Pengertian Departementalisasi
Dalam departementalisasi biaya overhead pabrik, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap
departemen produksi dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara departemen-
departemen produksi yang ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya overhead pabrik
memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen-departemen untuk memudahkan
pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen-departemen inilah yang
merupakan pusat-pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi
yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Manfaat Departementalisasi
Tujuan Departementalisasi
Adapun tujuan utama departemenisasi biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
Agar supaya ketiga tujuan tersebut diatas dapat di capai, dalam depertemenisasi
diperlukan syarat atau kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Pembagian tanggungjawab atas pengolahan produk dan jasa yang di hasilkan di dalam
pabrik, serta atas biaya yang terjadi.
2. Sifat operasional dari setiap tahapan pengolahan produk dihubungkan dengan gerakan-
gerakan yang dilalui produk di dalam pabrik.
3. Lokasi dari operasi, proses pengolahan, dan mesin.
4. Jumlah departemen atau pusat biaya yang tepat.
5. Penyesuaian mesin, proses, atau operasi di dalam setiap departemen atau pusat biaya.
Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang dapat ditelusur ke departemen
tertentu dan dibebankan pada departemen tersebut tanpa melalui proses alokasi. Contoh
depresiasi mesin dan biaya sewa gedung yang digunakan hanya oleh Departemen Perakitan
merupakan biaya langsung departemen tersebut.
Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusur ke departemen
tertentu dan dibebankan kepada departemen tersebut melalui proses alokasi. Contoh: depresiasi
mesin dan biaya sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen, tidak dapat ditelusur
pemakaiannya secara langsung merupakan biaya tidak langsung departemen. Biaya ini
dibebankan kepada departemen pemakai melalui proses alokasi.
Departemen Jasa.
Anggaran BOP departemen produksi dan biaya departemen jasa terdiri atas anggaran
biaya langsung dan biaya tidak langsung, baik yang bersifat variabel maupun tetap. Contoh biaya
langsung adalah supervisor, bahan penolong, pemeliharaan, bahan bakar dan telepon, karena
pemakalannya dapat ditelusuri langsung melalui alat pengukur. Contoh biaya tidak langsung
adalah depresiasi gedung yang dipakai bersama-sama oleh beberapa departemen. Depresiasi
gedung tersebut dialokasikan pada setiap departemen berdasarkan luas lantai
Contoh: biaya depresiasi gedung Rp70.600. Data luas lantai masing-masing departemen sebagai
berikut:
Departemen A 150
Departemen B 100
Departemen 1 63
Departemen 2 40
Jumlah 353
Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang
terjadi di departemen tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya
departemen jasa dapat dialokasikan dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan
aljabar.
Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi.
Metode ini dapat diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan
metode lain tidak material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa
lainnya.
Contoh:
Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara bertahap ke departemen jasa
lainnya dan departemen produksi yang telah menerima jasa. dimulai dari biaya departemen jasa
yang terbesar. Setelah alokasi biaya departemen jasa pertama dilakukan, departemen tersebut
mendapatkan alokasi dari departemen jasa lain.
Contoh:
Metode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada
metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik
aljabar. Metode ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa.
Contoh:
Misalkan biaya departemen 1 setelah alokasi adalah Y dan biaya departemen 2 setelah alokasi
adalah Z, maka persamaan aljabar dirumuskan sebagai berikut:
Y = 72.600 +0,30Z
Z=40.000 + 0,20Y
Y = 72.6 + 0 ,30(40.000+0,20Y)
= 72.6 + 12 + 0 ,06Y
0.94Y = 84.6
Y = 90
Z = 40 + (0, 20 * 90)
Z = 58
(300/1000)xRp58.000 ke Dept 1