Anda di halaman 1dari 5

Nama : Desak Made Dita Utari

NIM : 2015644004

Kelas : 4D

Prodi : D4 Akuntansi Manajerial

Resume Treasury Stock

1. PengertianTreasury Stock

Saham treasuri adalah saham yang dibeli kembali oleh manajemen perusahaan

dari pasar dengan tujuan tertentu, misalnya ketika harga saham perusahaan

tersebut sedang turun drastis.

2. Pencatatan Transaksi Treasury Stock

Dasar Pendekatan dari metode pencatatan treasury stock :

 Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran

sebagaian saham yang beredar dan metode pencatatannya disebut nilai

nominal.

 Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen

modal yang belum ditentukan penyelesaiannya

Treasury stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara:

a) Mendebit rekening modal saham

b) Mendebit rekening treasury stock dan saldonya dilaporkan mengurangi

modal saham beredar dalam naraca

3. Pembatasan Laba Tak Dibagi Untuk Kepemilikan Treasury Stock

Pembelian saham treasuri nyatanya menjadi sebuah alasan mengenai adanya

pembatasan pada laba ditahan. Di samping itu, pembelian ini harus


mempertimbangkan saldo pada rekening laba ditahan supaya penyetoran modal

tidak menjadi lebih kecil.

Perusahaan yang melakukan pembelian saham sebagai treasury

stock menyebabkan pembatasan laba tidak dibagi sebanyak nilai beli dari saham

tersebut. Hal ini juga berdampak untuk mempertahankan laba ditahan agar tidak

ditagih oleh pemegang saham.

4. Treasury Stock Diterima Sebagai Sumbangan

Ada 3 metode yang digunakan untuk mencatat penerimaan sumbangan

saham yaitu:

 Saham yang diterima dicatat dengan catatan memo

Kas xx

Modal – sumbangan xx

 Treasury stock didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan

dikreditkan kerekening modal – sumbangan.

 Contoh :

Tanggal 1 juli 2020 diterima 100 lembar saham sendiri, harga saham

1.200,00 per lembar. Pada tgl 15 agustus 2020 saham dijual 1.000,00. Jurnal

yang diperlukan:

1 juli 2020

Treasury stock 120.000,00

Modal sumbangan 120.000,00

15 agustus 2020

Kas 100.000,00
Modal – sumbangan 20.000,00

Treasury stock 120.000,00

5. Pertukaran Saham

Bila saham-saham yang dimiliki sebagai investasi jangka panjang ditarik kembali

oleh perusahaan dan ditukar dengan saham jenis lain, maka saham baru yang

diterima dicatat sebesar harga pasarnya.

Pada waktu terjadinya pertukaran, biasanya terdapat perbedaan antara harga

saham baru dengan harga perolehan saham lama dan perbedaan ini dicatat

sebagai laba atau rugi dalam buku investor. Inilah salah satu jenis pertukaran

saham.

6. Perubahan Nilai Nominal

Modal PT. Gurita sebagai berikut:

Modal saham 10.000 lmbr, nominal @ 1.000,00 10.000.000,00

Agio saham 1.000.000,00

Laba tidak dibagi 4.000.000,00

15.000.000,00

Ada beberapa kemungkinan bisa dilakukan dalam rekapitalisasi yaitu:

Kemungkinan 1

Modal saham lama diubah / ditukar dengan saham baru, nilai nominal

1.500/lmbr. Jurnalnya:

Modal saham (10.000 lmbr @ 1.000) 10.000.000,00

Agio saham 1.000.000,00

Laba tidak dibagi 4.000.000,00


Modal saham 15.000.000,00

Kemungkinan 2:

Modal saham lama diubah / ditukar dengan saham baru, nilai nominal 900/lmbr.

Jurnalnya:

Modal saham (10.000 lmbr @ 1.000) 10.000.000,00

Agio saham 1.000.000,00

Modal saham

9.000.000,00

Agio saham – perubahan nominal saham 2.000.000,00

Apabila rekapitalisasi merupakan usaha untuk menghilangkan defisit/untuk

menurunkan nilai aset maka disebut kuasi-reorganisasi/corporate readjustment.

7. Stock Split-Ups

Pemecahan saham (Stock Split) adalah salah satu cara yang dilakukan

perusahaan untuk memperbanyak sahamnya yang beredar dengan cara

mengurangi nilai nominal sahamnya. Pengurangan nilai nominal atau nilai yang

dinyatakan ini dapat menambah jumlah lembar tanpa adanya penyetoran atau

kapitalisasi dari laba tidak dibagi. Satu-satunya perubahan yang ada hanyalah

PERTAMBAHAN JUMLAH LEMBAR. Inilah yang dikenal dengan istilah

pemecahan saham atau stock split-up.

Split up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham sehingga

mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya, 2:1, 3:1,

4:1 dan lain-lain.

Contoh :
Misalnya nominal saham @Rp 10.000 perusahaan memutuskan untuk memecah

tiap lembar menjadi 2 lembar saham baru dengan nilai nominal @Rp 5.000.

Pemegang saham akan menerima saham baru, untuk menukar saham lama

dengan perbandingan 2 : 1 (pemecahan saham 2 untuk 1).

Prosedur ini disebut Split-up. Terkadang saham lama diganti dengan saham baru

yang nominalnya lebih besar.

Misalnya, saham lama nominalnya Rp 20.000 ditarik dan ditukar dengan saham

baru dengan nominal Rp 40.000.

Anda mungkin juga menyukai