Anda di halaman 1dari 39

Alokasi Biaya

Gerlan Haha Nusa, S.E., M.Acc., Ak., CA.


Bahan Kajian
Alokasi Biaya
1. Kerangka kerja umum alokasi biaya
2. Alokasi biaya departemen jasa
3. Alokasi biaya ke objek biaya produk atau jasa
4. Pendekatan ABC
5. Alokasi ke objek biaya pelanggan untuk menentukan profitabilitas pelanggan
6. Alokasi biaya korporat pusat
7. Alokasi biaya gabungan dan biaya produk sampingan
Visi dan Misi Prodi Akuntansi

VISI
“Menjadi Prodi Akuntansi yang Unggul dan Terdepan
dalam bidang teknologi informasi dan kewirausahaan di
di tingkat Nasional pada Tahun 2037 serta Mewarisi
Nilai-Nilai Kejuangan Jenderal Achmad Yani”
Visi dan Misi Prodi Akuntansi
MISI
1. Melaksanakan pendidikan akuntansi yang bermutu dan responsif untuk kemajuan teknologi
informasi dan kewirausahaan;
2. Melaksanakan kegiatan penelitian akuntansi yang unggul di bidang teknologi informasi dan
kewirausahaan untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya bangsa dan
menghasilkan produk-produk inovasi berbasis teknologi;
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk implementasi ilmu akuntansi
berbasis teknologi informasi dan kewirausahaan yang berdaya guna dan berhasil guna;
4. Melakukan kerja sama ilmu akuntansi yang berkelanjutan dengan stakeholder untuk mewujudkan
daya saing global;
5. Menyelenggarakaan dan mengembangkan manajemen di pendidikan akuntansi yang baik dan
mandiri (Good University Governance);
6. Pendidikan akuntansi yang mendalami dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan Jenderal
Achmad Yani untuk diterapkan oleh sivitas akademika dan pendukungnya
Kerangka Kerja Umum Alokasi
Biaya
Tujuan:
1. Pelaporan Keuangan Eksternal: Biaya produksi
2. Pelaporan Keuangan Internal: Seluruh biaya pada produk untuk keputusan manajemen
Kerangka Kerja Umum Alokasi
Biaya
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Pedoman Umum
1. Mengalokasikan pool biaya tetap dan variabel secara terpisah
2. Menetapkan prosedur alokasi biaya sebelum melakukan jasa
3. Mengevaluasi kinerja dengan menggunakan anggaran fleksibel untuk setiap departemen jasa (staf)

Pool Biaya Variabel dan Biaya Tetap

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚(𝑋 )𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑡𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 ( 𝑋 ) 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Tingkat Alokasi Biaya yang Dianggarkan

Contoh:
Anggaran departemen komputer pada Universitas
(Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik).
Biaya tetap $100.000
Biaya variabel per jam komputer $200
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Tingkat Alokasi Biaya yang Dianggarkan

Contoh:
Anggaran departemen komputer pada Universitas
(Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik).
Biaya tetap $100.000
Biaya variabel per jam komputer $200

Maka bila dilihat dari sisi alokasi biaya variabel tidak terjadi inefisiensi/ tidak efisien (Fak. Teknik menggunakan
600 jam komputer) yang timbul dari departemen komputer adalah 120.000 (padahal efisiensinya rentang
maksimal 500 x 200/ jam = 100.000), sehingga alokasi yang efisien adalah 100.000 sedangkan 20.000 adalah
varians (penyimpangan) mengakibatkan biaya yang ditanggung oleh departemen komputer

Alokasi biaya tetap 100.000 menjadi biaya yang ditanggung oleh departemen komputer bukan oleh Fak. Teknik.
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Tetap Berdasarkan Kapasitas yang Tersedia
Alokasi biaya didasarkan pada kapasistas jangka panjang yang tersedia bagi kedua fakultas.

Contoh melanjutkan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik:


Estimasi rata-rata penggunaan bulanan jangka panjang
Fakultas Ekonomi 210 jam
Fakultas Teknik 490 jam

Ekonomi Teknik
Biaya tetap per bulan
210/700 atau 30% dari $100.000 $30.000
490/700 atau 70% dari $100.000 $70.000
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Tetap Berdasarkan Kapasitas yang Tersedia

Contoh melanjutkan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik:


Jika realisasinya adalah sama seperti yang dianggarkan yakni biaya tetap aktual $100.000 maka:

Total biaya tetap yang terjadi $100.000


Ekonomi: 210/700 x $100.000 $30.000
Teknik: 490/700 x $100.000 $70.000
Total biaya yang dialokasikan $100.000
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Tetap Berdasarkan Kapasitas yang Tersedia

Contoh melanjutkan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik:


Jika realisasinya adalah Ekonomi menggunakan 110 jam dan Teknik 490 jam maka:

Total biaya tetap yang terjadi $100.000


Ekonomi: 110/600 x $100.000 $18.333
Teknik: 490/600 x $100.000 $81.667
Total biaya yang dialokasikan $100.000

Penggunaan fasilitas teknik tidak berubah, tetapi harus menanggung biaya tambahan sebesar $11.667
($81.667 - $70.000) atau naik 17%
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Departemen Jasa ke Departemen Produksi

Ada dua Metode:


1. Metode Langsung
Þ Mengabaikan departemen jasa lainnya ketika mengalokasikan setiap biaya departemen jasa tertentu ke
departemen produksi

2. Metode Bertahap
Þ Sebagian departemen jasa mendukung kegiatan departemen jasa lain dan juga departemen operasional

Selanjutnya kita gunakan contoh LA. Darling


Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Departemen Jasa ke Departemen Produksi
Metode Langsung:
1. Metode Langsung atas dasar luas meter persegi:
Þ Berdasarkan luas meter persegi:
Þ Total meter persegi departemen produksi: 15.000 + 3.000=
18.000
Þ Alokasi Dept manajemen fasilitas ke Dept pemrosesan:
(15.000 : 18.000) X $1.260.000 = $1.050.000
Þ Alokasi Dept manajemen fasilitas ke Dept Perakitan:
(3.000:18.000) X $1.260.000 = $210.000

2. Metode Langsung atas dasar personalia:


Þ Total karyawan di Dept. produksi: 16 + 64 = 80
Þ Biaya SDM ke Dept pemrosesan: (16 : 80) x $240.000 =
$48.000
Þ Biaya SDM ke Dept perakitan: (64 : 80) x $240.000 =
$192.000
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Mengalokasikan Biaya Departemen Jasa ke Departemen Produksi
Metode Bertahap:
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Silahkan dianalisis terkait:
1. Perbandingan metode
2. Biaya yang tidak terkait dengan pemicu biaya
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
1. Setelah alokasi biaya departemen jasa, kita memiliki semua biaya kecuali biaya yang tidak
dialokasikan yang berada di departemen produksi.

2. Yang perlu dilakukan adalah mengalokasikan biaya-biaya di departemen produksi ke objek


biaya produk atau jasa.

3. Aplikasi biaya:
Alokasi total biaya departemen ke produk atau jasa yang menghasilkan pendapatan.
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
1. Pendekatan tradisional
=> Berfokus pada pengakumulasian dan pelaporan biaya oleh departemen
2. Pendekatan Activity Based Costing (ABC)
=> Berfokus pada aktivitas yang menimbulkan biaya
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
Pendekatan tradisional

Pengalokasian Biaya tidak langsung:


Þ Pemrosesan:
$1.032.000 : (10.400 + 24.000) suku cadang
= $30 per suku cadang

Þ Perakitan:
$2.068.000 : (1.600 + 4.800) jam tenaga
kerja langsung
= 323,125 per jam
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
Pendekatan tradisional
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
Pendekatan ABC

1. Menentukan komponen kunci sistem dan


hubungan diantaranya
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
Pendekatan ABC

2. Mengumpulkan data yang relevan terkait


dengan biaya dan arus fisik unit-unit dasar
alokasi biaya di antara sumber daya dan
aktivitas
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Produk atau Jasa
Pendekatan ABC
Biaya yang dialokasikan
Display Khusus Display Standar
3. Menghitung dan mengintepretasikan
informasi ABC yang baru Pendekatan tradisional $5.395 $2.517
Pendekatan ABC $6.175 $2.387
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Profitabilitas pelanggan pada biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan pelanggan dan
menyediakan jasa pelanggan lainnya seperti perubahan pesanan, retur, dan penjadwalan pengiriman
produk yang dipercepat
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Profitabilitas pelanggan sebagai fungsi
Marjin Kotor Pelanggan dan Biaya Jasa
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Daftar berikut ini menyajikan profil
pelangga dengan biaya jasa yang tinggi
atau rendah
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Mengukur dan Mengelola Profitabilitas Pelanggan
Contoh yang digunakan adalah
Cedar City Distributors (CCD): Distributor Pakaian dan
Perlengkapan Olah Raga

1. Sistem akuntansi biaya sederhana


Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Lanjutan:

Menghitung marjin laba per kemasan dan


persentase marjin laba kedua produk
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Lanjutan:

Bukti Profitabilitas Pelanggan


Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Sistem Akuntansi Biaya yang Direvisi
Gambar berikut untuk memperbaiki sistem alokasi
biaya pada CCD
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Sistem Akuntansi Biaya yang Direvisi
Perbedaan antara sistem akuntansi biaya lama dengan
akuntansi biaya baru
Alokasi Biaya ke Objek Biaya
Pelanggan untuk Menentukan
Profitabilitas Pelanggan
Sistem Akuntansi Biaya yang Direvisi
Memperlihatkan marjin kotor produk dan biaya
layanan pelanggan
Alokasi Biaya Korporat Pusat
Penggunaan Penjualan yang Dianggarkan untuk Alokasi
Jika perusahaan menggunakan jasa korporat pusat berdasarkan penjualan, manajemen harus
menggunakan penjualan yang dianggarkan ketimbang penjualan aktual sebagai dasar alokasi.

Contoh:
LA. Darling menganggarkan iklan sentral sebesar 10% dari penjualan yang dianggarkan di dua
negara (Meksiko dan Kanada).
Penjualan yang dianggarkan $500.000
Biaya tetap $100.000
Penjualan aktual 2 negara (Meksiko dan Kanada) $300.000 dan $600.000
Bagaimana perusahaan mengalokasikan anggaran iklan sebesar $100.000 jika menggunakan
perkiraan penjualan dibandingkan dengan penjualan aktual?
Alokasi Biaya Korporat Pusat
Alokasi Biaya Biaya Gabungan dan
Biaya Produk Sampingan
Biaya Gabungan
Biaya Gabungan adalah penambahan input ke proses produksi sebelum mengidentifikasi (mencakup semua
input: bahan; tenaga kerja; dan overhead) setiap produk yang terpisah.

Contoh:
Satu departemen mengehasilkan 2 bahan kimia (X dan Y).
Biaya gabungan adalah $100.000
Jumlah produksi X adalah 1.000.000 liter X
Jumlah produksi Y adalah 500.000 liter Y
X dijual $0,09 per liter dan Y dijual $0,06 per liter
Alokasi Biaya Biaya Gabungan dan
Biaya Produk Sampingan

Bobot:
Nilai Jual pada Titik Pisah Batas:
10= 1.000.000/biaya gabungan 90.000 = harga per liter X (x) biaya produksi
5= 500.000/biaya gabungan 30.000 = harga per liter Y (x) biaya produksi
Alokasi Biaya Biaya Gabungan dan
Biaya Produk Sampingan
Unit Jual Relatif:
Nilai Jual Relatif pada titik pisah Bobot Alokasi biaya
batas gabungan
X 90.000 (90/120) x 100.000 75.000
Y 30.000 (30/120) x 100.000 25.000
120.000 100.000
Alokasi Biaya Biaya Gabungan dan
Biaya Produk Sampingan
Biaya Sampingan
Biaya sampingan adalah produk yang tidak dapat diidentifikasi secara individu hingga proses manufaktur
mencapai titik pisah batas, tetapi memiliki total nilai jual yang relatif kurang signifikan. Contohnya adalah
gliserin dari proses pembuatan sabun serta sisa bahan dari pembuatan kain dan karpet.

Contoh:
Perusahaan kayu menjual serbuk gergaji yang dihasilkan dari produksi kayu potong.
Penjualan serbuk $30.000
Biaya pemuatan dan pengiriman $20.000 (diluar titik pisah batas)
Biaya persediaan $20.000 (dapat dipisah batas)
Selisih pendapatan dan biaya yang dapat dipisahkan:
$30.000 - $20.000 (biaya persediaan – dapat dipisah batas)

Anda mungkin juga menyukai