Anda di halaman 1dari 36

Tingkat Pengembalian

dan Risiko Investasi

Manajemen Keuangan
12 Juni 2023

Wulandari
• Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan
oleh manajemen perusahaan (Manajemen
Keuangan) dalam pengambilan keputusan
keuangan, yaitu:
– tingkat pengembalian (return)
– risiko (risk) keputusan keuangan
tersebut
Return

• Return (tingkat
pengembalian) adalah
imbalan yang
diharapkan diperoleh
di masa mendatang
• Return adalah tingkat
keuntungan yang
diharapkan
Risiko • Risiko adalah kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak
diinginkan, atau berlawanan
dari yang diinginkan
• Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari
rata-rata dari tingkat
pengembalian yang
diharapkan yang dapat diukur
dari standar deviasi dengan
menggunakan statistika
• Konsep dasar:
Investor menyukai return dan tidak menyukai
risiko
Hubungan Risiko dengan
Return yang diharapkan

• Hubungan antara risiko dan return harapan


merupakan hubungan yang bersifat searah
dan linear.
– Artinya semakin besar risiko suatu asset maka
semakin besar pula return yang diharapkan atas
aset tersebut dan sebaliknya.
• Seluruh Aset Keuangan diharapkan akan
menghasilkan arus kas
• Tingkat risiko suatu asset akan dinilai
berdasarkan atas tingkat risiko arus kasnya
Risiko Asset
1. on a stand alone 2. in a portfolio
basis context
• Risiko yang harus • Risiko yang harus
ditanggung dalam
ditanggung jika berinvestasi pada
berinvestasi sejumlah asset
hanya pada satu (lebih dari satu
asset)
aset saja
• Arus kas dari
• Arus kas asset sejumlah asset
dihitung secara digabungkan
terpisah
Pengukuran Risiko Tunggal

• 3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko


Tunggal (on a Stand Alone Risk), yaitu:
1. Return yang Diharapkan (Expected
Return)
2. Deviasi Standar dari suatu Return
3. Koefisien Variasi
1. Return Yang Diharapkan (Expected
Return)

• Merupakan rata-rata tertimbang dari


distribusi probabilitas
N
r = ∑ ri . P i
i=1
r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau
r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil
ri = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i
pi = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke i
N = jumlah kemungkinan hasil
Distribusi Probabilitas: suatu daftar
semua kemungkinan nilai beserta masing-
masing probabilitas terjadinya.
• Semakin rapat distribusi probabilitas,
semakin besar kemungkinan nilai return
yang sebenarnya sama dengan nilai
return yang diharapkan. Oleh karena itu,
semakin rapat distribusi probabilitas,
semakin kecil risiko suatu aset.
Distribusi Probabilitas untuk Martin Products dan U.S. Water

Tingkat Pengembalian
Saham Jika Permintaan ini
Terjadi
Permintaan Probabilitas Martin Product U.S. Water
akan Produk Terjadinya
Perusahaan Permintaan
KUAT 0,3 100% 20%
NORMAL 0,4 15% 15%
LEMAH 0,3 (70)% 10%
1
• Dengan menggunakan data Martin
Product, kita dapat menghitung tingkat
pengembalian yang diharapkan Martin
Product sbb:
• r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(100%) + 0,4 (15%) + 0,3 (-70%)
= 15%
• Dengan menggunakan data U.S. Water,
kita dapat menghitung tingkat
pengembalian yang diharapkan U.S.
Water sbb:
• r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(20%) + 0,4 (15%) + 0,3 (10%)
= 15%
2. Deviasi Standar
Contoh Deviasi Standar
Probabilitas Rate of Return
Kejadian Martin Product (ri - r)2 (ri - r)2 x Pi
(Pi) (ri)
0,3 100% 0,7225 0,21675
0,4 15% 0 0,0
0,3 -70% 0,7225 0,21675

Total 0,4335

Standar Deviasi 0,6584 = 65,84%

Expected Return (r) = 15%


Contoh US Water (tugas)
3. Koefisien Variasi (KV)
• Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian
yang sama, dengan standar deviasi berbeda →
kebanyakan investor akan memilih standar deviasi
yang lebih rendah, shg resiko lebih kecil
• Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi)
yang sama, dengan ekspektasi pengembalian
berbeda → umumnya investor akan memilih
investasi dengan ekspektasi pengembalian yang
lebih tinggi
• Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi
pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya
memiliki standar deviasi lebih rendah → GUNAKAN
KOEFISIEN VARIASI
Koefisien Variasi = KV
• Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A
dengan return yg diharapkan lebih tinggi
dan B mempunyai deviasi standar lebih
rendah.
CV = KV = σ/ r
• KV menunjukkan risk per unit of return dan
memberikan ukuran risiko yang lebih
bermakna ketika dua alternative memiliki
ekspektasi tingkat pengembalian yang
tidak sama.
Koefisien Variasi
Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B

A B
Return yang diharapkan 60% 10%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3

0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko


daripada proyek A
Tingkat Pengembalian (Return)

merupakan keuntungan yang diharapkan


dari suatu investasi

Return dapat dinyatakan dalam mata uang


atau pun dalam persentase
Contoh
Kita investasi Rp1.000.000,-,Setelah 1 tahun uang tersebut
menjadi Rp1.100.000,-, maka return dalam rupiah adalah
rupiah yang diterima dikurangi dengan rupiah yang
diinvestasikan.
Return dalam rupiah = Rp1.100.000 – Rp1.000.000
= Rp100.000

Persentase Return = Return/ Investasi


= Rp100.000 / Rp1.000.000 x 100%
= 10%
Ketidakpastian
• Tingkat pengembalian seringkali tidak
dapat kita prediksi. Hal ini disebabkan oleh
adanya ketidakpastian sehingga
kemungkinan atau probabilitas return yang
kita harapkan lebih besar daripada yang
diterima.
Pendapatan/ Tingkat Pengembalian yang diharapkan
(Expected Return) untuk Investasi Tunggal
Tabel 1. Probabilitas Berbagai Alternatif Investasi

Kondisi Ekonomi Probabilitas T-Bill Alta Repo AMF Market


Resesi 0,1 8,0% -22,0% 28,0% 10,0% -13,0%
Di bawah rata-rata 0,2 8,0% -2,0% 14,7% -10,0% 1,0%
Rata-rata 0,4 8,0% 20,0% 0,0% 7,0% 15,0%
Di atas rata-rata 0,2 8,0% 35,0% -10,0% 45,0% 29,0%
Booming 0,1 8,0% 50,0% -20,0% 30,0% 43,0%
1

Misal, terdapat 5 jenis investasi yaitu T-Bill, Alta, Repo, AMF, Market
Untuk investasi Alta, expected return nya
E(R) = (0,1x-22%) + (0,2x-2%) + (0,4x20%) + (0,2x35%) + (0,1x50%)
E(R) = 17,4%

Demikian seterusnya untuk investasi yang


lain, dihitung menggunakan rumus yang
sama, hasilnya dirangkum dalam tabel
berikut ini :
Tabel 2. Rata-rata Return

Investasi Rata-rata Return


T Bill 8%
Alta 17,4%
Repo 1,7%
AMF 13,8%
Market 15%
Risiko untuk Investasi Tunggal
Risiko (risk) adalah ketidakpastian hasil
dari harapan kita
Risiko suatu investasi diartikan sebagai
variabilitas hasil investasi yang
sesungguhnya, terhadap hasil investasi
yang diharapkan.
• Besar kecilnya risiko suatu investasi
tunggal dapat diukur dengan varian atau
standar deviasi, sebagai berikut :
Rumus Menghitung Risiko
Contoh
Risiko investasi Alta
Var (R) = {(0,1 x (-22-17,4)2 ) + (0,2 x (-2-17,4)2) + (0,4 x
(20-17,4)2 ) + (0,2 x (35-17,4)2 ) +(0,1 x (50-17,4)2 )}

Var (R ) = 20%

• Demikian seterusnya untuk investasi yang


lain, hasilnya dirangkum dalam tabel
berikut :
Tabel 3. Standar Deviasi tiap Investasi

• T-Bill adalah Surat


Perbendaharaan Negara
(Surat Utang Negara), di
Varians dalam contoh disebutkan
Investasi (risiko) return nya adalah tetap yaitu
T Bill 0% sebesar 8% dalam berbagai
kondisi ekonomi, sehingga
Alta 20% bisa dikatakan T-Bill bebas
Repo 13,4% risiko karena return nya pasti,
disebut juga fixed income
AMF 18,8% securities.
Market 15,30% • Pada tabel bisa dilihat, standar
deviasinya = 0, tanpa risiko
Varians
Investasi (risiko)
T Bill 0%
Alta 20%
Repo 13,4%
AMF 18,8%
Market 15,30%
Sikap Investor terhadap Investasi

• Keberanian seorang investor dalam


menanggung risiko investasi dapat
dibedakan menjadi :
• Risk seeker, sikap investor yang berani
mengambil risiko. Investor tersebut berani
melakukan investasi sekalipun tambahan
risiko yang ditanggung lebih besar
daripada tambahan hasil yang dihasilkan
Sikap Investor terhadap Investasi (1)

• Indifferent to risk, sikap investor yang tidak


peduli terhadap risiko. Investor tersebut
bersedia melakukan investasi berapa pun
risikonya walau hasil yang diharapkan
tidak berubah
Sikap Investor terhadap Investasi (2)

• Risk averter, sikap investor yang


menghindari risiko. Investor yang demikian
hanya bersedia melakukan investasi jika
tambahan hasil yang diharapkan lebih
besar dari tambahan risiko

Anda mungkin juga menyukai