Anda di halaman 1dari 15

Ekuitas: Modal Disetor

PERSEROAN TERBATAS
Struktur Organisasi Perusahaan
Berdasarkan bentuk kepemilihan,stuktur organisasi perusahaan dapat
di bedakan menjadi tiga kelompok besar,yaitu:

1. Perusahaan perseorangan
Adalah perusahaan yang di miliki oleh perseorangan.

2. Perusahaan persekutuan
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
membentuk persekutuan.

3. Perusahaan perseorangan terbatas


Adalah perusahaan yang dimiliki oleh lebih dari dua orang atau badan
hukum,melalui penerbitan surat saham
Karakteristik PT
ADA DUA MACAM PT,YAITU:
1. PT TERTUTUP
ADALAH PERSEORANGAN YANG TIDAK
MENERBITKAN SAHAM UNTUK PUBLIK. DAN
SELANJUTNYA DIKENAL DENGAN PT SAJA.
2. PT TERBUKA
DIKENAL SEBAGAI PT,TBK, ADALAH
PERSEORANGAN YANG MENERBITKAN SAHAM
KEUNGGULAN
DI PASAR PT MODAL SEHINGGA PUBLIK DAPAT
MEMBELINYA.
1. Berbentuk badan hukum terpisah dari pemilik dan merupakan para pihak dalam kasus
hukum.
2. Dilindungin oleh undang-undang dan negara.
3. Keberlangsungan usaha tidak terpengaruh oleh kondisi pemilik,seperti meninggal dunia.
4. Reputasi yang lebih kuat dan diakui oleh sejumlah pihak penyedia fasilitas pendanaan,
seperti perbankan atau pasar modal.
5. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik(investor)
PROSES PEMBENTUKAN PT
PT adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas
saham-saham
Pembentukan PT sebagai berikut :
1. Pendiri minimal terdiri atas 2(dua)orang atau lebih.
2. Akta Notaris yang berbahasa indonesia
3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham,kecuali dalam rangka
peleburan.

EKUITAS PT
Komponen ekuitas terdiri atas:
Modal Di setor
adalah paid up capital yaitu modal yang telah di setor secara efektif oleh
pemiliknya,bagi bank yang berbentuk hukum koperasi modal di setor terdiri atas
simpanan wajib dan modal pernyataan sebagimana di atur UU NO 25 tahun 1992
tentang perkoperasiian.
Saldo Laba
SALDO LABA ATAU RETAINED EARNING MERUPAKAN
BAGIAN DARI EKUITAS PEMEGANG SAHAM YANG
BERASAL DARI AKUMULASI LABA BERSIH PERUSAHAAN
YANG TIDAK DI KEMBALIKAN ATAU DIBAGIKAN
KEPADA PEMILIK ATAU PEMEGANG SAHAM.

Penghasilan Komprehensif
Penghasilan komprehensif (comprehensif income) Adalah akun
akun yang mempengaruhi nilai ekuitas perusahaan, yang tidak
terkait langsung dengan pemegang saham. Biasanya penghasilan
komprehensif dibagi menjadi laba bersih dan penghasilan
komprehensif lainnya ( other comprehensif income).
Saham Biasa
Setiap saham yang diterbitkan merupakan representasi dari modal yang disetor dan
ditempatkan.Terdapat dua jenis saham biasaya yang dapat diterbitkan perusahaan yaitu :
1. Saham biasa dengan nilai nominal
Saham dapat diterbitkan dengan nilai nominal (par value) tertentu untuk setiap lembaranya
penentuan besar kecilnya nilai nominal ini bergantung pada masing – masing umumnya.
Contoh: 13.1 penerbitan saham biasa degan nilai nominal,
Pt. Obat jaya menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa bernilai nominal rp. 100, dengan harga
rp.500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya. Perusahaan mencatat
perbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai berikut:
 

Kas 500.000.0000
Modal saham biasa 100.000.000
Agio saham biasa 400.000.000
2. Penerbitan tanpa nilai nominal
Contoh13.3 penerbitan saham biasa tanpa nilai nominal
Misalkan dalam kasus PT obat jaya pada contoh 13.1 yang menerbitkan 1.000.000 lembar saham,
namun tanpa nilai nominal. Harga penerbitan saham rp.500 per lembar dibayar tunai oleh sejumlah
investor yang membelinya. Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai
berikut.
Kas 500.000.0000
Modal saham biasa 500.000.000

Contoh 13.3 Penerbitan Saham Biasa Tanpa Nilai Nominal Tetapi Memiliki Nilai Yang
Ditetapkan.
 PT Obat Jaya menerbitkan 1.000.000 lembar saham, namun tanpa nilai nominal. Harga
penerbitan saham Rp.500 per lembar dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya
manajemn memutuskan nilai ditetapkan saham adalah Rp. 100 per lembar. Perusahaan
mencatatn penerbita saham tersebut dengan jurnal sebagai berikut.

Kas 500.000.0000
Modal saham biasa 100.000.000
Agio saham biasa 400.000.000
Penerbitan dengan Sekuritas Lain
TERDAPAT DUA CARA UNTUK
MENGAKUI DANA YANG DITERIMA,
YAITU:
1. METODE PROPORSIONAL
2. METODE INKREMENTAL

Contoh 13.4 Penerbitan dengan Sekuritas Lain


PT. Obat Makmur menerbitkan 3.000.000 lembar saham biasa
bernilai nominal Rp.100 dan 1.000.000 lembar saham preferen
bernilai nominal Rp.500. Total dana yang diperoleh secara total
adalah Rp. 1.350.000.000. saham biasa memiliki nilai pasar sebesar
Rp.200 dan saham preferen memiliki nilai pasar Rp.900 per lembar.
dengan metode proporsional
Jumlah Nilai Total Persentase
Saham Biasa 3.000.000 Rp.200 Rp.600.000.000 40%
Saham Preferen 1.000.000 Rp.900 Rp.900.000.000 60%
Nilai Pasar Wajar Rp. 1.500.000.000 100%
Alokasi:
Saham Biasa Saham Preferen
Harga Penerbitan Rp.1.350.000.000 Rp.1.350.000.000
%Alokasi 40% 60%
Jumlah Rp.540.000.000 Rp.810.000.000

Maka jurnal yang dicatat adalah


Kas 1.350.000.000

Saham Preferen (1.000.000 x Rp.500) 500.000.000

Agio Saham Preferen (Rp.810.000.000 – Rp.500.000.000) 310.000.000

Saham Biasa (3.000.000 x Rp.100) 300.000.000

Agio Saham Biasa (Rp.540.000.000 – Rp. 300.000.000) 240.000.000


Dengan metode inkremental
Jumlah Nilai Total
Saham Biasa 3.000.000 Rp.200 Rp. 600.000.000
Saham Preferen 1.000.000
Nilai Pasar Wajar Rp. 600.000.000
Alokasi:
Saham Biasa Saham Preferen
Harga Penerbitan Rp. 1.350.000.000
Alokasi (Rp. 600.000.000)
Jumlah Rp.600.000.000 Rp. 750.000.000

Maka jurnal yang dicatat adalah


Kas 1.350.000.000

Saham Preferen (1.000.000 x Rp.500) 500.000.000

Agio Saham Preferen (Rp.750.000.000 – Rp.500.000.000) 250.000.000

Saham Biasa (3.000.000 x Rp.100) 300.000.000

Agio Saham Biasa (Rp.600.000.000 – Rp. 300.000.000) 300.000.000


Penerbitan Secara Non-Tunai
Perusahaan perlu mencatat saham yang diterbitkan sebesar:
1. Nilai wajar barang atau jasa yang diterima; atau
2. Jika nilai wajar barang atau jasa tidak dapat diukur secara
modal, maka besar nilai wajar saham yang diterbitkan.

SAHAM PREFEREN
Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan
dengan karakteristik atau fitur tertentu. saham preferen tidak
memiliki hak suara, maka banyak calon investor yang
memandang saham preferen sebagai instrument yang kurang
strategis
Contoh Penerbitan Saham Preferen
PT obat manjur menerbitkan 100.000 lembar saham preferen dengan
nilai nominal rp100 per lembar. Saham ini dibeli tunai para investor
dengan harga perdana sebesar rp150 per lembar.
Jurnal yang dicatat perusahaan adalah:
Kas 15.000.000
Saham Preferen 10.000.000
Agio Saham – Preferen 5.000.000

PEMBAGIAN DIVIDEN
Fitur preferensi pembagian dividen untuk saham preferen
bergantung pada jenis dan karakteristik umum dividen saham
preferen:
Dividen kumulatif

Dividen partisipatif
CONTOH SOAL 13.7 PEMBAGIAN DEVIDEN
Pada 1 November 2015 PT Obat Manjur melakukan pembagian deviden tunai sebesar Rp
kepada para pemegang saham. Komposisi pemegang saham sebagai berikut
Saham prferen 4% dengan total nilai nominal Rp 100.000.000
Saham Biasa dengan total nilai nominal Rp 400.000.000
Saham tahun 2014 dan 2013, PT Obat Manjur tidak membagikan dividen karena
kebutuhan dana investasi yang sangat besar. Diasumsikan komposisi pemegang saham tidak
beruah selama 2013-2015.
1. Dividen Saham Preferen Bersifat Non kumulatif dan Non partisipatif
Perhitungan Saham Preferen Saham Biasa Total
6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000
Sisa Rp 44.000.000 Rp44.000.000
Jumlah Rp 6.000.000 Rp 44.000.000 Rp50.000.000
2. Dividen Saham Preferen Bersifat Kumulatif dan Non partisipatif
Perhitungan Saham Saham Biasa Total
Preferen
Dividen in arears 2 tahun: 2 x 6% x Rp Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
100.000.000
6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

Sisa Rp 32.000.000 Rp32.000.000


Jumlah Rp 18.000.000 Rp32.000.000 Rp50.000.000
3. Dividen Saham Preferen Bersifat Non kumulatif dan Partisipatif Penuh
Perhitungan Saham Preferen Saham Biasa Total

Dividen tahun berjalan: 6% Rp 6.000.000 Rp 24.000.000 Rp 30.000.000

Dividen Partisipatif: 4% Rp 4.000.000 Rp 16.000.000 Rp 20.000.000


Jumlah Rp 10.000.000 Rp 40.000.000 Rp 50.000.000

Perhitungan Non kumulatif dan Partisipatif Penuh (Lanjutan)

Total Dividen Tahun Berjalan Rp 30.000.000


Dividen tersedia untuk partisipatif Rp 20.000.000 (Rp 50.000.000 – Rp 30.000.000)
Nilai nominal saham preferen dan biasa Rp 500.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp
400.000.000)
Tingkat Partisipatif 4% (Rp 20.0000.000/ Rp 500.000.000)
Besarnya dividen partipatif saham preferen = 4% x Rp 100.000.000 = Rp 4.000.000
Besarnya divien partisipatif saham biasa = 4% x Rp 400.000.000 = Rp 16.000.000

4. Dividen Saham Preferen Bersifat Kumulatif dan Partisipatif Penuh


Perhitungan Saham Saham Total
Preferen Biasa
Dividen in arrears 2 tahun: 2 x 6% x Rp 12.000.000 Rp
Rp 100.000.000 12.000.000

6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp Rp
24.000.000 30.000.000
Dividen Partispatif 4% Rp 1.600.000 Rp 6.400.000 Rp 8.000.000

Jumlah Rp 19.000.000 Rp Rp
30.400.000 50.000.000

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Adapun rasio keuangan yang menyangkut akuitas dan umum digunakan dalam analisis laporan
keuangan sebagai berikut:
1. Pengembalian atas ekuitas (return of equity-roe)
ROE = laba bersih – dividen preferen
rata-rata jumlah saham biasa yang beredar
2. Rasio pembagian saham (dividend payout ratio)
Divident payout ratio = dividen tunai
laba bersih – dividen preferen

Anda mungkin juga menyukai