Anda di halaman 1dari 43

PENGANTAR

Bahan praktikum akuntansi ini disusun dengan maksud untuk memberi latihan bagi
para mahasiswa yang telah memahami akuntansi keuangan dan akuntansi biaya. Soal-soal
latihan yang terdapat dalam buku teks akuntansi keuangan dan akuntansi biaya dirasa belum
dapat memberi gambaran kepada mahasiswa tentang praktik akuntansi dalam perusahaan.
Dengan praktikum ini mahasiswa diharapkan akan mendapat gambaran yang jelas tentang
hubungan antara akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, serta proses akuntansi sejak dari
penyiapan bukti transaksi sampai tersusunnya laporan keuangan.
Dalam praktikum ini mahasiswa seolah-olah dibawa kedalam sebuah perusahaan dan
ditugaskan untuk menyelanggarakan pencatatan transaksi yang terjadi selama satu bulan
(yaitu bulan januari 2008) dan menyusun laporan keuangan pada akhir bulan tersebut.
Perusahaan yang dipilih adalah PT Madinatex, yaitu sebuah perusahaan hipotesis yang
bergerak dalam bidang industri pertenunan yang mengolah benang menjadi kain grey.
Agar praktikum dapat diikuti dengan baik, maka semua peserta harus memahami materi yang
disediakan dalam paket praktikum ini yang seluruhnya terdiri atas 5 (lima) buah buku. Isi
masing-masing buku adalah sebagai berikut.
BUKU I terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu informasi umum, kebiajakan akuntansi,
kode rekening, dan instruksi. Dalam informasi umum digambarkan tentang proses produksi
pemasaran, dan struktur organisasi PT Madinatex. Informasi umum merupakan informasi
dasar yang harus dipahami sebelum menginjak tahapan berikutnya. Kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan harus diketahui dan dimengerti karena, kebijakan akuntansi menunjukkan
sistem dan metoda pemberian kode perlu dipelajari dengan seksama sebelum praktik dimulai.
Bagian terakhir buku ini memuat tentang instruksi, yaitu kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh peserta praktikum yang diuraikan secara sistematis tahap demi tahap.
Ikutilah semua instruksi dengan seksama dan sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
BUKU II berisi bukti transaksi yang akan dijadikan dasar untuk melakukan
pencatatan. Bukti transaski ini terdiri atas enam kelompok yang disajikan dengan warna
kertas yang berbeda, yaitu:
1. Faktur pembelian. Bukti ini akan digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
barang.
2. Faktur penjualan (yaitu tembusan faktur penjualan yang diterima oleh bagian
akuntansi sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan).
3. Bukti kas masuk (nama lain dari bukti penerimaan kas).
4. Bukti kas keluar (nama lain dari bukti pengeluaran kas).
5. Bukti pengeluaran barang gudang (nama lain dari bukti pemakaian barang gudang).
6. Bukti memorial.
Bukti-bukti lain yang merupakan dokumen pendukung tidak dimuat dalam buku ini
dengan maksud menyederhanakan jumlah bukti.
Nama Bukti Jumlah Nomor Halaman
Faktur pembelian 9 01-091
Faktu penjualan 9 10-18
Bukti kas masuk 13 19-31
Bukti kas keluar 32 32-63

1
Bukti pengeluaran barang 38 64-101
Bukti memorial (Terisi) 21 102-122
Bukti memorial (kosong) 13 123-135

Sebelum dibukukan, terlebih dahulu bukti-bukti di atas perlu diberi kode pembukuan
dengan menggunakan kode rekening yang tercantum dalam bab 3 BUKU I.
BUKU III berisi berbagai formulir yang akan digunakan dalam praktikum yang meliputi
formulir-formulir berikut.
1) Formulir-formulir jurnal yang terdiri atas:
a. Jurnal penerimaan kas (JKM) 1 lembar
b. Jurnal pengeluaran kas (JKK) 2 lembar
c. Jurnal penjualan (JPn) 1 lembar
d. Jurnal Pembelian(JPb) 1 lembar
e. Jurnal pemakaian bahan (JPB) 2 lembar
f. Jurnal memorial (JM) 5 lembar
2) Formulir neraca lajur 3 lembar
3) Formulir rekapitulasi biaya dan alokasi biaya overhead pabrik 1 lembar
4) Formulir-formulir laporan biaya produksi:
a) Laporan biaya produksi seksi persiapan 1 lembar
b) Laporan biaya produksi seksi pertenunan 1 lembar
5) Formulir-formulir laporan keuangan:
a) Neraca 1 lembar
b) Laporan rugi-laba 1 lembar
BUKU IV berisi rekening-rekening buku besar yang diselenggarakan dalam
pembukuan PT Madinatex. Rekeing-rekening tersebut diberi nomor kode seperti tercantum
pada bab 3 BUKU I. Saldo awal bulan Januari 2008 telah dicantumkan dalam masing-masing
rekening.
BUKU V berisi rekening-rekening pembantu yang terdiri atas:
1) Rekening-rekening pembantu piutang dagang
2) Rekening-rekening pembantu utang dagang
3) Rekening-rekening pembantu biaya
Khusus untuk rekening pembantu piutang dagang dan utang dagang, saldo awal bulan
Januari 2008 telah dicantumkan dalam rekening pembantu yang bersangkutan.
Bahan praktikum dirancang untuk 24 sesi. Tiap sesi terdiri atas 75 menit. Pembagian
pengerjaan dirancang sebagai berikut.
Materi Waktu Yang Disediakan
Penjelasan 1 sesi
Pengerjaan Buku II 4 sesi
Jurnal 6 sesi
Buku Pembantu 4 sesi
Buku Pembantu 4 sesi
Rekapitulasi dan Alokasi Biaya Overhead 2 sesi
Buku besar 2 sesi
Neraca lajur 3 sesi

2
Laporan Keuangan 2 sesi
Jumlah 24 sesi

Mudah-mudahan bahan praktikum ini bermanfaat bagi para pemakai.

Penyusun

3
DAFTAR ISI
PENGANTAR
BAB I INFORMASI UMUM PT MADINATEX
A. Produksi
B. Pemasaran
C. Struktur Organisasi
BAB II IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
BAB III PEDOMAN REKENING
A. Dasar klasifikasi rekening buku besar
B. Cara pemberian kode rekening buku besar dan buku pembantu biaya
C. Susunan dan kode rekening neraca
D. Susunan dan kode rekening rugi laba
E. Susunan dan kode rekening pembantu biaya
BAB IV PENJELASAN KODE REKENING PT MADINATEX
A. Rekening Neraca
B. Rekening rugi laba
C. Rekening pembantu biaya
BAB V INSTRUKSI
A. Instruksi akuntansi keuangan
B. Instruksi akuntansi biaya
C. Instruksi penyusunan laporan keuangan

4
BAB I
INFORMASI UMUM PT MADINATEX
PT Madinatex adalah sebuah perusahaan industri tekstil di Kotagede Yogyakarta. Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1990 dan berkembang dengan pesat hingga saat ini. Berikut ini
adalah informasi umum tentang PT Madinatex.
A. PRODUKSI
1. PT Madinatex menghasilkan kain blaco (grey) yang merupakan bahan baku untuk
pabrik-pabrik yang memproduksi kain batik.
2. Proses produksi berlangsung secara masal melalui dua tahap pengolahan sebagai
berikut.
Proses persiapan
Proses persiapan adalah proses untuk membuat bahan agar bahan baku yang berupa
benang cotton 30’s siap dimasukkan kedalam mesin tenun. Proses penyiapan benang
tenun terbagi atas dua tahapan, yaitu: tahap pembuatan benang lusi, dan tahap
pembuatan benang pakan.
Proses pembuatan benang lusi
Benang lusi adalah benang yang posisinya membujur searah dengan panjang kain.
Pembuatan benang lusi dilakukan melalui proses hani, proses kanji, dan proses cucuk.
a. Proses hani
Dalam proses ini benang tenun yang semula berbentuk gulungan cones dalam
ukuran kecil, diubah menjadi gulungan yang lebih besar yang disebut beam.
Untuk mengubah gulungan ini, benang yang semula berbentuk cones kecil
dipasang di mesin hani agar dapat digulung kedalam beam hani. Untuk
menghasilkan kain dengan lebar 110 cm, diperlukan 2.952 helai benang yang akan
dibagi menjadi 6 beam hani. Ini berarti bahwa tiap-tiap satu beam hani akan berisi
492 helai benang. Oleh karena itu, setiap kali proses pada mesin hani harus
dipasang 492 cones. Pada setiap mesin hani dipasang alat pengukur sehingga
dapat diketahui panjang benang yang tergulung di beam hani. Sebelum mesin hani
dijalankan, alat pengukur harus menunjukkan angka nol, dan pada saat alat
pengukur menunjukkan angka 15.000, maka mesin hani dihentikan dan beam
yang telah berisi benang diturunkan. Selanjutnya dipasang beam hani yang baru
dan mesin hani dijalankan lagi. Proses ini berlangsung hingga diperoleh enam
buah beam hani yang terisi. Benang sisa dari proses hani ini digulung dalam
bentuk cones melalui mesin kelos untuk selanjutnya dijadikan benang pakan.
b. Proses kanji
Proses ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan kekuatan pada benang lusi
agar tidak mudah putus jika digunakan dalam proses pertemuan. Pengerjaannya
dilakukan dengan menyusun benang yang tergulung dalam beam hani pada mesin
kanji. Kedalam mesin ini dimasukkan larutan kanji yang dicampur dengan bahan-
bahan kimia lain. Bahan-bahan tersebut sebelumnya dimasak dalam mesin
pemasak dengan menggunakan sebuah mesin ketel uap. Benang yang selesai
dikanji keluar dari mesin kanji dalam keadaan sudah kering dan tergulung dalam
beam yang baru (beam kanji) yang ukurannya lebih kecil dari beam hani. Dengan

5
adanya perubahan ukuran beam ini, maka dari tiap 6 beam hani akan berubah
menjadi 13 beam kanji. Pada mesin kanji ini juga terdapat alat pengukur panjang
benang yang tergulung di beam kanji. Setiap beam kanji memuat benang yang
panjangnya berkisar antara 18,5 – 24 piece (1 piece = 53, 262 yards). Selanjutnya
benang yang telah dikanji tersebut dipasang pada alat cucuk.
c. Proses cucuk
Proses cucuk dimaksudkan untuk mengatur benang yang telah dikanji agar
memiliki jarak yang sama antara benang yang satu dengan benang yang lain.
Setiap satu beam benang kanji membutuhkan satu alat cucuk yang dikerjakan oleh
dua orang. Setelah selesai dicucuk, maka benang tersebut dinamakan benang lusi
yang telah siap untuk digunakan dalam mesin tenun.
Proses Pembuatan Benang Pakan
Benang pakan adalah benang yang posisinya melintang kearah lebar kain. Pada
saat benang keluar dari gudang, benang tersebut biasanya tergulung dalam cones-
cones kecil. Cones dipasang pada mesin palet untuk digulung kembali ke dalam
pleting (disebut juga bobin palet atau spindel). Tiap mesin palet memiliki empat
buah spindel, sehingga dari tiap mesin dapat dihasilkan empat buah gulungan
benang dalam pleting. Gulungan benang dalam pleting ini kemudian dimasukkan
kedalam teropong, sehingga siap untuk dipakai dalam proses pertenunan.
Proses pertenunan
Proses pertenunan adalah proses untuk mempertemukan antara benang lusi
dengan benang pakan di dalam mesin tenun. Pada tahap ini, benang lusi yang
telah selesai dicucuk dipasang dalam mesin tenun. Demikian pula benang pakan
yang tergulung dalam pleting dan telah dimasukkan kedalam teropong, dipasang
pada mesin tenun. Mesin tentun bekerja seperti mesin penganyam yang menjalin
benang lusi dan benang pakan hingga membentuk kain blaco. Mesin tenun juga
memiliki alat pengukur panjang kain. Dengan alat ini selain dapat diketahui kain
yang dihasilkan, juga digunakan untuk menghitung upah operator mesin tenun.
Proses produksi pertenunan seperti telah diuraikan di atas, dapat dilukiskan dalam
bentuk gambar seperti terlihat dalam halaman 3.

6
B. PEMASARAN
Hasil produksi kain blaco (grey) dijual pada berbagai pabrik batik yang tersebar di
daerah jawa tengah pada khususnya, dan daerah-daerah lain di pulau jawa pada
umumnya.
Pemasaran dilakukan oleh bagian pemasaran PT. Madinatex dengan cara mengadakan
penjualan langsung kepada para konsumen. Semua penjualan kain blaco kepada para
konsumen dilakukan secara kredit dengan syarat 2/10. n/30 (artinya jika pembayaran
dilakukan dalam waktu 10 hari), maka konsumen mendapat potongan 2%, sedangkan
jangka waktu kreditnya adalah 30 hari).
C. Struktur organisasi
PT Madinatex dipimpin oleh suatu dewan direksi yang terdiri atas direktur utama,
direktur produksi, dan direktur keuangan. Direktur dibantu oleh kepala-kepala bagian,
yang meliputi kepala bagian produksi, kepala bagian teknik, kepala bagian
administrasi dan umum, dan kepala bagian pemasaran. Tiap-tiap bagian membawahi
beberapa seksi, seperti terlihat pada bagan struktur organisasi PT Madinatex di
halaman 4.

7
BAB II
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dalam pelaksanaan sistem akuntanasinya, direksi perusahaan menetapkan kebijakan-
kebijakan sebagai berikut:
1. Proses pencatatan
Proses pencatatan data-data akuntansi ke dalam jurnal, buku besar, dan buku
pembantu mengikuti alur seperti terlihat dalam bagan berikut: (halaman 5)

Pencatatan transaksi dari bukti transaksi ke buku besar melalui jurnal-jurnal


berikut ini
a. Jurnal penerimaan kas (JKM)
b. Jurnal pengeluaran kas (JKK)
c. Jurnal penjualan (JPn)
d. Jurnal pembelian (JPb)
e. Jurnal pemakaian bahan (JPB)
f. Jurnal memorial (JM)
Pencatatan ke buku pembantu dilakukan langsung dari bukti transaksi. Buku
pembantu yang diselenggarakan dalam pembukuan perusahaan ini adalah:
a. Buku pembantu piutang dagang
b. Buku pembantu utang dagang
c. Buku pembantu biaya
2. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir bulan, kemudian disusun neraca dan
laporan rugi laba bulanan
3. Kas kecil
Pengelolaan kas kecil diselenggarakan dengan menggunakan sistem imprest
dengan jumlah kas sebesar Rp 3.000.000
4. Penyusutan
Semua aktiva tetap berwujud disusut dengan menggunakan metode garis lurus dan
nilai residunya ditaksi Rp 0. Umur ekonomis aktiva tetap berwujud ditaksir
sebagai berikut.
Emplasemen : 5 tahun
Bangunan : 20 tahun
Mesin : 20 tahun
Peralatan pabrik : 20 tahun
Mebel dan peralatan kantor : 5 tahun
Kendaraan : 5 tahun

Aktiva tetap yang mulai digunakan pada suatu bulan penyusutannya mulai
diperhitungkan bulan berikutnya, sedankan aktiva tetap yang dijual atau yang
dihentikan penggunaannya atau direvaluasi dalam suatu bulan, penyusutannya
tetap diperhitungkan penuh untuk bulan tersebut.

8
5. Amortisasi
Beban yang ditangguhkan diamortisasi sebesar Rp 200.000 per bulan
6. Persediaan
Harga pokok persediaan bahan baku, bahan pembungkus, bahan bakar, pelumas
serta suku cadang, dihitung dengan metode harga pokok rata-rata. PT. Madinatex
menggunakan sistem harga pokok historis.
Harga pokok produk selesai yang ditransfer dari departemen produksi yang satu
ke departemen produksi yang lain atau ke gudang produk jadi dihitung dengan
metode rata-rata.

9
BAB III
PEDOMAN REKENING
PT Madinatex
A. Dasar Klasifikasi Rekening Buku Besar
Rekening buku besar diklasifikan atas dasar susunan dan pengelompokkan
informasi yang disajikan dalam neraca dan laporan rugi laba. Rekening buku
besar dibagi menjadi 6 kelompok dan tiap kelompok dibagi menjadi beberapa
golongan. Tiap golongan dibagi lebih lanjut menjadi sub-sub golongan dan
masing-masing sub golongan terbagi menjadi jenis-jenis rekening.
1. Kelompok aktiva dibagi menjadi 6 golongan sebagai berikut
a. Aktiva lancar
b. Investasi jangka panjang
c. Aktiva tetap
d. Aktiva tak berwujud
e. Aktiva lain-lain
f. Rekening perantara
2. Kelompok utang dibagi menjadi 2 golongan sebagai berikut
a. Utang lancar
b. Utang jangka panjang
3. Kelompok modal
4. Kelompok penghasilan dibagi menjadi 2 golongan sebagai berikut
a. Penjualan
b. Pengurang penjualan
5. Kelompok biaya dibagi menjadi 4 golongan sebagai berikut
a. Harga pokok penjualan
b. Biaya produksi
c. Biaya administrasi umum
d. Biaya pemasaran
6. Kelompok pendapatan dan biaya lain-lain serta rugi laba dibagi menjadi 3
gologan sebagai berikut
a. Pendapatan dan laba di luar usaha
b. Biaya dan rugi di luar usaha
c. Rugi laba
Pembagian selanjutnya golongan rekening menjadi sub-sub golongan
dan jenis rekening dapat dilihat pada daftar susunan dan kode rekening
neraca, rugi laba, dan pembantu biaya.
B. Cara pemberian kode rekening buku besar dan buku pembantu biaya
Rekening buku besar diberi kode angka dengan menggunakan metode kode
kelompok (group code method). Setiap jenis rekening buku besar diberi kode
yang terdiri dari 4 angka dan arti letak angka dalam setiap kode adalah sebagai
berikut:
Kelompok rekening : angka I
Golongan Rekening : angka II

10
Sub Golongan Rekening : angka III
Jenis Rekening : angka IV
Kelompok, golongan, sub golongan, dan jenis rekening diberi kode angka
mulai dari 1 sampai angka 9. Rekening pembantu biaya diberi kode dengan
menambah 2 angka di belakang kode rekening kontrol yang bersangkutan.
Kode rekening pembantu biaya dapat digambarkan sebagai berikut:
Rekening kontrol biaya : XXX.
Rekening pembantu biaya : XX
C. Susunan dan Kode Rekening Neraca
1. Aktiva
11 Aktiva Lancar
111 Kas
1111 Kas
1112 Kas Kecil
1113 Selisih Kas
112 Surat Berharga
1121 Investasi Sementara-Saham
1122 Investasi Sementara-Obligasi
1123 Investasi Sementara-Sertifikat Bank
1124 Investasi Sementara-Deposito Berjangka
113 Piutang
1131 Piutang Dagang
1132 Cadangan Kerugian Piutang Dagang
1133 Piutang Karyawan
1134 Piutang Pendapatan
1135 Piutang Lain-Lain
114 Persediaan
1141 Persediaan Kain Grey
1142 Persediaan Produk Dalam Proses Seksi
Persiapan
1143 Persediaan Produk Dalam Proses Seksi
Pertenunan
1144 Persediaan Bahan Baku
1145 Persediaan Bahan Pembungkus
1146 Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas
1147 Persediaan Suku Cadang
1148 Persediaan Bahan Lain-Lain
115 Persekot
1151 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan
1152 Pajak Penghasilan Badan Dibayar di Muka
1153 Persekot Biaya Perjalanan Dinas
1154 Persekot Biaya Asuransi
116 Aktiva Lancar Lain-lain

11
1161 -------
12 Investasi Jangka Panjang
1201 Investasi Saham
1202 Investasi Obligasi
13 Aktiva Tetap
131 Harga Perolehan Aktiva Tetap
1311 Tanah
1312 Emplasemen
1313 Gedung
1314 Mesin-mesin
1315 Peralatan Pabrik
1316 Mebel dan Peralatan Kantor
1317 Kendaraan
132 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
1322 Akumulasi Penyusutan Emplasement
1323 Akumulasi Penyusutan Gedung
1324 Akumulasi Penyusutan Mesin-mesin
1325 Akumulasi Penyusutan Peralatan Pabrik
1326 Akumulasi Penyusutan Mebel dan Peralatan
Kantor
1327 Akumulasi Penyusutan Kendaraan
14 Aktiva Tak Berwujud
1401 Merek Dagang
15 Aktiva Lain-Lain
1501 Biaya Pendirian yang Ditangguhkan
1502 Konstruksi Dalam Pelaksanaan
16 Rekening Perantara
1601 Gaji dan Upah
1602 Dividen
2. Utang
21 Utang Lancar
2101 Utang Dagang
2102 Utang Pajak Penghasilan Karyawan
2103 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran
2104 Utang Pajak Penghasilan Dagang
2105 Utang Dividen
2106 Utang Biaya
2107 Utang Jangka Pendek Lain-lain
2108 Pendapatan Yang Diterima di Muka
22 Utang Jangka Panjang
2201 Utang Jangka Panjang Dari Bank
2202 Utang Obligasi
2203 Premium Utang Obligasi

12
2204 Diskonto Utang Obligasi
3. Modal
3001 Modal Statuair
3002 Modal Saham Dalam Portepel
3003 Agio Saham
3004 Modal Sumbangan
3005 Cadangan Pelunasan Utang Jangka Panjang
3006 Laba Yang Ditahan
D. Susunan dan Kode Rugi Laba
4. Penghasilan
41 Hasil Penjualan
4101 Hasil Penjualan Kain Grey
42 Pengurangan Hasil Penjualan
4201 Potongan Penjualan
4202 Retur Penjualan
5. Biaya
51 Harga Pokok Penjualan
5101 Harga Pokok Penjualan Kain Grey
52 Biaya Produksi
521 Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu
5211 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Seksi
Listrik
5212 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Seksi
Bengkel
5213 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Seksi
Umum Pabrik
522 Biaya Overhead Pabrik Departemen Produksi
5221 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Seksi
Persiapan
5222 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Seksi
Pertenunan
523 Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu
5231 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Seksi
Persiapan
5232 Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja
Seksi Persiapan
5233 Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik
Seksi Persiapan
526 Barang Dalam Proses- Seksi Pertenunan
5231 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Seksi
Pertenunan
5232 Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja
Seksi Pertenunan

13
5233 Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik
Seksi Pertenunan
53 Biaya Administrasi dan Umum
5301 Biaya Administrasi dan Umum
54 Biaya Pemasaran
5401 Biaya Pemasaran
6. Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha serta Rugi Laba
61 Pendapatan dan Laba di Luar Usaha
6101 Pendapatan Bunga
6102 Pendapatan Jasa Giro
62 Biaya dan Rugi di Luar Usaha
6201 Biaya Bunga
6202 Rugi Penjualan Aktiva Tetap
6203 Rugi Penualan Surat Berharga
6204 Rugi Selisih Kurs
6205 Rugi Lain-lain
63 Rugi Laba
6301 Rugi Laba
E. Susunan dan Kode Rekening Pembantu Piutang
1. CV Progo Busana
2. PT Batik Kencana
3. PT Busana Adi
4. PT Gaya Busana
5. CV Batik Rahayu
6. CV Batik Abadi
F. Susunan dan Kode Rekening Pembantu Utang
1. CV Aci Oil
2. PT Patal Mataram
3. Toko Mayasari
4. Percetakan Rahayu
5. CV Gagak Rimang
6. PT Sumber Agung
7. Toko Besi Awet
G. Susunan dan Kode Rekening Pembantu Biaya
11 Biaya Bahan Baku
12 Biaya Bahan Pembungkus
13 Biaya Bahan Bakar
14 Biaya Bahan Pelumas
21 Biaya Gaji dan Upah
22 Biaya Lembur
23 Biaya Pengobatan dan Perawatan
24 Biaya Kesejahteraan Lain-Lain

14
31 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Emplasemen
32 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Gedung
33 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Mesin-Mesin
34 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Peralatan Pabrik
35 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Mebel dan Peralatan Kantor
36 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Kendaraan
41 Biaya Penyusutan – Emplasemen
42 Biaya Penyusutan – Gedung
43 Biaya Penyusutan – Mesin-Mesin
44 Biaya Penyusutan – Peralatan Pabrik
45 Biaya Penyusutan – Mebel dan Peralatan Kantor
46 Biaya Penyusutan – Kendaraan
47 Biaya Penyusutan – Biaya Pendirian Yang Ditangguhkan

51 Biaya Asuransi Aktiva Tetap


52 Biaya Asuransi Persediaan

61 Biaya Cetak, Alat Tulis, Fotokopi, Foto, dan Lichtdruk


62 Biaya Pos, Telegram, Telepon, Fax, Telex, dan Biaya Kirim
63 Biaya Perjalanan Dinas
64 Biaya Langganan Surat Kabar, Majalah, dan Buletin
65 Biaya Rapat dan Pertemuan
66 Biaya Akuntan, Konsultan, dan Pengacara
67 Biaya Administrasi dan Umum Lain-Lain

71 Biaya Iklan
72 Biaya Angkut Kain Grey
73 Biaya Penghapusan Piutang Dagang
74 Biaya Pemasaran Lain-Lain

81 Biaya Yang Dialokasikan ke Seksi Lain


82 Biaya Yang Diterima dari Seksi Lain

15
BAB IV
PENJELASAN KODE REKENING
PT Madinatex
A. Rekening Neraca
11 Aktiva Lancar
Yang termasuk golongan rekening aktiva lancar adalah kas/bank dan
kekayaan atau sumber lain yang dapat diharapkan dicairkan menjadi kas/bank,
dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau satu siklus kegiatan perusahaan.
111 Kas
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan transaksi yang menyangkut kas dan simpanan di bank
yang pengambilan atau pemakaiannya tidak terikat oleh waktu atau
batasan lain dari pihak bank
1111 Kas
Untuk membukukan:
Debit : transaksi penerimaan kas di kas besar
Kredit : transaksi pengeluaran kas lewat kas besar
1112 Kas Kecil
Untuk membukukan:
Debit : jumlah kas besar yang disisihkan ke dalam kas kecil
Kredit : jumlah kas kecil yang ditarik kembali ke kas besar jika
kas kecil tidak diperlukan lagi dan jumlah kas kecil
yang telah dipakai pada akhir periode
112 Surat Berharga
Rekening dalam sub golongan ini digunakan untuk mencatat investasi
sementara (jangka pendek), berupa pembelian saham dan surat berharga
lain, yang tujuannya memanfaatkan uang kas yang sementara waktu
tidak terpakai
1121 Investasi Sementara – Saham
Debit : harga perolehan surat saham yang dibeli untuk
penanaman jangka pendek
Kredit : harga perolehan surat saham yang dijual
1122 Investasi Sementara – Obligasi
Debit :harga perolehan surat obligasi yang dibeli untuk
penanaman jangka pendek
Kredit : harga perolehan surat obligasi yang dijual
1123 Investasi Sementara – Sertifikat Bank
Debit : harga beli sertifikat bank
Kredit : penerimaan kembali uang pada saat ditunaikan atau
pada saat jatuh tempo
1124 Investasi Sementara – Deposito Berjangka
Debit : jumlah uang yang disetorkan ke bank sebagai
deposito berjangka (jangka pendek)

16
Kredit : penerimaan kembali simpanan deposito berjangka
saat ditunaikan atau jatuh tempo
113 Piutang
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan:
a. Piutang yang timbul dari penjualan produk secara kredit
b. Piutang kepada karyawan perusahaan
c. Piutang pendapatan
d. Taksiran kerugian akibat tidak tertagihnya piutang dagang
1131 Piutang Dagang
Debit : tagihan yang timbul dari penjualan produk
Kredit : - penerimaan pelunasan tagihan tersebut
- retur penjualan
- penghapusan piutang dagang
1132 Cadangan Kerugian Piutang
Debit : penghapusan piutang dagang
Kredit : taksiran kerugian yang mungkin timbul karena tidak
tertagihnya sebagian saldo piutang dagang pada
tanggal neraca
1133 Piutang Karyawan
Debit : pemberian pinjaman kepada karyawan perusahaan
Kredit : penerimaan kembali piutang karyawan
1132 Piutang Pendapatan
Debit : jumlah pendapatan yang pada tanggal neraca sudah
menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima
uangnya
Kredit : penerimaan kas dari piutang pendapatan
114 Persediaan
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
mencatat mutasi harga pokok persediaan barang jadi, barang dalam
proses, bahan baku, bahan bakar dan pelumas, suku cadang, bahan
pembungkus, dan persediaan lain-lain.
1141 Persediaan Kain Grey
Debit : harga pokok kain grey yang telah selesai diproduksi
dan ditransfer dari seksi pertenunan ke gudang
Kredit : harga pokok kain grey yang telah terjual
1142 Persediaan Produk Dalam Proses Seksi Persiapan
Debit : harga pokok barang yang pada akhir bulan masih
dalam proses di Seksi Persiapan
Kredit : transfer harga pokok persediaan barang dalam
proses Seksi persiapan pada awal periode ke rekening
Barang Dalam Proses
1143 Persediaan Produk Dalam Proses Seksi Pertenunan

17
Debit : harga pokok barang yang pada akhir bulan masih
dalam proses di Seksi Pertenunan
Kredit : transfer harga pokok persediaan barang dalam
proses Seksi persiapan pada awal periode ke rekening
Barang Dalam Proses
1144 Persediaan Bahan Baku
Debit : harga pokok pembelian benang
Kredit : harga pokok benang yang dipakai dalam produksi
1145 Persediaan Bahan Pembungkus
Debit : harga pokok pembelian bahan pembungkus berupa:
a. Kayu penggulung kain
b. Plastik pembungkus
c. Etiket
d. Peti kayu
Kredit : harga pokok bahan pembungkus yang dipakai dalam
proses produksi
1146 Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas
Debit : harga pokok pembelian:
a. Bahan bakar: premium dan solar
b. Minyak pelumas
Kredit : harga pokok bahan bakar dan pelumas yang dipakai
dalam produksi

1147 Persediaan Suku Cadang


Debit : harga pokok pembelian suku cadang
Kredit : harga pokok suku cadang yang dipakai untuk
reparasi dan pemeliharaan atau pemakaian lain
1148 Persediaan Bahan Lain-Lain
Untuk membukukan pokok pembelian dan pemakaian
persediaan yang tidak tergolong dalam rekening 1144, 1145,
1146, dan 1147
115 Persekot
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan pengeluaran uang untuk persekot pembelian barang dan
jasa, pajak dan biaya serta pertanggungjawabannya.
1151 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan
Debit : jumlah pajak pertambahan nilai dari barang yang
dibeli
Kredit : PPN dari pembelian barang yang diperhitungkan
sebagai pengurang setoran PPN
1152 Pajak Penghasilan Badan Dibayar di Muka
Debit : jumlah PPh masa yang dibayar/disetor
Kredit : PPh dibayar dimuka yang dipertanggungjawabkan

18
1153 Persekot Biaya Perjalanan Dinas
Debit : pembayaran persekot perjalanan dinas
Kredit : persekot biaya perjalanan dinas yang
dipertanggungjawabkan
1154 Persekot Biaya Asuransi
Debit : pembayaran premi asuransi
Kredit : pembebanan biaya asuransi kedalam periode
akuntansi yang menikmati manfaatnya
116 Aktiva Lancar Lain-Lain
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
mencatat mutasi aktiva lancar selain yang tergolong dalam sub golongan
rekening 111 sampai dengan 115
12 Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan bentuk pernyataan jangka panjang yang
dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan atau menguasai perusahaan lain
1201 Investasi Saham
Debit : harga perolehan pembelian saham perseroan lain
yang dibeli untuk tujuan investasi jangka panjang
Kredit : harga perolehan saham yang dijual
1202 Investasi Obligasi
Debit : harga perolehan obligasi yang dibeli sebagai
investasi jangka panjang
Kredit : harga perolehan obligasi yang dijual
13 Aktiva Tetap
131 Harga Perolehan Aktiva Tetap
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan harga perolehan aktiva tetap yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai
manfaat lebih dari satu tahun
1311 Tanah
Debit : harga perolehan tanah yang dibeli
Kredit : harga perolehan tanah yang dijual

1312 Emplasemen
Debit : biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan
emplasemen (jembatan dan jalan kompleks pabrik,
pagar, taman, tugu, dan land improvement lain)
Kredit : harga perolehan emplasemen yang dihentikan atau
dinyatakan tidak dipakai
1313 Gedung
Debit : harga perolehan gedung yang dibeli atau dibangun
atau pengeluaran modal yang berhubungan dengan
gedung

19
Kredit : harga perolehan gedung yang dijual atau dinyatakan
tidak dipakai
1314 Mesin-mesin
Debit : harga perolehan mesin
Kredit : harga perolehan mesin yang dijual atau dinyatakan
tidak digunakan
1315 Peralatan Pabrik
Debit : harga perolehan peralatan pabrik
Kredit : harga perolehan peralatan pabrik yang dijual atau
dinyatakan tidak digunakan
1316 Mebel dan Peraltan Kantor
Debit : harga perolehan mebel dan peralatan kantor
Kredit : harga perolehan mebel dan peralatan kantor yang
dijual atau dinyatakan tidak digunakan
1317 Kendaraan
Debit : harga perolehan kendaraan
Kredit : harga perolehan kendaraan yang dijual atau
dinyatakan tidak digunakan
132 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
mencatat jumlah akumulasi penyusutan aktiva tetap yang telah dijual
atau dinyatakan tidak dipakai dan untuk mencatat biaya penyusutan
aktiva tetap dalam suatu periode akuntansi
1322 Akumulasi Penyusutan Emplasement
Debit : jumlah akumulasi penyusutan emplasemen yang
dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan emplasemen dalam suatu periode
akuntansi
1323 Akumulasi Penyusutan Gedung
Debit : jumlah akumulasi penyusutan gedung yang
dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan gedung dalam suatu periode
akuntansi
1324 Akumulasi Penyusutan Mesin-Mesin
Debit : jumlah akumulasi penyusutan mesin-mesin yang
dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan mesin-mesin dalam suatu periode
akuntansi
1325 Akumulasi Penyusutan Peralatan Pabrik
Debit : jumlah akumulasi penyusutan peralatan pabrik yang
dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan peralatan pabrik dalam suatu
periode akuntansi

20
1326 Akumulasi Penyusutan Mebel dan Peralatan Kantor
Debit : jumlah akumulasi penyusutan mesin dan peralatan
kantor yang dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan mesin dan peralatan kantor dalam
suatu periode akuntansi
1326 Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Debit : jumlah akumulasi penyusutan kendaraan yang
dinyatakan tidak dipakai
Kredit : biaya penyusutan kendaraan dalam suatu periode
akuntansi
14 Aktiva Tak Berwujud
Yang termasuk dalam rekening golongan ini adalah aktiva yang tidak berwujud
yang mencerminkan hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan.
1401 Merek Dagang
Debit : biaya yang dikeluarkan dalam rangka perolehan
merek dagang
Kredit : amortisasi merek dagang dalam satu periode
akuntansi
15 Aktiva Lain-Lain
Yang termasuk dalam rekening golongan ini adalah pos-pos yang tidak dapat
secara layak digolongkan dalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva
tetap maupun aktiva tak berwujud.
1501 Biaya Pendirian yang Ditangguhkan
Debit : biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendirian
perusahaan
Kredit : amortisasi biaya pendirian yang ditangguhkan
dalam suatu periode akuntansi
1502 Konstruksi Dalam Pelaksanaan
Debit : biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pembuatan
bangunan yang memakan waktu beberapa bulan atau
akan selesai dalam satu periode akuntansi
Kredit : pemindahan saldo rekening ini ke rekening aktiva
tetap, setelah bangunan selesai dikerjakan
16 Rekening Perantara (Proforma)
Rekening yang termasuk dalam golongan ini merupakan rekening perantara
(clearing account). Pendebitan dan pengkreditan dilakukan pada saat yang relatif
bersamaan, sehingga pada saat itu saldonya sama dengan nol.
1601 Gaji dan Upah
Debit : biaya-biaya yang berupa: gaji dan upah, lembur,
pengobatan dan perawatan, dan kesejahteraan lain-
lain yang dibayar

21
Kredit : distribusi dan pembebanan biaya-biaya tersebut ke
dalam rekening : biaya administrasi dan umum, biaya
pemasaran, serta biaya produksi
1602 Dividen
Debit : jumlah dividen yang diputuskan akan dibayarkan
kepada para pemegang saham
Kredit : penutupan saldo dividen ke rekening Laba Yang
Ditahan pada akhir tahun
21 Utang Lancar
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk mencatat
kewajiban yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun
2101 Utang Dagang
Kredit : kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian
kredit barang dan jasa
Debit : pelunasan kewajiban tersebut
2102 Utang Pajak Penghasilan Karyawan
Kredit : pajak penghasilan yang dipungut dari karyawan
Debit : pajak penghasilan karyawan yang disetor ke Kas
Negara
2103 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran
Kredit : pajak pertambahan nilai yang dipungut dari
pembelian barang hasil produksi perusahaan
Debit : pajak pertambahan nilai yang disetor ke Kas Negara
setelah diperhitungkan dengan PPN Masukan
2104 Utang Pajak Penghasilan Badan
Kredit : jumlah kekurangan setoran pajak penghasilan masa
Debit : pembayaran kekurangan setoran pajak penghasilan
badan
2105 Utang Dividen
Kredit : jumlah dividen yang diputuskan akan dibayarkan
kepada para pemagang saham
Debit : pembayaran dividen yang terutang
2106 Utang Biaya
Kredit : biaya yang sudah merupakan kewajiban perusahaan
pada suatu periode akuntansi, tetapi belum dibayar
Debit : penyesuaian kembali atau pembayaran utang biaya
tersebut
2107 Utang Jangka Pendek Lain-Lain
Kredit : kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun sejak
tanggal pembuatan neraca, selain yang tergolong
dalam rekening 2101 sampai dengan 2106
Debit : pelunasan utang jangka pendek tersebut

22
2108 Pendapatan Yang Diterima Dimuka
Kredit : penerimaan di muka dalam transaksi penjualan
barang, sebelum barang tersebut diserahkan
Debit : pengakuan jumlah pendapatan yang diterima di
muka tersebut sebagai pendapatan pada saat barang
tersebut diserahkan
22 Utang Jangka Panjang
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk membukukan
penarikan pinjaman jangka panjang dan angsuran atau pelunasannya
2201 Utang Jangka Panjang dari Bank
Kredit : transaksi pinjaman jangka panjang (lebih dari satu
tahun) dari bank
Debit : pembayaran angsuran atau pelunasan utang jangka
panjang kepada bank
2202 Utang Obligasi
Kredit : jumlah nominal obligasi yang dikeluarkan oleh PT
Madinatex
Debit : pembayaran utang tersebut
2203 Premium Utang Obligasi
Kredit : selisih lebih kurs obligasi pada saat dikeluarkan
dengan nilai nominalnya
Debit : penghapusan premium utang obligasi karena
amortisasi dan penarikan kembali obligasi yang telah
dikeluarkan
2204 Pendapatan Yang Diterima Dimuka
Kredit : penerimaan di muka dalam transaksi penjualan
barang, sebelum barang tersebut diserahkan
Debit : pengakuan jumlah pendapatan yang diterima di
muka tersebut sebagai pendapatan pada saat barang
tersebut diserahkan
3 Modal
3001 Modal Statutair
Kredit : jumlah nominal saham menurut akte pendirian PT
Madinatex
Debit : ----
3002 Modal Saham Dalam Portepel
Kredit : jumlah nominal saham menurut akte pendirian PT
Madinatex
Debit : jumlah nominal saham yang telah dikeluarkan
3003 Agio Saham
Kredit : selisih lebih kurs saham pada saat dikeluarkan
dengan nilai nominalnya

23
Debit : penghapusan agio saham karena penarikan saham
yang telah dikeluarkan sebelumnya
3004 Model Sumbangan
Kredit : jumlah harga perolehan kekayaan yang diterima
oleh perusahaan sebagai sumbangan
Debit : -----
3005 Cadangan Pelunasan Utang Jangka Panjang
Kredit : pembentukan cadangan untuk keperluan pelunasan
utang jangka panjang dengan cara menyisihkan
sebagian saldo rekening laba yang ditahan
Debit : pengembalian cadangan kedalam rekening Laba
Yang Ditahan jika tujuan pencadangan telah
selesai/tercapai
3006 Laba Yang Ditahan
Kredit : a. Laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan
dalam periode akuntansi tertentu
b. Koreksi pembukuan yang mempengaruhi
perhitungan rugi-laba tahun buku sebelumnya
Debit : a. Rugi setelah pajak yang diderita perusahaan
dalam periode akuntansi tertentu
b. Koreksi pembukuan yang mempengaruhi
perhitungan rugi-laba tahun buku sebelumnya
c. Pembagian dividen
d. Pajak Penghasilan Badan
e. Penyisihan sebagian laba yang ditahan ke dalam
bentuk cadangan
B. Rekening Rugi Laba
4. Penghasilan
Kelompok rekening ini digunakan untuk mencatat penghasilan utama perusahaan
dan pengurang langsung terhadapnya
41 Hasil Penjualan
4101 Hasil Penjualan Kain Grey
Kredit : hasil yang diperoleh perusahaan dari penjualan kain
grey
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
42 Pengurang Hasil Penjualan
4201 Potongan Penjualan
Debit : potongan penjualan yang diberikan kepada pembeli
produk perusahaan
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
4202 Retur Penjualan
Debit : harga jual produk yang diterima kembali sebagai
pengembalian penjualan

24
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
5. Biaya
Rekening yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan
a. Harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu
b. Biaya produksi yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu
c. Biaya administrasi dan umum yang dibebankan dalam periode
akuntansi tertentu
d. Biaya pemasaran yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu
51 Harga Pokok Penjualan
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan harga pokok produk yang dijual
5101 Harga Pokok Penjualan Kain Grey
Debit : harga jual produk yang diterima kembali sebagai
pengembalian penjualan
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
53 Biaya Produksi
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu periode
akuntansi dan alokasi biaya overhead pabrik sesungguhnya dari
departemen pembantu ke departemen produksi dan tempat biaya lain
521 Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya overhead pabrik sesungguhnya dari
departemen pembantu ke departemen produksi dan tempat
biaya lain
5211 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi Listrik
Debit : Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang
terjadi di Seksi Listrik
Kredit : Alokasi biaya Seksi Listrik ke rekening-
rekening:
5221 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Persiapan
5222 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Pertenunan
5301 Biaya Administrasi dan Umum
5401 Biaya Pemasaran
5212 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Sesi Bengkel
Debit : biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi di
Bengkel
Kredit : Alokasi biaya Seksi Bengkel ke rekening-rekening:
5221 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Persiapan

25
5222 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Pertenunan
5301 Biaya Administrasi dan Umum
5401 Biaya Pemasaran
5213 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi Umum Pabrik
Debit : biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi di
Seksi Umum Pabrik
Kredit : Alokasi biaya Seksi Bengkel ke rekening-rekening:
5221 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Persiapan
5222 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi
Pertenunan
5301 Biaya Administrasi dan Umum
5401 Biaya Pemasaran
522 Biaya Overhead Pabrik Departemen Produksi
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi di
departemen produksi dan pembebanan kepada produk.
5221 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi Persiapan
Debit : a. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi di
Seksi Persiapan
b. Alokasi biaya overhead pabrik yang diterima dari
Seksi Listrik, Seksi Bengkel, Seksi Umum Pabrik
Kredit : Pembebanan biaya overhead pabrik sesungguhnya
kepada Produk (debit rekening 5233 Barang Dalam
Proses – Biaya Overhead Pabrik Seksi Persiapan)
5222 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya – Seksi Pertenunan
Debit : a. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi di
Seksi Pertenunan
b. Alokasi biaya overhead pabrik yang diterima dari
Seksi Listrik, Seksi Bengkel, Seksi Umum Pabrik
Kredit : pembebanan biaya overhead pabrik sesungguhnya
kepada Produk (debit rekening 5243 Barang Dalam
Proses – Biaya Overhead Pabrik Seksi Pertenunan)
523 Barang Dalam Proses Seksi Persiapan
Rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan untuk
membukukan:
a. Biaya bahan yang dipakai di Seksi Persiapan
b. Biaya tenaga kerja di Seksi Persiapan
c. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang dibebankan kepada
produksi Seksi Persiapan dari rekening 5221 Biaya Overhead Pabrik
Sesungguhnya – Seksi Persiapan
5231 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Seksi Persiapan

26
Debit : harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses
di Seksi Persiapan
Kredit : harga pokok yang melekat pada produk selesai di Seksi
Persiapan yang ditransfer ke Seksi Pertenunan dan
produk yang masih dalam proses pada akhir periode di
Seksi Persiapan
5232 Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Seksi Persiapan
Debit : pembebanan biaya-biaya: gaji dan upah, lembur,
pengobatan dan perawatan, dan kesejahteraan lain-
lain kepada produksi Seksi Persiapan dalam periode
akuntansi tertentu
Kredit : biaya tenaga kerja yang melekat pada produk selesai di
Seksi Persiapan yang ditransfer ke Seksi Pertenunan
dan produk yang masih dalam proses pada akhir
periode di Seksi Persiapan
5233 Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Seksi Persiapan
Debit : pembebanan biaya overhead pabrik sesungguhnya
kepada produksi Seksi Persiapan dalam periode
tertentu
Kredit : biaya overhead pabrik sesungguhnya yang melekat
pada produk selesai di Seksi Persiapan yang ditransfer
ke Seksi Pertenunan dan produk yang masih dalam
proses pada akhir periode di Seksi Persiapan
524 Barang dalam proses Seksi Pertenunan
a. Harga pokok produk yang diterima dari Seksi Persiapan dalam periode
tertentu
b. Biaya tenaga kerja di Seksi Pertenunan
c. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang dibebankan kepada
produksi Seksi Pertenunan dari rekening 5222 Biaya Overhead Pabrik
Sesungguhnya – Seksi Pertenunan
5241 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Seksi Pertenunan
Debit : harga pokok produk-produk yang diterima dari Seksi
Persiapan dari rekening-rekeing:
5231 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku
Seksi Persiapan
5232 Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja
Seksi Persiapan
5233 Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik
Seksi Persiapan
Kredit : harga pokok bahan yang melekat pada produk selesai di
Seksi Pertenunan yang ditransfer ke gudang produk
jadi dan yang melekat pada produk yang masih dalam
proses akhir periode di Seksi Pertenunan

27
5242 Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Seksi Pertenunan
Debit : pembebanan biaya – biaya: gaji dan upah, lembur,
pengobatan dan perawatan, dan kesejahteraan lain-
lain kepada produksi Seksi Pertenunan dalam periode
akuntansi tertentu
Kredit : biaya tenaga kerja yang melekat pada produk selesai
di Seksi Pertenunan yang ditransfer ke Seksi
Pertenunan dan produk yang masih dalam proses pada
akhir periode di Seksi Pertenunan
5243 Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Seksi
Pertenunan
Debit : pembebasan biaya overhead pabrik sesungguhnya
kepada produksi Seksi Pertenunan dalam periode
tertentu
Kredit : biaya overhead pabrik sesungguhnya yang melekat
pada produk selesai di Seksi Pertenunan yang
ditransfer ke Seksi Pertenunan dan produk yang masih
dalam proses pada akhir periode di Seksi Pertenunan
53 Biaya Administrasi dan Umum
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya administrasi dan umum, yaitu biaya selain biaya
produksi maupun biaya pemasaran.
5301 Biaya Administrasi dan Umum
Debit : a. Biaya administrasi dan umum yang terjadi di Bagian
Administrasi dan Umum
b. Alokasi biaya dari departemen pembantu
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
54 Biaya Pemasaran
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya pemasaran, yaitu biaya selain biaya produksi
maupun biaya administrasi dan umum, berupa biaya untuk memperoleh
pesanan dan biaya untuk memenuhi pesanan.
5401 Biaya Pemasaran
Debit : a. Biaya pemasaran yang terjadi di Bagian Pemasaran
b. Alokasi biaya dari departemen pembantu
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6. Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha serta Rugi Laba
Rekening yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan:
a. Pendapatan dan laba yang diperoleh perusahaan di luar kegiatan utamanya
b. Biaya yang dikeluarkan atau rugi yang diderita perusahaan di luar kegiatan
utamanya
c. Penutupan rekening Rugi Laba
61 Pendapatan dan Laba di Luar Usaha

28
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan pendapatan dan laba yang diperoleh perusahaan di luar
kegiatan utamanya.
6101 Pendapatan Bunga
Kredit : pendapatan bunga
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6102 Pendapatan Jasa Giro
Kredit : pendapatan jasa giro dari bank
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6103 Pendapatan Dividen
Kredit : pendapatan dividen
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6104 Laba Penjualan Aktiva Tetap
Kredit : pendapatan laba penjualan aktiva tetap (harga jual
lebih tinggi dari nilai buku aktiva tetap yang dijual)
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6105 Laba Penjualan Surat Berharga
Kredit : penjualan surat berharga (harga jual lebih tinggi dari
nilai harga perolehan surat berhaarga yang dijual)
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6106 Laba Selisih Kurs
Kredit : laba akibat naiknya nilai kurs valuta asing yang
dimiliki perusahaan
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6107 Pendapatan Lain-lain
Kredit : pendapatan di luar usaha utama perusahaan selain
yang tergolong dalam rekening 6101 sampai dengan
6106
Debit : penutupan ke rekening Rugi Laba
62 Biaya dan Rugi di Luar Usaha
Rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk
membukukan biaya yang dikeluarkan atau rugi yang diderita perusahaan
di luar kegiatan utamanya
6201 Biaya Bunga
Debit : biaya bunga
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6202 Rugi Penjualan Aktiva Tetap
Debit : rugi dari penjualan aktiva tetap (harga jual lebih
rendah dari nilai buku aktiva tetap yang dijual)
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6203 Rugi Penjualan Surat Berharga
Debit : rugi dari penjualan surat berharga (harga jual lebih
rendah dari harga perolehan surat berharga yang dijual)

29
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6204 Rugi Selisih Kurs
Debit : rugi akibat turunnya nilai kurs valuta asing yang
dimiliki perusahaan
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
6205 Rugi Lain-lain
Debit : rugi di luar usaha utama perusahaan selain yang
tergolong dalam rekening 6201 sampai dengan 6204
Kredit : penutupan ke rekening Rugi Laba
63 Rugi Laba
6301 Rugi Laba
Debit : a. Penutupan rekening biaya produksi, biaya
administrasi dan umum, biaya pemasaran, biaya
dan rugi di luar usaha
b. Penutupan saldo laba ke rekening Laba Yang
Ditahan
Kredit : a. Penutupan rekening penghasilan dan pendapatan
serta laba di luar usaha
b. Penutupan saldo laba ke rekening Laba Yang
Ditahan
C. Rekening Pembantu Biaya
1. Biaya Bahan Baku, Bahan Pembungkus, Bahan Bakar, dan Pelumas
11 Biaya Bahan Baku
Untuk mencatat harga pokok benang yang dimasukkan dalam proses
produksi di Seksi Persiapan.
12 Biaya Bahan Pembungkus
Untuk mencatat harga pokok bahan pembungkus yang dimasukkan
dalam proses produksi di Seksi Pertenunan, yang antara lain berupa:
a. Kayu penggulung kain
b. Plastik
c. Etiket
d. Peti kayu
13 Biaya Bahan Bakar
Untuk mencatat harga premium dan solar yang dipakai
14 Biaya Bahan Pelumas
Untuk mencatat harga pokok minyak pelumas yang dipakai
2. Biaya Tenaga Kerja
21 Biaya Gaji dan Upah
Untuk mencatat gaji dan upah karyawan
22 Biaya Lembur
Untuk mencatat upah lembur yang menjadi hak karyawan
23 Biaya Pengobatan dan Perawatan
Untuk mencatat biaya pengobatan dan perawatan karyawan

30
24 Kesejahteraan Lain-lain
Untuk mencatat biaya kesejahteraan lain – lain yang diberikan kepada
karyawan
3. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Rekening pembantu dalam golongan ini digunakan untuk mencatat pemakaian
suku cadang, bahan bangunan, dan supplies pabrik yang lain untuk reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap serta biaya yang dibayarkan kepada pihak luar untuk
reparasi dan pemeliharaan
4. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi
Rekening pembantu dalam golongan ini digunakan untuk mencatat penyusutan
aktiva tetap dan amortisasi beban
5. Biaya Asuransi
51 Biaya Asuransi Aktiva Tetap
Untuk mencatat bagian persekot asuransi aktiva tetap yang telah menjadi
biaya
52 Biaya Asuransi Persediaan
Untuk mencatat bagian persekot asuransi persediaan yang telah menjadi
biaya
6. Biaya Administrasi dan Umum
61 Biaya Cetak, Alat Tulis, Fotokopi, Foto dan Lichtdruk
Untuk mencatat:
a. Biaya cetak
b. Harga beli alat-alat tulis
c. Biaya fotokopi
d. Biaya foto
e. Biaya lichtdruk
62 Biaya Pos, Telegram, Telepon, Telex, Fax, dan Biaya Kirim
Untuk mencatat:
a. Harga beli benda pos dan biaya kirim lewat pos
b. Biaya telegram
c. Biaya telepon
d. Biaya telex
e. Biaya facsimile
f. Biaya kirim lewat ekspeditur
63 Biaya Perjalanan Dinas
Untuk mencatat biaya perjalanan dinas yang meliputi biaya akomodasi,
biaya transpotasi, dan uang saku karyawan
64 Biaya Langganan Surat Kabar, Majalah, dan Buletin
Untuk mencatat biaya langganan surat kabar, majalah, dan buletin
65 Biaya Rapat dan Pertemuan
Untuk mencatat biaya rapat dan pertemuan
66 Biaya Akuntan, Konsultan, dan Pengacara
Untuk mencatat biaya jasa akuntan, konsultan, dan pengacara

31
67 Biaya Administrasi dan Umum Lain-Lain
Untuk mencatat biaya administrasi dan umum selain yang digolongkan
dalam Rekening pembantu 61 sampai dengan 66
7. Biaya Pemasaran
71 Biaya Iklan
Untuk mencatat biaya iklan/advertensi dan promosi produk
72 Biaya Angkut Kain Grey
Untuk mencatat biaya angkut kain grey yang dibayarkan kepada pihak
luar perusahaan (perusahaan angkutan)
73 Biaya Penghapusan Piutang Dagang
Untuk mencatat jumlah taksiran kerugian akibat piutang dagang yang
tidak dapat ditagih
74 Biaya Pemasaran Lain-Lain
Untuk mencatat biaya pemasaran selain yang digolongkan dalam
rekening pembantu 71 sampai dengan 73
8. Alokasi Biaya
Rekening pembantu dalam golongan ini digunakan untuk mencatat biaya yang
dialokasikan ke tempat biaya lain dan biaya yang diterima dari tempat biaya lain.

Catatan:
Rekening buku besar dan rekening buku pembantu seperti telah diuraikan di atas
belum seluruhnya dipakai. Beberapa diantaranya masih belum perlu digunakan.
Hal ini biasa terjadi dalam praktik. Rekening yang belum terpakai tersebut
disediakan oleh PT Madinatex untuk menghadapi kejadian/transaksi yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang.

32
BAB V
INTRUKSI

Tugas yang harus dilaksanakan dalam praktikum terdiri atas:


A. Intruksi Akuntansi Keuangan
1. Penyelesaian bukti transaksi
2. Pencatatan bukti transaksi secara harian ke dalam buku-buku jurnal
3. Pembukuan bukti transaksi ke dalam buku pembantu
4. Pembukuan jurnal ke dalam buku besar
5. Pembuatan jurnal penyesuaian
B. Intruksi Akuntansi Biaya
1. Pembuatan rekapitulasi biaya dan alokasi biaya overhead
2. Pembuatan laporan biaya produksi Seksi Persiapan
3. Pembuatan laporan biaya produksi Seksi Pertenunan
4. Pembuatan jurnal penyesuaian
C. Intruksi Penyusunan Laporan Keuangan
1. Pembuaan neraca lajur
2. Pembuatan laporan keuangan

Untuk melaksanakan tugas-tugas di atas hendaknya diikuti instruksi sebagai berikut.

A. Intruksi Akuntansi Keuangan


TUGAS A-1
PENYELESAIAN BUKTI TRANSAKSI
1. Bacalah informasi umum dan kebijakan akuntansi perusahaan, serta pelajarilah
dengan seksama susunan dan kode rekening beserta penjelasannya yang berlaku
pada PT Madinatex agar Saudara mendapat gambaran tentang sifat operasi
perusahaan dan rekening-rekening yang digunakan dalam perusahaan
2. Pelajarilah transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2008 dengan mempelajari
bukti transaksi yang terdapat dalam buku II. Bukti transaksi ini terdiri atas:
1. Faktur pembelian
2. Faktur penjualan
3. Bukti kas masuk
4. Bukti kas keluar
5. Bukti pengeluaran barang
6. Bukti memorial
Bukti tersebut di atas masih harus Saudara selesaikan lebih dulu sebelum dicatat
dalam buku jurnal, kecuali untuk faktur penjualan. Yang dimaksud dengan
menyelesaikan bukti transaksi adalah menulis nomor rekening buku besar yang
harus didebit dan dikredit pada setiap bukti transaksi, termasuk nomor rekening
buku pembantu jika menyangkut transaksi biaya. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu mempermudah pekerjaan pembuatan jurnal atas setiap transaksi yang
terjadi. Perlu saudara perhatikan bahwa bukti memorial (yaitu bukti yang digunakan

33
sebagai dasar untuk mencatat transaksi yang tidak menyangkut transaksi kas,
penjualan produk, pembelian, dan pemakaian barang gudang), terbagi atas 2 macam
bukti yaitu:
1. Bukti memorial untuk mencatat transaksi harian yang tidak menyangkut
transaksi kas, penjualan, pembelian, dan pemakaian barang gudang
2. Bukti memorial untuk membuat jurnal penyesuaian, terdiri atas:
a. Bukti memorial yang datanya sudah tersedia
b. Bukti memorial yang datanya diperoleh melalui proses perhitungan harga
pokok produksi
3. Untuk dapat menyelesaikan bukti transaksi ini hendaknya Saudara pelajari
dahulu uraian masing-masing transaksi yang tercantum dalam tiap-tiap bukti
transaksi. Langkah berikutnya adalah menentukan rekening-rekening yang
harus didebit dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Khusus
mengenai penyelesaian bukti memorial untuk penyesuaian kedua, hendaknya
Saudara kerjakan pada waktu menyelesaikan tugas B-4 pada intruksi akuntansi
biaya
4. Tuliskan nomor kode rekening yang didebit dan dikredit dalam tiap-tiap lembar
bukti transaksi beserta jumlah rupiahnya pada kolom yang disediakan.

TUGAS A-2
PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM BUKU JURNAL
Dengan selesainya tugas pertama (penyelesaian bukti transaksi), maka bukti
transaksi telah siap untuk dijurnal. Buku jurnal yang digunakan dalam sistem
akuntansi PT Madinatex terdiri atas:
1. Buku jurnal penerimaan kas (JKM)
2. Buku jurnal pengeluaran kas (JKK)
3. Buku jurnal penjualan (JPn)
4. Buku jurnal pembelian (JPb)
5. Buku jurnal pemakaian barang (JPB)
6. Buku jurnal memorial (JM)
Pencatatan bukti transaksi ke buku jurnal hanya dibutuhkan rekening buku besarnya
saja, sehingga apabila satu bukti mempunyai rekening buku besar yang sama maka
dapat diringkas. Pada setiap akhir bulan dibuat rekapitulasi dari masing-masing jurnal
(kecuali jurnal memorial). Pembuatan rekapitulasi ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan posting dari jurnal ke buku besar.

Intruksi untuk melaksanakan penjurnalan


A-2.1 Buku Jurnal Pembelian
1. Siapkan buku jurnal pembelian
2. Ambillah faktur pembelian yang telah diselesaikan dalam tugas A-1
3. Atas dasar faktur pembelian, catatlah transaksi pembelian kredit ke
dalam buku jurnal pembelian secara kronologis

34
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
faktur pembelian sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah dibukukan
5. Jika suatu halaman jurnal pembelian telah digunakan seluruhnya untuk
mencatat transaksi pembelian, maka jumlahkan semua kolom yang
terdapat pada halaman tersebut, periksalah apakah jumlah kolom-kolom
debit telah cocok dengan jumlah kolom-kolom kredit, dan pindahkan
jumlah tersebut ke halaman berikutnya. Lakukan langkah tersebut pada
jurnal pembelian halaman selanjutnya
6. Buatlah rekapitulasi jurnal dengan menjumlahkan masing-masing
rekening dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan pindahkan
pada tempat yang tersedia di kolom rekapitulasi serta hitunglah
totalnya. Periksalah apakah total debit telah cocok dengan total
kreditnya. Penjumlahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
hitung (printing calculator) dan pita kertas hasil penjumlahan tersebut
dilampirkan pada rekapitulasi jurnal yang bersangkutan.
A-2.2 Buku Jurnal Penjualan
1. Siapkan buku jurnal penjualan
2. Ambillah faktur penjualan yang telah diselesaikan dalam tugas A-1
3. Atas dasar faktur penjualan, catatlah transaksi penjualan kain grey ke
dalam buku jurnal pembelian secara kronologis
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
faktur penjualan sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah dibukukan
5. Jika suatu halaman jurnal penjualan telah digunakan seluruhnya untuk
mencatat transaksi penjualan, maka jumlahkan semua kolom yang
terdapat pada halaman tersebut, periksalah apakah jumlah kolom-kolom
debit telah cocok dengan jumlah kolom-kolom kredit, dan pindahkan
jumlah tersebut ke halaman berikutnya. Lakukan langkah tersebut pada
jurnal penjualan halaman selanjutnya
6. Buatlah rekapitulasi jurnal dengan menjumlahkan masing-masing
rekening dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan pindahkan
pada tempat yang tersedia di kolom rekapitulasi serta hitunglah
totalnya. Periksalah apakah total debit telah cocok dengan total
kreditnya. Penjumlahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
hitung (printing calculator) dan pita kertas hasil penjumlahan tersebut
dilampirkan pada rekapitulasi jurnal yang bersangkutan.
A-2.3 Buku Jurnal Penerimaan Kas (JKM)
1. Siapkan buku jurnal penerimaan kas
2. Ambillah bukti kas masuk yang telah diselesaikan dalam tugas A-1
3. Atas dasar faktur penjualan, catatlah semua transaksi penerimaan kas
secara kronologis (urut tanggal/nomor bukti)
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
penerimaan kas sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah dibukukan

35
5. Jika suatu halaman jurnal penerimaan kas telah digunakan seluruhnya
untuk mencatat transaksi penerimaan kas, maka jumlahkan semua
kolom yang terdapat pada halaman tersebut, periksalah apakah jumlah
kolom-kolom debit telah cocok dengan jumlah kolom-kolom kredit, dan
pindahkan jumlah tersebut ke halaman berikutnya. Lakukan langkah
tersebut pada jurnal penerimaan kas halaman selanjutnya
6. Buatlah rekapitulasi jurnal dengan menjumlahkan masing-masing
rekening dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan pindahkan
pada tempat yang tersedia di kolom rekapitulasi serta hitunglah
totalnya. Periksalah apakah total debit telah cocok dengan total
kreditnya. Penjumlahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
hitung (printing calculator) dan pita kertas hasil penjumlahan tersebut
dilampirkan pada rekapitulasi jurnal yang bersangkutan.
A-2.4 Buku Jurnal Pengeluaran Kas (JKK)
1. Siapkan buku jurnal pengeluaran kas
2. Ambillah bukti kas masuk yang telah diselesaikan dalam tugas A-1
3. Atas dasar bukti tersebut, catatlah semua transaksi pengeluaran kas
secara kronologis (urut tanggal/nomor bukti)
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
pengeluaran kas sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah dibukukan
5. Jika suatu halaman jurnal pengeluaran kas telah digunakan seluruhnya
untuk mencatat transaksi pengeluaran kas, maka jumlahkan semua
kolom yang terdapat pada halaman tersebut, periksalah apakah jumlah
kolom-kolom debit telah cocok dengan jumlah kolom-kolom kredit, dan
pindahkan jumlah tersebut ke halaman berikutnya. Lakukan langkah
tersebut pada jurnal pengeluaran kas halaman selanjutnya
6. Buatlah rekapitulasi jurnal dengan menjumlahkan masing-masing
rekening dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan pindahkan
pada tempat yang tersedia di kolom rekapitulasi serta hitunglah
totalnya. Periksalah apakah total debit telah cocok dengan total
kreditnya. Penjumlahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
hitung (printing calculator) dan pita kertas hasil penjumlahan tersebut
dilampirkan pada rekapitulasi jurnal yang bersangkutan
A-2.5 Buku Jurnal Pemakaian Barang
1. Siapkan buku jurnal pemakaian barang
2. Ambillah bukti pengeluaran barang yang telah diselesaikan dalam tugas
A-1
3. Atas dasar bukti tersebut, catatlah transaksi pemakaian barang secara
kronologis
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
bukti pemakaian barang sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah
dibukukan

36
5. Jika suatu halaman jurnal pemakaian barang telah digunakan seluruhnya
untuk mencatat transaksi pemakaian barang, maka jumlahkan semua
kolom yang terdapat pada halaman tersebut, periksalah apakah jumlah
kolom-kolom debit telah cocok dengan jumlah kolom-kolom kredit, dan
pindahkan jumlah tersebut ke halaman berikutnya. Lakukan langkah
tersebut pada jurnal pemakaian barang halaman selanjutnya
6. Buatlah rekapitulasi jurnal dengan menjumlahkan masing-masing
rekening dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan pindahkan
pada tempat yang tersedia di kolom rekapitulasi serta hitunglah
totalnya. Periksalah apakah total debit telah cocok dengan total
kreditnya. Penjumlahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
hitung (printing calculator) dan pita kertas hasil penjumlahan tersebut
dilampirkan pada rekapitulasi jurnal yang bersangkutan
A-2.6 Buku Jurnal Memorial
1. Siapkan buku jurnal pemakaian barang
2. Ambillah bukti memorial 1 s.d 5 yang telah diselesaikan dalam tugas A-
1
3. Atas dasar bukti tersebut, catatlah transaksi-transaksi tersebut ke dalam
buku jurnal secara kronologis
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara pada tempat yang telah tersedia dalam
bukti memorial sebagai tanda bahwa bukti tersebut telah dibukukan
5. Jika suatu halaman jurnal memorial telah digunakan seluruhnya, maka
jumlahkan semua kolom yang terdapat pada halaman tersebut,
periksalah apakah jumlah kolom-kolom debit telah cocok dengan
jumlah kolom-kolom kredit, dan pindahkan jumlah tersebut ke halaman
berikutnya. Lakukan langkah tersebut pada jurnal pemakaian barang
halaman selanjutnya. (lihat tugas A-5, A-6, dan B-4)

Catatan:
Jurnal memorial tidak perlu direkapitulasi karena posting buku besar
dari buku jurnal dilakukan ayat demi ayat (lihat tugas A-4)

TUGAS A-3
PEMBUKUAN TRANSAKSI KE DALAM BUKU PEMBANTU
Untuk rekening tertentu yang memerlukan perincian, perlu disediakan
buku pembantu. Dalam sistem akuntansi PT Madinatex buku pembantu
yang digunakan terdiri atas:
- Buku pembantu piutang dagang
- Buku pembantu utang dagang
- Buku pembantu biaya

37
Intruksi untuk Melaksanakan Pembukuan ke dalam Buku
Pembantu
A-3.1 Buku Pembantu Utang Dagang
1. Siapkan rekening-rekening untuk mencatat utang pada tiap-tiap
pemasok
2. Ambillah faktur pembelian yang menyangkut pembelian secara kredit
sebagai dasar untuk membukukan pada sisi kredit rekening pembantu
utang
3. Ambilah bukti kas keluar sebagai dasar untuk membukukan pada sisi
debit rekening pembantu utang
4. Bukukan faktur pembelian pada sisi kredit dan bukti kas keluar pada sisi
debit rekening pembantu utang yang bersangkutan secara kronologis.
Setiap kali mengkredit atau mendebit suatu rekening pembantu utang
tentukanlah saldo rekening pembantu yang bersangkutan
A-3.2 Buku Pembantu Piutang Dagang
1. Siapkan rekening-rekening untuk mencatat utang pada tiap-tiap
pelanggan
2. Ambillah faktur penjualan sebagai dasar untuk membukukan pada sisi
debit rekening pembantu piutang
3. Ambilah bukti kas masuk sebagai dasar untuk membukukan pada sisi
kredit rekening pembantu piutang
4. Bukukan faktur penjualan pada sisi debit dan bukti kas masuk pada sisi
kredit rekening pembantu piutang yang bersangkutan secara kronologis.
Setiap kali mendebit atau mengkredit suatu rekening pembantu piutang
tentukanlah saldo rekening pembantu yang bersangkutan
A-3.3 Buku Pembantu Biaya (Kartu Biaya)
1. Siapkan rekening-rekening pembantu biaya (untuk jenis biaya yang
terjadi di pusat-pusat biaya tertentu disediakan suatu rekening pembantu
biaya)
2. Ambillah bukti kas keluar, bukti pengeluaran barang, dan bukti
memorial yang menyangkut biaya
3. Bukukan berbagai bukti tersebut pada debit rekening-rekening
pembantu biaya yang bersangkutan secara kronologis
4. Jika semua bukti tersebut sudah dibukukan pada rekening pembantu
biaya, maka jumlahkan sisi debit rekening pembantu tersebut dan
tuliskan pada kolom saldo

TUGAS A-4
PEMBUKUAN JURNAL KE BUKU BESAR
Pembukuan ke dalam rekening buku besar dilakukan atas dasar rekapitulasi jurnal
yang telah Saudara kerjakan dalam tugas A-2.
Intruksi untuk Membukukan Jurnal ke Buku Besar
1. Siapkan rekening buku besar yang diperlukan (Buku IV)

38
2. Bukukan semua jurnal yang telah Saudara laksanakan dalam tugas A-2 ke dalam
rekening buku besar yang bersangkutan. Urut-urutan pengerjaan pembukuan ke
buku besar (posting) adalah sebagai berikut
2.1 Bukukan jurnal memorial ayat demi ayat ke dalam rekening yang
bersangkutan secara kronologis. Pada tahap ini jurnal memoral yang
dibukukan ke buku besar hanya menyangkut transaksi yang telah dijurnal
pada tugas A-2.6., tidak termasuk jurnal memorial untuk penyesuaian. Jurnal
memorial untuk mencatat penyesuaian harus dilakukan pada tugas A-5 dan
B-4.
2.2 Bukukan rekapitulasi semua jurnal khusus yang telah dikerjakan pada tugas
A-2.1 s.d. A-2.5. ke dalam buku besar yang bersangkutan
3. Setelah pembukuan jurnal ke buku besar selesai dilakukan maka berilah tanda
pada jurnal yang bersangkutan untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah
dibukukan ke buku besar. Demikian pula dalam rekening buku besar perlu diberi
tanda dari jurnal mana pembukuan tersebut berasal.

TUGAS A-5
PEMBUATAN JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTMENT)
Jurnal penyesuaian yang harus dibuat dalam pembukuan PT Madinatex terbagi atas dua jenis,
yaitu:
1. Jurnal penyesuaian yang datanya sudah tersedia dalam akuntansi keuangan (tanpa
melalui proses perhitungan harga pokok produksi)
2. Jurnal penyesuaian yang datanya diperoleh melalui proses perhitungan harga pokok
produksi (periksa instruksi akuntansi biaya)
Dalam tugas ini Saudara harus membuat jurnal penyesuaian yang termasuk dalam jenis
pertama, yaitu jurnal-jurnal penyesuaian yang datanya sudah tersedia dalam akuntansi
keuangan. Urutan-urutan kegiatan yang harus Saudara lakukan dalam melaksanakan tugas ini
adalah.
1. Siapkan buku jurnal
2. Atas dasar bukti memorial (nomor 6 s.d 21), catatlah penyesuaian-penyesuaian yang
perlu dilakukan pada akhir periode akuntansi
3. Bukukan semua jurnal penyesuaian ke dalam rekening buku besar yang bersangkutan.
Dalam hal ini jurnal tersebut menyangkut rekening buku besar yang mempunyai buku
pembantu, bukukan pula ke dalam rekening pembantu yang bersangkutan

TUGAS A-6
PENUTUPAN BUKU
Intruksi penutupan buku harus Saudara kerjakan setelah Saudara selesai mengerjakan
penyusunan laporan keuangan (tugas C-2). Untuk pembuatan tugas A-6 lihat intruksi
halaman 48.

39
B. Instruksi Akuntansi Biaya
TUGAS B-1
PEMBUATAN REKAPITULASI BIAYA dan ALOKASI BIAYA OVERHEAD
PABRIK
1. Pindahkan saldo rekening pembantu biaya ke dalam kolom-kolom yang
bersangkutan dalam formulir Rekapitulasi Biaya dan Alokasi Biaya Overhead
Pabrik
2. Hitunglah jumlah biaya tiap pusat biaya sebelum alokasi biaya overhead pabrik
3. Lakukan alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke derpartemen
produksi dan departemen non produksi dengan dasar alokasi sebagai berikut
Departemen Pembantu Dasar Alokasi
Seksi Listrik Jumlah kwh yang dipakai
Seksi Bengkel Jumlah jam tenaga kerja untuk reparasi
dan pemeliharaan
Seksi Umum Pabrik Jumlah Karyawan

Jumlah dasar alokasi dalam bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut.
Pemakaian Jam Tenaga Jumlah
Listrik (kwh) Kerja untuk Karyawan
Reparasi dan (orang)
Pemeliharaan
(jam orang/man-
hour)
Departemen Produksi:

Seksi Persiapan 300.000 30.000 50


Seksi Pertenunan 500.000 50.000 100

Departemen Non Produksi:

Bagian Administrasi dan Umum 150.000 10.000 -


Bagian Pemasaran 50.000 10.000 -

Jumlah 1.000.000 100.000 150

TUGAS B-2
PEMBUATAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Seksi PERSIAPAN

Buatlah laporan biaya produksi Seksi Persiapan dengan memakai formulir Laporan Biaya
Produksi Seksi Persiapan atas dasar data biaya yang terkumpul dari:
a. Rekening-rekening:
5231 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Seksi Persiapan
5232 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Seksi Persiapan
b. Daftar Rekapitulasi Biaya dan Alokasi Biaya Overhead Pabrik
c. Data Produksi Seksi Persiapan bulan Januari 2008:

40
Persediaan produk dalam proses awal 1.400 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Seksi Pertenunan 25.300 kg
Persediaan produk dalam proses akhir
(dengan tingkat penyelesaian 100% biaya
bahan baku, 75% biaya konversi) 2.100 kg

TUGAS B-3
PEMBUATAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI Seksi PERTENUNAN

Buatlah laporan biaya produksi Seksi Pertenunan dengan memakai formulir Laporan
Biaya Produksi Seksi Pertenunan atas dasar data biaya yang terkumpul dari:
a. Rekening-rekening:
5241 Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Seksi Pertenunan
5242 Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Seksi Pertenunan
b. Laporan Biaya Produksi Seksi Persiapan
c. Daftar Rekapitulasi Biaya dan Alokasi Biaya Overhead Pabrik
Persediaan produk dalam proses awal 22.600 m
Produk yang diterima dari Seksi Persiapan 202.400 m
Produk selesai yang ditransfer ke Gudang 180.000 m
Persediaan produk dalam proses akhir
(dengan tingkat penyelesaian 100% biaya bahan baku,
60% biaya konversi) 45.000 m

TUGAS B-4
PEMBUATAN JURNAL PENYESUAIAN
Pada tahap ini Saudara diminta untuk membuat jurnal penyesuaian yang datanya
diperoleh melalui proses akuntansi biaya.
1. Sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian, buatlah bukti memorial untuk
mencatat hal-hal tersebut di bawah ini. Gunakan formulir bukti memorial yang
masih kosong dalam buku II.
a. Pencatatan alokasi biaya overhead pabrik dari departemen pembantu ke
departemen produksi dan non produksi (tiga lembar bukti)
b. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk (dua lembar
bukti)
c. Pencatatan harga pokok produk yang telah selesai diproduksi dan ditransfer
dari Seksi Persiapan ke Seksi Pertenunan atas dasar data laporan biaya
produksi Seksi Persiapan
d. Pencatatan harga pokok kain yang telah selesai diproduksi dan ditransfer dari
Seksi Persiapan ke Gudang atas dasar data dalam laporan biaya produksi Seksi
Pertenunan
e. Pencatatan harga pokok produk dalam proses akhir bulan Januari 2008 di
Seksi Persiapan dan Seksi Pertenunan atas dasar data dalam laporan biaya
produksi seksi yang bersangkutan (dua lembar bukti)

41
f. Pencatatan harga pokok produk yang telah dijual selama bulan Januari 2008.
Persediaan produk jadi pada awal bulan berjumlah 20.000 @ Rp 782,00 = Rp
15.640.000,00
2. Atas dasar bukti memorial di atas, buatlah jurnal penyesuaiannya
3. Atas dasar bukti memorial di atas, lakukan pula pencatatan dalam rekening
pembantu biaya yang bersangkutan
4. Bubuhkan tanda tangan Saudara dalam bukti kas memorial sebagai tanda bahwa
bukti tersebut telah dibukukan
5. Bukukan jurnal penyesuaian di atas ke dalam rekening buku besar yang
bersangkutan

C. Instruksi Penyusunan Laporan Keuangan

TUGAS C-1
PEMBUATAN NERACA LAJUR

Instruksi pembuatan neraca lajur adalah sebagai berikut:


1. Hitunglah saldo semua rekening buku besar dan tuliskan dalam kolom saldo pada
rekening buku besar yang bersangkutan
2. Siapkan formulir untuk pembuatan neraca lajur
3. Tuliskan nama-nama rekening yang ada di buku besar pada kolom “Nama
Rekening” di neraca lajur
4. Tuliskan saldo-saldo rekening buku besar yang telah ditentukan dalam instruksi
C-1.1 di atas pada kolom “Neraca Saldo Setelah Disesuaikan”
5. Jumlahkan kolom debit dan kolom kredit “Neraca Saldo Setelah Disesuaikan”.
Jumlah kedua kolom ini harus sama, jika tidak sama maka Saudara harus mencari
sebab-sebab ketidakcocokan tersebut dan membuat koreksi seperlunya.
6. Pindahkan jumlah dalam kolom “Neraca Saldo Setelah Disesuaikan” ke dalam
kolom “Rugi-Laba” dan kolom “Neraca”
7. Jumlahkan kolom “Rugi Laba dan kolom “Neraca” tersebut
8. Tentukan laba bersih atau rugi bersih dan tuliskan jumlah tersebut sebagai angka
penyeimbang pada kolom “Rugi-Laba” maupun kolom “Neraca”
9. Jumlahkan sekali lagi kolom-kolom “Rugi-Laba” dan “Neraca” tersebut dan
periksalah apakah kolom-kolom tersebut cocok jumlah debit dan kreditnya
10. Jika jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit tersebut di atas tidak sama
(tidak seimbang), maka Saudara harus mencari sebab-sebabnya dan lakukan
koreksi seperlunya

TUGAS C-2
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan laporan keuangan harus mengikuti cara-cara tertentu sehingga
laporan keuangan cukup informatif dan mudah dianalisis. Data untuk menyusun
laporan keuangan diambil dari neraca lajur yang telah dikerjakan dalam tugas C-1

42
di atas, yaitu dari kolom-kolom “Neraca” dan “Rugi-Laba”. Namun demikian
susunan rekening-rekening dalam laporan keuangan ini tidak sama dengan
susunan rekening dalam neraca lajur. Tugas Saudara adalah menyajikan data
keuangan dalam neraca dan laporan rugi laba sedemikian rupa sehingga laporan-
laporan tersebut cukup informatif bagi para pemakainya.

Urut-urutan kegiatan yang harus Saudara lakukan dalam melaksanakan tugas ini
adalah sebagai berikut:
1. Siapkan formulir untuk menyusun laporan rugi laba
2. Susunlah laporan rugi laba dengan cara penyajian yang baik
3. Siapkan formulir untuk neraca
4. Susunlah neraca dengan cara penyajian yang baik

TUGAS A-6
PENUTUPAN BUKU
1. Dengan menggunakan bukti memorial yang masih kosong di buku II, buatlah
bukti untuk mencatat hal-hal sebagai berikut:
a. Penutupan rekening Hasil Penjualan Kain grey ke rekening Rugi Laba
b. Penutupan rekening-rekening biaya ke rekening Rugi Laba
c. Penutupan rekening Rugi Laba ke rekening Laba Yang Ditahan
2. Atas dasar bukti memorial di atas buatlah jurnal penutupan buku dalam jurnal
memorial
3. Bubuhkan tandatangan Saudara dalam bukti memorial sebagai tanda bahwa bukti
memorial tersebut telah dibukukan
4. Bukukan jurnal penutupan buku di atas ke dalam rekening buku besar yang
bersangkutan
5. Hitung dan tuliskan saldo rekening buku besar setelah pembukuan jurnal penutup

43

Anda mungkin juga menyukai