Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 6

Jhon Erikson Purba


Wahyu Syahfandy Batubara
Holong P.P Munthe
Joy Fransisco Simbolon
INVESTASI JANGKA PANJANG
Pengertian Investasi Jangka Panjang Saham

Investasi jangka panjang saham merupakan investasi saham yang jangka


waktu investasinya lebih dari satu tahun dan tujuan utamanya bukan
untuk menggunakan kas menganggur (idle cash)

Berikut ini beberapa tujuan dilakukannya investasi jangka panjang dalam


saham :

Untuk mengawasi perusahaan lain.


Untuk memperoleh pendapatan yang tetap setiap periode.
Untuk membentuk suatu dana khusus.
Untuk menjamin kontinuitas suplai bahan baku.
Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Pencatatan Investasi dalam Saham

A. Persentase pemilikan kurang dari


20%
Pembelian Saham
Jurnal yang dibuat untuk mencatat investasi saham yang dibeli secara tunai :

Tersedia untuk dijual Diperdagangkan

Investasi saham Investasi saham


tersedia untuk dijual xx diperdagangkan xx
Kas xx Kas xx
Contoh :
Pada tanggal 1 April Nona Risa membeli 100 lembar saham prioritas PT. Bermuda,
6%, nominal 10.000/lbr,kurs 105. Biaya material dan komisi 50.000. Dividen saham
PT. Bermuda akan dibayarkan pada tangal 31 Desember. Buatlah jurnalnya !
Perhitungan :
Harga beli saham : 100 x 10.000 x 105% 1.050.000
Biaya pembelian 50.000
Harga beli saham : Dividen yang terutang 1 1.100.000
3/12 x 6% x 1.000.000 15.000
Jumlah yang dibayarkan 1.115.000

Jurnal : 1 April

prioritas (tersedia untuk


1.100.000
dijual/diperdagangkan)
Pendapatan dividen 15.000
Kas 1.115.000
Dividen terutang sebesar 15.000 dalam jurnal diatas diterbitkan ke rekening
pendapatan dividen.
Perhitungan
:
Pendapatan Dividen = 6% x 1.000.000 60.000

Jurnal : 31
Desember
Kas 60.000
Pendapatan Dividen 60.000

Kadang-kadang pembelian saham di lakukan secara lumpsum (bersama), yaitu


dua macam saham dibeli sekaligus dengan satu jumlah harga. Contoh :
Nona Risa membeli 50 blok saham dengan harga 25.000/blok. Tiap blok terdiri
dari 1 lembar saham prioritas dan 3 saham biasa. Alokasi harga pokoknya adalah
sebagai berikut :
a. Harga pasar masing-masing saham diketahui

Misalnya harga pasar saham prioritas 12.500/lbr dan harga pasar saham biasa
4.500/lbr.

Nilai saham prioritas : 50 x 12.500 625.000


Nilai saham biasa : 50 x 3 x 4.500 675.000
Harga pokok masing-masing
1.300.000
saham : 625.000 / 1.300.000 x
Harga pokok saham prioritas :1 675.000 600.960
Harga pokok saham biasa 250 000/ 1.300.000 x 649.040
1 250 000

Jurnal :
b. Harga pasar yang diketahui hanya saham
prioritas
Misalnya harga pasar saham prioritas 12.500/lbr, sedang harga saham biasa tidak
diketahui.
Harga beli kedua saham prioritas dan saham biasa 1.250.000
Harga pasar saham prioritas : 50 x 12.500 625.000
Harga pokok saham biasa 625.000
Jurnal
:
Investasi dalam saham prioritas 625.000
Investasi dalam saham biasa 625.000
Kas 1.250.000

c. Harga pasar masing-masing saham tidak


diketahui
Jurnal
:
Deviden
Deviden merupakan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham,
tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki.
a. Dividen dalam bentuk uang
Apabila dividen yang dibagikan itu sebagian merupakan pembagian laba dan
sebagian lagi merupakan pengembalian modal, dividen itu disebut dividen
likuidasi.
Jurnal :

Kas xx

Penghasilan dividen xx

Contoh :
Misalnya PT. Extra mengumumkan pembagian dividen sebesar 10.000.000 dengan
ketentuan 30% bagian laba dan 70% pengembalian modal. Nona Risa menerima
deviden sebesar 1.000.000. Penerimaan dividen dicatat sebagai berikut :

Kas 1.000.000

Penghasilan Dividen 300.000

Investasi dalam saham perusahaan Extra 700.000


b. Dividen yang berbentuk Aktiva

Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai, tetapi berupa
aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang-barang hasil produksi perusahaan
yang membagi dividen tersebut.
Contoh :

Nona Risa menerima pembagian dividen dari PT. Extra berbentuk saham PT.
Matahari sebanyak 20 lembar. Pada saat pembagian tersebut harga pasar per
lembar saham PT. Matahari sebesar 11.000/lbr. Penerimaan dividen dicatat sebagai
berikut :
Jurnal :

Investasi dalam saham PT Matahari 220.000


Penghasilan dividen 220.000

c. Dividen saham (Stock Dividen)

Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang menerbitkan


saham tersebut disebut dividen saham.
Contoh :
Tuan Iwan pada bulan agustus 2005 membeli 100 lembar saham biasa dari PT.
Bermuda dengan harga 900.000. Pada bulan Desember 2005 diterima dividen
saham biasa 50 lembar. Penerimaan dividen dicatat sebagai berikut :

Jurnal : Agustus 2005

Investasi dalam saham biasa 900.000


Kas 900.000

B. Persentase pemilikan 20%-50%


Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20% - 50% dari seluruh saham
yang beredar akan mencatat investasinya dengan metode equitas.
1.Perolehan
Saham
Investasi Saham xx
Kas xx
2. Laba/Rugi yang Dilaporkan oleh Perusahaan
Investasi
Apabila perusahaan investee memperoleh laba
:
Jurnal :
Investasi Saham xx

Pendapatan Investasi xx

Apabila perusahaan investee menderita


kerugian :
Jurnal :
Rugi investasi saham xx

Investasi saham xx

3. Penerimaan Dividen
Jurnal :

Kas xx

Investasi saham xx
Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
Contoh :

Misalnya 100 lembar saham nominal @10.000, dulu dibeli dengan harga
perolehan sebesar 975.000. Pada waktu ini saham-saham tersebut ditarik untuk
dilunasi kembali dengan kurs 102.

Perhitungan
:
Harga pelunasan kembali : 102/100 x 100 lembar x 10.000 = Rp1.020.000

Harga perolehan 975.000


Laba pelunasan kembali saham 45.000

Jurnal :

Kas 1.020.000
Penanaman modal dalam saham 975.000
Laba pelunasan kembali saham 45.000
Pertukaran Saham
Misalnya PT. Bermuda menarik kembali saham prioritas yang beredar dan
menukarnya dengan saham biasa, nilai nominal masing-masing saham sebesar
Rp10.000. Nona Risa yang memiliki 100 lembar saham PT. Bermuda untuk
investasi jangka panjang, yang dulu dibelinya dengan harga perolehan sebesar
Rp1.000.000, menukarkannya dengan 100 lembar saham biasa. Pada saat
pertukaran, saham biasa laku dipasar dengan harga Rp11.000/lembar

Perhitungan :

Harga pasar saham biasa 100 lembar saham x 11.000 1.100.000


Harga perolehan 1.000.000
Laba pertukaran saham 100.000

Jurnal :

Penanaman modal dalam saham biasa 1.100.000

Penanaman modal dalam saham prioritas 1.000.000

Laba pertukaran saham 100.000


Pengertian Investasi Jangka Panjang Obligasi

Surat obligasi merupakan surat pengakuan utang oleh pihak yang


mengeluarkan surat obligasi kepada pihak yang membeli (investor). Surat
obligasi menunjukkan jumlah nominal, bunga dan tanggal pembayarannya dan
perjanjian-perjanjian lain.

Amortisasi Agio dan Akumulasi Disagio


Agio atau disagio adalah selisih harga beli obligasi dengan nilai nominal. Agio
atau disagio obligasi ini akan di amortisasi atau diakumulasi selama umur
obligasi. Jika harga kurs lebih tinggi dari nominal maka itu dikatakan agio, tetapi
jika harga kurs lebih rendah dari nominal maka itu dikatakan disagio.
Pencatatan Obligasi Dalam
Investasi
Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang
dicatat dengan jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua
biaya pembelian seperti komisi, materai, provisi dan lain-lain. Apabila harga
beli berbeda dengan nilai nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau
disagio obligasi.

Contoh
Nona Risa Gultom membeli obligasi PT Harun pada tanggal 1 Juni 2010, nominal
Rp. 10.000.000, bunga 12% dengan harga beli sebesar 10.000.000. Biaya pembelian,
yaitu komisi dan materai sebesar 50.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1
April dan 1 Oktober.

10.000.00
Harga berli obligasi
0
Komisi dan materai 50.000
10.050.000
Bunga berjalan (1 April-1 Juni) : 2/12 x 12% x 10.000.000 200.000

Jumlah uang yang dibayarkan 10.250.000

Investasi Obligasi 10.050.000


Pendapatan Bunga Obligasi 200.000
Kas 10.250.000

Pada tanggal 1 oktober 2010 yaitu tanggal pembayaran bunga akan


dijurnal sebagai berikut :

Perhitungan
6/12 x 12% x
Pendapatan Bunga 600.000
10 000 000

Jurnal
:
Contoh disagio :

Pada tanggal 1 maret 2005 dibeli obligasi, nominal Rp1000.000, bunga 12%, jatuh
tempo tanggal 31 desember 2007 dengan harga Rp966.000 termasuk komisi dan
materai. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 januari dan 1 juli tiap-tiap
tahun. Pada tanggal 31 desember 2007 obligasi dilunasi oleh perusahaan yang
mengeluarkan.

Perhitungan :

Harga Beli 966.000


Bunga Berjalan : 2/12 x 12% x 1.000.000 20.000
Jumlah uang yang
986.000
dibayarkan

Disagio obligasi = 1000.000 – 966.000 = 34.000, akan diakumulasikan selama umur


obligasi yaitu 34 bulan. Akumulasi disagio setiap bulan sebesar 34.000/34 = 1000.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut:
01-03-2005
Penanaman modal dalam obligasi
Pembelian obligasi Rp.966.000
Pendapatan bunga obligasi
Rp.20.000 Rp.986.000
Kas
01-07-2005
Penerimaan bunga Kas
Rp. 60.000
6/12 x 12% x Rp. 1.000.000 Pendapatan Rp.60.000
31-12-2005
Penyesuain
Piutang bunga
a . mencatat bunga 6 bulan Rp.60.000 Rp.60.000
Pendapatan bunga obligasi

Penanaman modal dalam obligasi


b . akumulasi disagio Rp.10.000
Pendapatan bunga obligasi
10 bulan x Rp.1.000 Rp.10.000
01-01-2006
a . penyesuaian kembali Pendapatan bunga obligasi
Rp.60.000
Piutang bunga Rp.60.000

Kas
Rp.60.000
b . penerimaan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp.60.000
01-07-2006
Penerimaan bunga Kas
Rp.60.000
6/12 x 12% x Rp. 1.000.000 Pendapatan bunga obligasi Rp.60.000
31-12-2006
Penyesuaian
Rp.60.000
a) mencatat pendapatan bunga Piutang bunga
Pendapatan bunga obligasi Rp.60.000

Rp.12.000
b) akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi
12bulan x Rp. 1000 Pendapatan bunga obligasi Rp12.000
Contoh agio :

Pada tanggal 1 april 2005 dibeli obligasi, nominal 1.000.000 bunga 12% , jatuh
tempo tanggal 31 desember 2007, dengan harga 1.066.000 termasuk komisi dan
biaya lain-lain.

Perhitungan :

Agio obligasi sebesar 66.000 ( 1.066.000 – 1.000.000 ) akan diamortisasi selama


kepemilikan obligasi yaitu selama 33 bulan. Jadi amortisasi obligasi setiap bulan =
66.000/33.000 = 2.000

Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:


Transaksi Jurnal
01-04-2005
Penanaman modal dalam obligasi
Pembelian obligasi Rp.1.066.000
Pendapatan bunga obligasi
01 09 2005 Rp 10 000
Penerimaan bunga Kas
Rp. 60.000
Penyesuain
6/12 12% 1 000 000 P d t R 60 000
a. Bunga 4 bulan Piutang bunga
Rp.40.000
4/12 x 12% x 1.000.000 Pendapatan bunga obligasi Rp.40.000
b. Amortisasi agio 9 bulan Pendapatan bunga obligasi
Rp.40.000
Piutang bunga Rp.40.000
b. penerimaan bunga 6 bulan 01-
Kas
03-2006 Rp.60.000
Pendapatan bunga obligasi Rp.60.000
y Kas
a. Pendapatan bunga 4 bulan Piutang bunga
4/12 x 12% x 1.000.000 Pendapatan bunga obligasi Rp.40.000 Rp.40.000

Pendapatan bunga obligasi


b A i i i 12 b l P d ld l R 24 000 R 24 000
Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh
Tempo
Nilai buku obligasi dihitung dengan cara ;
Nilai perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi disagio sampai
tanggal penjualan, atau
Nilai perolehan obligasi dikurang dengan amortisasi agio sampai
tanggal penjualan.
Contoh :
Pada tanggal 1 April 2005 dibeli obligasi, nominal 1.000.000, bunga
12%, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2007, dengan harga 1.066.000
(termasuk komisi dan biaya pembelian lain). Bunga dibayarkan tiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 April 2007 dijual
dengan harga 1.015.000 (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain).
Perhitungan :
a ga pe o e a ob gas
2005
2006
2007
Jumlah
Nilai
Harga
Rugi = 9
12xx2.000
jual
Uangpembelian
Bunga 2.000obligasi
3Amortisasi
buku obligasi
berjalan
yang diterima Agio : 1/12 18.000
+ 24.000
6.000
x 12% x 1.000.000
: 1.015.000 10.000 1.066.000
48.000
1.018.000
1.015.000
3.000
10.000
1.025.000
Jurnal :

Penjualan obligasi pada tanggal 1 April 2007 diatas dicatat dengan jurnal
sebagai berikut

Mencatat amortisasi
Pendapatan bunga obligasi 6.000
agio selama 3 bulan
p j Penanaman modal 6.000
dan penerimaan Kas 1.025.000
Rugi penjualan obligasi 3.000
Penanaman modal dalam
1.018.000
obligasi
Pendapatan bunga obligasi 10.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai