Nim : 2102222242
Jawaban:
Alur penyusunan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD
(Anangaran Pendapatan dan Belanja Daerah) adalah proses yang melibatkan beberapa
entitas dan tahapan. Berikut ini adalah alur penyusunan APBN dan APBD:
1.Perencanaan dan Arah Kebijakan : Ini adalah tahap awal di mana Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) disusun. RKP ini mencakup strategi dan tujuan pemerintah untuk
periode tahun anggaran berjalan
3.*Pengajuan RAPBN ke DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) : RAPBN yang telah disusun
kemudian diajukan ke DPR untuk didiskusikan lebih lanjut apakah RAPBN tersebut
dapat disetujui atau tidak.
4.Penyetujuan atau Penolakan DPR : Jika DPR menyetujui RAPBN, maka DPR akan
mengesahkannya menjadi APBN. Jika DPR menolak RAPBN, maka pemerintah harus
menggunakan APBN yang terdahulu
5.Penetapan Pagu Anggaran *: Setelah APBN disetujui, pagu anggaran disetujui dan
penyesuaian dilakukan oleh Komisi Keuangan dan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
6.Pengesahan DIPA (Dokumen Informasi Pelaksanaan Anggaran): Setelah pagu
anggaran disetujui, DIPA disampaikan kepada Menteri Keuangan. DIPA ini adalah
dokument resmi yang digunakan untuk pelaksanaan anggaran
7.Pelaksanaan Anggaran : Setelah DIPA disetujui, pelaksanaan anggaran dimulai. Hal ini
termasuk penerimaan dan pengeluaran anggaran sesuai dengan rencana
2. Sebutkan dan jelaskan masing-masing jenis dan bentuk laporan keuangan! (bahasa
jawaban berdasarkan perspektif saudar(i) sendiri)
Jawaban :
1.Laporan Laba Rugi : Laporan ini dibuat untuk mengetahui pengeluaran dan
pemasukan bisnis secara rinci. Isi dari laporan ini meliputi data-data terkait pendapatan
sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan selama menjalankan bisnis. Laporan
ini biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Stakeholder dapat mengetahui
kondisi keuangan perusahaan dari periode terbaru melalui laporan ini, yang bisa
dijadikan acuan untuk evaluasi dalam menentukan langkah dan kebijakan selanjutnya
yang tepat untuk pengembangan bisnis
2. Laporan Arus Kas : Laporan ini memiliki tujuan yang sama dengan laporan laba rugi,
yaitu informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode. Laporan ini
juga berfungsi sebagai strategi dalam menghadapi peluang bisnis baru yang muncul
akibat tren yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat. Laporan arus kas ini
terbagi dalam dua jenis, yaitu arus kas langsung dan arus kas tidak langsung. Arus kas
langsung berisi informasi atau laporan yang hanya berisi perhitungan transaksi tunai
untuk arus kas dari sisi operasional. Sedangkan arus kas tidak langsung berisi laporan
perhitungan laba bersih sebagai dasar acuan sebagai pendapatan arus kas
3.Laporan Perubahan Modal : Laporan ini diperlukan oleh perusahaan publik karena,
sebagian besar perusahaan tersebut memiliki struktur kepemilikan yang relatif
kompleks dan luas. Laporan ini bertujuan untuk melaporkan terkait perubahan modal
kerja yang berasal dari dana investasi dalam suatu periode. Dengan laporan ini,
perusahaan dapat mengetahui perhitungan rinci dalam melakukan pembayaran dividen
kepada para pemegang saham atau investor yang terdaftar secara resmi serta aktiva
yang dimiliki oleh bisnis
4. Laporan Neraca : Laporan neraca atau balance sheet merupakan jenis laporan
keuangan yang mencakup gabungan dari segala laporan keuangan. Biasanya jenis
laporan keuangan ini dibuat dalam jangka waktu satu tahun sekali. Laporan neraca
digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan secara riil dalam sebuah perusahaan
atau bisnis yang Anda jalankan. Laporan ini juga mencakup data mengenai pemegang
saham, pihak kreditur, tanggung jawab untuk mematuhi peraturan pemerintah, serta
informasi penting lainnya
3. Dalam sistem audit, terdapat prinsip perilaku auditor. Sebutkan dan jelaskan!
Jawaban :
Jawaban :
1.Perencanaan : Tahap ini melibatkan penentuan arah kebijakan, program, kegiatan, dan
indikasi pendanaan. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi,
lembaga peneliti, lembaga perwakilan, partai politik, dan pemerintah itu sendiri. Tujuan
dari tahap ini adalah untuk menentukan prioritas program dan kegiatan pelayanan
publik yang akan dilaksanakan oleh pemerintah