RISIKO PASAR
NAMA KELOMPOK :
Adhi Dhian Fajar Sakti (W100190004)
Bekti Wiji Lestari (W100190022)
Dian Islamiyati (W100190016)
E(R) = SRi / N
sRt = S(Ri – E(R))2 / (N - 1)
sR = ( sR2 )1/2
Varians dinyatakan dalam unit kuadrat, varians diubah menjadi deviasi standar
atau akar kuadrat dari varians
SD (Ri) =
Tabel Tingkat Keuntungan Historis
Perhitungan
deviasi standar dimulai dari perhitungan varian. Varian bisa dihitung
sebagai berikut ini :
Asset a
Karena deviasi standar untuk asset B lebih besar (1,8265%) dibandingkan deviasi
standar asset A (0,9867%), maka bisa dikatakan bahwa risiko B lebih besar
dibandingkan dengan risiko A.
VAR Metode Historis (Back Simulation)
Misalkan suatu perusahaan memegang saham PT. X Return harian saham tersebut untuk 20 hari
terakhir (data historis) bisa dilihat pada kolom (1) pada tabel berikut
pergitungannya dengan formula sebagai berikut :
VAR portofolio = [ VARX2 + VARY2 + 2 x ρXY + VARx x VARY ]½
Di mana : VARX = VAR ( Value At Risk saham X )
VARY = ( Value At Risk saham Y )
ρXY = korelasi return saham X dengan saham Y
Dengan demikian VAR 95% harian untuk portofolio tersebut adalah Rp.114,83
juta. Angka tersebut (Rp. 114,83 juta) berbeda sedikit dengan VAR yang
dihitung secara langsung (Rp. 122,2 juta).
Jika kita mempunyai dua asset yang membentuk portofolio kita, maka efek diversifikasi penting
diperhatikan. Diversifikasi bisa mengurangi risiko jika korelasi return lebih kecil dari 1. Sebagai
contoh, misalkan menggabungkan dua asset dengan karakteristik berikut ini
Tabel 9.4 Data Perhitungan VAR Untuk Portofolio
A B
Return yang diharapkan (harian) 12% 10,5%
Standar deviasi 15% 18%
Nilai investasi Rp. 20 miliar Rp. 12 miliar
95% Value At Risk Rp. 2,55 miliar Rp. 2,3 miliar
Korelasi A dengan B 0,55
Nilai portofolio total adalah Rp. 32 miliar (nilai E = 20 miliar + 12 miliar). Tingkat keuntungan
yang diharapkan untuk portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return asset individualnya, yang
bisa dihitung berikut ini :
Return portofolio = XA E(RA) + XB E(RB)
= (20/32) x 12 + (12/32) x 14
= 11,44%
Deviasi Standar Portofolio untuk dua aset bisa dihitung sebagai berikut :
σP = { XA2. σA2 + XB2. σB2 + 2. XA . XB . ρAB . σA σB }1/2
dimana σP = deviasi standar ( resiko ) portofolio
σA’ σB = deviasi standar return aset A dan B
ρAB = korelasi antara return aset A dengan return aset B
Tingkat keuntungan bisa dilihat pada kolom 2, sementara probabilitas bisa dilihat pada
kolom 3. Probabilitas komulatif merupakan kumulasi angka probabilitas yang akan
diperlukan untuk menjalankan simulasi.
Tabel sampel simulasi Monte – Carlo
Untuk distribusi di atas, nilai rata – rata dan deviasi standarnya adalah :
Rata – rata tingkat keuntungan = 0,904%
Deviasi standar = 0,927%
95% VAR- harian bisa dihitung seperti berikut ini :
VAR 95% - harian = 0,904 – 1,65 (0,927) = - 0,627
Misalkan kita mempunyai portofolio senilai Rp 1 M , maka VAR – 95% harian adalah –
0,627% x Rp 1 M = - Rp 6,27 juta.
Pemodelan VAR
Harga pasar sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga. Jika tingkat bunga naik, harga
obligasi akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hubungan antara perubahan tingkat
bunga dengan nilai obligasi.
dP/P = -D {dR/(1+R)}
Dimana dP= Perubahan harga dR = Perubahan tingkat bunga
P = Harga obligasi R = tingkat bunga
D= Durasi obligasi
Misalkan portofolio obligasi mempunyai derasi 5. Tingkat bunga saat ini adalah 10%.
Kemudian diasumsikan peringkat tingkat bunga mengikuti distribusi normal. Analisis
lebih lanjut, berdasarkan data historis dan pertimbangan-pertimbangan, menujukkan
bahwa berubahan tingkat bunga harian yang diharapkan adalah 0%, dengan deviasi
standar perubahan tingkat bunga adalah 1%.
Distubusi peruabahan tingkat bunga tersebut bisa digambarkan pada bagan
berikut ini:
Dengan melihat bagan diatas, Nampak bahwa perubahan tingkat bunga harian yang
diharapkan adalah 0%. Probabilitas perubahan tingkat bunga berada antara -16,5%
(turun sebesar 1,65%) dan +16,5% (meningkat sebesar 16,5%) adalah 90%.
Kenaikan tingkat bunga akan mempunyai efek negative terhadap protofolio
obligasi. Dengan menggabungkan informasi tersebut dengan model perubahan
harga obligasi diatas, dapat dihitung 95% VAR untuk portofolio obligasi.
dapat dihitung perubahan harga akibat kenaikan tingkat bunga
sebagai berikut:
dP/P = -D [dR / (1+R)] = -5 [0,0165 / (1+0,1)] = - 0,075
Kembali kecontoh diatas dimana 95% -VAR harian untuk portofolio obligasi adalahRp 75
juta, 95% -VAR 5 hari bisa dihitung beriku tini:
Perhatikan bahwa perubahan kaas (dalam Rp) bersifat linier, dariRp 8 miliar sampai
dengan Rp 13 miliar. Untuk perubahan linier tersebut, kita bisa melakukan interpolasi
dengan mudah. Sebagai contoh jika kurs rupiah menjadi Rp20.000/$ maka nilai kas
eksportir tersebut menjadi Rp 20 miliar.
Dalam beberapa situasi, efek perubahan parameter tidak bersifat
linier, tetapi non-linier, seperti tabel berikut.