Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Disusun Oleh:
Rizon Fenaldo (C1C018099)
Dosen pengampu: Nila Aprila, SE., M.Si.Ak.,CA

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1. Dipandang dari segi akuntansi, jelaskan dan berikan contoh persamaan dan
perbedaan antara akuntansi pemerintah dengan akuntansi sektor swasta.?
Jawab
Perbedaaan akuntansi pemerintah dan akuntansi sektor swasta Perbaedaan
yang di lihat dari sudut pandang akuntansi dapat kita lihat di perbedaan di
dalam laporan keuangannya
 Tujuan akuntansi pemerintah : Tidak ada perhitungan laba rugi, yang ada
surplus atau defisit, Tidak ada revaluasi aset, Tidak ada penyusutan aset
tetap, Perbandingan anggaran terhadap realisasi dari pendapatan dan belanja
 Tujuan akuntansi sektor swasta : Terdapat perhitungan laba rugi,
Dimungkinkan adanya revaluasi aset, Adanya penyusutan aset tetap,
Perbandingan antara pendapatan dan beban
 Masalah pendapatan akuntansi pemerintah : Pendapatan tidak bersifat
resolusing artinya tidak dapat diputar lagi untuk belanja tahun yang akan
datang, Sebagian pendapatan diperoleh dari pemaksaan (contoh pajak),
Penerimaan pinjaman dijadikan pendapatan
 Pendapatan akuntansi swasta : Pendapatan tahun berjalan dpt disimpan
untuk digunakan pada tahun yang akan datang, Pendapatan diperoleh dari
pihak lain yg sukarela membeli barang/jasa, Penerimaan pinjaman dijadikan
kewajiban
 Beban akuntansi pemerintah : Menggunakan istilah expenditure (belanja),
dimanadidalamnya termasuk :

 Expense (beban/biaya)
 Pembayaran angsuran
 Pelunasan utang
 Pembelian aset tetap
 Beban akuntansi swasta : Menggunakan istilah expense (beban/biaya)
dimana cakupannya lebih sempit daripada expenditure
 Penganggaran akuntansi pemerintah

 Terdapat akuntansi anggaran (budgetoryaccounting)


 Terdapat rekening-rekening anggaran
 Perbandingan antara nggaran dan realisasinya dilakukan secara
intrakompatable (dalam pembukuan)
 Penganggaran akuntansi swasta

 Tidak terdapat akuntansi anggaran (budgetoryaccounting)


 Tidak terdapat rekening- rekening anggaran
 Perbandingan antara nggaran dan realisasinya dilakukan diluar pembukuan
 Kepemilikan akuntansi pemerintah
Tidak terdapat tanda kepemilikan, yang bertindak sebagai pemegang
kebijakan adalah rakyat selaku pemegang kedaulatan tertinggi
 Kepemilikan akuntansi swasta
Terdapat tanda kepemilikan, yang diwujudkan dlam modal saham,
pemegang saham mayoritas dapat bertindak selaku pemegang kebijakan
perusahaan
 Basis akuntansi pemerintah Basis kas untuk pengakuan pendapatan dan
beban, basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas
 Basis akuntansi swasta
Basis akrual baik untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban dan
ekuitas (modal)
 Sistem entry akuntansi pemerintah
Paralel antara single entry dan double entry
 Sistem entry akuntansi swasta
Double entry.
2. Menurut permendagri no 13 tahun 2006 yaitu sistem akuntansi pemerintah
ditetapkan entitas pelaporandan entitas akuntansi yang menyelengarakan sistem
akuntansi pemerintah daerah, sistem pemerintah daerah yang dilaksanakan pejabat
pengelolah keuangan daerah pada satuan kerja pengelolah keuangan daerah dan
sistem satuan kerja perangkat daerah dilaksanakan oleh pejabat penata usaha
keuangan SKPD, pada permendigri no 13 tahun 2006 ini menggunakan sistem
akuntansi kas yang menuju acrual.
Sedangkan menurut SAP PP 71 tahun 2010 pencatatan akuntansi pemerintah dari
basis kan menuju acrual menjadi acrual sepenuhnya, SAP yang berbasis acrual
adalah SAP yang mengakui pendapatan, Beban, asset, Utang, dan Equitas dalam
pelaporan finansial berbasis acrual serta mengakui pendapatan, bbelanja dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN/APBD.

3. Laporan Keuangan
- Sebaiknya apa saja komponen laporan keuangan pemerintah?
Jawab
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan
berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary
reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran;


2. Laporan  Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Laporan  Operasional;
4. Laporan Perubahan Ekuitas;
5. Neraca;
6. Laporan Arus Kas;
7. Catatan atas  Laporan Keuangan.

Laporan pelaksanaan anggaran adalah Laporan Realisasi Anggaran dan


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, sedangkan yang termasuk
laporan finansial adalah Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Neraca dan Laporan Arus Kas. Komponen-komponen laporan keuangan
tersebut disajikan oleh setiap entitas pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas
yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan
umum, dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya
disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan konsolidasinya.

4. Laporan Operasional
- Apakah di lingkungan pemerintah diperlukan pengukuran dengan konsep
ekonomis dimana pendapatan dan belanja diukur dengan basis akrual?
- Apakah prinsip penandingan (matching principle) mempunyai arti penting
dalam organisasi pemerintah?
- Mana yang lebih tepat, istilah belanja atau beban dan istilah pendapatan
atau penerimaan?
- Kapan sebaiknya saat pengakuan pendapatan?
Jawab

- Pendapatan dan belanja perlu diukur dengan basis akrual karena di


lingkungan pemerintah diperlukan pengukuran berdasarkan konsep
ekonomis.Secara konseptual akuntansi berbasis akrual akan menghasilkan
informasi yang lebih akuntabel dan transparan dibandingkan dengan
akuntansi berbasis kas. Akuntansi berbasis akrual mampu mendukung
terlaksanakannya perhitungan biaya pelayanan publik dengan lebih wajar.
Angka yang dihasilkan mencakup seluruh beban yang terjadi, tidak hanya
jumlah yang telah dibayarkan. Dengan memasukkan seluruh beban, baik
yang sudah dibayar maupun yang belum dibayar, akuntansi berbasis akrual
dapat menyediakan: ƒ pengukuran yang lebih baik, ƒ pengakuan yang tepat
waktu, dan ƒ pengungkapan kewajiban di masa mendatang.
- Penandingan pendapatan dan beban (matching cost against revenue) dalam
LO tidak mempunyai arti penting karena beban yang dikeluarkan
pemerintah tidak dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
- Istilah yang digunakan adalah ”belanja” kecuali untuk penyusutan,
amortisasi, dan penyisihan piutang digunakan istilah ”beban”. Istilah yang
digunakan Istilah yang digunakan adalah ”belanja” kecuali untuk
penyusutan, amortisasi, dan penyisihan piutang digunakan istilah ”beban”.
Istilah yang digunakan adalah ”pendapatan” bukan ”penerimaan”.adalah
”pendapatan” bukan ”penerimaan”.
- Saat pengakuan pendapatan adalah pada saat timbulnya hak, Menurut
prinsip akuntansi yang diterima umum, pengakuan pendapatan untuk basis
akrual adalah pada saat timbulnya hak, Dalam operasional pemerintah,
terkadang sulit menentukan saat timbulnya hak. Contoh:
piutang/pendapatan pajak berdasarkan mekanisme self assesment
5. Neraca
- Apakah perlu penyisihan atas piutang tak tertagih?
- Apakah SDA (sumber daya alam) yang belum dieksplorasi termasuk aset?
- Apakah Aset Infrastruktur disusutkan?
- Konsep penyusutan mana yang sebaiknya diterapkan pada aset tetap?
- Apakah penyusutan merupakan belanja atau pengurang ekuitas?
- Apakah perubahan ekuitas diambil dari LO (Laporan Operasional) atau
SILPA/SIKPA dari LRA (Laporan Realisasi Anggaran)?
- Perlukah kewajiban bersyarat dilaporkan?
- Bolehkan ada pengakuan utang terhadap belanja yg sudah terjadi tetapi
tidak tersedia anggarannya?
Jawab
- Penyisihan untuk piutang tak tertagih dalam rangka prinsip kehati-hatian
perlu dilakukan, misalnya berdasarkan taksiran piutang tidak dapat ditagih
dan umur piutang.
- Sumberdaya alam yang belum dieksplorasi/dieksploitasi tidak termasuk
aset. Sumber Daya Alam (SDA) adalah sumber daya ekonomis yang
dimiliki dimana belum dilakukan pengembangan dan eksploitasi. SDA dari
sifatnya dapat kita kelompokkan/kategorikan menjadi: 1. SDA yang dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah SDA yang dapat
dikembangkan untuk menghasilkan sesuatu produk secara
berkesinambungan untuk periode jangka waktu yang panjang. Contoh SDA
yang dapat diperbaharui ialah Tanah Pertanian, Hutan, Perikanan dan Air
yang digunakan untuk menghasilkan listrik, irigasi, rekreasi dan konsumsi
air minum. 2. SDA yang tidak dapat diperbaharui (mengalami
penurunan/deplesi). SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti halnya
Minyak Bumi dan Kandungan Mineral dalam bumi akan berkurang ketika
diambil selama masa produksi/penambangan. Apabila tidak dimanage
dengan baik untuk memberikan hasil secara berkesinambungan akan
mengalami pengurangan/penurunan (deplesi). Dari uraian diatas dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa yang termasuk dalam kelompok SDA
antara lain: 1. Hutan. 2. Pertambangan. 3. Perairan. Untuk dapat
memberikan informasi mengenai SDA tersebut dalam Laporan Keuangan
diperlukan pengkajian yang mendalam sehingga tidak menimbulkan
permasalahan dikemudian hari. Dibeberapa negara langkah tersebut juga
diambil sebagai contoh PSAAC Canada dalam Public Sector Accounting
Statement 2 mengidentifikasikan SDA sebagai sebuah wilayah/objek
penelitian akuntansi di masa yang akan datang untuk menandai suatu
kebutuhan penyediaan informasi transaksi SDA pada Laporan Keuangan
Pemerintah.
- Aset infrastruktur digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
pemerintahan. Penggunaan aset tersebut akan menyebabkan penurunan
potensi fisik aset yang mengakibatkan penurunan nilai karena pemakaian.
Jika potensi aset untuk membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya
berkurang, maka neraca harus menunjukkan adanya pengurangan potensi
ini. Pengurangan potensi ini dinyatakan dalam bentuk penyusutan.
- Konsep yang diterapkan untuk aset tetap adalah alokasi biaya, Lebih
populer karena dianggap lebih mudah dibandingkan dengan Impairment,
Lebih murah karena tidak memerlukan penilaian setiap periode pelaporan,
Nilai pengganti dengan konsep impairment masih sulit diperoleh untuk
aset-aset tertentu.
- Penyusutan merupakan beban bukan sebagai pengurang ekuitas. Paragraf
76 Kerangka Konseptual dijelaskan bahwa Laporan Kinerja Keuangan
adalah laporan realisasi pendapatan dan belanja yang disusun berdasarkan
basis akrual. Salah satu jenis laporan yang menggunakan basis akrual
adalah LO yang antara lain menyajikan informasi mengenai penurunan nilai
aset tetap yang tercermin dalam nilai penyusutan. Konsekuensi penerapan
akuntansi akrual adalah keyakinan untuk menjadikan LO sebagai wadah
pengungkapan kinerja pemerintah. Dalam hal ini Surplus/Defisit menjadi
indikator kinerja kunci dalam mengumpulkan dan menggunakan sumber
daya ekonomi. Tentunya nilai kinerja ini harus dipengaruhi oleh penyusutan
yang merupakan wujud nilai kegiatan dari pemanfaatan aset tetap.
- Penambahan/pengurangan ekuitas diambil dari LO, bukan dari LRA.
Pelaporan keuangan sektor pemerintahan yang disusun berdasarkan basis
akrual, akan menghasilkan laporan yang salah satunya adalah Neraca yang
terkait dengan Laporan Operasional. Neraca disusun berdasarkan
transaksitransaksi keuangan yang terjadi dan merupakan hasil penutupan
dari perkiraan-perkiraan real (real accounts). Dalam penerapan basis akrual
penuh baik dalam penganggaran maupun dalam realisasi tidak akan
menimbulkan permasalahan dalam penentuan Nilai kenaikan/penurunan
ekuitas dana dalam Neraca. Disisi lain penggunaan metode Cash Basis
untuk penganggaran dan Accrual Basis untuk transaksi pada umumnya
tidak akan menimbulkan permasalahan jika tidak dianjurkan penyusunan
Laporan Realisasi Anggaran (statutory report) sebagaimana di Indonesia.
Beberapa literatur menyangkut pelaksanaan Dual Basis dibeberapa negara
tidak ada yang mensyaratkan penyusunan LRA. Hal ini perlu dikemukakan
karena ada dua pilihan dalam penentuan Nilai kenaikan/penurunan ekuitas
dana yaitu dari LRA (SILPA/SIKPA) dan LO (surplus/defisit).
- Kewajiban bersyarat (Contingent Liabilities) perlu diungkapkan dalam
CaLK supaya lebih informatif, Sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku, jika kewajiban bersyarat kemungkinan besar akan terjadi dan
jumlahnya dapat dinilai secara memadai (probable) maka utang tersebut
harus dilaporkan dalan neraca. Jika utang tersebut kemungkinan terjadinya
tidak begitu besar (reasonably possible) dan dapat dinilai secara memadai,
maka utang tersebut diungkapkan. Jika utang bersyarat tersebut
kemungkinan terjadinya sangat kecil dan/atau tidak dapat ditentukan
nilainya (remote), maka utang tersebut tidak dilaporkan atau dinilai.
- Belanja yang sudah terjadi padahal tidak tersedia anggarannya, perlu diakui
sebagai utang. Dalam sudut pandang akuntansi akrual (accrual accounting),
belanja yang sudah terjadi merupakan belanja tahun yang bersangkutan,
namun jika belum dapat dibayar karena belum tersedia anggaran pada tahun
yang bersangkutan harus diakui sebagai utang untuk mengingatkan bahwa
ada dana yang harus disediakan pada tahun anggaran berikutnya untuk
melunasi utang tahun berjalan.
6. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Dalam basis akrual, perlukah LRA disajikan?
Jawab
Pada basis akrual Laporan Realisasi Anggaran tetap disusun sebagai bagian
dari laporan pertanggungjawaban. Pendapatan, Belanja dan pembiayaan
yang disajikan pada laporan realisasi anggaran belum menyajikan informasi
yang sesungguhnya, karena pos-pos akrual dan transitoris belum dilaporkan
Dengan adanya Laporan Realisasi anggaran akan menambah kompleksitas
dalam penyusunan laporan keuangan, karena: a. Penggunaan akun yang
tidak sejenis antara LRA dan LO b. Penggunaan akun yang sejenis antara
LRA dan LO akan tetapi mempunyai arti yang berbeda, misalnya
Surplus/defisit. c. Kesulitan dalam penentuan jumlah ekuitas berasal dari
LRA atau LO.
7. Laporan Arus Kas (LAK)
- Metode apa yang sebaiknya diterapkan dalam penyusunan LAK?
Jawab
Kedua metode langsung dan tak langsung dapat diterapkan.
Metode langsung memiliki keunggulan dalam hal melaporkan sumber dan
penggunaan kas yang ada pada laporan kas. Di mana, metode ini
menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasional. Meski
data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat, dan biaya
pengumpulannya terbilang mahal, metode ini lebih mudah dimengerti dan
dapat memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat
memudahkan pengusaha dalam mengambil keputusan.

8. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


- Apakah Laporan Kinerja dalam CaLK tidak tumpang tindih dengan
Laporan Kinerja yang diwajibkan oleh PP No.8 tahun 2006?
Jawab
Menurut saya tidak timpang tindih karena CaLK hanya mengungkapkan
ikhtisar pencapaian kinerja.Penjelasan ikhtisar pencapaian kinerja
merupakan ringkasan dari Laporan Kinerja (LKj) secara umum. Sesuai PP
Nomor 24 Tahun 2005, salah satu cakupan CALK adalah penjelasan
tentang pencapaian target sesuai amanat peraturan perundangan.
Pencapaian kinerja ini merupakan hasil dari penggunaan sumber daya
finansial yang disajikan dalam laporan keuangan. Dengan pertimbangan
tersebut, penjelasan capaian kinerja secara ringkas perlu dimuat dalam
CaLK.
9. Jurnal Korolari
- Apakah jurnal korolari memang diperlukan?
Jawab
Menurut saya jurnal kolori sangat perlu di sajikan karena jurnal
korolari ini penting supaya transaksi yang melibatkan akun riil selain kas
bisa tetap disajikan dalam Neraca dan disisi lain komponen Laporan
Realisasi Anggaran seperti pendapatan, belanja, dan pembiayaan tetap
dapat pula disajikan.

Anda mungkin juga menyukai