Anda di halaman 1dari 29

Akuntansi Perseroan

(lanjutan)
Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Akuntansi
Pembelian Kembali
Saham
Akuntansi untuk Saham yg Diperoleh Kembali

• Saham yang diperoleh kembali dinamakan


treasury stock, yaitu saham milik perusahaan
yang telah diterbitkan dan beredar,
kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.
Alasan Pembelian Kembali Saham
Diberikan sebagai bonus kepada pejabat dan
karyawan perusahaan

Meningkatkan volume perdagangan saham di bursa


efek dengan harapan dapat mendongkrak harga
pasar saham

Memperoleh tambahan saham yang akan


dipergunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain

Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar,


yang pada akhirnya akan memperbesar
laba per lembar saham
Metode Pencatatan
Pembelian Kembali Saham

• Metode yang sering digunakan untuk mencatat


pembelian dan penjualan kembali treasury stock adalah
metode harga pokok (cost method)

Dengan cost method, saham yang diperoleh


kembali akan didebet sebesar harga yang dibayar
untuk mendapatkan saham tersebut
Ilustrasi PT. Angkasa Raya
Neraca (HANYA SEBAGIAN)

MODAL PEMEGANG SAHAM


Modal Disetor
• Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp 1.400 per lembar, 3.500 lbr Rp 1.400.000
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)

Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, 8.000 lbr Rp 4.200.000
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Total Modal Saham Rp 5.600.000
• Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Preferen Rp 300.000
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp 1.340.000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1.640.000
Total Modal Disetor Rp 7.240.000
Laba Ditahan Rp 40.000.000
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp 47.240.000
Ilustrasi …(lanjutan)
• Pada tanggal 7 Januari 2016, perusahaan memperoleh kembali 3.000
lembar saham biasa-nya (common stock) dengan harga Rp 840 per
lembar.

• Nilai pari saham biasa adalah Rp 600 per lembar, dimana saham
biasa ini pertama kalinya diterbitkan (dijual) dengan harga Rp 800 per
lembar

• Maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembelian atau


perolehan kembali saham biasa adalah:

Saham yang Diperoleh Kembali 2.520.000


Kas 2.520.000
(Pembelian kembali saham : 3000 lbr x Rp 840 = Rp
2.520.000)
Dari jurnal tersebut, terlihat bahwa perolehan kembali
saham tidak mempengaruhi saldo akun saham biasa,
sehingga besarnya modal disetor (modal saham) tidak
akan berubah

Hal ini terjadi karena jumlah lembar saham yang


diterbitkan akan tetap sama, baik sebelum maupun
sesudah pembelian kembali saham biasa

Akun saham biasa yang dilaporkan dalam Neraca


sebesar nilai pari dikalikan dengan jumlah lembar
saham biasa yang diterbitkan (bukan yang
beredar)

Saham yang diperoleh kembali akan mengurangi


jumlah lembar saham yang beredar tapi tidak
mempengaruhi jumlah lembar saham yang telah
diterbitkan
Saham yang dibeli kembali tidak memiliki
hak suara maupun hak untuk menerima
dividen

Alasan logisnya; tidak mungkin dividen


dibayarkan kepada diri perusahaan sendiri.

Dividen akan dibayarkan kepada para


investor berdasarkan jumlah lembar saham
yang dimilikinya, demikian pula halnya
dengan hak suara
Setelah Pembelian PT. Angkasa Raya
Kembali Saham Neraca (HANYA SEBAGIAN)
MODAL PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
• Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp 1.400 per lembar, 3.500 lbr Rp 1.400.000
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)

Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, 8.000 lbr Rp 4.200.000
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & 4.000 lbr beredar)
Total Modal Saham Rp 5.600.000
• Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Rp 300.000
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp 1.340.000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1.640.000
Total Modal Disetor Rp 7.240.000
Laba Ditahan Rp 40.000.000
Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (3.000 lbr) ( Rp 2.520.000)
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp 44.720.000
Ilustrasi Lanjutan
• Pada tanggal 17 Januari 2016, perusahaan menjual kembali 1.200 lembar
treasury stock dengan harga Rp 880 per lembar.
• Maka jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut:

Kas 1.056.000
Saham yang diperoleh kembali 1.008.000
Modal Disetor dari Saham yang diperoleh kembali 48.000

• Penjualan treasury stock = 1.200 lbr x Rp 880 = Rp 1.056.000


• Saham yang diperoleh kembali = (1200 lbr : 3000 lbr) x Rp 2.520.000
= Rp 1.008.000
• Kelebihan harga jual di atas harga pokok treasury stock = (880 – 840) x
1200 lbr = 40 x 1200 lbr = 48.000
PT. Angkasa Raya
Setelah Penjualan Neraca (HANYA SEBAGIAN)
treasuryMODAL
stockPEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
• Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp 1.400 per lembar, 3.500 lbr Rp 1.400.000
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, 8.000 lbr Rp 4.200.000
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & 5.200 lbr beredar)

Total Modal Saham Rp 5.600.000


• Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Rp 300.000
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp 1.340.000
Modal disetor dari saham yang diperoleh kembali Rp 48.000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1.688.000
Total Modal Disetor Rp 7.288.000
Laba Ditahan Rp 40.000.000
Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (1.800 lbr) ( Rp 1.512.000)
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp 45.776.000
Akuntansi Dividen
Pengertian Dividen

Dividen adalah sebagian dari laba bersih yang


dibagikan kepada para pemegang saham

Dividen adalah pembagian laba kepada


pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki.
2 Macam Dividen

Dividen Tunai Dividen Saham

• Dividen tunai adalah bentuk • Pembagian keuntungan


pembagian keuntungan perusahaan dalam bentuk
dalam bentuk kas / tunai saham
• Dividen tunai paling sering • Umumnya dalam bentuk
dilakukan / paling umum saham biasa (common
stock)
Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai
• Pada tanggal 6 Desember 2013, Dewan Direksi PT. Aksara
mengumumkan dividen tunai sebesar Rp 72 atas 100.000 lembar
saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp 1.440 per
lembar
• Ayat jurnal yang diperlukan:
Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit
6 Des 2013 Dividen Tunai 7.200.000
Utang Dividen Tunai 7.200.000

Rp 72 x 100.000 lbr = Rp 7.200.000


Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai
• Pada akhir periode akuntansi ( 31 Des 2013), ayat jurnal penutup
yang perlu dibuat untuk mentransfer saldo akun dividen tunai ke
laba ditahan adalah:

Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit


31 Des Laba Ditahan 7.200.000
2013
Dividen Tunai 7.200.000
Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai

• Pada tanggal pembayaran (misalkan tgl 20 Januari 2014), maka


PT. Aksara akan mencatatnya sbb:

Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit


20 Jan Utang Dividen 7.200.000
2014
Kas 7.200.000
Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham

• Pada tanggal 18 Desember 2013, Dewan Direksi PT. Aksara


mengumumkan deviden saham sebesar 8% atas 100.000
lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp 1.440
per lembar.
• Harga pasar saham saat diumumkan adalah Rp 1.620 per
lembar.
• Dividen ini baru akan dibagikan tgl 18 Januari 2014
• Buat ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-
transaksi di atas
Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham
• Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pengumuman:

Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit


18/12/2013 Dividen Saham 12.960.000
Dividen Saham yg Dapat Dibagikan 11.520.000
Modal Disetor dalam Kelebihan di atas Nilai 1.440.000
Pari – Saham Biasa

Dividen Saham = 8% x Rp 1.620 x 100.000 lbr = Rp 12.960.000

Dividen Saham yg Dibagikan = 8% x Rp 1.440 x 100.000 lbr = Rp 11.520.000

Kelebihan Harga Terbit di atas Nilai Pari = Rp 1.440.000


Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham

• Ayat jurnal yang diperlukan pada akhir periode akuntansi, yaitu


31 Desember 2013, membuat jurnal penutup:

Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit


31/12/2013 Laba Ditahan 12.960.000
Dividen Saham 12.960.000
Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham

• Ayat jurnal yang diperlukan pada saat dividen dibagikan, yaitu


tanggal 18 Januari 2014:

Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit


18/1/2014 Dividen Saham yang dapat Dibagikan 11.520.000
Saham Biasa 11.520.000
Pelaporan Modal
Pemegang Saham
Pelaporan Modal Pemegang Saham
Bagian modal pemegang
saham yang tampak dalam
Neraca berisi komponen

Modal Disetor, Laba Saham yang


terdiri atas: Diperoleh
Ditahan
Kembali

Modal Saham Tambahan Modal Disetor dpt


(disajikan sebesar Modal berkurang karena
nilai pari) Disetor piutang pesanan saham

Dividen
Saham Saham Pesanan Saham yg
Preferen Biasa Saham Dibagikan
PT. NYIUR PANTAI
Neraca (HANYA SEBAGIAN)
MODAL PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
• Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp 1.400 per lembar, 3.500 lbr Rp 1.400.000
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, 9.800 lbr Rp 4.200.000
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & 5.200 lbr beredar)
Pesanan Saham Biasa ( 1.000 lbr) Rp 600.000
Dividen saham yang dibagikan (500 lbr) Rp 300.000
Total Modal Saham Rp 6.500.000
• Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Rp 300.000
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp 1.340.000
Modal disetor dari saham yang diperoleh kembali Rp 48.000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1.688.000
Dikurangi Piutang Pesanan Saham Biasa ( Rp 800.000)
Total Modal Disetor Rp 7.388.000
Laba Ditahan Rp 40.000.000
Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (1.800 lbr) ( Rp 1.512.000)
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp 45.876.000
LATIHAN KASUS
• Berikut adalah data mengenai modal dasar, modal disetor, dan
laba ditahan dari PT. Buana Jaya per 31 Desember 2012:

Modal Dasar
Saham Biasa, 300.000 lbr, nilai pari @ Rp 5.000. Rp 1.5000.000.000
Saham Preferen, 40.000 lbr, nilai pari @ Rp 7.500 Rp 300.000.000
Rp 1.800.000.000
Modal Disetor
Saham Biasa, 120.000 lbr diterbitkan & beredar Rp 600.000.000
Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp 35.300.000
Total Modal Disetor Rp 635.300.000

Laba Ditahan yang tidak dicadangkan Rp 430.000.000


• Transaksi-transaksi yang telah terjadi selama tahun 2013 berkaitan
dengan ekuitas pemegang saham sbb:
• 15 Jan Dijual secara tunai 30.000 lbr saham preferen dengan harga
Rp 240.000.000
• 10 Peb Dijual secara tunai 50.000 lbr saham biasa dengan harga Rp
265.000.000
• 20 Mei Menerima pesanan saham biasa dari Tn. Sule sebanyak
30.000 lbr dengan harga Rp 5.150 per lembar dan diterima
pembayaran dimuka (down payment) sebesar 1/3 nya.
• 25 Juni Membeli kembali saham biasa milik PT. Buana Jaya
sebanyak 13.600 lbr dengan harga Rp 5.200 per lembar
• 27 Juni Menerima pembayaran dari Tn. Sule atas saham biasa yang
dipesannya. Ia melunasi sisanya.
• 1 Desember Diumumkan pembagian dividen tunai kepada para
pemegang saham biasa sebesar Rp 700 per lembar dan baru akan
dibayarkan tgl 20 Desember 2013
• 20 Desember Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang
saham
• 22 Desember Dijual treasury stock sebanyak 4.200 lbr dengan
harga Rp 22.470.000

• Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi di atas


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai