak para pemegang saham
menurut neraca pada akhir tahun 2015:

Shm Prioritas 10%, 1.000 Lb, @ Rp. 10.000 Rp. 10.000.000


Shm biasa, 2.500 Lb, @ Rp. 5.000 12.500.000
Agio shm prioritas 500.000
Agio shm biasa 1.250.000
Laba ditahan 13.250.000
JUMLAH Rp. 37.500.000

Pada bulan Januari 2016 pemegang saham prioritas sebanyak 250 lb


menggunakan hak pertukarannya. Pencatatan transaksi tsb sesuai
dgn ketentuan yg berlaku adl sbb:
 Apabila 1 Lb shm prioritas bisa ditukar dgn 1 Lb shm biasa

Modal Shm Prioritas Rp. 2.500.000 -


Agio saham prioritas 125.000 -
Modal saham biasa - Rp. 1.250.000
Agio saham biasa - 1.375.000

Perhitungan:
Modal shm prioritas: 250 lb X Rp.10.000 = Rp. 2.500.000
Agio shm prioritas: 250 lb X (500.000:1.000) = Rp. 125.000
Modal shm biasa: 250 lb X Rp. 5.000 = Rp. 1.250.000
Agio saham biasa: selisihnya

 Apabila 1 lb shm prioritas bisa ditukar dgn 2 lb shm biasa

Modal Shm Prioritas Rp. 2.500.000 -


Agio saham prioritas 125.000 -
Modal saham biasa - Rp. 2.500.000
Agio saham biasa - 125.000
Perhitungan:

Modal shm prioritas: 250 lb X Rp.10.000 = Rp. 2.500.000


Agio shm prioritas: 250 lb X (500.000:1.000) = Rp. 125.000
Modal shm biasa: 500 lb X Rp. 5.000 = Rp. 2.500.000
Agio saham biasa: selisihnya

 Apabila 1 lb shm prioritas ditukar dgn 3 lb shm biasa

Modal Shm Prioritas Rp. 2.500.000 -


Agio saham prioritas 125.000 -
Laba ditahan 1.125.000 -
Modal shm biasa - Rp. 3.750.000

Perhitungan:

Modal shm prioritas: 250 lb X Rp.10.000 = Rp. 2.500.000


Agio shm prioritas: 250 lb X (500.000:1.000) = Rp. 125.000
Modal shm biasa: 750 lb X Rp. 5.000 = Rp. 3.750.000
Laba ditahan: selisihnya
Latihan:
PT. ‘NL’ mengeluarkan 3 000 lb saham prioritas yg dapat ditukar
dengan saham biasa. Pertukaan saham tsb ditentukan mulai awal
tahun 2016. Berikut adalah posisi hak-hak para pemegang saham
menurut neraca pada akhir tahun 2015:

Shm Prioritas 10%, 3.000 Lb, @ Rp. 15.000 Rp. 45.000.000


Shm biasa, 5.000 Lb, @ Rp. 7.000 35.000.000
Agio shm prioritas 801.000
Agio shm biasa 1.200.000
Laba ditahan 16.250.000
JUMLAH Rp 98.251.000

Pada bulan Januari 2016 pemegang saham prioritas sebanyak 600 lb


menggunakan hak pertukarannya. 1 Lembar saham Prioritas di tukar
d9 2 lembar saham biasa
PR
PT. ‘NL’ mengeluarkan 2 000 lb saham prioritas yg dapat ditukar
dengan saham biasa. Pertukaan saham tsb ditentukan mulai awal
tahun 2006. Berikut adalah posisi hak-hak para pemegang saham
menurut neraca pada akhir tahun 2015:

Shm Prioritas 10%, 2.000 Lb, @ Rp. 12.000 Rp. 24.000.000


Shm biasa, 5.000 Lb, @ Rp. 8.000 40.000.000
Agio shm prioritas 600.000
Agio shm biasa 1.400.000
Laba ditahan 18.500.000
JUMLAH Rp 80.500.000

Pada bulan Januari 2016 pemegang saham prioritas sebanyak 800 lb


menggunakan hak pertukarannya. 1 Lembar saham Prioritas di tukar
dg 3 lembar saham biasa
STOCK SPLIT
1. Stock Split Ups
Yaitu perkecilan nilai unit saham dgn menerbitkan saham baru kpd para pemegang
saham dlm jumlah lembar saham sebanyak kelipatan jumlah lembar saham yang lama,
dengan nilai nominal yang sama.
Kebijakan ini biasanya ditempuh dengan tujuan:
- memperkecil nilai unit saham
- tidak mengubah perbandingan pemilikan saham
- menaikkan jumlah saham yg beredar
- mencapai distribusi saham kearah pasaran yg lebih luas
2. Stock Split Down
Yaitu perbesaran nilai unit saham dgn menerbitkan saham baru kpd para pemegang
saham yg nilai nominalnya lebih besar dari nilai nominal yang lama (kelipatan nilai
nominal saham yg lama).
Baik stock split ups/down keduanya tdk mengubah ‘modal statutair’ dan jg tdk
mengakibatkan perubahan di dalam elemen2 dan komposisi hak para pemegang saham.
Oleh sebab itu pencatatannya cukup dlm bentuk catatan memo ttg perubahan jml lb shm
yg beredar dan nilai nominal setiap lb nya. Ttp apabila dikehendaki, diperkenankan utk
menutup akun pembukuan ybs dg shm lama dan membuka akun pembukuan utk shm yg
baru

Anda mungkin juga menyukai