Anda di halaman 1dari 33

Return yang diharapkan dan

risiko portofolio
sumayyah
Pengertian return dan risiko

• Tujuan investor berinvestasi adalah memaksimalkan return tanpa melupakan


salah satu factor risiko investasi yang dihadapinya.
• Return membuat semangat investor membara dalam melakukan investasi.
• Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta
komitmen dana dan waktu yang telah dikeluarkan oleh investor.
• Sumber-sumber return terdiri dari 2 komponen:
1. Yield → mencerminkan aliran kas/ pendapatan yang diperoleh scra periodic dari suatu
investasi. (ex: besaran bunga obligasi)
2. Capital gain or (loss) →naik dan turunnya harga suatu surat berharga (saham maupun
surat utang jk panjang ) yang dapat memberikan keuntungan dan kerugian bagi si
pemilik (investor)sekuirtas tsb.

Dengan demikian, return total investasi adalah Yield + Capital gain or (loss)
Risiko
• Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima
dengan return harapan. Semakin besar perbedaannya maka semakin besar risiko
investasi tsb.
• Sumber risiko suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga→perubahan suku bunga dpt mempengaruhi variabilitas return
investasi.
2. Risiko pasar→ berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
3. Risiko inflasi→ inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang telah
dinvestasikan.
4. Risiko bisnis→ risiko dlm menjalankan bisnis dlm suatu jenis industri
5. Risiko finansial →proporsi utang dalam bisnis (DER), memungkin terjadinya kesulitan
finansial
6. Risiko likuiditas→ risiko surat berharga tidak dapat dijual atau diperdagangkan kembali.
7. Risiko nilai tukar mata uang→ fluktuasi nilai tukar
8. Risiko Negara→politik, konflik
Risiko
• Risiko juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis:

1. Risiko dalam konteks asset tunggal →risiko yang harus ditanggung jika
hanya berinvestasi pada satu asset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio asset.
A. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum) → terkait dengan perubahan yang
terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada dilantai bursa /
pasar.
B. Risiko tidak sistematis (risiko spesifik) → terkait dengan perubahan kondisi mikro
perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan diversifikasi.
Estimasi return sekuritas
• Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu asset tunggal kita
perlu mengetahui distribusi probabilitas return asset bersangkutan, yang
terdiri dari:
1. Tingkat return yang mungkin terjadi
2. Probabilitas terjadinya tingkat return tersebut.
MENGHITUNG RETURN HARAPAN
• Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai asset tunggal (stand-alone-risk)
investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat
return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian.
• Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return yang
diharapkan atas sekuritas tersebut. Penghitungan return yang diharapkan bisa
dilakukan dengan menghitung rata- rata dari semua return yang mungkin
terjadi, dan setiap return yang mungkin terjadi terlebih dahulu sudah diberi
bobot berdasarkan probabilitas kejadiannya secara matematis. Rumus untuk
menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas bisa dituliskan dalam
persamaan berikut ini:


Hasil perhitungan arithmetic mean diatas adalah
nilai rata-rata return selama 5tahun. Kadangkala
perhitungan ini dapat menyesatkan terutama jika
pola distribusi return selama suatu periode
mengalami persentase perubahan yang sangat
fluktuatif. Oleh karena itu, ada suatu metode lain
yang disebut dengan geometric mean.
Estimasi Risiko

Besaran risiko investasi diukur dari besaran


standar deviasi dari return yang diharapkan.

Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari


varians, yang akan menunjukkan seberapa
besar penyebaran variable random diantara
rata-ratanya; semakin besar penyebarannya,
semakin besar varians atau deviasi standar
investasi tersebut.
Risiko
relative:
risiko per
unit return
harapan.
Diwakili oleh
Penghitungan varians dan deviasi standar saham DEF CV
Memahami Standar Deviasi

• Pengertian standar deviasi adalah pengukuran statistik di bidang


keuangan yang, ketika diterapkan pada tingkat pengembalian tahunan
suatu investasi, menjelaskan volatilitas historis investasi tersebut.
• Apa Itu Volatilitas?

• Semakin besar standar deviasi sekuritas, semakin besar varians antara


setiap harga dan rata-rata, yang menunjukkan kisaran harga yang lebih
besar. Sebagai contoh, suatu saham yang volatile memiliki standar deviasi
yang tinggi, sedangkan deviasi dari saham blue-chip yang stabil biasanya
agak rendah.
Menggunakan Rumus Standar Deviasi

• Pengertian standar deviasi adalah alat yang sangat berguna dalam strategi
investasi dan perdagangan karena membantu mengukur volatilitas pasar
dan keamanan — dan memprediksi tren kinerja.
• Terkait dengan investasi, misalnya, dana indeks cenderung memiliki
deviasi standar yang rendah dibandingkan indeks acuannya, karena
tujuan dana tersebut adalah untuk mereplikasi indeks.
• Di sisi lain, orang dapat mengharapkan dana pertumbuhan agresif
memiliki standar deviasi yang tinggi dari indeks saham relatif, karena
manajer portofolio mereka membuat taruhan agresif untuk menghasilkan
pengembalian yang lebih tinggi dari rata-rata.
Standar deviasi yang rendah apakah disukai
investor?
• Standar deviasi yang lebih rendah belum tentu disukai. Itu semua tergantung pada
investasi dan kemauan investor untuk menanggung risiko. Saat berhadapan dengan
jumlah penyimpangan dalam portofolionya, investor harus mempertimbangkan toleransi
mereka terhadap volatilitas dan tujuan investasi mereka secara keseluruhan.
• Investor yang lebih agresif mungkin merasa nyaman dengan strategi investasi yang
memilih kendaraan dengan volatilitas yang lebih tinggi dari rata-rata, sementara investor
yang lebih konservatif mungkin tidak.
• Pengertian standar deviasi adalah salah satu ukuran risiko fundamental utama yang
digunakan analis, manajer portofolio, dan penasihat. Perusahaan investasi melaporkan
deviasi standar dari reksa dana dan produk lainnya.
• Penyebaran yang besar menunjukkan seberapa besar pengembalian dana menyimpang
dari pengembalian normal yang diharapkan. Karena mudah dipahami, statistik ini
dilaporkan secara berkala kepada klien akhir dan investor.

E(Rp) = return harapan dari portofolio
Wi = bobot portofolio sekuritas ke-I
Ʃwi = jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = rerurn harapan dari sekurtitas ke-I
N = jumlah sekuritas2 yang ada dalam portofolio
Soal: sebuah portofolio dengan 2 saham mempunyai
karakteristik berikut: Sederhananya, short selling adalah transaksi
di mana seorang investor meminjam dana
kepada pialang atau broker terlebih dahulu.
Saham E (R)’ σ Kemudian, ia akan menjual saham tersebut
AZA 0,20 0,15 dengan harga yang tinggi. Namun, investor
BYB 0,10 0,05 tersebut telah membuat prediksi bahwa
harga saham akan turun.

1. Anggap bapak Joni mempunyai uang 10juta untuk diinvestasikan dan ingin menjual short sale saham B Rp 5 juta
untuk diinvestasikan pada saham A. berapakah return harapan portofolio?
Jawab: return harapan portofolio:
E(Rp) = (15juta/10juta x 0,20) – (5juta/10juta x 0,10)

= 0,25 = 25 persen

2. Jika diketahui tidak ada korelasi antara saham AZA dan BYB, berapakah deviasi standar portofolio ?

Perhatikan bahwa koefisien korelasi = 0, deviasi standar portofolio adalah:


σp =( (1,5)2 x (0,15) 2 + (-0,5)2 x (0,05) 2 + 2 x 1,5 x -0,5 x 0 x 0,15 x 0,05)1/2
= 0,2264 = 22,64%
Soal: sebuah portofolio dengan 2 saham mempunyai
karakteristik berikut:
Saham E (R)’ σ WEIGHT

TXT 10% 30% 50%

BTS 25% 60% 50%

1. Jika diketahui korelasi antara saham TXT dan BTS koefisien korelasi sebesar 0,2, berapakah deviasi
standar portofolio ?

Perhatikan bahwa koefisien korelasi = 0,2 deviasi standar portofolio adalah:


σp = =( (0,5)2 x (0,3) 2 + (-0,5)2 x (0,6) 2 + 2 x 0,5 x 0,5 x 0,2 x 0,3 x 0,6)1/2
= 36,12%
Asumsi :
Sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama
terhadap return pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah yang sama hanya jika Sekuritas-
Sekuritastersebut mempunyai hubunga yang sama terhadap return pasar.

Salah satu konsep penting dalam model indeks tunggal ialah beta (ß)

Beta merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar beta suatu
sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar

Anda mungkin juga menyukai