Anda di halaman 1dari 20

COST ACCOUNTING

MATERI-8

DEPARTEMENTALISASI BOP
Universitas Esa Unggul
Jakarta

KONSEP
DEPARTEMENTALISASI

Departementalisasi BOP : membagi pabrik ke


dalam segmen-segmen yang disebut departemen,
yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead.

Tujuan Departementalisasi BOP :

1.

2.

Menghasilkan biaya produksi yang lebih baik


departemen yang berbeda memiliki tarif overhead
yang berbeda, sehingga pesanan yang melewati suatu
departemen produksi akan dibebani dengan BOP
sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan.
Meningkatkan pengendalian BOP setiap manajer
departemen bertanggungjawab atas biaya yang
terjadi di departemen tersebut.

DEPT. PRODUKSI & DEPT. JASA


Klasifikasi Departemen:
1. Departemen
Produksi menghasilkan produk
dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku
atau dengan merakit komponen.
Contoh : dept.pemotongan, dept. penyerutan, dept.
Perakitan.
2.

Departemen Jasa memberikan pelayanan yang


berkontribusi secara tidak langsung terhadap
produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk,
rakitan, maupun sifat dari bahan baku.
Contoh: dept. penyimpanan, dept. pembelian, dept.
pemeliharaan.

BIAYA LANGSUNG DEPARTEMENTAL

Adalah Biaya Overhead Pabrik yang


dapat ditelusuri secara langsung ke
departemen tertentu.

Umumnya terdiri atas :


1.
2.
3.
4.

Biaya supervisi, biaya tenaga kerja tidak


langsung dan biaya lembur.
Tunjangan-tunjangan tenaga kerja
Bahan baku tidak langsung dan
perlengkapan pabrik
Biaya perbaikan dan pemeliharaan

BIAYA TIDAK LANGSUNG DEPARTEMENTAL

Adalah biaya yang memberikan manfaat bagi semua


departemen, sehingga biaya tersebut tidak dibebankan
langsung ke suatu departemen tertentu tetapi
dialokasikan ke semua departemen.

Umumnya terdiri dari :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Biaya sewa gedung


Pajak Properti
Biaya penyusutan bangunan
Asuransi kebakaran
Perbaikan gedung
Biaya listrik.
Biaya Air
Dll.

MENENTUKAN TARIF BOP DEPARTEMENTAL

Penggunaan
tarif
departemental
seringkali menghasilkan dasar yang
berbeda
untuk
departemen
yang
berbeda, contoh : tarif per jam tenaga
kerja langsung untuk departemen A,
tarif jam mesin untuk departemen B.

Langkah-langkah penetapan tarif


BOP Departemental
1.

2.

3.

4.

5.

Estimasi total overhead departemental dari departemen


produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas
yang diperkirakan. Tentukan jika mungkin sifat tetap
dan variabel untuk setiap kategori biaya.
Survey pabrik untuk menentukan dasar alokasi & dasar
distribusi. Contoh: estimasi konsumsi kwh, jumlah meter
persegi, jumlah karyawan di setiap departemen.
Estimasi total overhead tidak langsung departemental
pada tingkat aktivitas yang dipilih dan alokasikan biayabiaya tersebut ke departemen-departemen. Contoh:
biaya utilitas seperti listrik, bahan bakar, air.
Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen
yang memperoleh manfaat dari jasa tersebut.
Hitung Tarif Overhead Departemental.

Dua metode akuntansi untuk biaya utilitas


1.

2.

Membebankan semua biaya tenaga dan bahan


bakar ke departemen utilitas tersendiri,
kemudian mengalokasikannya ke departemen
yang menerima manfaatnya.
Membebankan
departemen-departemen
tertentu dengan biaya tenaga dan bahan
bakar jika ada meteran terpisah, dan
membebankan sisanya ke departemen utilitas
tersendiri. Sisa ini kemudian akan dialokasikan
ke departemen yang menerima manfaatnya.

Distribusi Biaya
Departemen Jasa
Distribusi didasarkan pada unit pengukuran
berkorelasi dengan penyebab dari biaya
jasa.

umum yang
departemen

Contoh: jumlah karyawan, konsumsi kwh, konsumsi


tenaga kuda per jam, luas lantai, nilai aset, atau biaya
dari bahan baku yang akan diminta.
Tiga metode umum distribusi overhead departemen jasa
ke departemen yang memperoleh manfaatnya:
1. Metode Langsung (Direct Method)
2. Metode Bertingkat (Step Method)/Sequential Method
3. Metode
Simultan (Simultaneous Method)/Metode
Aljabar (Algebraic Method)

Contoh untuk perhitungan ketiga metode

Data yang ada pada Nicleby Company:


Departemen

Biaya
Overhead
Pabrik
Departemen
Jasa sebelum
distribusi

Departemen Jasa
Departemen
Y

Departemen
Z

Dept.Produks
iA

$ 60.000

40%

20%

Dept.Produks
iB

$ 80.000

40%

50%

Dept. Jasa Y

$ 36.300

30%

Dept. Jasa Z

$ 20.000

20%

$196.300

100%

100%

Total

METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)


Pada metode langsung:
Biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke
departemen produksi saja.

Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan


biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu
departemen jasa ke departemen jasa lain.

Metode langsung dapat dibenarkan untuk


perhitungan biaya produk jika hasil akhirnya tidak
jauh berbeda dengan hasil dari metode distribusi
lainnya.

Nicleby Company
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan
Metode Langsung
Departemen
Produksi

Total
BOP
sebelum
distribusi

$ 196.300

Departemen
Jasa

$ 60.000

$ 80.000

$
36.300

18.150

18.150

(36.300
)

$
20.000

Distribusi
dari:

Dept. Y

(40/80 x
36.300)

Dept. Z

5.714
(20/70 x
20.000)

Total

$ 196.300

$ 83.864

(40/80 x
36.300)

14.286

(20.000
)

(50/70 x
20.000)

$ 112.436

METODE BERTINGKAT (STEP METHOD)


Pada metode bertingkat:
Mendistribusikan
biaya
dari
departemen
jasa
berdasarkan urutan tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya.
Sekali
biaya
telah
didistribusikan
dari
suatu
departemen jasa, tidak ada biaya departemen jasa lain
yang dibebankan kembali ke departemen tersebut
dalam langkah berikutnya.
Urutan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda.
Urutan dapat dimulai dari departemen yang paling
banyak melayani departemen lain dan paling sedikit
menggunakan jasa departemen lain atau dimulai dari
departemen jasa yang menyediakan jasa ke
departemen jasa lain dengan jumlah biaya terbesar.

Nicleby Company
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan
Metode Bertingkat
Departemen
Produksi

Total
BOP
sebelum
distribusi
Dept.Jasa

$
196.300

Departemen Jasa

$ 60.000

$ 80.000

$
36.300

$ 20.000

14.520

14.520

(36.300
)

7.260

Distribusi
dari:
Dept.Y

(40/100 x
36.300)

Dept.Z

7.789
(20/70 x
27.260)

Total

$196.30

$ 82.309

(40/100 x
36.300)

19.471

(20/100 x
36.300)

(27.260)

(50/70 x
27.260)

$ 113.991

METODE SIMULTAN

Mempertimbangkan secara lengkap hubungan


timbal balik antar semua departemen jasa.

Biaya dari departemen jasa didistribusikan


secara
simultan,
pertama-tama
dengan
menggunakan aljabar untuk menyelesaikan
dua persamaan linier dengan dua variabel yang
tidak diketahui, tujuannya untuk menentukan
berapa besar alokasi terlalu tinggi yang
diperlukan dan untuk menentukannya secara
simultan bagi kedua departemen jasa.

Nicleby Company
Jika :

Y = $ 36.300 + 0,3Z
Z = $ 20.000 + 0,20Y

Substitusi: Y = $ 36.300 + 0,3 ($ 20.000 + 0,20Y)


Penyelesaian:
Y = $ 36.300 + $ 6.000 + 0,06Y
Y = $ 42.300 + 0,06Y
0,94Y= $ 42.300
Y = $ 45.000

Substitusi: Z = $ 20.000 + (0,20 x $ 45.000)


Penyelesaian:
Z = $ 20.000 + $ 9.000
Z = $ 29.000

Nicleby Company

Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode


Simultan
Departemen
Produksi

Total
BOP
sebelum
distribusi
dept.jasa

$196.30 $ 60.000
0

Departemen Jasa

$ 80.000

$ 36.300

$ 20.000

18.000

18.000

(45.000)

9.000

(40/100 x
45.000)

(40/100 x
45.000)

5.800

14.500

8.700

(20/100 x
29.000)

(50/100 x
29.000)

(30/100 x
29.000)

$ 112.500

Distribusi
Dari:
Dept.Y
Dept.Z
Total

$196.30 $ 83.800

(20/100 x
45.000)

(29.000)
0

Menggunakan Tarif BOP Departemen

Setelah biaya departemen jasa didistribusikan,


tarif overhead departemen produksi dapat
dihitung dengan cara membagi total overhead
pabrik final dari setiap departemen produksi
dengan dasar alokasi yang dipilih.

Pada akhir periode overhead pabrik dibebankan


dengan jurnal sbb:
Barang Dalam Proses XX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.A
XX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.B XX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.C XX

BIAYA OVERHEAD AKTUAL


TERDEPARTEMENTALISASI

Overhead Pabrik Aktual diikhtisarkan


dalam akun Pengendali Overhead di
buku besar. Rinciannya dimasukkan
dalam buku pembantu overhead pabrik.

Pada akhir periode, biaya overhead


aktual dikumpulkan dengan cara yang
sama seperti estimasi biaya di awal
periode.

LANGKAH-LANGKAH DI AKHIR PERIODE UNTUK


OVERHEAD PABRIK AKTUAL TERDEPARTEMENTALISASI
1.

2.

3.

4.
4.

5.

Biaya aktual dari overhead langsung departemental di


departemen produksi dan departemen jasa, serta
overhead tidak langsung departemental diikhtisarkan.
Survey kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang
dialami selama tahun tersebut.
Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental
dialokasikan berdasarkan hasil dari survey akhir tahun.
Biaya aktual dari departemen jasa didistribusikan ke
departemen yang menerima manfaat berdasarkan hasil
survey akhir tahun.
Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead
pabrik dibebankan , baik untuk fasilitas tersebut secara
keseluruhan maupun untuk setiap departemen produksi.
Hitung jumlah overhead pabrik dibebankan, apakah terlalu
tinggi atau terlalu rendah.

Anda mungkin juga menyukai