Anda di halaman 1dari 5

1.

Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik


 Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan financial
 Dimiliki secara kolektif oleh publik
 Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang
dapat diperjualbelikan
 Keputusan-keputusan yang terkait dengan kebijakan maupun operasi
didasarkan pada konsensus, kalau organisasi pemerintah melalui suatu badan
legislative.
2. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik
 Faktor ekonomi
 Faktor politik
 Faktor kultural
 Faktor demografi
3. Pengertian Otonomi Derah : Undang-undang No. 33 Tahun 2004 menyebutkan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai amanat UUD 1945, pemerintah
daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan. Dalam UU tersebut, juga dijelaskan pengertian otonomi
daerah dan daerah otonom. Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :
 Akuntansi Pemerintah Pusat.
 Akuntansi Pemerintah Daerah.
 Akuntansi Parpol dan LSM.
 Akuntansi Yayasan.
 Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan puskesmas, rumah sakit, dan sekolah.
 Akuntansi Tempat peribadata
5. Tahap penyusunan regulasi publik :
 Perumusan masalah
 Perumusan draft regulasi publik
 Prosedur pembahasan
 Pengesahan dan pengundangan
6. IPSAS bertujuan:
 Meningkatkan kualitas dari tujuan utama dalam melaporkan keuangan sektor
publik.
 Menginformasikan secara lebih jelas pembagian alokasi sumber daya yang
dilakukan oleh entitas sektor publik.
 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas entitas sektor publik.
7. Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat di lakukan dengan cara :
 Penilaian investasi
 Penilaian perencanaan dan penganggaran keuangan
 Anggaran pendapatan
 Model keuangan
 Target perencanaan dan penganggaran
8. Perbedaan antara laporan keuangan sektor publik dan laporan keuangan sektor swasta
yaitu :
 Laporan keuangan organisasi sektor publik seperti unit pemerintah sangat
dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik;
 Laporan keuangan sektor swasta sangat terikat dengan aturan dan kriteria
keuangan;
 Pertanggungjawaban laporan organisasi sektor publik seperti unit pemerintah
adalah kepada DPR/D dan masyarakat luas, sementara yayasan dan LSM
kepada donor, dewan pengampu, serta masyarakat luas;
 Kriteria pertanggungjawaban laporan keuangan sektor swasta ditentukan para
pemegang saham dan kreditor;
 Laporan organisasi sektor publik harus ditnjukkan sebagai pengembangan
akuntabilitas publik;
 Laporan keuangan sektor swasta hanya diungkap pada tingkat organisasi
secara keseluruhan;
 Laporan organisasi sektor publik seperti unit pemerintahan dan pemerintaha
secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar analisis atas prospek pemerintahan,
sementara di LSM dan yayasan dijadikan sebagai dasar analisis atas prospek
organisasi;
 Laporan unit pemerintah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dan laporan keuangan sektor swasta diperiksa oleh auditor independen.
9. Persamaaan akuntansi sektor publik dan akuntansi swasta yaitu :
 Kriteria validitas dan reliabilitas dokumen sumber;
 Pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntabilitas publik;
 Siklus akuntansi dapat diperbandingkan;
 Standar akuntansi keuangan yang ditetapkan organisasi independen;
 Laporan keuangan pemerintahan dan organisasi swasta bias diakui sebagai
dasar hukum.

10. Kerangka konseptual akuntansi sektor publik digunakan untuk merumuskan konsep
yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep
ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasianggaran, pengadaan barang dan
jasa, pelaporan, audit, serta pertanggung jawaban organisasi sektor publik seperti
pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, partai politik, yayasan, lembaga
swadayamasyarakat, lembaga peribadatan.
11. Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai Tujuan, yaitu
acuan bagi:
 Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan
tugasnya, termasuktim penyusun standar akuntansi pemerintahan.
 Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut
prinsip akuntansi yangditerima umum dan standar akuntansi keuangan sektor
publik.
 Auditor seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangandisusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterima umum.
 Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi
yang disajikan dalamlaporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di sektorpublik.
12. Kerangka konseptual membahas:
 tujuan kerangka konseptual;
 lingkungan akuntansi pemerintahan;
 pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
 entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
 peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta
dasar hukum;
 asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi;
dan
 unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan
pengukurannya.
13. Pengertian akuntansi untuk sektor publik adalah suatu proses pengumpulan,
pengklasifikasian, analisis, dan pembuatan laporan pengelolaan keuangan dalam
lembaga publik. Laporan pengelolaan keuangan ini nantinya digunakan lembaga
publik untuk memberikan informasi keuangan pada pihak yang membutuhkan.
Intinya, laporan pengelolaan keuangan ini sangat membantu saat ada pengambilan
keputusan.
14. 4 ragam standar yang mengatur organisasi sektor publik
 Standar Nomenklatur
 Standar Akuntansi Sektor Publik
 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
 Standar Akuntansi Biaya
15. Tahap-tahap dalam menyusun standar akuntansi :
 Evaluasi masalah pada tahap awal
 Mengadakan riset dan analisis
 Menyusun dan mendistributifkan memorandum diskusi (discussion
memorandum) kepada setiap pihak yang berkepentingan
 Mengadakan Dengar Pendapat Umum (public hearing)
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas memorandum
diskusi
 Menerbitkan draft awal standar yang telah diusulkan
 Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis
 Memutuskan (keputusan penerbitan)
 Menerbitkan (penerbitan pernyataan)
16. Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran
adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam
periode waktu tertentu. Atau dapat juga didefinikan menjadi recana kegiatan dalam
bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.Secara singkat dapat
dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang
menyatakan informasi kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan
agar tidak terjadi penyimpangan.
17. Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
 Aspek perencanaan, Anggaran digunakan oleh pemerintah dalam kegiatan
pembangunan jangka panjang dalam bentuk anggaran tahunan untuk
mensejahterakan masyarakat.
 Aspek pengendalian, Sebagai alat pengendali dalam organisasi ketika
terjaadinya pelaksanaan kegiatan.
 Aspek akuntabilitas publik. Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan
dievaluasi apakah telah sesuai dengan rencana, tidak ada penyimangan sesuai
hukum, dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan pembanding
sejenis.
18. Karakteristik anggaran publik
 Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
 Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa
tahun.
 Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
 Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusunan anggaran.
 Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
19. Prinsip anggaran publik
 Demokratis : Mengikutsertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat dan
mendapat persetujuan dari legislatif.
 Adil : Anggaran harus dialokasikan ke semua kelompok masyarakat sesuai
dengan kebutuhannya.
 Transparan : Pertanggungjawaban anggaran negara yang diketahui oleh wakil
rakyat dan masyarakat umum.
 Bermoral tinggi : Pengelolaan anggaran berdasarkan hukum dan etika moral
yang berlaku
 Berhati-hati : Bijaksana dalam menentukan pendapatan dan pengeluaran.
 Akuntabel : Dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun
eksternal kepada rakyat.

20. Tahap pelaporan keuangan sektor publik 


 Tahap pencatatan dan penggolongan : Tahap ini merupakan
kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan yang dicatat dalam buku jurnal.
Jurnal adalah media pencatatan transaksi secara urut waktu
(kronologis). Manfaat jurnal adalah menggambarkan pos-pos yang
terpengaruh oleh transaksi, dapat memberikan gambaran secara
kronologis, jurnal dapat dibagi menjadi berberapa jurnal khusus
yang memungkinkan pengerjaan oleh beberapa orang dalam waktu
yang bersamaan, apabila terjadi kesalahan maka akan lebih mudah
menemukannya dalam jurnal daripada mencari pada buku besar.
 Tahap pengikhtisaran : Transaksi-transaksi yang sudah dicatat
dan digolongkan dalam jurnal, diringkas dan dibukukan dalam
rekening-rekening buku besar dalam jangka waktu tertentu. Buku
besar dibagi menjadi buku besar umum dan buku besar
pembantu. Adapun fungsi dari buku besar umum adalah
mengumpulkan data transaksi kemudian mengklasifikasikannya
untuk divalidasi, mencatat penyesuaian terhadap akun untuk
mempersiapkan laporan keuangan.
 Tahap pelaporan : Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-
rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan. Penyederhanaan penyusunan laporan keuangan
biasanya dilakukan melalui neraca lajur atau kertas kerja. Sistem
pencatatan dalam akuntansi terbagi menjadi dua yaitu single book
keeping entry dan double book keeping entry. Single book
keeping entry adalah sistem pencatatan yang hanya melibatkan
satu buku besar untuk pencatatan seluruh transaksi yang terjadi.
Sedangkan, double book keeping entry adalah sistem pencatat
transaksi pada lebih dari satu akun buku besar. Pemilihan sistem
pencatatan ini tergantung pada karakteristik entitas, pada entitas
yang tidak begitu kompleks.

Anda mungkin juga menyukai