Anda di halaman 1dari 9

Tugas Personalke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)
Pertanyaan :

1. Jelaskan perbedaan antara Sektor Bisnis (swasta) versus Sektor Publik!


- Perbedaan antara sektor bisnis dan sektor publik terletak pada :
1) Tujuan Organisasi
Pada sektor swasta, usaha bertujuan untuk mencapai profit yang maksimal, sedangkan
pada sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan semata, namun juga dalam
rangka penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan
masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.
2) Sumber Pembiayaan
Pada sektor swasta, pembiayaan berasal dari pihak internal maupun eksternal. Internal
berasal dari modal sendiri pemilik perusahaan, laba ditahan, penjualan aktiva. Dari
pembiayaan ekternal berasal dari utang bank, obligasi, maupun penerbitan saham.
Pada sektor publik, pembiayaan bersumber dari pajak, retribusi, obligasi pemerintah, laba
BUMN/BUMD, penjualan aset negara, sumbangan, hibah.
3) Pertanggungjawaban
Pada sektor swasta yang menguasai dana pemilik, bertanggung jawab kepada para
pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor. Sedangkan pada sektor publik yang
menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di
DPR/DPRD (organisasi pemerintahan), dan langsung kepada masyarakat yang terkait
(nonpemerintahan).
4) Struktur Organisasi
Pada struktur organisasi sektor swasta, bersifat lebih fleksibel jika dibandingkan dengan
sektor publik yang lebih cenderung ada unsur politik dalam pembentukan struktur
organisasinya. Sektor swasta berusaha menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan
dan permintaan konsumen. Sedangkan pada sektor publik lebih bersifat birokratis, kaku,
dan hirarkis. Sebagai contoh, pada struktur organisasi publik harus adanya fungsi
Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Luar Negeri, Kebijakan Fiskal dan moneter, dan
lainnya.

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


5) Karakteristik Anggaran
Pada sektor swasta, anggaran bersifat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan
perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi dan merupakan bagian dari rahasia
perusahaan yang tertutup bagi publik. Sedangkan pada sektor publik, anggaran
merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian yang sangat penting. Anggaran
sektor publik merupakan blue print tentang rencana program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh sebuah organisasi sektor public yang merupakan hal yang harus
diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi masukan.
6) Sistem akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis
akrual (Accrual accounting) sedangkan pada sektor publik masih menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas menuju akrual.

2. Apakah BUMN termasuk ke dalam organisasi Sektor Publik? Jelaskan!


- Ya, BUMN merupakan suatu organisasi sektor publik, jika dilihat dari karakteristik
organisasi sektor publik yang modalnya milik Negara, BUMN merupakan suatu badan
usaha yang sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan,
kepemilikan sahamnya secara keseluruhan milik pemerintah, artinya tidak
diperjualbelikan kepada masyarakat umum. Dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai
pemegang hak atas segala kekayaan dan usaha. Dan organisasi sektor publik yang tujuan
utama organisasinya bukan untuk mencari keuntungan, aktivitas BUMN pun selama ini
berfokus pada pelayanan kebutuhan bagi masyarakat baik itu berupa produk maupun jasa
yang tidak disediakan oleh pihak swasta dan menciptakan lapangan kerja. Misalnya
penyediaan transportasi publik (pesawat, kereta api, jalan tol, dan lain- lain), penyediaan
Bahan Bakar Minyak, dan penyediaan fasilitas Bank dalam bidang keuangan yang tidak
berfokus dalam mencari keuntungan. Dari segi pertanggungjawabannya pun, BUMN
mempertanggungjawabkan usahanya kepada pemerintah pusat (secara vertikal) dan
kepada masyarakat (secara horizontal).

3. Jelaskan mengenai ruang lingkup kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik!


- Ruang lingkup kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik :

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


1) Perencanaan Publik : Merupakan proses pertama dan sangat menentukan keberhasilan
proses selanjutnya.
2) Penganggaran Publik : Merupakan tatanan logis, sistematis dan baku yang terdiri dari
tata kerja, pedoman kerja dan prosedur kerja penyusunan anggaran yang saling berkaitan.
Jadi, proses penganggaran yang baik dan berkualitas sangat menentukan keberhasilan
serta akuntabilitas program.
3) Realisasi Anggaran Publik : Sebagai tahap pelaksanaan dari hasil proses sebelumnya,
dibutuhkan mekanisme bagaimana agar proses realisasi anggaran dilaksanakan dengan
baik dan berkualitas. Pelaksanaan realisasi anggaran diwujudkan dalam bentuk
pengadaan barang dan jasa public, sehingga proses ini merupakan pembahasan dalam
kerangka konseptual. 
4) Pengadaan barang dan jasa publik :  Proses pengadaan barang dan jasa yang baik akan
berdampak terhadap pencapaian efektifitas dan efisiensi program.
5) Pelaporan Sektor Publik : Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses
pelaporan keuangan dalam organisasi-organisasi sektor public, disajikan sekurang-
kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan sejumlah besar pemakai.
6) Audit Sektor Publik : Audit yang berkualitas adalah proses pelaksanaan audit yang
sesuai dengan standar yang berlaku
7) Pertanggungjawaban Publik : merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi sektor
publik dan juga tahap terakhir dari penentuan ketercapaian atau ketidak tercapaian
kualitas program secara keseluruhan.
- Contoh penerapan kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik pada Pemerintah
Pusat :
Perencanaan publik: musyawaroh perencanaan pembangunan(musrenbang) jangka
panjang nasional, musrenbang jangka menegah nasional, musrenbang penyusunan
rencana kerja pemerintah.
Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan anggaran.
Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
Audit sektor publik : mekanisme audit.
Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


4. Jelaskan tujuan Laporan Keuangan Sektor Publik!
- Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor public yang penting untuk menciptakan
akuntabilitas sektor publik tersebut. Umumnya Laporan keuangan untuk mendukung
pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang
digunakan untuk : membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang
dianggarkan, menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, membantu menentukan
tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah
keuangan lainnya, membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
- Untuk laporan keuangan sektor publik ini secara spesifik memiliki tujuan untuk
terciptanya :
1) Kepatuhan dan Pengelolaan : Untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2) Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif : Digunakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik, untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi
manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian
atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain
yang sejenis jika ada, serta memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya
atas barang dan jasa yang diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya organisasi.
3) Perencanaan dan Informasi Otorisasi :  Untuk memberikan daar perencanaan kebijakan
dan aktivitas di masa yang akan datang dan untuk memberikan informasi pendukung
mengenai otorisasi penggunaan dana.
4) Kelangsungan Organisasi : Untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah
suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) di masa yang akan dating
5) Hubungan Masyarakat : Untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan public dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6)  Sumber Fakta dan Gambaran : Untuk memberikan informasi kepada kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis asumsi dasar dalam Kerangka Konseptual Akuntansi
Sektor Publik!
- Jenis-jenis asumsi dasar kerangka konseptual akuntansi sektor publik :
a. Dasar Akrual : Setiap terjadinya transaksi, dilakukan pencatatan saat itu juga tanpa
tergantung pada kas yang diterima atau yang dikeluarkan, dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha : Laporan keuangan sektor publik disusun atas dasar
kelangsungan usaha entitas saat sekarang dan masa depan yang disusun atas dasar hukum
atau atau aturan dalam menjalankan organisasi tersebut.
c. Kebutuhan masyarakat : Dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,
organisasi dapat merancang skala prioritas program mana saja yang benar-benar harus
dipenuhi terlebih dahulu.
d. Alokasi sumber daya : Sumber daya yang ada, baik berupa dana, manusia dan sumber
daya alam dapat digunakan sebagai pendukung perencanaan sebelumnya. sumber daya
dana dapat berasal dari pajak, retribusi. Sumber daya manusia dari pegawai, pekerja
sosial. Sumber daya alam dapat berupa tambang, hasil pertanian.
e. Ketaatan hukum : Dalam pengelolaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam proses anggaran diperlukan suatu aturan atau hukum yang
mengaturnya, agar tidak terjadinya kecurangan atau penyimpangan sehingga dapat
berjalan dengan lancar, dan tertib.
f. Akuntabilitas Kinerja : Proses ini menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi
publik dalam mencapai tujuan.

6. Sebutkan pengakuan dan pengukuran Laporan Keuangan Organisasi Sektor Publik!


- 1) Pengukuran unsur laporan keuangan

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


Setiap pos dinyatakan baik dalam laporan kata-kata maupun dalam jumlah uang dan
dicantumkan ke dalam laporan posisi keuangan. Pengakuan sebuah pos harus memenuhi :
a. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari ke dalam perusahaan 
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
2) Probabilitas manfaat ekonomi masa depan
Konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat
ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau
kedalam entitas.
3) Kendala Pengukuran
Suatu pos harus memenuhi kriteria ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu. Suatu pos dapat memenuhi syarat untuk diakui di
masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.
4) Pengakuan Aktiva
Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar manfaat
ekonominya di masa depan atau jasa potensialnya akan diperoleh entitas dana aktiva
tersebut mempunyai nilai dan dapat diukur dgn andal. Aktiva tidak
diakui, bila pengeluaran terjadi dan manfaat ekonominya tidak mungkin mengalir ke
dalam entitasnya setelah periode akuntasi berjalan.
5) Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui jika kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
6) Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang terkait dengan
peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan
andal.
7) Pengakuan Biaya
Biaya diakui jika penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Biaya diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan
pos pendapatan tertentu yang diperoleh.

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


8) Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap
unsur laporan keuangan sektor publik dalam posisi keuangan dan laporan kinerja
keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.

7. Jelaskan Dasar Kebutuhan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik!


- Standar dalam akuntansi sangat diperlukan karena merupakan pedoman atau prinsip-
prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk
tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan. Sistem akuntansi sektor
publik juga harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern
atas penerimaan dan pengeluaran dana publik. Oleh karena itu Pemerintahan Indonesia
menetapkan standar akuntansi untuk pemerintahan yang disebut standar
akuntansi pemerintahan (SAP). Jika tidak adanya standar akuntansi yang memadai, akan
menimbulkan implikasi negative berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi
yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam
pengauditan. Karena standar akuntansi sendiri berfungsi untuk memberikan pedoman
tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan
aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi, memberikan pedoman
tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan
aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.

8. Jelaskan Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik!


- Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik :
1. Menyediakan bagi Pemerintah Daerah suatu pedoman akuntansi yang diharapkan
dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi keuangannya terutama dengan perlakuan
otonomi daerah yang baru.
2. Menyediakan bagi Pemerintah Daerah suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi
dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah
disesuaikan dengan siklus kegiatan Pemerintah Daerah, yang menyangkut penganggaran,
perbendaharaan dan pelaporan.

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


9. Jelaskan perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia!
- Bermula ketika Ikatan Akuntan Indonesia dan Kompartemen Akuntansi Sektor Publik
(IAI-KASP) pada tahun 2002 mengembangkan standar-standar akuntansi yang
direkomendasi untuk digunakan pada entitas-entitas sektor publik yang dinamakan
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP). Dalam standar ini, IAI dan KASP
telah melakukan harmonisasi terhadap akuntansi, laporan keuangan dan auditing antar
yudirisdiksi dan mana yang tepat, antara sektor publik dan swasta, dan untuk
mengharmonisasikan laporan keuangan antara accounting basis dan economic basis.
Standar Akuntanasi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) dikembangkan sesuai dengan
standar yang berlaku di tingkat internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi
keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan untuk semua yuridiksi. Selama ini
aktivitas sektor publik dikelola dengan kualitas informasi keuangan yang belum baik.
Tidak terdapat informasi mengenai asset dan liabilitas dan hanya memperlihatkan item
revenue seperti penjualan atas unit bisnis atau asset pemerintah. Sehingga informasi yang
tersedia seringkali tidak andal, tidak diaudit, dah hanya dipakai sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan untuk periode setelah periode pelaporan tersebut. Dengan
demikian manajemen dapat berfokus pada cash & cash flow, sehingga acapkali
mengabaikan budgeting, accounting, fiscal manajemen, dan sumber-sumber lainnya yang
dapat dikontrol oleh organisasi sektor publik. Dari SASP ini,  akan mengarahkan sistem
akuntansi dan manajemen keuangan pemerintah yang lebih baik. Jadi laporan keuangan
yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik dan forecasting & budgeting yang
lebih reliable sama seperti dengan manajemen terhadap sumber daya ekonomis dan
kewajiban.

10. Jelaskan standar akuntansi sektor publik yang telah dikeluarkan oleh IFAC, yang dikenal
dengan nama International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)!
- International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) atau lebih dikenal dengan
sebutan (Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik) merupakan standar akuntansi
untuk jenis entitas sektor publik yang telah dikembangkan oleh International Public
Sector Accounting Standards Board (IPSASB). IPSASB sendiri merupakan badan yang
sudah lama bernaung di bawah International Federation of Accountants (IFAC), Dalam

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization


mengembangkan standar akuntansi sektor publik, IPSASB sangat mendorong
keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam exposure
draft.
IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik,
baik untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi
basis akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu
kepada International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis
yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), sepanjang
ketentuan-ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun
demikian, IPSASB tetap memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak
tercakup di dalam IFRS.
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan
kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor
publik di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-
ketentuan akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB
menghormati hak pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam
menetapkan standar dan pedoman pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka
masing-masing.
Meskipun demikian, laporan keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah
mematuhi IPSAS jika laporan keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di
dalam masing-masing standar.

ACCT6136 - Accounting Government and Non-Profit Organization

Anda mungkin juga menyukai