Anda di halaman 1dari 3

ADM.

KEUANGAN
Menurut anda, apa pentingnya laporan keuangan dan apa pentingnya laporan kinerja dalam
penerapan good governance ?
Jawab :
a. Laporan Keuangan
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah (prov/kab/kota) wajib membuat laporan keuangan,Laporan
keuangan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan suatu perusahaan, termasuk pendapatan,
biaya, aset, kewajiban, dan aliran kas.
yang terdiri dari:
- Neraca, menyajikan asset,utang,dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan periode
sebelumnya.
- Laporan realisasi anggaran, menyajikan realisasi pendapatan,belanja,dan pembiayaan
yang diperbandingkan dengan anggaran dan realisasi periode sebelumnya.
- Laporan Arus Kas, menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,aktivitas investasi asset
nonkeuangan,aktivitas pembiayaan,dan arus kas dari aktibitas nonanggaran yang
diperbandingkan dengan periode sebelumnya.
- Catatan atas laporan keuangan, antara lain membahas tentang kebijakan akuntansi dan
informasi lain yang diperlukan dan tidak tercantum dalam ketiga laporan lainnya.
Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun laporan keuangan dan
menyampaikannya kepada gubernur/bupati/waalikota melalui pejabat pengelola keuangan
daerah (PPKD). Laporan yang harus dibuat terdiri dari neraca,laporan realisasi
anggaran,dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu, SKPD harus membuat laporan
kinerja. Laporan keuangan SKPD dan BUD disampaikan selambat-lambatnya 2 bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
PPKD menyusun laporan keuangan daerah berdasarkan laporan keuangan SKPD serta
laporan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah dan disampaian kepada
gubernur/bupati/walikota. Selanjutnya, laporan keuangan pemerintah daerah tersebut
disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir.

b. Laporan Kinerja
Laporan kinerja berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil
yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen
pelaksanaan APBN/APBD. Dengan laporan kinerja ini, kita dapat melihat dan menganalisis jumlah biaya
yang dianggarkan beserta realisasinya dan yang paling penting adalah kita bisa melihat seberapa hasil
dari pengeluaran belanja tersebut.
Dalam PP No.8 Tahun 2006, entitas akuntansi dan entitas pelaporan wajib pula membuat
surat pernyataan bertanggung jawab. Pernyataan tanggung jawab ini harus dibuat oleh
Kepala SKPD sebagai pernyataan atas tanggung jawab laporan keuangan.
Ini merupakan asersi dari penyelenggara Negara yang akan memberikan tekanan psikologis
agar penyelenggaran Negara menyadari kembali bahwa apa yang dilakukan dan tercermin
dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab secara substansi maupun formal
didepan hukum. Pernyataan tanggungjawab ini juga dibuat oleh entitas pelaporan untuk
pemerintah daerah baik kota,kabupaten maupun provinsi yang ditandatangani oleh
walikota,bupati, maupun gubernur sesuai dengan jenjang tanggung jawab keuangan
mereka.
Dengan demikian diharapkan penerapan good governance disektor pemerintahan dapat
dilaksanakan dengan baik secara akuntabel dan transparan.
2. Menurut anda, bagaimanakah cara menyusun laporan keuangan yang baik agar dapat
mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ?
Jawab :
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Adalah pendapat yang diberikan ketika audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar
Auditing (SPAP), auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan laporan
keuangan atau tidak terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).
Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat keadaan berikut:

a. Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah
menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapaty memastikan kerja lapangan
telah ditaati.

b. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja.

c. Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim
yang berlaku di Indonesia yang ditetapkan pula secara konsisten pada laporan-laporan
sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki
dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.

d. Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai
perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau
dipecahkan secara memuaskan.

Menurut saya, cara penyusunan laporan keuangan yang baik agar mendapat Opini Wajar
Tanpa Pengecualian adalah :
Laporan keuangan disusun dengan rinci dan jelas,
Laporan keuangan disertai dengan terkumpulnya bukti audit secara mencukupi
Laporan keuangan disusun berdasarkan indikator laporan atau disebut sebagai standar
pelaporan keuangan yakni kas,penyediaan,asset tetap,penerimaan dan lain-lain. setidaknya
ada 4 indikator menjadi faktor penentu (K/L) mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
- Pertama, penentuan opini WTP harus didasarkan pada kesesuain dengan indikator
tersebut.
- Kedua, pengungkapan informasi di laporan keuangan harus jelas dan detail.
Misalnya dalam laporan keuangan disebutkan sebuah kementerian memiliki kas Rp 1
miliar. Kemudian kementerian terkait mesti menjelaskan penempatan dana untuk kas
tersebut.
- Ketiga, BPK akan melihat adanya sistem pengendalian internal dari kementerian terkait.
Sebab, penyusunan laporan keuangan perlu menyusun tim yang mampu mengamankan
aset-aset pemerintahan.
- Terakhir, pelaksanaan anggaran harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dibutuhkan orang yang berbeda untuk menganggarkan, melaksanaan, membukukan, dan
sebagainya agar meminimalisir terjadinya kecurangan.
Sekian jawaban diskusi saya pada kali ini dan kiranya mohon untuk dikoreksi kembali.
terima kasih.

Referensi :
Modul 9 Administrasi Keuangan tentang Transparansi dan Pelaporan Keuangan
Modul 6 Administrasi Keuangan tentang Pengawasan dan Pemeriksaan Keuangan Negara.

Anda mungkin juga menyukai