Anda di halaman 1dari 16

TEORI PORTOFOLIO MARKOWITZ

Makalah
Teori Portofolio Analisis Investasi

Dosen Pengampu:
Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh:
Yunita Dwi Pratiwi NIM. 15.0102.0111
Abdurrahman Saleh H NIM. 15.0102.0118
Adibah Yulia M NIM. 15.0102.0124
Ismi Chalimatus Sa’diyah NIM. 15.0102.0140

(15B Akuntansi)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Investasi merupakan komitmen atau sejumlah dana atau sumber
daya yang dilakukan saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
dimasa mendatang. Pihak-pihak yang elakukan investasi disebut investor.
Para investor biasanya melakukan investasi untuk melindungi kekayaan
(aset) terhadap pengaruh inflasi untuk mendapatkan keuntungan lebih
besar dimasa datang dan untuk mengantisipasi ketidakpastian pendapatan
di masa datang. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
investasi real asset dan financial asset. Investasi pada real assets
diwujudkan dalam bentuk pembelian tanah, emas, mesin, bangunan, dan
lainnya. Sedangkan investasi financial assets umumnya dilakukan di pasar
modal atau bisa dilakukan di pasar uang, contohnya deposito, saham
obligasi daln lain-lainnya.
Portofolio merupakan kombinasi berbagai instrumen atau aset
investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi. Memberikan
return yang sama namun memberikan risiko lebih rendah, atau dengan
risiko yang sama namun memberikan return yang lebih tinggi. Dalam
membentuk portofolio diperlukan proposi bobot yang tepat untuk masing-
masing saham di dalamnya agar didapatkan portofolio yang sesuai dengan
tujuan investor. Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang
pembentukan portofolio salah satunya adalah Harry Markowitz pada tahun
1952 tentang portofolio.
Teori portofolio yang terkenalnya adalah model optimasi mean
variance. Markowitz mengusulkan metode mean-variance yang
membentuk portofolio dengan mempertimbangkan return dan risiko.
Risiko dalam berinvestasi membuat investor melakukan analisa terlebih
dahulu agar dapat meminimalisir risiko di masa yang akan datang, atau
sering disebut dengan diversifikasi. Diversifikasi ini dapat dilakukan
dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas sehingga membentuk
portofolio. Para investor akan menggunakan portofolio optimal yang
terdiri dari portofoli efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari
portofolio efisien.
B. PEMBAHASAN
Pada tahun 1952, Harry Markowitz telah membentuk satu
pendekatan investasi saham yang baru yang dianggap sebagai suatu
revolusi pemikiran. Pendekatan ini merupakan satu unsur asas teori
portofolic modern yang pertama yang diciptakan oleh Markowitz pada
tahun 1952 tentang perilaku rasional investor. Asas pendekatan Markowitz
adalah menggunakan perubahan atau variabeliti keuntungan sebagai
taksiran untuk risiko investasi.
Markowitz mencoba membentuk konsep risiko dengan
menggunakan konsep stastistik yaitu varians. Teori portofolio dibentuk
apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model portofolio Markowitz
adalah berdasarkan empat kenyataan berikut:
1) Dua ciri yang relevan untuk sesuatu portofolio investasi ialah
keuntungan yang diharapkan dan risiko.
2) Investor yang rasional akan memilih untuk memegang portofolio yang
efisien, yaitu portofolio yang memaksimumkan keuntungan pada tahap
risiko tertentu atau meminimumkan risiko pada keuntungan yang
diharapkan tertentu.
3) Secara teorinya ada kemungkinan untuk mendapatkan portofolio yang
berkesan dengan menganalisis setiap sekuritas berdasarkan keuntungan
yang diharapkan, varians keuntungan, dan koefisisen korelasi antara
keuntungan sekuritas dalam portofolio tersebut.
4) Program computer tertentu boleh menggunakan informasi dalam setiap
sekuritas untuk menunjukkan satu kedudukan portofolio yang efisien
yang disebut sebagai efficient Frontier.
a. Penjelasan Statistik Untuk Satu Sekuritas
1. Tingkat keuntungan
Tingkat keuntungan merupakan peningkatan dalam persentase
kekayaan dengan memegang saham untuk sesuatu jangka waktu.
Persentase tingkat keuntungan pula adalah sama dengan
peningkatan dalam rupiah dibagi oleh nilai – nilai pasaran saham
pada awal jangka waktu, yaitu:
P1−P0
¿
D1 +¿
r i=¿
Dimana
D1 = deviden untuk jangka waktu investasi
P0 = harga atau nilai pasaran pada awal jangka waktu
P1 = harga pada akhir jangka waktu investasi
2. Varians dan Standar Deviasi
Varians keuntungan menerapkan kecenderungan sekuritas untuk
menghasilkan keuntungan yang berada di atas atau di bawah rata –
rata sampel. Untuk meramal varians, rumus berikut digunakan:
r r−r
¿¿
Var (r) = [ ¿/(n−1)
n

∑¿
i=1
3. Kovarians
Kovarians menerangkan kepada kita hubungan keuntungan antara
sekuritas. Dengan kovarians yang positif, berarti apabila satu
sekuritas menghasilkan keuntungan yang melebihi keuntungan rata
– rata, maka sekuritas yang satu lagi juga mempunyai
kecenderungan untuk bertindak dengan cara yang sama, yaitu
melebihi keuntungan rata – ratanya.
4. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi diperoleh dengan membagi kovarians dengan
hasil kali standar deviasi.
[Var (r A ) x Var (r B )]
r
Koefisien korelasi = [Cov ( A B, r ¿ ¿ / ¿ )
¿
¿
b. Perhitungan Risiko dan Keuntungan
1. Keuntungan Satu Sekuritas
Rumus :
k
E( r s ) = ∑ Pi r i
i=1
Dimana,
Pi = probabilitas tingkat keuntungan
ri = tingkat keuntungan i
k = jumlah tingkat keuntungan yang mungkin
2. Risiko dan Keuntungan Diharapkan Portofolio
a) Tingkat keuntungan yang diharapkan portofolio
Terdapat 2 saham dalam satu portofolio, untuk menghitung
keuntungan diharapkan dalam rupiah untuk portofolio tersebut
Rumus:
B
E( r¿
r P ¿=X A X E ( r A ) + X B X E ¿
Di mana, X Adan XB = pemberat atau bagian uang yang
diinvestasikan dalam saham A dan saham B, dan E(r A) dan
E(rB) = tingkat keuntungan saham A dan B.
b) Varians Portofolio
Untuk menghitung varians portofolio, perlu mengetahui
kovarians antara sekuritas dalam portofolio. Dalam sesuatu
jangka waktu yang diberikan, keuntungan yang dihasilkan akan
berbeda atau mempunyai deviasi daripada nilai keuntungan
diharapkan. Jika satu sekuritas memperoleh keuntungan yang
lebih tinggi daripada nilai keuntungan yang diharapkan, dan
yang satu lagi juga begitu, maka kovarians mereka adalah
positif. Kovarians akan menjadi negatif seandainya satu
sekuritas keuntungannya melebihi keuntungam diharapkan, dan
yang satu lagi di bawah nilai keuntungan yang diharapkan.
Matriks kovarians adalah kovarians antara sekuritas yang
berada dalam portofolio.
c. Bentuk Diversifikasi
Resiko untuk individu adalah dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2 2 2 2
σ s =β s σ m + σ m
Rumus sistematik wujud secara alami dalam pasaran. Oleh karena itu,
ia tidak dapat didiversifikasi. Obyektif diversifikasi adalah untuk
mengurangkan dan lebih penting untuk menghapuskan risiko tidak
sistematis.
Pembentukan portofolio dapat mengurangkan risiko dibandingkan
dengan hanya menginvetasikan dalam satu sekuritas saja. Terdapat dua
pengecualian yang perlu diakui. Pertama, dibawah keadaan tertentu,
portofolio cuma merata – ratakan risiko daripada mengurangkan resiko
sekuritas individu. Kedua secara konsep portofolio berkemungkinan
dapat mengurangkan atau menghapuskan kedua risiko tidak sistematik
dan risiko sistematik.
1) Korelasi Positif Sempurna
Apabila sekuritas tersebut mempunyai korelasi positif sempurna
yaitu +1, varians diharapkan untuk portofolio tersebut adalah:
E ( σ 2P ¿= X 2A 2 2 2
σ A + X B σ B +2 X A X B ρ AB σ A σ B
2) Korelasi Negatif Sempurna
Dalam keadaan korelasi negatif sempurna, adalah berkemungkinan
diwujudkan satu strategi untuk menghapuskan jumlah risiko
portofolio. Jika korelasi sama dengan -1 maka rumus sebagai
berikut:
E ( σ 2P ¿= X 2A σ 2A + X 2B σ 2B−2 X A X B ρ AB σ A σ B
3) Korelasi Nol
Seandainya korelasi sama dengan 0, maka rumus 2.1 akan menjadi:
E( σ ❑P ¿2 = X 2A σ 2A + X 2B σ 2B
Rumus ini mencadangkan bahwa jika portofolio dibentuk dengan
sempurna, resiko untuk satu portofolio terdiri dari sekuritas ssatu
dan dua akan kurang daripada resiko sekuritas manapun.
Terdapat tiga kesimpulan yang dapat dilakukan tentang
divesifikasi apakah yang berkorelasi positif sempurna, berkorelasi
negatif sempurna ataupun yang berkorelasi nol. Petama
pembentukan portofolio yang terdiri daripada sham berkorelasi
positif sempurna adalah tidak bermakna, ia tidak akan mengurangi
resiko. Kedua, saham yang keuntungannya mempunyai korelasi
negatif sempurna adalah paling sesuai dijadikan portofolio. Ini
karena portofolio akan menghapuskan resiko sekuritas individu.
Ketiga, portofolio yang mengandung keuntungan saham yang
berkorelasi nol, secara umum dapat mengurangkan resiko. Dalam
dunia sebenarnya, kebanyakan koefisien korelasi saham adalah
terletak antara 0 dan+1, maka diversifikasi dapat dicapai melalui
pembentukan potofoli yang terdiri dari saham-saham yang
berkorelasi positif yang paling rendah.
d. Keadaan Korelasi Positif dan Negatif Sempurna
Terdapat dua saham A dan B yang berkorelasi positif sempurna.
Pasangan keuntungan untuk kedua saham di bawah ini adalah sebagai
berikut:
Bulan 1 2
3
Keuntungan saham A 15% 10%
5%
Keuntungan saham B 14% 4%
-6%
Asumsikan standar deviasi portofolio yang mempunyai dua saham
adalah seperti persamaan berikut:
❑ ❑
σ P =[ X 2A σ 2A + (1− X A ) ❑❑
2
σ 2B +

2 X A (1−X A )σ AB σ A σ B ] 1/2

Jika koefisien korelasi diasumsikan sama dengan 1, standar deviasi


❑ ❑ ❑ ❑
akan menjadi X A σ A +( 1−X A ) σ B . Maka keadaan korelasi positif
sempurna, kita dapat katakan stadar deviasi untuk portofolio adalah
rata-rata pemberat standar deviasi untuk saham yang kita masukkan
dalam portofolio.
Oleh karena standar deviasi selalu pada nilai positif, standar
deviasi untuk portofolio adalah sama dengan nilai mutlak bagian kanan
persamaan tersebut. Kita dapat membentuk satu tabel untuk
keuntungan diharapkan dan standar devaisi portofolio, dengan
memberi nilai pemberat portofolio yang berbeda untuk sekuritas A.

Pemberat portfolio Keuntungan diharapkan Standard deviasi


untuk sekuritas A portfolio portfolio
3,00 0,220 0,0500
2,00 0,160 0,0000
1,50 0,130 0,0250
0,75 0,085 0,0625
0,50 0,070 0,0750
0,25 0,055 0.0875
-0,50 0,010 0,1250
Titik ini diplotkan pada garis kombinasi yang terputus-putus di
gambar 2.1. Portofolio tanpa resiko dapat dicapai dengan menjual
saham B secara pendek dengan jumlah yang sama dengan 100% ekulti
investasi dan digunakannay untuk berinvestasi di A. Dengan
❑ ❑
menyesuaikan pemberat pada X A =¿ 2.00 dan X B = -1.00 pada
setiap permulaan bulan, maka keuntungan portofolio adalah:
0.16 = 2.00 x 0.15 + (-1.00) x 0.14
0.16 = 2.00 x 0.10 + (-1.00) x 0.04
0.16 = 2.00 x 0.05 + (-1.00) x -0.06

Keuntungan portofolio adalah tetap 16%.

Dengan mengacu kembali kepada persamaan standard deviasi


sebelumnya, dan kita mengasumsikan satu nilai -1 untuk koefisien,
maka rumus untuk standard dividen bagi portofolio dua saham adalah:
σp = XA σ A - (1- X A ) σ B
Maka, kita dapat membentuk satu tabel yang menunjukkan keuntungan
portofolio diharapkan dan nilai standar deviasi portofolio dalam
berbagai nilai pemberat untuk saham A.
Dengan mengansumsikan korelasi adalah negative sempurna,
kita dapat membentuk satu portofolio yang kurang resiko dengan
mengambil kedudukan poitif dalam kkedua saham tersebu. Apabila
keuntungan saham B naik maka keuntungan saham A turun.
Asumsikan pemberat portofolio dalam saham A adalah 0.667 dan
dalam saham B adalah 0.333, maka portofolio akan menghasilkan 8%
keuntungan dalam tiga jangka waktu.
0.08 = 0.667 x 0.15 + 0.333 x -0.06
0.08 = 0.667 x 0.10 x 0.333 x 0.04
0.08 = 0.667 x 0.05 x 0.333 x 0.14

1) Garis Kombinasi
Garis kombinasi menghubungkan keuntungan diharapkan
dengan standard deviden. Setiap titik diats garisan kombinasi
menunjukkan tingkat keuntungan diharapkan dan standard deviasi
untuk satu portofolio yang mempunyai dua saham dengan
pemberat portofolio tertentu.
Dalam kasus portofolio dua saham, X B = (1 - X A ). Maka
keuntungan diharapkan dan standard deviasi portofolio ialah:
E( r p ) = X A E( r A ) + (1- X A ) E ( r B ) dan
σ p = [ X 2A σ 2A + (1 + X A ¿ 2 σ 2B + 2 X A (1
1/ 2
- X A ) ρ AB σA σB¿
Persamaan standard deviasi ini menggambarkan operasi
menambahkan hasil daripada kedua matriks kovarians tersebut.
Oleh karena Cov (rA, rB) = ρAB σA σB yaitu ρAB ialah koefisien
korelasi, maka

σp = [ X 2A 2
σ A + (1 - XA¿
2 2
σB + 2 XA (1
- XA ) Cov ( r A , r B ) ¿1 /2

Untuk menerangkan konsep garisan kombinasi, andaikan kita


mempunyai dua saham yang mempunyai ciri-ciri adalah sebagai
berikut:
Saham A B
Keuntungan diharapkan 0,10 0,04
Standar Deviasi 0,05 0,10
Untuk membuat satu garisan kombinasi bagi dua saham,
kita perlu membuat satu andaian tentang tahap korelasi mereka.
Andaikan koefisien korelasi antara dua saham adalah nol. Maka
keuntungan diharapkan dan standard deviasi portofolio yang
didapatkan dengan menggunakan rumus diatas adalah:

E ( r p ) = X A (0.10) + (1 - X A ) (0.04)
σ p = [ X 2A (0.05 ¿2 + (1 - X A ¿ 2 (0.10 ¿2 +
2 XA (1- X A ) 0 ¿2
= [ X 2A (0.05 ¿2 + (1 - X A ¿ 2 (0.10
2 1/ 2
¿ ¿
Andaikan kita mempunyai Rp1.000.000 untuk melakukan
investasi, dan menjual saham B secara “pendek” dengan harga
“pendek”, yaitu Rp 1.500.000 diinvestasikan ke dalam saham A. ini
berarti pemberat portofolio untuk A ialah 1,5. Maka, keuntungan
diharapkan dan standard deviasi adalah
E( r p ) = 1.50 × 0.10 – 0.5 × 0.04 = 0.13
σ p = [(1.5 ¿2 × (0.05 ¿2 × (-0.50
¿2
× (0.10 ¿ ¿ 2 1/ 2

= 0.09
Dengan menggunakan cara yang sama, nilai bagi X A lain
didapatkan adalah seperti yang berikut:

Pemberat portfolio Keuntungan Standard deviasi


untuk sekuritas A diharapkan portfolio portfolio
1,50 0,130 0,090
0,75 0,085 0,045
0,50 0,070 0,056
0,25 0,055 0,076
-0,50 0,010 0,152

Semua titik diatas adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar


berikut.
Kurva yang didapatkan adalah berbentuk peluru. Kurva ini
disebut garisan kombinasi untuk dua saham. Kurva ini
menunjukkan perubahan risiko dan keuntungan diharapkan satu
portfolio dua saham apabila pemberat portfolio berubah dari satu
nilai kepada nilai lain.
Kedua saham tersebut terletak pada titik A dan B. Pada
titik-titik ini, pemberat portfolio A adalah sama dengan 1,00 dan
0,00. Untuk titik yang terletak diatas kurva yang menuju ke timur-
laut dari titik A, kita menjual saham B secara pendek dan
menginvestasikan dalam saham A. untuk titik antara A dan B, kita
membeli kedua saham A dan B. Untuk titik yang terletak di
tenggara titik B, kita menjual saham A secara pendek dan
menginvestasikan dalam saham B.
Garisan kombinasi ini menuju ke arah timur-laut dan
tenggara secara tidak terhingga. Semakin banyak kita menjual
saham B secara pendek, semakin jauh kita ergerak ke arah timur-
laut, dan semakin banyak kita menjual saham A secara pendek,
semakin jauh kita bergerak ke arah tenggara.
2) Efficient Frontier
Untuk melihat efficient frontier dan pembentukannya, kita harus
menghitung keuntungan dan risiko portfolio. Keuntungan
diharapkan portfolio dihitung seperti yang berikut:
k
E ( rp ) = ∑× E ( ri )
i=1
Keuntungan diharapkan portfolio E (rp) tidak dipengaruhi oleh
koefisien korelasi saham. Dengan kata lain, pemberat dan
keuntungan diharapkan portfolio akan tetap sama tidak
memandang berapa nilai koefisien korelasi yang diandaikan.
Sebaliknya, dengan diberikan pemberat dan standard deviasi
adalah 0,2 dan 0,4, maka risiko portfolio adalah seperti yang
berikut:
E ( σ 2P ) = X 2A σ 2A + X 2B σ 2B + 2 X 2 X 2 σ AB σ A +
σB
= (0.5 ¿2 × (0.2 ¿2 × (0.5 ¿2 × (0.4 ¿2 + 2 x
0.5 x 0.5 x ρ AB x 0.2 x 0.4
Didapatkan bahwa varians diharapkan atau risiko portfolio (E(σp2))
bertambah atau berkurang mengikuti nilai koefisien korelasi yang
bernilai positif satu (+1) hingga negative satu (-1).
Tabel A menunjukkan keuntungan diharapkan dan standard deviasi
untuk portfolio dua saham dengan perubahan pemberat saham-
saham dan koefisien korelasi. Sebagai contohnya, untuk item 1
standar deviasi portfolio bertambah daripada 10% ke 22,4%, dan
akhirnya ke 30% apabila koefisien korelasi bertambah daripada
-1,0 dan ke +1. Tabel A juga menunjukkan keuntungan diharapkan
portfolio E(rp) akan berubah jika pemberat untuk saham-saham
tersebut berubah.

Gambar di atas menunjukkan secara keseluruhan hubungan resiko


keuntunga dengan koefisien korelasi masing-masing pada nilai -1,
0, dan +1. Gambar ini telaj menujukkan tiga fakta yang penting.
Pertama, dengan koefisien korelasi yang diberikan, keuntungan
diharapkan portfolio bertambah dengan risiko yang bertambah
yaitu keuntungan dan risiko berhubungan positif. Titik Y dan titik
Q pada gambar diatas menunjukkan kesan tersebut. Kedua, dengan
ceteris paribus, bermula dengan ρAB = +1, apabila nilai koefisien
korelasi bergerak ke nilai -1, risiko portfolio menurun dengan
progresifnya. Dari gambar diatas, apabila koefisien korelasi turun
dari +1 ke 0, risiko portofilio menurun dengan progrefisnya.
Ketiga, jika portofolio dibentuk dengan saham-saham yang
mempunyai nilai korelasi negative sempurna (-1), risiko portofolio
dapat dihapuskan dengan sempurna (titik F).
e. Lampiran Teori Markowitz: Pembahasan Berdasarkan Artikel
Asal
1. Pendekatan
Dua aspek penting yang sering diteliti adalah tentang tingkat
keuntungan yang diharapkan sebagai sesuatu yang dikehendaki
sedangkan varians atau risiko sebagai sesuatu yang tidak
dikehendaki. Keadaan ini menerangkan hubungan antara
kepercayaan dan pilihan untuk portofolio berdasarkan peraturan
yang dikeukakan oleh Markowitz yaitu keuntungan yang
diharapkan – varians bagi keuntungan. Salah satu jenis peraturan
tentang pilihan portofolio adalah para investor akan
memaksimumkan nilai yang mendapat diskon untuk keuntungan
waktu yang akan datang.
Dalam studi yang dilakukan oleh Markowitz berasaskan pada dua
masalah yaitu; keuntungan diharapkan E(r) dan varians (Var).
Pembentukan portofolio dilakukan berdasarkan pada dua tujuan
yaitu;
1) Untuk memaksimumkan keuntungan diharapkan
2) Meminimumkan risiko
Dengan menggunakan kaidah ini, maka perhitungan saham secara
individu yaitu;

n
E(r t )=∑ r it × Pit
t=1

Yaitu Pit adalah probabilitas atau pemberat


2

r it −r −¿ ¿
i P it
¿
n
Var (r i )=∑ ¿
t=1

−¿ E (r i )
Yaitu ¿ adalah keuntungan yang diharapkan.
r¿t

Perhitungan keuntungan diharapkan dan varians untuk portofolio


adalah;
N
E ( r p ) =∑ r i × Pi
i=1
N
¿ ∑ Eri × X i
i=1

Yaitu Xi merupakan pemberat


N k N
Var ( r p )=∑ x σ +2 ∑ ∑ X i X j Cov (r i r j )
2
i
2
i
i=t i i

Yaitu j≠i dan X i X j adalah pemberat untuk saham I dan j


−¿ x ×
r j−¿r ¿
Cov r i−−¿r¿ ¿
i ∑ j¿
( r i r j ) =∑ ¿
−¿ }/N
r j−¿r¿
Cov r i −−¿r¿ ¿
i ∑ j¿
( r i r j ) ={∑ ¿

2. Pembentukkan Efficient Frontier

Berdasarkan perhitungan keuntungan diharapkan varians untuk


menentukan input – input seperti keuntungan diharapkan,
kovarians, serta pemberat, maka kombinasi keuntungan diharapkan
dan varians portofolio dapat dibentuk dan dilukiskan untuk
mendapatkan kombinasi E, V yang dapat dicapai dan kombinasi
E,V yang efisien.

3. Pemilihan Portofolio Melalui Grafik


Penjelasaan terhadap portofolio yang mempunyai tiga sekuritas
telah digunakan untuk menganalisis pemilihan portofolio secara
grafik seperti berikut:
3
−¿=∑ X i Ri … … … … … … .(a)
i=1
E ¿ ¿R p

3 3
V =σ p =∑ ∑ X i X j σ ij … … … … … .(b)
2

i=1 j=1
3

∑ X i=1 … … … … … … ..(c)
i=1
X i >0 untuk i= 1, 2, 3 ………………..(d)
Dari rumus (c), kita dapatkan
X 3=1−X 1− X 2 … … … … … …(e)
Gantikan (e) di dalam rumus (a) dan (b) maka didapatkan:

E = R3 + X 1 ( R1−R3 ) + X 2 ( R 2−R3 ) … … persamaan bidang


V = X 1 ( σ 11−σ 13+ σ 33 ) + X 2 ( σ 22−σ 23−σ 33) +2 X 1 X 2 ( σ 12−σ 13−σ 23 +σ 33) + 2 X 2 ( σ 13−σ 33
2 2

4. Kesimpulan Studi
Manajemen pemilihan portofolio melalui pendekatan model
keuntungan diharapkan dari varians ini telah membawa pada
kaidah baru yang saintifik dan berasaskan logic dalam menentukan
keuntungan maksimum dari risiko yang minimum dalam pemilihan
setiap portofolio yang dipilih. Pendekatan model keuntungan
diharapkan dan varians yang dianalisis menggunakan Geometri
atau grafik didapatkan memudahkan pemahaman tentang
hubungan dan pertalian antara keuntungan diharapkan dan varians
ke atas portofolio.
5. Kebaikan studi

1) Studi ini merupakan titik permulaan penggunaan cara sainfik


dan beranalisis dalam manajemen pemilihan portofolio.

2) Model keuntungan diharapkan dan varians yang dianalisis


secara geometric dapat memudahkan pemahaman terkait
hubungan antara keuntungan diharapkan dan risiko portofolio
dan juga pemilihan dari segi efisien.

3) Data diperoleh terlebih dahulu untuk mendapati varians


sekuritas tetapi informasi yang penting seperti presentase bagi
sekuritas merupakan nformasi yang dapat dipercaya.
6. Kelemahan Studi

1) Penggunaan model dalam pemilihan sekuritas yang berganda


memerlukan input data yang banyak.

2) Perlu menggunakan data waktu lalu. Terdapat dua persoalan


dalam data ini yaitu keadaan yang tidak sama wujud bagi
waktu yang berlainan untuk data – data waktu yang dipilih dan
sulit menentukan berapa tahun yang diperlukan bagi tujuan
pengumpulan data.

3) Studi ini tidak menyatakan tentang jangka waktu bagi sesuatu


perhitungan ini dibuat dalam jangka waktu satu bulan, satu
tahun atau sebagainya.

C. KESIMPULAN
Dasar dari portofolio Markowitz adalah memberi bahan masukan
kepada para investor untuk menghindari risiko dan memberikan
keuntungan yang maksimal pada setiap keputusan investasi. Investasi
terbaik adalah investasi yang jauh dari risiko, dan Markowitz
menganjurkan dengan melakukan diversifikasi investasi. Dalam statistic
untuk satu sekuritas terdapat tingkat keuntungan, varians dan standar
deviasi, kovarians dan koefisiensi korelasi.
Pembentukan portofolio dapat mengurangkan risiko dibandingkan
dengan hanya menginvetasikan dalam satu sekuritas saja. Terdapat dua
pengecualian yang perlu diakui. Pertama, dibawah keadaan tertentu,
portofolio cuma merata – ratakan risiko daripada mengurangkan resiko
sekuritas individu. Kedua secara konsep portofolio berkemungkinan dapat
mengurangkan atau menghapuskan kedua risiko tidak sistematik dan risiko
sistematik. Terdapat korelasi positif sempurna dan korelasi negative
sempurna. Dalam studi yang dilakukan oleh Markowitz ini berlandaskan
pada tujuan untuk memaksimumkan keuntungan diharapkan dan
meminimumkan risiko. Pendekatan model keuntungan diharapkan dan
varians yang dianalisis menggunakan Geometri atau grafik didapatkan
memudahkan pemahaman tentang hubungan dan pertalian antara
keuntungan diharapkan dan varians ke atas portofolio.
D. Daftar Pustaka
Rodoni, Ahmad & Othman Yong. 2002. Analisis Investasi dan Teori
Portofolio. Jakarta: PT. Raja Grofindo Perdana.

Anda mungkin juga menyukai