Anda di halaman 1dari 39

Return dan Risiko

Portofolio
&
Pemilihan Portofolio
Hello!
2

Kelompok 2
Harry Suryanto (2016121031)
Hendy Suartono (2016121042)
Hengky Wijaya (2016121046)
Yengki (2016121033)
Fitriyanti (2016121059)
Nerry Kristina (2016121047)
Varrance (2016121049)
Venny (2016121037)
Zara Zetira (2016121010)
Materi Pembahasan

Return portofolio
Risiko portofolio
Risiko total
Diversifikasi
Attainable Set
Efficient Set
Portofolio efisien
Portofolio optimal
4
Return Portofolio
Return ekspektasi dari suatu portofolio bisa diestimasi
dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return ekspektasi dari
masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio

Keterangan :
E(Rp) = Return ekspektasi dari portofolio
E(Ri) = Return ekspektasi dari sekuritas i
Wi = Bobot portofolio dari sekuritas I
n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio
5

Contoh Return Portofolio


Saham W E(Ri) W x E(Ri)

ABCD 25% 10% 0,025

EFGH 75% 12% 0,09

Total 100% 0,115

E(Rp) = (0,25 x 0,10) + (0,75 x 0,12)


E(Rp) = 0,115 = 11,5%
Risiko Portofolio
Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan secara formal oleh Harry M.
Markowitz di tahun 1950-an. Kemudian dia memenangkan hadiah Nobel di bidang
ekonomi di tahun 1990 untuk karyanya tersebut. Dia menunjukkan bahwa secara
umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas
tunggal ke dalam bentuk portofolio.

Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu :
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
Risiko Portofolio
Risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus :
σP2 = WA2 σA2 + WB2 σB2 + 2 (WA )(WB )(P AB)(σA )(σB )
σP = WA2 σA2 + WB2 σB2 + 2 (WA )(WB )(PAB)(σA )(σB )
Atau Dapat diganti dengan

σP = WA2 σA2 + WB2 σB2 + 2 (WA )(WB )(CovAB)


Keterangan :
σ2 = Varians Portofolio
σA ; σB = Standar deviasi sekuritas A; Standar deviasi sekuritas B
σP = Standar deviasi portofolio
WA = Bobot portofolio dari sekuritas A
WB = Bobot portofolio dari sekuritas B
PAB = Koefisien korelasi antara sekuritas A dan sekuritas B
Risiko Portofolio Pendekatan Probabilitas

Jika data probabilitas diketahui, maka rumus untuk menghitung Kovarians


adalah sebagai berikut:
CovAB = (PAB)(σA)(σB )
n
CovAB = σi=1 Pi {RAi - E(RA)}{R Bi - E(RB)}
Keterangan:
PAB = Koefisien korelasi antara sekuritas A dan sekuritas B
Pi = Probabilitas diraihnya return
R Ai = Return aktual dari sekuritas A pada keadaan i
R Bi = Return aktual dari sekuritas B pada keadaan I
E RA = Return ekspektasi dari sekuritas A
E RB = Return ekspektasi dari sekuritas B
Risiko Portofolio Pendekatan Non Probabilitas

Jika data probabilitas tidak diketahui, maka rumus untuk menghitung


Kovarians adalah sebagai berikut:
CovAB = (PAB)(σA )(σB )
σ𝑛
𝑖=1 RAi −E RA RBi −E RB
CovAB =
n
Keterangan :
PAB = Koefisien korelasi antara sekuritas A dan sekuritas B
R Ai = Return aktual dari sekuritas A pada keadaan i
R Bi = Return aktual dari sekuritas B pada keadaan I
E RA = Return ekspektasi dari sekuritas A
E RB = Return ekspektasi dari sekuritas B
N = Jumlah periode
Risiko Portofolio :
contoh
Sebuah portofolio yang terdiri dari 2 sekuritas, yaitu saham A dan B dengan
proporsi masing-masing sebesar 65% dan 35%. Jika diketahui data return
selama 4 periode seperti di bawah ini, berapakah risiko portofolio (σP)
tersebut?

Periode RA RB
1 20% 15%

2 15% 20%

3 18% 17%

4 21% 15%
Risiko Portofolio

Dengan demikian dapat diketahui bahwa risiko portofolio dipengaruhi oleh :


• Risiko masing-masing sekuritas
• Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas
• Kovarians atau koefisien korelasi antarsekuritas dalam portofolio
• Jumlah sekuritas yang membentuk portofolio
12

Definisi Total Risk


Resiko total (Total Risk)
Total risk sama dengan total variability dari rate of return tsb. Total variability dari rate of
return dengan menggunakan variance atau deviasi standar dari suatu periode rate of the
return.

Deviasi standar dan variance keduanya menyamakan penyimpangan di sekitar nilai yang
diharapkan, atau luas dari distribusi probabilitas
13

Faktor-Faktor mempengaruhi
Risiko Total

⊸ Risiko kegagalan, terjadi akibat perubahan kondisi


keuangan dari perusahaan emiten.
⊸ Risiko tingkat bunga, muncul dari perubahan tingkat
bunga yang berlaku di pasar dan menyebabkan
terjadinya fluktuasi harga surat berharga
⊸ Risiko pasar, yaitu risiko yang muncul akibat variabilitas
dalam return pasar yang disebabkan oleh kekuatan surat
berharga secara sistematis akibat terjadinya bull market
dan bear market
⊸ Risiko Management, muncul ketika orang yang
mengelola aset investasi membuat kesalahan yang
menyebabkan penurunan nilai aset
14

Faktor-Faktor mempengaruhi
Risiko Total (Lanjutan)
⊸ Risiko kemampuan membeli, adanya pengaruh
perubahan tingkat inflasi yang dialami suatu negara
sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli uang
yang diinvestasikan maupun yang diperoleh dari
investasi
⊸ Risiko kollabilitas (collability risk), emiten dapat saja
menarik surat berharganya di apsar modal, dengan cara
melakukan pembelian kembali
⊸ Risiko konversi, kemungkinan adanya penukaran surat
berharga yang satu dengan jenis surat berharga lainnya
15

Perhitungan Risiko Total


Menurut Sharpe, varian yang dijelaskan oleh indeks dapat disebut Systematic Risk
(risiko sistematis). Varian yang tidak dijelaskan oleh indeks disebut Residual
Variance/Unsystematic Risk (risiko tidak sistematis).
Diversifikasi
Diversifikasi dalam pernyataan tersebut dapat bermakna bahwa
investor perlu membentuk portofolio sedemikian rupa sehingga
risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang
diharapkan. Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang
menunjukkan pergerakan bersama relatif (relative comovements)
antara dua variabel. Ukuran tersebut dilambangkan dengan (ρi,j)
dan berjarak (berkorelasi) antara +1.0 sampai -1.0, dimana :

Jika ρi,j = +1.0; berarti korelasi positif sempurna


Jika ρi,j = -1.0; berarti korelasi negatif sempurna
Jika ρi,j = 0.0; berarti tidak ada korelasi
Diversifikasi dengan banyak aktiva

Mengikuti hukum statistic bahwa semakin besar ukuran


sampel, semakin dekat nilai rata-rata sampel dengan nilai
ekspektasian dari populasi. Hukum ini disebut dengan hukum
jumlah besar (Law of Large Number).

Hukum ini disebut dengan hukum jumlah besar


(Law of Large Number).
Diversifikasi secara Markowitz

Dengan menggunakan metode Markowitz,


diversifikasi ini dapat dibuktikan secara
matematis

Diversifikasi akan menghilangkan efek dari varian, tetapi efek kovarian masih
tetap ada, yaitu sebesar nilai rata-rata semua kovarian atau dengan kata lain,
untuk portofolio yang di-diversifikasikan dengan baik yang terdiri dari banyak
aktiva, efek dari kovarian menjadi lebih penting dibandingkan efek dari varian
masing-masing aktiva.
19

Attainable Set

Seluruh kumpulan (set) yang memberikan kemungkinan


portofolio dibentuk dari kombinasi dan aktiva yang
tersedia, kemungkinan portofolio menyediakan portofolio
efisien maupun yang tidak efisien.

Efficient Set
Kumpulan set dari portofolio yang efisien.
20

Rumus :
Korelasi Relatif Sempurna

Standar Deviasi Korelasi Positif


Sempurna
Contoh Soal :
22
23
24

Rumus :
Tidak ada korelasi antara sekuritas
25

Berdasarkan soal sebelumnya,


diketahui :
26

Cara mencari “a”


27
28
Rumus :
Korelasi Antar Sekuritas Negatif Sempurna
Standar Deviasi Korelasi Positif
Sempurna

Standar Deviasi Korelasi Negatif


Sempurna

Untuk mencari “a”

Rumus Return Ekspektasi Portofolio


Contoh soal
“Korelasi Antar Sekuritas Negatif Sempurna”
30

Portofolio Efesien
Portofolio Optimal

Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio efesien


hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspekstasian atau
faktor risikonya. Portofolio optimal merupakan portofolio dengan kombinasi
return ekspekstasian dan risiko terbaik.
Dalam memilih portofolia yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:

1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor


Model Markowitz memberikan nilai portofolio dengan risiko terkecil untuk
return ekspektasian yang tertentu. Kadangkala, investor lebih memilih risiko
yang lebih besar dengan kompensasi return ekspektasian yang lebih besar juga.
Tiap-tiap investor mempunyai preferensi atau tanggapan risiko yang berbeda-
beda. Portofolio mana yang akan dipilih oleh investor tergantung dari fungsi
utulitinya masing-masing
Portofolio Optimal
2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ini.
⊸Waktu yang digunakan hanya satu periode.
⊸Tidak ada biaya transaksi.
⊸Preferensi investor hanya didasarkan pada retum ekspektasian dan risiko
dari portofolio.
⊸ Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.

Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada


return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisis yang menganggap
bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap
investor memiliki fungsi utilitas yang barbeda, sehingga portofolio optimal akan
dapat berbeda.
Portofolio Optimal
3. Portofolio Optimal denman Adanya Simpanan dan Pinjaman
Bebas Resiko
Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dad portofolio
optimalnya, tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), investor mempunyai pilihan untuk memasukan aktiva ini
ke portopolionya. Karena aktiva bebas risiko varianya sama dengan
nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva berisiko yang
lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut:

BR,i = BR,i . BR . i

Dan untuk varian aktiva bebas risiko ( BR ) yang sama dengan nol, maka
kovarian antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko ( BR,i ), adalah
juga sama dengan nol (karena sesuatu dikalikan dengan not adalah sama
dengan nol):
Portofolio Optimal
Proporsi aktiva bebas risiko sebesar WBR, retum aktiva bebas risiko sebesar RBR dan
return ekspektasian portofolio optimal M sebesar E(RM), maka besamya retum
ekspektasian untuk portofolio baru hasil kombinasi aktiva bebas resiko dengan
portofolio aktiva berisiko adalah sebesar:

E(Rp) = WBR . RBR + (1 - WBR). E(RM)

Karena aktiva bebas resiko tidak mempunyai resiko, maka varianya adalah sama
dengan not atau BR=O sehingga:

P² = (1-WBR)² . M²
atau
P = (1-WBR) . M
Portofolio Optimal

Contoh
Aktiva bebas risiko memberikan return sebesar 14%.
Retum ekspektasian portofolio optimal adalah E(RM)= 20% P = (1-WBR) . M
dengan risikonya M, sebesar 15%. Investor C memiliki portofolio
7% = (l-U''BR) . 15%
yang berada di effcient set lama dengan retun ekspektasian
sebesar 15% dan resiko sebesar 7%. Jika investor C mau pindah (1-WBR) = 7/15
ke efficient set baru, maka dia akan berada di titik C* dengan (1-WBR) = 0,4667
risiko yang sama yaitu 7% tetapi dengan return ekspektasian
yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan titik C* ini, WBR = 1-0.4667
investor harus membentuk portofolio baru kombinasi portofolio = 0,5333
optimal yang lama(portofolio M) dengan aktiva bebas resiko.
= 53,33%
Porporsi dari aktiva bebas risiko dapat dihitung sebagai berikut:
Portofolio Optimal

Porporsi dari aktiva bebas resiko adalah sebesar 53,33% dan


portofolio optimal M sebesar 46,67%. Besarnya return
ekspektasian dari portofolio C* ini adalah

E(Rc*) = WBR. E(RBR)+ WM. E(RM)


= 0.5333.14%+0,4667.20%
= 16,80%

Dengan demikian investor C tetap berada pada tingkat risiko yang


dia tetap sukai yaitu sebesar 7% tetapi mendapatkan return
ekspektasian lebih besar 16,80% - 15%: 1 ,80.
38

THANK YOU !
39
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

Anda mungkin juga menyukai