Anda di halaman 1dari 22

Sekapur sirih

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Handbook Diskusi Permasalahan Penyusunan LKKL edisi II Tahun 2020.
Handbook ini disusun sebagai salah satu media dalam upaya meningkatkan
kapasitas pengelola laporan keuangan pada satuan kerja hingga Kementerian
Negara/Lembaga sehingga dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan
yang berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Handbook ini memuat seputar permasalahan yang kerap dihadapi oleh
penyusun laporan keuangan, dilengkapi dengan pembahasan yang singkat
padat namun tetap mudah dipahami. Sejalan dengan program go green
Kementerian Keuangan, handbook ini dikemas dalam bentuk digital (e-book)
agar mudah diakses para penggunanya setiap saat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan handbook ini. Bagaimanapun, handbook ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik, saran, dan
sumbangan pikiran dari seluruh pembaca guna memperbaiki kualitas handbook
ini ke depan.
Akhirnya, semoga keberadaan handbook ini dapat memperkaya khasanah
pengetahuan pembacanya, khususnya pengelola laporan keuangan sebagai
upaya menuju pengelolaan keuangan negara yang lebih baik.

Jakarta, 30 Desember 2020

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

R. Wiwin Istanti

1
Daftar Isi

Q & A Diskusi Permasalahan Penyusunan Laporan


Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
1. Laporan Realisasi Anggaran 4

2. Laporan Operasional dan Laporan 6

Perubahan Ekuitas
9
3. Neraca
14
4. Badan Layanan Umum
17
5. Hibah

2
Diskusi Permasalahan Penyusunan Laporan Keuangan Kemnetrian Negara/Lembaga
(Q & A)

No Pertanyaan Jawaban

Laporan Realisasi Anggaran


1 Apakah dapat dilakukan ralat/koreksi Laporan Keuangan Audited merupakan laporan keuangan final
Penerimaan Negara pada Laporan Keuangan yang telah dilakukan pemeriksaan oleh BPK dalam rangka
Audited? pemberian opini. Dengan demikian seluruh data laporan
keuangan Audited tidak diperbolehkan untuk dilakukan
perubahan/koreksi. Koreksi kesalahan atas transaksi
penerimaan negara periode yang telah berlalu (audited)
selanjutnya dapat dilakukan pada periode berjalan sesuai
dengan ketentuan Standar Akuntasi Pemerintahan.

2 Apakah perbedaan antara Pendapatan Yang Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan
Masih Harus Diterima dan Piutang? PNBP yang berdasarkan perhitungan secara akuntansi sudah
menjadi hak pemerintah tetapi belum ada hak tagihnya karena
belum waktunya untuk dibayar / ditagih.
Piutang PNBP adalah pendapatan PNBP tahun berjalan yang
seharusnya sudah dibayarkan oleh wajib bayar dan telah timbul
hak tagihnya oleh pemerintah (telah jatuh tempo) namun belum
diterima pembayarannya.

3 Denda keterlambatan atas penyelesaian pekerjaan Denda keterlambatan atas penyelesaian pekerjaan penelitian
penelitian yang bersumber dari dana BLU (akun tersebut karena dananya berasal dari dana BLU maka dapat
525119) yang belanjanya sudah dilakukan disetor ke Rekening BLU dengan menggunakan akun
pengesahan berdasarkan SP3B BLU, apakah Pendapatan BLU Lainnya (424119).
disetor ke Kas BLU atau ke Kas Negara dan
menggunakan kode akun berapa?

4 Bagaimana perlakuan akuntansi untuk listrik Dalam Sistem Akuntansi Instansi yang terdapat dalam
token (prabayar), apakah dilakukan jurnal Aplikasi SAIBA, pada saat SP2D diinput dalam Aplikasi
akrual/penyesuaian di akhir tahun? Apabila ada SAIBA, beban tercatat senilai belanja yang tercantum pada
jurnal akrual/penyesuian, bagaimana metode SP2D. Misal belanja token listrik adalah Rp1.200, maka
perhitungannya? beban yang tercantum pada LO adalah Rp1.200.
PSAP 12 tentang Laporan Operasional, salah satu kriteria
pengakuan beban adalah terjadinya konsumsi aset.
Pengeluaran kas yang tanpa diikuti konsumsi jasa,
dikategorikan aset (Belanja dibayar di Muka). Beban yang
diakui pada akhir periode sebesar konsumsi jasa yang
dinikmati oleh entitas. Misal pada kasus di atas, listrik yang
terpakai adalah Rp700, maka beban yang diakui pada saat
terbit SP2D, yakni Rp1.200, telah lebih catat sehingga perlu
dilakukan penyesuaian:

Belanja di bayar dimuka Rp500


Beban (sesuai akun belanja) Rp500

Metode perhitungan dapat menggunakan nilai KwH yang


telah terpakai dikalikan biaya per KwH sewaktu membeli
token.

3
No Pertanyaan Jawaban
5 Untuk kecukupan pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Dalam surat Direktur Akuntansi dan pelaporan Nomor S-
Pelumas (BMP) dengan pagu yang ada, apakah 7460/PB.6/2016 tanggal 20 September 2016 tentang kode akun
diperkenankan mengganti bahan bakar minyak jenis belanja bahan bakar minyak dan pelumas (BMP) disebutkan
Pertamax menjadi pertalite, mengingat sesuai surat contoh berbagai jenis BMP antara lain terdiri dari Avgas, Avtur,
Direktur Akuntansi dan pelaporan Nomor S- MT-88, HSD, Karosine, Pertamax, Methanol. Tidak menutup
7460/PB.6/2016 tanggal 20 September 2016 tentang kemungkinan untuk menggunakan jenis BMP selain yang
kode akun belanja bahan bakar minyak dan pelumas disebutkan dalam surat tersebut sepanjang BMP digunakan
(BMP) . Dalam surat tersebut menjelaskan tentang untuk mendukung operasional Alutsista dan Non-Alutsista
penggunaan akun 523122 (akun BMP). Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri

6 Apakah perbedaan PNBP pada Laporan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disajikan pada LRA
Anggaran dengan PNBP pada Laporan Operasional sebagai Realisasi Anggaran masih menggunakan basis akuntansi
kas atau dengan kata lain PNBP merupakan pendapatan yang
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara.
Sedangkan Pendapatan yang disajikan di Laporan Operasional
(LO) tidak hanya PNBP namun juga terdapat hak pemerintah yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan. Apa saja hak pemerintah yang menambah
ekuitas? Contoh: Tunggakan dari wajib bayar atas suatu jasa yang
diselenggarakan pemerintah, dimana jasanya telah
diselenggarakan oleh entitas pemerintah namun wajib bayar
belum menyelesaikan pembayaran tunggakan tersebut. Atau
pemerintah telah menerima seluruh pembayaran atas suatu
calon tunggakan namun pemerintah belum mengakui seluruh
hak atas penerimaan tersebut sebagai pendapatan karena
pemerintah belum melaksanakan kewajibannya.

7 Kode akun apakah yang digunakan untuk belanja Pemeliharaan gedung merupakan kegiatan dalam rangka
perencanaan pemeliharaan Gedung secara LS mengembalikan kondisi aset kepada kondisi semula sehingga
Kontraktual dari dana Rupiah Murni? pengeluarannya tidak dikapitalisasi. Akun dalam rangka
Kode akun apakah yang digunakan untuk belanja memelihara aset gedung dapat menggunakan akun 523111 (
honor tenaga kerja dan perjalanan dinas dalam rangka Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan ).
kegiatan perolehan aset tetap yang bersumber dari Sesuai prinsip konsep nilai perolehan, belanja honor tenaga kerja
dana PNBP BLU? dan perjalanan dinas dalam rangka kegiatan perolehan aset tetap
merupakan bagian dari nilai aset tetap sehingga kode akun yang
digunakan untuk pengeluaran tersebut adalah akun 53711x
(sesuai klasifikasi aset tetap - BLU)

8 Terdapat belanja modal pematangan tanah yang Menunjuk Kepdirjen Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018,
sudah digunakan untuk gedung kantor. Kode akun biaya pematangan tanah dalam rangka penyiapan suatu aset
apakah yang sesuai untuk belanja modal pematangan sampai dengan siap digunakan merupakan kapitalisasi atas
tanah tersebut? pencatatan aset tanah tersebut. Oleh karena itu, akun yang dapat
digunakan adalah 531111 (Belanja Modal Tanah) apabila
dikerjakan secara kontraktual sedangkan apabila dilakukan
secara swakelola menggunakan akun 531115 (Belanja Modal
Pengurukan dan Pematangan Tanah).

Apakah penilaian kembali IKPA, akan ada edaran Telah diterbitkan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-
resmi dari Kementerian Keuangan? 614/PB/2020 tanggal 17 Juli 2020 hal Penilaian Indikator
Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kementerian Negara/
Lembaga (K/L) Triwulan III dan IV Tahun 2020 pada Aplikasi
OM SPAN

4
No Pertanyaan Jawaban
9 a. Apakah pagu minus pada Laporan Semester I a. Pada LK baik tingkat satker maupun tingkat K/L tidak
diperbolehkan? diperbolehkan terdapat pagu minus. Apabila terdapat pagu
b. Apabila sampai dengan akhir tahun tidak dapat minus maka satker dapat melakukan revisi DIPA sebagaimana
dilakukan revisi DIPA karena Pagu keseluruhan ketentuan yang berlaku. Pagu minus yang terdapat pada LK
tidak mencukupi, bagaimana penyelesaiannya? Semester I tetap disajikan dan diungkapkan penyebab terjadi
pagu minus tersebut pada Catatan atas Laporan Keuangan.
Memasuki periode LK semester II, diharapkan satker segera
melakukan revisi DIPA agar tidak terdapat pagu minus pada
Laporan Keuangan Tahunan;
b. Sehubungan dengan perkiraan pagu minus anggaran 51
berikut opsi revisi DIPA antar komponen dalam satu program
dalam satu satker, satker dapat melakukan konsultasi dengan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat terkait mekanisme
revisi yang tepat sehubungan dengan permasalahan pagu
minus yang terjadi.

10 Dalam DIPA tersedia Alokasi Estimasi Pendapatan a. Penggunaan akun Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga,
Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi (424113)
Informasi, Pelatihan dan Teknologi (424113) yang hanya dapat digunakan oleh Satker yang telah menerapkan
penyajian dalam Laporan Realisasi Anggaran model pengelolaan keuangan PPK BLU (Satker BLU) .
Pendapatan Negara dan Hibah Akun 424113 masuk b. Untuk pendapatan yang diperoleh Satker Non BLU
kelompok pendapatan (424) Badan Layanan umum. berupa Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan dapat
Satker bukan merupakan satker BLU namun memiliki menggunakan akun 425421 Pendapatan Layanan Pendidikan
Unit Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang ditetapkan dan/atau Pelatihan.
sebagai unit pengelola PNBP yang antara lain
menyelenggarakan Layanan Pendidikan dan/atau
Pelatihan sehingga memperoleh pendapatan.
Berkaitan hal tersebut, akun apakah yang seharusnya
digunakan?

11 Terdapat anggaran 526115 berupa kendaraan roda Penggunaan akun 5261xx diperuntukkan pengeluaran bantuan
tiga, yang nantinya diserahkan kepada kelompok tani. pemerintah yang mekanismenya memenuhi kriteria
Kendaraan tersebut kami beli via ekatalog LKPP, sebagaimana diatur dalam PMK mengenai Bantuan Pemerintah.
otomatis berupa plat merah. Karena nantinya Diantara kriteria bantuan pemerintah adalah telah jelasnya
diserahkan ke kelompok tani, maka kami akan pihak/masyarakat yang dinyatakan sebagai penerima bantuan
merubah menjadi plat hitam. Untuk biaya pengurusan pemerintah. Pelaksanaan atas bantuan pemerintah agar juga
perubahan dari plat merah ke plat hitam apa tetap di berpedoman pada petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis yang
akun 526115 atau menggunakan kode akun yang lain? ada.

12 Terdapat realisasi akun 526312 (Belanja Barang untuk Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan 211/PB/2018 tentang Kodefiikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Pemerintah) berupa bantuan uang untuk pembuatan Standar, Akun Belanja Barang Untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki
sumur bor bagi masyarakat dan pembayarannya Karakteristik Bantuan Pemerintah (526312) dicatat dengan
dilakukan secara bertahap oleh satker PIP Lampung menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporannya.
Artinya setiap ada realisasi akun belanja 526312 dicatat sebagai Beban
Tengah (502339), bagaimana perlakuan pelaporan
Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan
akuntansi belanjanya? Apakah harus direkam di
Pemerintah yang akan disajikan di Laporan Operasional sebagai Beban
aplikasi Persediaan atau cukup dijurnal balik saja di Barang untuk diserahkan ke Masyarakat. Pencatatan ini akan terbentuk
SAIBA? secara otomatis ketika dilakukan posting pada Aplikasi SAIBA. Dengan
demikian, realisasi akun belanja 526312 tidak dicatat pada Aplikasi
Persediaan dan tidak perlu dilakukan jurnal manual pada Aplikasi SAIBA.
Demikian informasi ini kami sampaikan semoga dapat membantu.
Terimakasih

5
No Pertanyaan Jawaban
13 Mengapa tidak ada akun 521811 pada laporan LO Akun 521811 adalah kode akun pada segmen akun kas, yaitu
dan malah muncul akun 593111? kode akun belanja yang akan tersaji di Laporan Realisasi
Anggaran. Kode akun pada segmen akun kas tersebut tidak
tersaji dalam Laporan Operasional (LO) karena LO menyajikan
akun pendapatan akrual dan beban.

Akun 521811 digunakan untuk Belanja Barang Persediaan


Konsumsi. Belanja tersebut akan menambah nilai persediaan
pada neraca. Pemakaian barang konsumsi akan dicatat
sebagai beban persediaan. Beban Persediaan tersebut
disajikan pada akun 593111 dan tersaji pada Laporan
Operasional.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pencatatan belanja


persediaan, persediaan, dan pemakaian persediaan dapat
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK
225/PMK.05/2017 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat.

LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

1 Mengapa LPE KL pada Aplikasi Erekon untuk Pada LPE KL utk Semester I di Aplikasi E-rekon LK
Semester I perbandingannya menggunakan menggunakan perbandingan angka Audited 2017 karena
angka LPE audited tahun sebelumnya dan bukan masih dalam proses penyesuaian dengan Peraturan
menggunakan angka LPE Semester I TAYL? Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
222/PMK.05/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177 /PMK.05/2015 Tentang
Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Untuk
penyusunan Laporan Keuangan yang disampaikan ke
Kementerian Keuangan agar menggunakan angka
Semesteran tahun 2017.

2 Pada PMK 222/PMK.05/2016 hal 27 dijelaskan Dalam menyusun LK berpedoman pada PMK
bahwa pembanding Laporan Perubahan Ekuitas 222/PMK.05/2016 dengan menggunakan data pembanding
(LPE) untuk Semester I adalah 30 Juni Tahun yang ada pada aplikasi SAIBA, akan tetapi pastikan terlebih
sebelumnya, tetapi pada e-Rekon-LK print out yang dahulu data pada Aplikasi SAIBA sudah sama dengan data
tercetak pembanding untuk LPE Semester I adalah e-Rekon LK. Contoh: data pembanding pada penyusunan
31 Desember tahun sebelumnya. Untuk Laporan LK Semester I TA 2019 adalah data Semester I TA 2018 (data
Keuangan datanya dari e-Rekon-LK sehingga dalam 30 Juni 2018).
menyusun Laporan Keuangan Semester I ini satkeri
mengalami kebingungan untuk pembanding LPE
pada Laporan Semester I ini memakai 30 Juni atau
31 Desember.

6
No Pertanyaan Jawaban
3 Apa yang dimaksud dengan akun 593113 ( beban Menunjuk Kepdirjen Nomor Kep-211/PB/2018 tentang
persediaan bahan untuk pelemiharaan) dan Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar, akun
bagaimana jurnal tersebut dapat terbentuk pada 593113 (Beban Persediaan Bahan Untuk Pemeliharaan)
Laporan Operasional? digunakan atas penggunaan persediaan dan berkurangnya
bila bahan pemeliharaan karena sifat dan jenis barang.
Menunjuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK
225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat,
disebutkan bahwa pencatatan persediaan dilakukan setiap
terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan (perolehan
maupun pemakaian), dan mengikuti pendekatan aset yaitu
pada saat pembelian persediaan dicatat sebagai aset
(persediaan) dan pada saat digunakan dicatat sebagai beban
persediaan.
a. Saat merekam SPM/SP2D pada Aplikasi SAIBA
Jurnal kas:
Debit Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan (523xxx)
XXX
Kredit Piutang dari KUN
XXX
Jurnal akrual:
Debit Persediaan yang belum diregister
XXX
Kredit DKEL
XXX

b. Saat merekam pembelian persediaan pada Aplikasi


Persediaan:
Jurnal akrual:
Debit Persediaan
XXX
Kredit Persediaan yang belum deregister
XXX

c. Saat pemakaian persediaan bahan untuk pemeliharaan:


Jurnal akrual: (disajikan di LO )
Debit Beban persediaan bahan untuk pemeliharaan (593113)
XXX
Kredit Persediaan
XXX

7
No Pertanyaan Jawaban
4 Bagaimana penggunaan akun Koreksi Aset Penggunaan akun Aset Tetap Non Revaluasi yang tepat
Tetap Non Revaluasi pada Laporan Perunahan adalah sebagai berikut:
Ekuitas? a. Digunakan untuk mengkoreksi nilai aset tetap selain
karena adanya IP dari DJKN Kementerian Keuangan.
b. Normalnya akun ini merupakan jurnal kiriman dari
Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu apabila menggunakan
menu Saldo Awal, Reklasifikasi, Pengurangan Nilai
Aset, dan Koreksi.
c. Untuk memastikan ketepatan penggunaan akun ini,
agar dilakukan pengecekan pada buku besar akrual.
Seharusnya akun Aset Tetap Non Revaluasi berasal
dari jurnal kiriman dari Aplikasi SIMAK-BMN.

5 Pada Laporan Keuangan Satker AA Tahun 2019 Pencacatan Piutang PNBP, Satker harus mengkoreksi
terdapat nilai Piutang PNBP sebesar (mengurangi) nilai piutang nya dengan melakukan jurnal
Rp5.000.000.000,-. Pada saat audit, BPK berikut:
menemukan kesalahan pembukuan.
Seharusnya piutang yang tercatat sebesar D Koreksi Lainnya XXX
Rp4.500.000.000,-. Bagaimanakah langkah- K Piutang PNBP XXX
langkah perbaikannya?
Sebagai infromasi, Akun Koreksi Lainnya dipergunakan
untuk mengkoreksi kesalahan pencatatan atas transaksi
selain Aset (selain mengkoreksi Persediaan/Aset
Tetap/Aset Lainnya), misalnya untuk mengkoreksi Kas,
Piutang dan Utang.

6 Pada saat seperti apa selisih Transfer Beberapa penyebab selisih TK-TM yang wajar, antara lain:
Masuk/Transfer Keluar dianggap wajar? a. Selisih yang dikarenakan pengaruh perhitungan
Harga Perolehan Terakhir Persediaan
b. Selisih yang dikarenakan transfer ATR
c. Selisih yang dikarenakan transfer Aset Yg
Dihentikan Penggunaannya
d. Selisih yang terjadi karena TK-TM lintas KL
e. Selisih yang terjadi karena TK-TM lintas periode
pelaporan

7 Apa yang menjadi penyebab adanya selisih Penyebab selisih Transfer Masuk.Transfer Keluar karena
Transfer Masuk/Trasfer Keluar karena adanya adanya transfer ATR adalah sebagai berikut:
Transfer Aset Tetap Renovasi? a. Pada satker Pengirim, pengeluaran diakukan atas
ATR melalui menu Transfer Keluar
b. Pada satker penerima, perolehan direkam melalui
menu Pengembangan Langsung atas aset definitif
sehingga mengkapitaisasi / menambah niai aset
semula
c. Sehingga yang dikirim ATR sedangkan yang diterima
Aset Definitif
d. Proses transfer ATR diselesaikan dengan tidak
menggunakan ADK
e. Penyajian pada monitoring TK TM: Terdapat
transaksi TK tetapi tidak terdapat transaksi
pasangannya sebagai TM
f. Secara riel, transfer tersebut tidak menimbulkan

8
No Pertanyaan Jawaban
9 Apakah yang menjadi penyebab selisih Transfer Peenyebab TK-TM, antara lain:
Masuk/Transfer Keluar? a. Salah satu satker pelaku transfer tidak melakukan
pencatatan transaksi transfer dalam aplikasi
Persediaan/SIMAK BMN
b. Terjadi kesalahan jumlah maupun jenis aset yang
dicatat pada salah satu satker, satker pengirim atau
satker penerima

10 Bagaimana cara untuk mengecek kebenaran Akun “Selisih Revaluasi Aset” muncul pada LPE hanya bila
Akun “Selisih Revaluasi Aset” pada Laporan ada “Inventarisasi dan Penilaian” dari DJKN.
Perubahan Eukitas? Untuk mengecek kebenaran akun tersebut, Satker
hendaknya melakukan konfirmasi apakah benar-benar ada
“IP” tersebut.
Akun ini seharusnya hanya berasal dari jurnal kiriman dari
SIMAK.

NERACA

1 Terdapat pemeliharaan gedung perkantoran Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


dengan menggunakan MAK 523112. Pengerjaan Nomor 07 Tentang Akuntansi Aset Tetap menyebutkan:
tersebut menghabiskan anggaran kurang lebih “Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
Rp200 juta. Apakah transaksi tersebut harus di yang memperpanjang masa manfaat atau yang
input ke Aplikasi SIMAK-BMN? kemungkinan besar Memberi manfaat ekonomi di masa
yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan”
Sehingga dapat kami tekankan bahwa kriteria suatu
pengeluaran untuk aset tetap (misal belanja
pemeliharaan” dapat ditambahkan ke dalam nilai aset
tetap (kapitalisasi) apabila memenuhi unsur.
1) memperpanjang masa manfaat dari aset tetap
(gedung)
2) peningkatan kapasitas (fungsi, luas, volume) aset
tetap
3) peningkatan mutu produksi (apabila aset digunakan
untuk produksi)
4) Peningkatan standar kinerja

Sehingga jika belanja pemeliharaan yang dilakukan


memenuhi unsur-unsur tersebut di atas, maka sepatutnya
ditambahkan ke dalam nilai aset (kapitalisasi). Terkait akun
belanja yang menggunakan akun belanja 523112, maka
sebaiknya akun tersebut dilakukan perbaikan (ralat akun)

9
No Pertanyaan Jawaban
2 Terdapat kasus kehilangan Kendaraan Dinas a. Pencatatan pengakuan atas Piutang TP/TGR diakui
Operasional Roda Dua pada Satker A. Dalam pada saat timbulnya hak tagih pemerintah yang
Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak ditunjukkan dengan adanya dokumen SKTJM. Atas
(SKTJM) disebutkan bahwa pegawai tersebut pencatatan piutang yang belum dilakukan, pada saat
akan mengganti Kerugian Negara tersebut mencatat pendapatan penyelesaian TGR akan
dengan pembayaran secara bertahap selama 24 menyebabkan tersajinya piutang negatif pada neraca
bulan mulai bulan Juni 2020 s.d. Mei 2022 satker/entitas. Atas kondisi hal tersebut, agar
dengan menyetor uang ke rekening kas negara. satker/entitas mencatat piutang sesuai dengan
Pada laporan keuangan SAIBA bulan Juni 2020, dokumen sumbernya (bulan Juni 2020) mengingat
operator belum melakukan pencatatan/jurnal LKKL penggabungan merupakan LK interim.
penyesuaian Pendapatan atas Kerugian Negara
tersebut. Bagaimanakah seharusnya b. Jurnal yang dapat dilakukan pada aplikasi SAIBA
pencatatannya dalam Laporan Keuangan? adalah sebagai berikut :
(DR) 152111 Piutang Tagihan TP/TGR
(CR) 423921 Pendapatan Penyelesaian TGR Non
Bendahara

3 Pada Neraca Satker B Per 31 Agustus 2017 Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
terdapat Saldo Debet Rp520.000,00 untuk 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar
Peralatan dan Mesin Belum Diregister. Menurut Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
keterangan dari Bagian BMN nilai tersebut Pemerintah Pusat disebutkan sebagai berikut:
adalah Pembelian termos air sebanyak 2 unit a. Karena perolehan aset ekstrakomptabel tidak
oleh Bagian Perlengkapan @Rp260.000,00 dikapitalisasi sebagai aset tetap / aset lainnya,
sehingga dikategorikan ke Aset maka tidak ada jurnal hasil perekaman dari
Ekstrakomptabel. Apakah jurnal yang tepat Aplikasi SIMAK-BMN yang dikirim ke Aplikasi SAIBA,
untuk mengkoreksi beban-aset tersebut? sehingga akun aset tetap / aset lainnya yang belum
diregister tidak dapat tereliminasi secara otomatis.
b. Jika sampai akhir periode akuntansi karena
pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
dilakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
(D) Beban Aset Ekstrakomptabel XXX
(K) Aset Tetap / Aset Lainnya yang
Belum Diregister XXX

4 Terdapat SPM Belanja Penambahan Nilai Belanja akun 533121 pada Aplikasi SAIBA menghasilkan
Gedung dan Bangunan 533121 sebesar pencatatan sebagai berikut:
176.353.000,- . Berdasarkan SPM tersebut, D. Gedung dan Bangunan Belum Diregister
pada SIMAK BMN direkam oleh operator pada K. Ditagihkan ke Entitas Lain
Perolehan ATR Ketika data SIMAK ditransfer ke
SAIBA muncul di 2 transaksi, Gedung dan Sedangkan pencatatan Perolehan ATR pada Aplikasi SIMAK
Bangunan Belum di register dan Aset Lainnya BMN menghasilkan pencatatan sebagai berikut:
yang belum diregister. Bagaimana solusinya D. Aset Tetap Renovasi
apakah harus dijurnal atau ada K. Aset Lainnya Belum Diregister
kekurangtepatan penginputan pada SAIBA.

10
No Pertanyaan Jawaban

5 Bagaimana perlakuan akuntansi untuk transaksi Sewa dibayar di muka termasuk dalam kategori belanja
sewa di bayar dimuka yang masa manfaatnya hanya dibayar di muka, sehingga perlu dilakukan jurnal
1 tahun, namun melewati periode Tahun Anggaran, penyesuaian pada tanggal pelaporan. Sesuai Peraturan
contohnya ada sewa jaringan internet Provider Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2016 tentang
Telkomsel dengan kontrak 1 Tahun di bulan April Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis
2018 sampai dengan April 2019. Apakah hal itu Akrual pada Pemerintah Pusat, belanja dibayar di muka
harus dimasukkan pada jurnal manual sewa dibayar adalah pengeluaran belanja pada tahun berjalan atau
dimuka pada Laporan Keuangan kami atau tidak tahun sebelumnya tetapi manfaatnya melampaui tahun
perlu. anggaran berjalan, sehingga pada tahun berikutnya
masih terdapat manfaat yang akan diterima akibat
pembayaran tersebut. Identifikasi beban/belanja
dibayar dimuka dilakukan dengan melihat dokumen
pengadaan barang dan jasa menyangkut kontrak atau
waktu pelayanan jasa yang akan diberikan. Jika masa
layanan penyedia melebihi atau melewati tahun
aggaran, maka dilakukan koreksi beban pada laporan
operasional dengan melakukan jurnal penyesuaian sbb:
D. Beban Dibayar di Muka K. Beban xxx Setiap jurnal
koreksi/penyesuaian agar dilengkapi Memo
Penyesuaian (MP) yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang, dengan dilampiri dokumen
pendukung terkait.
6 Apakah diperbolehkan saldo Kas di Bendahara Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan
Pengeluaran pada akhir tahun baik kas bank (TUP) harus nihil pada akhir tahun. Apabila masih
maupun kas tunai dikarenakan adanya pajak dan terdapat kas di bendahara pengeluaran baik tunai
dana titipan? Sedangkan UP/TUP sudah nihil pada maupun kas bank dikarenakan adanya pajak yang belum
akhir tahun. Bagaimana kah pencatatannya dan disetor dan dana titipan (utang pihak ketiga), maka
dampaknya pada laporan keuangan? dikategorikan sebagai KAS LAINNYA DI BENDAHARA
PENGELUARAN. Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada
Pemerintah Pusat, transaksi kas lainnya di bendahara
pengeluaran dilaporkan pada akhir tahun dengan
membuat jurnal penyesuaian di aplikasi SAIBA sebagai
berikut:
a. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran karena pajak
yang belum disetor
b. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran karena dana
titipan (utang pihak ketiga)

7 Kapan terjadinya jurnal akun 592222 (Beban Menunjuk Kepdirjen Perbendaharaan Nomor Ke-
Penyusutan Penyusutan Aset tetap lainnya yang 211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan
tidak digunakan dalam operasional)? Dan apakah Akun Standar, dapat kami sampaikan sebagai berikut :
penyebabnya? Akun 491111 merupakan akun penyesuaian pendapatan
akrual atas keuntungan selisih kurs belum terealisasi dari
proses revaluasi dalam hasilnya membentuk akun selisih
kurs (akun 311711) bersaldo kredit. Akun ini milik Satker
BUN. Akun 592222 merupakan akun penyesuaian beban
penyusutan atas aset tetap yang dihentikan dari
operasional pemerintah. Akun ini dapat terjadi pada Satker
K/L.

11
No Pertanyaan Jawaban

8 Terdapat kontrak perjanjian yang bersumber dari Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No.5
Pinjaman Luar Negeri. Kontrak tersebut berupa tentang akuntansi persediaan, dinyatakan pengakuan
pengadaan alat-alat medik habis pakai persediaan (pencatatan persediaan) dilakukan apabila:
(persediaan) dan telah diserahterimakan di tahun a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
2006 dan 2007 namun belum pernah tercatat diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya
karena menunggu SP3. Pinjaman tersebut yang dapat diukur dengan andal, artinya nilai
pembayarannya selesai di tahun 2020. Apakah di perolehan atau biaya produksi persediaan dapat
tahun 2020 persediaan harus kami catat dan diketahui dengan pasti;
bagaimana penyesuaian yang dilakukan b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau
kepenguasaannya berpindah. Perpindahaan
penguasaan biasanya ditandai dengan adanya
dokumen serah terima barang.

Sehingga dalam kasus di atas, pencatatan persediaan


seharusnya dicatat pada tahun 2006 dan 2007. Untuk
akuntansi transaksi di atas, Saudara perlu memastikan:
“apakah persediaan yang telah diterima di tahun 2006 dan
di tahun 2007 seluruhnya telah habis terpakai atau masih
terdapat sisa barang yang belum terpakai”

1) Apabila di tahun 2020 telah habis terpakai: satker


melakukan jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAIBA
sebagai berikut:
D Koreksi Nilai Persediaan
K Persediaan belum diregister
(asumsi akun belanja SP3 adalah akun belanja
persediaan)

2) Apabila di tahun 2020, masih terdapat sisa, maka sisa


tersebut, di input pada Aplikasi Persediaan pada menu
saldo awal, kemudian dilakukan jurnal penyesuaian
pada Aplikasi SAIBA:
Koreksi Nilai Persediaan (debet)
Persediaan belum diregister (kredit)
(asumsi akun belanja SP3 adalah akun belanja
persediaan)

9 Pada awal tahun 2020 terdapat kontrak Kriteria pencatatan aset tetap ke dalam Aplikasi SIMAK-
pengadaan senjata laras panjang sejumlah 1.000 BMN mengikuti kriteria pengakuan pada PSAP 07 tentang
pucuk senilai Rp 12milyar rupiah yang dibayar akuntansi aset tetap, yaitu:
dalam 4 termin (masing-masing termin Rp 3 a) Berwujud;
Milyar). Namun karena adanya realokasi b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
anggaran yang diakibatkan oleh Covid-19, bulan;
pengadaan tersebut ditunda dimana termin c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
pertama telah selesai dibayar senilai Rp 3 Milyar. d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
Bagaimana pencatatan kami pada Aplikasi entitas; dan
SIMAK-BMN? e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.

12
No Pertanyaan Jawaban

Lebih lanjut dalam PSAP 07 disebutkan “Pengakuan aset


tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah” dalam hal ini aset telah secara
fisik diterima disertai dokumen berupa BAST.

Sehingga untuk kasus yang Saudara tanyakan, perlu


dikonfirmasi mengenai jumlah pucuk senapan yang telah
diterima. Apabila seluruh pucuk telah diterima, maka
seluruh pucuk tersebut harus di input dalam Aplikasi SIMAK
BMN, diikuti jurnal penyesuaian yang dicatat pada Aplikasi
SAIBA sebagai berikut:

D Peralatan Mesin belum diregiste


K Utang pada pihak ke-3
(senilai jumlah termin yang belum dibayarkan)

Namun apabila jumlah yang diserahterimakan, misal 300


pucuk, @Rp12.000.000, maka 300 pucuk tersebut di input
ke dalam aplikasi SIMAK-BMN, kemudian dilakukan jurnal
penyesuaian sebagai berikut:

D Peralatan Mesin belum diregister Rp 600.000.000


K Utang pada pihak ke-3 Rp600.000.000*
(* = jumlah yang diterima-jumlah yang sudah
dibayarkan = Rp3.6 Milyar-Rp 3 Miliyar)

Apabila belum ada penerimaan fisik senjata sama sekali,


maka Saudara perlu memastikan apakah kontrak akan
tetap berjalan (senjata akan tetap diserahterimakan atau
tidak). apabila sudah terdapat kepastian mengenai
penyerahan tersebut, maka satker melakukan jurnal
penyesuaian:

D Belanja modal dibayar di muka Rp 3 M


K Peralatan Mesin belum diregister Rp3 M

13
No Pertanyaan Jawaban
BADAN LAYANAN UMUM

1 Terdapat denda keterlambatan atas Memperhatikan transaksi pekerjaan penelitian tersebut


penyelesaian pekerjaan penelitian tahun 2017 bersumber dari dana BLU (525119), dalam hal terdapat
yang bersumber dana BLU (akun 525119) penerimaan berupa denda keterlambatan penyelesaian
sebesar Rp 625.000 dan belanjanya sudah atas pekerjaan penelitian tersebut, menjadi keuntungan
diSP3B kan, denda keterlembatan tersebut rekening Kas BLU dan dipertanggungjawabkan melalui
disetor ke Rekening Kas BLU atau Rekening Kas pengesahan Pendapatan Lainnya BLU secara periodik.
Negara? Kode Akun berapakah yang digunakan Akun yang digunakan untuk pengesahan Pendapatan
untuk menyetor denda keterlambatan Lainnya BLU sebagaimana angka 1 adalah akun
tersebut? Pendapatan Lain-lain BLU (424919).

2 Berkaitan dengan transaksi pengembalian Sejalan dengan revisi PSAP 10 tentang Koreksi
pendapatan BLU Tahun Anggaran yang Lalu Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan
(TAYL): Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang tidak dilanjutkan,
a. Dokumen apa saja yg harus disiapkan untuk terkait perlakuan atas pengembalian pendapatan BLU
melakukan pengesahan atas transaksi TAYL dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
Pengembalian Pendapatan BLU TAYL? a. Pengembalian pendapatan BLU TAYL
b. Bagaimana mekanisme pengesahannya? diperhitungkan dengan pendapatan BLU Tahun
c. Kode akun apa yg digunakan pada saat Anggaran Berjalan (TAB).
mengajukan SP3B BLU atas transaksi b. Pengesahan Pengembalian Pendapatan TAYL
pengembalian pendapatan BLU TAYL? menggunakan akun realisasinya (pengesahan
d. Pos-pos apa saja di laporan keuangan BLU yg pendapatan BLU TAB sudah memperhitungkan
akan terdampak atas transaksi pengembalian pendapatan BLU TAYL).
pengembalian pendapatan BLU TAYL? c. Pengesahan Pengembalian Pendapatan TAYL akan
mengurangi Kas pada BLU.
d. Pengesahan Pengembalian Pendapatan TAYL
disajikan di LRA dan LO (mengurangi pencatatan
dan penyajian realiasi pengesahan Pendapatan
BLU TAB).

3 Satker kami mempunyai deposito jangka waktu Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Tahun 2016
1 bulan dan 6 bulan. Bagaimana pencatatannya perihal Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
dalam Laporan Keuangan? Layanan Umum untuk deposito jangka waktu 1 bulan
disajikan pada akun Kas dan Setara Kas. Sedangkan
deposito deposito lebih dari 3 (tiga) bulan dicatat sebagai
investasi jangja pendek Badan Layanan Umum. Dengan
deminikan untuk deposito jangka wakru 6 bulan dicatat
sebagai Investasi Jangka Pendek Badan Layanan Umum.

14
No Pertanyaan Jawaban
4 Bagaimanakah prosedur pencatatan hibah langsung Prosedur pencatatan hibah langsung pada Satker BLU berbeda
pada satuan kerja Badan Layanan Umum. Apakah dengan pencatatab hibah langsung pada Satker biasa. Prosedur
sama dengan prosedur pencatatan hibah pada pencatatan hibah langsung Badan Layanan Umum dapat kami
Satker Non Badan Layanan Umum? jelaskan sebagai berikut:
a. Pendapatan hibah dalam bentuk uang dilakukan
pengesahan secara Periodik dengan dokumen SP3B/SP2B-
BLU.
b. Pendapatan hibah dalam bentuk uang disajikan pada LRA
dan LO.
c. Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa tidak
dilakukan Pengesahan pendapatan karena pendapatan
hibah bentuk barang atau jasa berupa transaksi non kas.
d. Pendapatan hibah bentuk barang dan/atau jasa disajikan di
LO, untuk beban jasanya disajikan di LO sebagai beban
sesuai definisi bebannya, dan dalam hal berbentuk
persediaan dan/atau aset tetap, aset tetap lainnya, aset
lainnya disajikan di Neraca.

5. Bagaimanakah pencatatan saldo awal Kas BLU pada Sesuai dengan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-
Satker Biasa yang berubah menjadi Satker BLU? 10/PB/2020 tanggal 9 Januari 2020 hal Kebijakan Akuntansi
Penyusunan LK BLU tahun 2019, bahwa dalam hal pada saat
pembentukan awal BLU terdapat kas yang sesuai ketentuan
dapat diakui sebagai Kas BLU, maka pencatatan saldo awal Kas
BLU tersebut dilakukan dengan jurnal manual pada Aplikasi SAIBA
sebagai beriku:
D 111911 Kas dan Bank BLU
K 311315 Penyesuian SAL BLU

Selanjutnya atas perekaman jurnal tersebut, Satker BLU


mengajukan permintaan penyesuaian nilai Kas dan Bank BLU
kepada KPPN mitra kerja.

6 Apakah Satker yang berubah menjadi Satker BLU wajib Sesuai dengan PMK Nomor 48/PMK.05/2017 Tahun 2017
melakukan likuidasi? tentang Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas
Pelaporan Pada Kementerian Negara/Lembaga, diantara
kriteria suatu Satuan Kerja wajib melakukan likuidasi adalah
apabila ada perubahan status menjadi BLU dan sebaliknya.

7 Bagaimana penyelesaian Likuidasi Satuan Kerja BLU Beberapa hal yang harus diselesaikan dalam proses Likuidasi
terkait Aset dan Kewajibannya? Satker BLU adalah sebagai berikut:
a. Untuk pemindahan Saldo Kas di BLU dilakukan perekaman
jurnal manual pada menu Jurnal Umum pada Aplikasi
SAIBA, baik di Satker yang Dilikuidasi maupun Satker yang
Ditunjuk
a. Untuk pemindahan Saldo Aset (selain Kas di BLU dan BMN)
dan Kewajiban dilakukan perekaman jurnal pada menu
Jurnal Transfer Keluar/Masuk pada Aplikasi SAIBA di Satker
yang Dilikuidasi kemudian dilakukan pengeriman ADK
transfer ke Satker yang Ditunjuk
a. Untuk pemindahan saldo BMN (persediaan, aset tetap, dan
aset lainnya) dilakukan transfer keluar pada Aplikasi
SIMAK-BMN/Persediaan di Satker yang Dilikuidasi

15
No Pertanyaan Jawaban
8 Pada Satker BLU yang memiliki Kerja Sama Operasi Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pendapatan Kerja Sama BLU
(KSO) dengan pihak ketiga, bagaimana menyajikan (Sesuai Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-10/PB/2020),
pendapatan di dalam Laporan Keuangan? dapat kami sampaikan bahwa:
a. Bagian pendapatan Satker BLU dari pemberian pelayanan
yang dikerjasamakan dg mitra usaha, diakui sebagai
Pendapatan Layanan BLU.
b. Penerimaan yang merupakan bagian pendapatan mitra
usaha dari pemberian pelayanan yang dikerjasamakan
dengan mitra usaha tidak dapat diakui sebagai Pendapatan
Layanan BLU.
c. Pembayaran atau penyerahan kas kepada mitra usaha atas
bagian hasil pendapatannya tidak dapat diakui sebagai
belanja/beban BLU.
d. Apabila pada periode pelaporan keuangan semesteran dan
tahunan terdapat kas yang merupakan bagian pendapatan
mitra usaha yang belum diserahkan kepada mitra usaha,
maka dicatat sebagai Kas Lainnya BLU dan diakui sebagai
utang kepada Pihak Ketiga yang disajikan di Neraca.
e. Dalam hal terdapat penerimaan BLU dari mitra usaha
berupa sewa ruangan dan/atau penggantian langganan
daya, penerimaan tersebut diakui dan dicatat sebagai
Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa.

9 Pada satker rumah sakit, terdapat uang muka Untuk transaksi uang muka untuk pelayanan rumah sakit,
yang diberikan suatu perusahaan atas perjanjian pendapatan baru dapat diakui setelah jasa layanan
kerja sama dibidang pelayanan kesehatan, kesehatan telah diberikan. Sehingga dapat disimpulkan
apakah uang tersebut harus disahkan sebagai pendapatan tersebut belum boleh diakui sebagai
pendapatan rumah sakit. Bagaimana kami pendapatan yang menambah Kas BLU selama jasa layanan
mencatat transaksi dimaksud? belum diberikan.
Oleh sebab itu, satker mencatat dana tersebut di catat
pada akun Kas Lainnya di BLU dengan menjurnal:
D Kas Lainnya di BLU (111826)
K Dana Pihak Ketiga-BLU (212193)

10 Bagaimana penjelasannya apabila pada LO Satker Sesuai definisi Badan Layanan Umum yang tertuang dalam
BLU membukukan kerugian? Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan, disebutkan:
“Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan
Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa satker BLU
tidak mengutamakan keuntungan (not for profit oriented)
tapi lebih mengutamakan efisiensi dan produktivitas dalam
bekerja. Namun bukan berarti satker BLU tidak
diperkenankan untuk mencatat untung, satker BLU boleh
mengakuinya adanya suatu keuntungan dalam operasinya.

16
No Pertanyaan Jawaban
Untuk kasus di atas, perlu dilakukan telaah lebih lanjut
pada Laporan Operasional. Apakah beban yang bersumber
dari belanja (bukan beban nonkas seperti, beban
penyusutan aset tetap atau beban penyisihan piutang)
efektif dalam menghasilkan pendapatan. Jika proporsi
beban non-kas lebih besar, misal Beban Penyisihan
piutang, maka perlu diteliti lagi apakah aset berupa piutang
itu sudah saatnya dihapusbukukan atau tidak.

Sepanjang beban-beban yang tersaji dalam Laporan


Operasional dihasilkan secara wajar oleh sistem akuntansi,
maka nilai surplus atau defisit dalam LO dianggap wajar.

HIBAH
1 Apakah hibah barang akan berdampak ke Terkait dampak penerimaan hibah barang pada laporan
Laporan Operasional dan Laporan Perubahan keuangan, dapat kami sampaikan sebagai berikut:
Ekuitas? a. Pada saat barang diinput pada aplikasi
Persediaan/SIMAK BMN dan data dikirim ke aplikasi
SAIBA maka akan mempengaruhi nilai aset di Neraca.
b. Pada saat dilakukan penginputan MPHL-BJS di aplikasi
SAIBA maka akan mempengaruhi nilai Transaksi Antar
Entitas (akun Pengesahan Hibah Langsung) di Laporan
Perubahan Ekuitas.
c. Pada saat dilakukan pengesahan ke KPPN dengan
dokumen MPHL-BJS maka akan mempengaruhi nilai
Pendapatan Hibah di Laporan Operasional BA
Bendahara Umum Negara Pengelola Hibah (BA
999.02).

Jadi atas hibah barang tersebut tidak mempengaruhi


Laporan Operasional Satker/KL, tetapi mempengaruhi
Laporan Operasional BA BUN 999.02.

2 Satker Non BLU pada tahun 2019 menerima hibah Pencatatan Penerimaan kas hibah dari donor:
langsung berupa uang secara bertahap, tahap 1 Satker melakukan jurnal penyesuaian penerimaan hibah
senilai 3 Milyar, tahap 2 senilai 1,5 Milyar. Namun sejumlah yang diterima kas pada tahun bersangkutan:
penggunaan dana tersebut baru akan terjadi di
tahun 2020 (Pilkada). Bagaimana prosedur yang D Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Rp4,5 Milyar
kami lakukan untuk mencatat hibah tersebut? Belum Disahkan (111827)
K Hibah Langsung yang Belum Rp4,5 Milyar
Disahkan (218211)

Pada tahun yang sama, satker wajib mengesahkan


pendapatan hibah tersebut ke KPPN (meskipun belum ada
belanja) senilai pendapatan hibah Rp4,5 Milyar

17
No Pertanyaan Jawaban
3 Pada TA 2019 terdapat hibah barang senilai Rp. Proses pengajuan pengesahan hibah langsung bentuk
180.000.000,- namun sampai dengan akhir tahun barang/jasa tahun anggaran yang lalu oleh Satker
2019 belum diajukan pengesahannya. Apakah Penerima Hibah Langsung ke KPPN mitra kerja menunggu
hibah barang tahun anggaran sebelumnya dapat petunjuk lebih lanjut mengenai langkah-langkah
disahkan di tahun anggaran berikutnya? pengesahan hibah langsung bentuk barang/jasa tahun
anggaran yang lalu di tahun 2020. Demikian informasi ini
kami sampaikan semoga dapat membantu.

4 Bagaimana kebijakan akuntansi atas penerimaan Dalam hal terdapat hibah langsung dalam bentuk barang
hibah barang TAYL pada Satker Non BLU yang yang belum dicatat dalam Laporan Keuangan tahun-tahun
belum dicatat pada Laporan SIMAK BMN dan sebelumnya, pencatatannya dilakukan dengan
SAIBA TAYL? berpedoman pada PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual pada Pemerintah Pusat yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pencatatan perolehan hibah barang pada
aplikasi SIMAK-BMN melalui menu hibah masuk
dengan tahun perolehan sesuai dengan Berita Acara
Serah Terima (BAST), sehingga akan terbentuk jurnal
sebagai berikut:

D Aset Tetap/Aset Lainnya XXX


K Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister XXX

D Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya XXX


Non Revaluasi
K Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi XXX

D Beban Penyusutan/ Amortisasi


K Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi

b. Melakukan jurnal penyesuaian kategori 25 (Hibah


Langsung) pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister XXX


K Hibah Langsung yang Belum Disahkan XXX

c. Proses pengajuan pengesahan hibah langsung bentuk


barang tahun anggaran yang lalu oleh Satker Penerima
Hibah Langsung ke KPPN mitra kerja menunggu
petunjuk lebih lanjut mengenai langkah-langkah
pengesahan hibah langsung bentuk barang tahun
anggaran yang lalu di tahun 2019.

Perlakuan akuntansi dan penyajiannya pada aplikasi


SAIBA dan SIMAK BMN tersebut tidak menghilangkan
pelanggaran atas kepatuhan dan internal kontrol
pengelolaan keuangan atas pertanggungjawaban hibah
sesuai ketentuan yang berlaku, serta menjadi tanggung
jawab Satker atas temuan audit.

18
No Pertanyaan Jawaban
5 Bagaimana kebijakan akuntansi atas penerimaan Pencatatan hibah barang TAYL tersebut dilakukan sebagai
hibah barang TAYL pada Satker BLU yang belum berikut:
dicatat pada Laporan SIMAK BMN dan SAIBA 1) Melakukan pencatatan perolehan hibah barang pada
TAYL? aplikasi SIMAK-BMN melalui menu hibah masuk
dengan tahun perolehan sesuai dengan Berita Acara
Serah Terima (BAST), sehingga akan terbentuk jurnal
sebagai berikut:

D Aset Tetap/Aset Lainnya xxx


K Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister xxx

D Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya xxx


Non Revaluasi
K Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi xxx

D Beban Penyusutan/ Amortisasi xxx


K Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi xxx

2) Atas penerimaan jurnal dari Aplikasi SIMAK-BMN


tersebut, dilakukan perekaman jurnal manual pada
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister xxx


K Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya xxx
Non Revaluasi

3) Perlakuan akuntansi dan penyajiannya pada aplikasi


SAIBA dan SIMAK BMN tersebut tidak menghilangkan
pelanggaran atas kepatuhan dan internal kontrol
pengelolaan keuangan atas pertanggungjawaban hibah
sesuai ketentuan yang berlaku, serta menjadi tanggung
jawab Satker atas temuan audit.

6 Bagaimana kebijakan akuntansi atas penerimaan Pencatatan hibah uang TAYL tersebut dilakukan sebagai
hibah uang TAYL pada Satker BLU yang belum berikut:
dicatat pada SAIBA TAYL?
a. Dilakukan perekaman jurnal manual untuk mengkoreksi
Kas dan Bank BLU pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D Kas dan Bank BLU xxx


K Penyesuaian SAL BLU (311315) xxx

b. Melakukan permintaan koreksi Kas BLU ke KPPN dengan


penjelasan terkait hibah uang yang belum disahkan
yang diterima pada tahun anggaran yang lalu dan
dengan melampirkan memo jurnal koreksi yang telah
dibuat.
c. Perlakuan akuntansi dan penyajiannya pada aplikasi
SAIBA tersebut tidak menghilangkan pelanggaran atas
kepatuhan dan internal kontrol pengelolaan keuangan
atas pertanggungjawaban hibah sesuai ketentuan yang
berlaku, serta menjadi tanggung jawab Satker atas
temuan audit.

19
No Pertanyaan Jawaban
9 Bagaimana bila ada akun “Hibah Langsung yang Kemungkinannya Telah terbit SP2HL pengesahan hibah langsung
Belum Disahkan” bersaldo negatif (posisi debit)? berupa uang, namun belum melakukan Jurnal Manual
Pencatatan Penerimaan Kas Hibahnya. Untuk itu Satker harus
melakukan jurna penerimaan Kas di Rekening Hibah sebagai
berikut:

D Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum disahkan xxx


K Hibah Langsung yang belum disahkan xxx

10 Satker BLU menerima hibah dari Pemda X Pengembangan gedung kantor dilakukan pencatatan pada
berupa bantuan pengembangan gedung kantor Aplikasi SIMAK-BMN pada menu “pengembangan” pada
senilai Rp3 M. Bagaimana kami mencatatkan saat terjadi serah terima dari donor dan pekerjaan
transaksi hibah tersebut pengembangan tersebut telah selesai dikerjakan. Dari
transaksi tersebut, Aplikasi SIMAK menghasilkan jurnal:
Gedung dan Bangunan 133111(debet)
Gedung dan Bangunan Belum diregister-133211
(kredit)

setelah penginputan pada Aplikasi SIMAK, dokumen-


dokumen terkait diserahkan pada operator SAIBA untuk
mengakui pendapatan hibah BLU. Operator SAIBA
kemudian melakukan jurnal penyesuaian dengan ayat
jurnal:

Gedung dan Bangunan Belum Diregister (133211)


Pendapatan Hibah Tidak Terikat – Barang dan Jasa
(424242)

20

Anda mungkin juga menyukai