Anda di halaman 1dari 1

1.

Bentuk penggabungan P Company dengan S Company merupakan suatu bentuk penggabungan


Akusisi yang adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau
aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. Perusahaan yang dikuasai tersebut
tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Jadi baik
P Company maupun S Company masih menjalankan usahanya secara mandiri, namun P Company
mempunyai kewenangan atas perusahaan S karena saham yang dimilikinya diatas 50% sehingga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan S.
Contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan penggabungan dalam bentuk Akuisisi :
- PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Perusahaan plat merah
tersebut sah mengantongi 51,23% saham Freeport dimana sebelumnya hanya punya porsi 9,36%
saja.
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) resmi mengumumkan mengakuisisi 80,6% saham PT Holcim
Indonesia Tbk (SMCB) senilai US$ 917 juta atau sekitar Rp 13,47 triliun dari LafargeHolcim.

7. Pihak yang dapat menyebabkan kepentingan Perusahaan Parent dan anak berubah :
Baik Perusahaan anak dan perusahaan induk dapat meningkatkan atau mengurangi persentase
kepemilikan saham dikedua belah pihak. Contoh tindakannya, misalnya perusahaan induk ingin
meningkatkan persentase kepemilikan pada perusahaan anak, bisa dengan cara : 
1. Membeli tambahan saham perusahaan anak dari pihak ketiga
2. Anak perusahaan membeli sahamnya sendiri kepada pihak ketiga
Perusahaan induk juga dapat mengurangi persentase kepemilikan pada perusahaan anak dengan
cara :
1. Menjual saham anak perusahaan yang dimiliki kepada pihak ketiga
2. Anak perusahaan menjual saham tambahan kepada pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai