MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu: Agus Kubertein, SE, M.Si
Disusun Oleh:
Ardita Yuriawati
213020303121
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2022
BAB 8
RETURN DAN RISIKO
Bab ini membicarakan tingkat keuntungan dan risiko. Konsep risiko dan return dipopulerkan
oleh Markowitz (1955) dikenal sebagai bapak teori potofolio. Markowitz memperkenalkan model
yang disebut sebagai two-parameter model, yang intinya mengatakan investor seharusnya
memfokuskan dua parameter: 1) retusn atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu asset, dan
2) risiko dilihat melalui standae deviasi return asset tersebut.
1. RISIKO DAN RETURN: PERHITUNGAN DASAR
Dalam bahasa sehari-hari, return adalah tingkat keuntungan. Formula yang lebih
umum untuk menghitung return adalah sebagai berikut.
Secara umum, formula untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan
risiko (standar deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.
E(R) = ∑ pi Ri
σR = (σR2)1/2
Ket:
E(R) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
pi = propabilitas untuk kondisi/scenario i
Ri = return atau tingkat keuntungan pada scenario i
σR = standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR2 = varians return (tingkat keuntungan)
E(RP) = ∑ Xi E(Ri)
Ket:
E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk potrofolio
Xi = proporsi (bobot) untuk aset individual i
E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset individual i
kovarians returns dua aset mengukur arah pergerakan dua aset tersebut. Kovarian
dua aset dihitung dengan formula berikut ini.
σAB = ∑ pi (RAi – E(RA)) (RBi – E(RB))
ket:
pi = probabilitas untuk scenario i
RAB RBi = Return aset A dan B untuk scenario i
E(RA), E(RB) = expected return untuk aset A dan aset B
Risiko portofolio yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata ter timbang
risiko individualnya menunjukkan adanya manfaat diversifikasi. Manfaat diversifikasi
tersebut diperoleh karena kovarians yang negatif (arah pergerakan yang berlawanan
arah) antara aset A dengan B. Jika korelasi antara dua aset lebih kecil dari satu (korelasi
akan dibicarakan pada bagian berikutnya), maka akan ada manfaat penurunan risiko
melalui diversifikasi. Risiko mempunyai nilai antara +1 sampai -1 (inklusif). Semakin
kecil nilai korelasi (misal -1), maka potensi penurunan risiko semakin tinggi. Dalam
contoh di atas, kovarians mempunyai nilai negatif, sehingga korelasi adalah negatif,
potensi penurunan risiko menjadi semakin besar.
Meskipun kovarians bisa memberi gambaran arah pergerakan dua aset, tetapi angka
kovarians sensitif terhadap unit pengukuran. Koefisien korelasi bisa dihitung. Koefisien
tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Dengan menggabungkan dua aset yang mempunyai kovarians yang negatif, risiko
portofolio (yang diukur melalui variansnya) cenderung menurun. Dengan kata lain,
diversifikasi, yaitu menginvestasikan pada beberapa aset, cenderung menghasilkan risiko
yang lebis kecil.
Kunci dalam penurunan risiko portofolio adalah kovarians (atau koefisien korelasi)
antar-aset. Koefisien korelasi yang semakin mendekati negatif satu mempunyai potensi yang
lebih besar untuk menurunkan risiko portofolio. Secara umum koefisien korelasi antarsaham
mempunyai tanda positif dan relatif kecil. Koefisien yang semacam itu sudah cukup baik
untuk menurunkan risiko portofolio. Hanya jika koefisien korelasi antara dua aset sama
dengan satu (sempurna searah), maka diversifikasi tidak mempunyai efek penurunan risiko.
Dalam situasi ini, risiko portofolio merupakan rata rata tertimbang dari risiko aset
individualnya.
Secara umum, jika jumlah aset dalam portofolio ditambah (misal ditambah secara
random), ada kecenderungan risiko portofolio tersebut semakin mengecil. Semakin ditambah
jumlah asetnya, penurunan risiko portofolio semakin kecil. Dengan kata lain, risiko akan
semakin menurun dengan tingkat penurunan yang semakin melambat, dengan ditambahnya
jumlah aset dalam portofolio.
Berapa banyak sekuritas yang diperlukan untuk secara efektif bisa menghilangkan risiko
tidak sistematis? Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah sekuritas sekitar 15-20 bisa
dipakai untuk melakukan diversifikasi yang efektif.
Risiko total biasanya diukur dengan varians atau standar deviasi return suatu aset.
Risiko sistematis dihitung melalui formula:
βi = σIm / σ2M
Ket:
Βi = beta atau risiko sistematis aset i
σIm = kovarians antara return aset i dengan return pasar
σ2M = varians return pasar
risiko tidak sistematis diukur melalui varians dari residual regresi model pasar (market
model).
3. SET YANG EFISIEN
Berikut ini perhitungan dan plot antara return dan risiko untuk porto folio dengan komposisi
yang berbeda-beda tersebut. Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan merupakan rata-rata
terimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya. Tingkat keuntungan tersebut tidak
tergantung dari korelasi antara dua aset tersebut.
Misalkan korelasi antara A dengan B ( Γ AB) adalah +1, risiko portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut.
Misalkan korelasi antara A dengan B ( Γ AB) adalah -1, risiko portofolio bisa dituliskan
sebagai berikut.
perhatikan baha karena risiko selalu bertanda positif (tidak ada yang negative, minimal
adalah nol), maka risiko diatas bisa disingkat menjadi:
Misalkan korelasi antara A dengan B ( Γ AB) adalah 0, risiko portofolio bisa dituliskan
sebagai berikut.
σp2 akan mencapai titik minimum jika turunan pertama dari persamaan di atas sama dengan
nol. dengan kata lain.
ϑ σp2 / ϑ XA = 0
= 2 XA σA2 – 2 σB2 + 2 XA σB2 = 0
Setelah melakukan beberapa penyederhanaan, diperoleh.
XA = σB2 / (σA2 + σB2)
Jika korelasi antara dua aset bukan merupakan titik ekstrim (-1, 0, atau +1, kitab isa
menghitung komposisi portofolio yang menghasilkan risiko paling kecil sebagai berikut.
ϑ σp2 / ϑ XA = 0
= 2 XA σA2 – 2 σB2 + 2 XA σB2 + 2 σAB + 4 XA σAB
XA = (σA2 + σB2 - 2 σAB) = σB2 - σAB
XA = (σB2 - σAB) / (σA2 – 2 σAB)
XB = 1 - XA
3.5. Set yang Efisien untuk Portofolio dengan Lebih dari Dua Aset
Secara umum, korelasi antar-aset biasanya bernilai positif tetapi kecil. Karena secara
umum korelasi antar-aset akan bertanda positif, maka set yang efisien yang akan kita peroleh
mempunyai bentuk lengkung seperti bentuk garis antara korelasi 0 dengan 1.
Bagaimana risiko dan return untuk portofolio yang mempunyai aset lebih dari dua?
Perhitungan risiko dan return untuk portofolio dengan aset lebih dari dua pada dasarnya sama
dengan untuk portofolio dengan dua aset. Jika aset dalam portofolio semakin besar, perhitungan
risiko portofolio menjadi semakin kompleks.
XA σA XB σB XC σC
XA σA XA2 σA2 XA XB σAB XA XC σAC
XB σB XA XB σAB XA2 σA2 XB XC σBC
XC σC XA XC σAC XB XC σBC XA2 σA2
Risiko total portofolio merupakan gabungan dari kotak-kotak di dalam bagan tersebut
Jika aset dalam portofolio bertambah, maka jumlah kotak juga semakin bertambah, yang
berarti komponen dalam risiko total menjadi semakin bertambah Varians portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut ini.
σp2 = ∑ XI2 σi2 + ∑ ∑ Xi Xj σij
ket:
σp2 = varians portofolio
XI = proporsi untuk aset i
σi2 = varians aset i
∑ ∑ = penjumlahan ganda
σij = kovarians aset i dengan aset j
I ≠ j = menunjukkan bahwa kovarians I dengan j adalah untuk dua aset yang berbeda
Jika aset dalam portofolio bertambah, maka komponen yang perlu dihitung daiam portofolio
menjadi semakin banyak. Jika ada N aset dalam portofolio, maka kita perlu menghitung
5.1. Risiko dan Return Aset Tunggal Berdasarkan Model Indeks Tunggal
Untuk mengatasi masalali tersebut, William Sharpe (1963) mengem bangkan model
indeks tunggal (single index model). Menurut model tersebut, return suatu saham/aset
dipengaruhi oleh faktor bersama tunggal, sebagai berikut ini.
Rii = σi βi Ft + eit
Faktor bersama yang dimaksudkan biasanya adalah return pasar. Dengan kata lain,
pergerakan renin saham dipengaruhi oleh an pasar Asumsi semacam itu sangat masuk akal,
karena berdasarkan, jika kondisi pasar baik, maka return sahain individual pada umumnya
juga akan baik dan Sebaliknya. Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i tersebut
bisa dituliskan sebagai berikut ini
E(Ri) = = σi + βi E(RM)
Menurut model indeks tunggal, total risiko bisa dipecah ke dalam dua komponen yaitu:
(Risiko Total) = (Risiko yang Tidak Bisa Dihilangkan Melalui Diversifikasi) + (Risiko yang
Bisa Dihilangkan melalui Diversifikasi)
Ket:
σi2 = risiko total (varian sekuritas)
βi = beta sekuritas (risiko sistematis sekuritas i)
σM2 = varians return pasar
σei2 = varians erorr sekuritas i
Persamaan di atas menunjukkan bahwa risiko total bisa dipecah ke dalam dua bagian (1)
risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko sistematis), dan (2) risiko
yang bisa dibilangkan melalui diversifikasi (risiko tidak sistematis) Risiko sistematis terlihat
melalui B. (beta saham i).
Model indeks tunggal tidak memerlukan estimasi kovarians (kaitan) antar saham atau
sektor. Yang diperlukan adalah estimasi kaitan antara satu saham (sektor) dengan sektor
secara keseluruhan (pasar). Beta mencerminkan kaitan antara satu saham (sektor) dengan
pasar secara keseluruhan. Estimasi semacam itu sudah sering dilakukan oleh para analisis.
Sehingga estimasi semacam itu bukan suatu masalah bagi mereka.
Model indeks tunggal dengan demikian membantu memecahkan dua persoalan yang
menjadi kendala model Markowitz, yaitu jumlah parameter yang terlalu banyak dan
organisasi para analis yang tidak memungkinkan komunikasi analis lintas sektor.
BAB 9
MODEL KESEIMBANGAN RISIKO DAN RETURN CAPITAL ASSET
PRICING MODEL
Rm Ri merupakan kovarians antara return aset i dengan return pasar. Karena Rm
(varians return pasar) mempunyai nilai yang sama (tetap) untuk semua saham, beta saham i
tergantung secara proporsional pada ko varians saham tersebut dengan pasar (o Rm Ri).
Dengan kata lain, sumbang an risiko aset i terhadap risiko portofolio yang akan menentukan
risiko sistematis aset i.
CAPM/SML di atas bisa diinterpretasikan sama dengan CML, yaitu tingkat keuntungan
yang diharapkan untuk aset i sama dengan tingkat keun tungan bebas risiko plus premi risiko.
Premi risiko menggunakan risiko sistematis sebagai pengukur risiko.
5) Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Secara spesifik CAPM mempunyai dua tujuan:
a) Menjelaskan hubungan antara risiko dengan return.
Model CAPM bertujuan untuk menghitung premi risiko yang pantas. Lebih
spesifik lagi, model CAPM menggunakan risiko sistematis (beta pasar saham)
sebagai indikator risiko. Sebagian dari risiko total (yang diukur melalui standar
deviasi) bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Diversifikasi tersebut secara
teoritis mudah dilakukan. Dengan membentuk portofolio yang terdiri dari
beberapa aset, risiko tidak sistematis praktis bisa dihilangkan. Karena itu hanya
risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihi langkan melalui diversifikasi) yang
relevan. CAPM berusaha menjelaskan hubungan antara risiko sistematis dengan
tingkat keuntungan (return)
b) Menjelaskan kondisi keseimbangan dalam pasar keuangan.
Menjelaskan Kondisi Keseimbangan dalam Pasar Keuangan Model
keseimbangan yang dibayangkan oleh disiplin ekonomi keuang an dengan
disiplin ekonomi berbeda. Dalam disiplin ekonomi, keseimbangan akan terjadi
jika kurva penawaran bertemu dengan kurva permintaan. Kurva permintaan
mempunyai slope negatif, sedangkan kurva permintaan mempu nyai slope positif.
Harga dan kuantitas keseimbangan akan ditentukan. Dalam disiplin ekonomi
keuangan, permintaan terhadap aset keuangan biasanya diasumsikan tidak
terbatas. Dengan demikian kurva permintaan keuangan akan terlihat mendatar.
Berapapun besarnya penawaran sekuritas, permintaan akan bisa menyerap
penawaran tersebut. Kuantitas sekuritas tidak akan me nentukan harga sekuritas.
Di samping itu, sekuritas seperti komoditas, satu sama lain bisa menjadi
pengganti dengan sempurna (substitutable).
Beta merupakan slope dari garis karakteristik (characteristic line), yaitu garis yang
menghubungkan titik return pasar dengan return saham. Berikut ini gambar garis
karakteristik.
Beta pasar sering didefinisikan sebagai 1 (satu). Jumlah rata-rata tertimbang dari beta
individual adalah satu, seperti terlihat berikut ini.
∑ Xi βi=1
i
di mana X, adalah proporsi investasi pada aset i. Hasil tersebut masuk akal, karena
investasi pada semua aset yang ada akan membentuk portofolio pasar.
Misalkan inflasi adalah 10%. Misalkan tingkat bunga aset bebas risiko riil adalah 5%.
Tingkat bunga nominal dengan demikian adalah:
Tingkat bunga nominal = tingat bunga riil + premi inflasi
15% = 10% + 15%
Menurut model indeks tunggal, risiko total merupakan penjumlahan risiko sistematis
dengan risiko tidak sistematis, seperti berikut ini.
Risiko total dihitung langsung melalui varians return (model Markowitz). Se dangkan
risiko tidak sistematis dihitung melalui varians residual dari model pasar (market model).