Anda di halaman 1dari 7

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas DR.Soetomo

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama : Torikul Munjasi


Nim : 202011330031
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Hari/Tanggal : Senin , 30 Oktober 2023
Waktu/Kls : 90 menit/ A /PAGI
Prodi/Smt : Akuntansi/ VII
Dosen : Drs.Supriadi,M.Si.
_____________________________________________________________________
Jawablah soal di bawah ini dengan mencantumkan : Nama, NIM, Prodi dan Kelas
SOAL :

1. Jelaskan pengertian dan pemahaman Anda tentang sektor publik dan area organisasi
sektor publik
JAWAB :
 Sektor publik, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan
penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau
pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum.
 Area organisasi sektor publik, organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi,
proses manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik.

2. Sebutkan berbagai contoh organisasi sektor publik di sekitar Anda (5 buah), dan jelaskan
mengapa Anda memasukkan organisasi tersebut dalam kelompok organisasi sektor publik?
JAWAB :
 LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
 Rumah sakit
 Puskesmas
 Tempat peribadatan (gereja, masjid, vihara, kuil, dan pura)
 Yayasan.
Karena organisasi ini selain mendapatkan keuntungan secara finansial juga membantu
dengan menyediakan jasa pelayanan yang sangat diharapkan oleh masyarakat.

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan
sektor swasta.
JAWAB :
 Perbedaan :
a.) Tujuan Organisasi
Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang hendak
dicapai yang bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut kemudian
bisa dipilah dan dipilih menjadi tujuan yang bersifat financial maupun non financial.
Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi sektor publik berbeda dengan sektor
swasta. Perbedaan yang menonjol adalah tujuan untuk memperoleh laba. Pada
sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit dimaksimumkan, sedangkan pada
sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan semata, namun juga dalam
rangka penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan, layanan
kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.

b.) Sumber Pembiayaan


Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber
pendanaan organiasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur
modal atau struktur pembiayaan.

c.) Pola Pertanggungjwaban


Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor
swasta. Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor
publik manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik
berasal dari masyarakat.

d.) Struktur Organisasi


Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor
swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki,
sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.

e.) Karakteristik Anggaran dan Stakeholder


Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukanlah suatu rahasia negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran
pada sektor swasta bersigat tertutup dan merupakan rahasia perusahaan. Publik
dalam organisasi sektor publik memiliki makna yang berbeda dengan yang dipahami
oleh organisasi sektor swasta.

f.) Sistem Akuntansi Yang Digunakan


Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem
akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis
akrual (Accrual accounting) sedangkan pada sektor publik sampai pada tahun 2014
ini masih menggunakan sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash toward
Accrual). Dan nanti secara penuh sektor publik akan menggunakan basis akrual
pada tahun 2015.

 Persamaan :
a.) Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian integral
dari sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
b.) Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien dan efektif.

c.) Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya


sama di kedua sektor. Kedua sektor tersebut membutuhkan informasi yang handal,
relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian).

d.) Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, seperti sama-sama
bergerak dibidang transportasi massal, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi,
dan sebagainya.

e.) Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain
yang disyaratkan.

4. Jelaskan pengertian anggaran, serta sebut dan jelaskan fungsi anggaran sektor publik.
JAWAB :
 Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik
merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan :
1.) Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).
2.) Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan).
 FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK :
a) Alat perencanaan.
b) Alat pengendalian.
c) Alat kebijakan fiscal.
d) Alat politik.
e) Alat koordinasi dan komunikasi.
f) Alat penilaian kinerja.
g) Alat motivasi.
h) Alat menciptakan ruang publik.

5. Tiap- tiap negara menggunakan sistem anggaran yang berbeda. Sebut dan jelaskan sistem
anggaran yang Anda ketahui , dan sistem anggaran yang mana yang cocok diterapkan di
Indonesia ? jelaskan jawaban Anda
JAWAB :
Setiap negara memiliki sistem anggaran yang berbeda-beda. Sistem anggaran adalah cara
untuk mengelola keuangan negara atau pemerintah agar dapat digunakan dengan bijak
dan tepat sasaran. Ada beberapa jenis sistem anggaran, diantaranya adalah :
a.) Anggaran berbasis kinerja
Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana
publik dengan menilai kinerja instansi pemerintah berdasarkan target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b.) Anggaran Partisipatif
Sistem ini melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan
keputusan terkait penggunaan dana publik, sehingga lebih transparan dan akuntabel.

c.) Anggaran Incremental


Sistem ini merupakan metode tradisional dimana alokasi dana pada tahun berikutnya
didasarkan pada alokasi tahun sebelumnya, ditambah sedikit penyesuaian.

Dari ketiga sistem tersebut, menurut saya sistem yang cocok digunakan di Indonesia
adalah Anggaran Berbasis Kinerja karena penerapan sistem tersebut akan membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaannya serta memastikan bahwa setiap
program atau proyek pemerintahan mencapai tujuannya secara maksimal sesuai target
yang telah ditentukan.

Sebagai contoh , APBN saat ini menggunakan sistem anggaran berbasis


kinerja berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2004. Sejak tahun 1969 diterapkan sistem
berimbang dan dinamis dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

6. Jelaskan bagaimana proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
JAWAB :

MEKANISME PENYUSUNAN APBN :


 Tahap perencanaan dan penetapan RAPBN
Di tahap ini pemerintah mempersiapkan rancangan APBN, meliputi perkiraan
penerimaan dan pengeluaran, skala prioritas, dan penyusunan budget exercise.
Perencanaan dan Penyusunan RAPBN dilakukan pada setiap periode Januari-Juli di
tahun sebelum pelaksanaan anggaran. Perencanaan dilakukan oleh Kementerian /
Lembaga yang menghasilkan rencana kerja pemerintah (RKP/RKAKL) yang mengacu
pada asumsi dasar ekonomi makro.

Rancangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa asumsi dasar seperti pertumbuhan


ekonomi, nilai suku bunga yang akan datang, harga minyak dan gas di Indonesia, hingga
perkiraan inflasi dan nilai tukar rupiah. Jika segala aspek telah ditentukan, maka proses
belanjut ke tahap finalisasi RAPBN. Pemerintah kemudian akan menyerahkan dokumen
RAPBN dan Nota Keuangan kepada DPR.

 Tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan APBN


RAPBN yang telah ditetapkan kemudian diajukan untuk melalui proses pembahasan
oleh menteri keuangan (Menkeu), Panitia Anggaran DPR, dan mempertimbangkan
masukan dari DPD. Hasil dari pembahasan RAPBN akan menjadi UU APBN yang memuat
satuan anggaran.

Satuan anggaran merupakan dokumen yang berisi pedoman alokasi dana setiap
departemen atau lembaga, sektor, subsektor, program, dan berbagai macam proyek.
Pembahasan dan penetapan APBN idealnya berlangsung selama bulan Agustus-Oktober
pada tahun sebelum pelaksanaan anggaran. Jangka waktu penetapan APBN tidak boleh
lebih dari dua bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan.

 Tahap pengawasan pelaksanaan APBN


Pelaksanaan APBN selama Januari-Desember di tahun anggaran berjalan. Dalam
anggaran belanja negara harus berdasar pada prinsip: hemat dan efisien; efektif terarah
dan terkendali sesuai rencana; serta mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.
Pelaksanaan APBN akan diawasi pengawas fungsional dari eksternal maupun internal
pemerintah.

 Tahap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN


Sebelum tahun anggaran APBN berakhir, Kementerian Keuangan diharuskan
membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Laoran
pertanggungjawaban pelaksanaan harus disampaikan pemerintah kepada DPR
selambat-lambatnya 6 bulan usai tahun anggaran berakhir. Presiden harus
menyampaikan RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR yang isinya
berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Laporan Keuangan itu meliputi: Laporan Realisasi APBN; Neraca; Laporan Arus Kas;
Catatan atas Laporan Keuangan yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
milik negara dan badan lainnya.

MEKANISME PENYUSUNAN APBD :


 Tahap Perancangan dan Pengajuan
APBD dirancang dan diajukan oleh pemerintah daerah kepada DPRD dilengkapi
dengan dokumen-dokumen pendukung. Tahap ini akan berlangsung pada minggu
pertama bulan Oktober di tahun sebelum penetapan anggaran.

 Tahap Pembahasan dan Persetujuan


Rancangan APBD (RAPBD) akan dibahas oleh pemerintah daerah dengan usulan dari
DPRD. Selain itu, DPRD juga akan memutuskan untuk setuju atau tidak mengenai
RAPBD tersebut. Keputusan harus diambil selambat-lambatnya satu bulan sebelum
tahun anggaran yang dibahas dilaksanakan.

Jika rancangan disetujui DPRD, RAPBD akan ditetapkan sebagai APBD melalui
peraturan daerah (Perda). Namun, apabila RAPBD tidak disetujui, pemerintah dapat
melaksanakan pengeluaran tidak lebih besar dari pada anggaran APBD di tahun
sebelumnya.

 Tahap Pelaksanaan
Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, ketentuan lebih detail soal
pelaksanaannya lebih lanjut akan dituangkan melalui keputusan
gubernur/walikota/bupati.

 Tahap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN


Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD harus disampaikan oleh kepala
daerah kepada DPRD. Penyampaian laporan ini telah diatur dalam UU Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang pemerintah
daerah.

Kepala daerah wajib menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang


pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berupa laporan keuangan, kepada DPRD
paling lambat 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir.
7. Sebut dan jelaskan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan struktur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
JAWAB :

STRUKTUR APBN :
Secara garis besar struktur APBN merupakan Pendapatan Negara dan Hibah,
Belanja Negara, Keseimbangan Primer, Surplus atau Defisit Anggaran, Pembiayaan.
Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account. Dalam beberapa hal,
isi dari I-account sering disebut postur APBN. Beberapa faktor penentu postur APBN
diantaranya :
 Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan negara didapat melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan
pajak. Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi.
- Kebijakan pendapatan negara.
- Kebijakan pembangunan ekonomi.
- Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum.

 Belanja Negara / Pembiayaan Negara


Besaran pembiayaan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni asumsi dasar
makro ekonomi, kebijakan pembiayaan, kondisi dan kebijakan lainnya. Pembiayaan
negara terbagi menjadi 2 jenis pembiayaan, yakni pembiayaan dalam negeri dan luar
negeri. Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan dalam negeri dan
pembiayaan non perbankan dalam negeri (hasil pengelolaan aset, pinjaman dalam
negeri neto, kewajiban penjaminan, surat berharga negara neto, dan dana investasi
pemerintah).

Sedangkan pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman luar negeri yang
terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek, penerusan pinjaman, dan
pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang terdiri atas jatuh tempo dan
moratorium.

 Pendapatan Pajak
Pendapatan Pajak Dalam Negeri terdiri dari Pendapatan pajak penghasilan (PPh),
Pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah,
Pendapatan pajak bumi dan bangunan, Pendapatan cukai, Pendapatan pajak lainnya.
Selanjutnya Pendapatan Pajak Internasional pendapatan bea masuk dan pendapatan
bea keluar.

 Surplus / Defisit
Selisis antara pendapatan dengan belanja negara. Dikatakan surplus apabila total
pendapatan melebihi belanja negara.

STRUKTUR APBD
 Pendapatan daerah, hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai
kekayaan bersih.
 Belanja daerah, semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai
kekayaaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
 Pembiayaan daerah, transaksi keuangan untuk menutup defisit anggaran atau untuk
memanfaatkan surplus.
8. Jelaskan perbedaan tahap- tahap siklus akuntansi keuangan daerah dengan siklus akuntansi
komersial.
JAWAB :
 Akuntansi pemerintah bersifat tidak ada kepemilikan sehingga lebih independen.
 Akuntansi komersial dibuat untuk pada pemilik organisasi maupun entitas. Serta
mempunyai kepentingan dari laporan yang sudah dibuat. Bagi organisasi, kepemilikan
dapat dimiliki oleh banyak individu yang memegang saham perusahaan.

9. Buatlah jurnal standar penerimaan kas di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dan di tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) serta dokumen apa saja
yang terkait dengan akuntansi penerimaan kas.
JAWAB :
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transaksi penerimaan kas, pada
Dinas Pendapatan (Dispenda) yang bertindak sebagai SKPD:

Pada tanggal 5 Februari 2011 PPK-SKPD Dispenda menerima SPJ Bendahara


Penerimaan beserta lampirannya dari Bendahara Penerimaan. Berdasarkan SPJ dan
lampiran tersebut diketahui bahwa selama bulan Pebruari 2011, Dispenda menerima
pendapatan yang diantaranya adalah sebagai berikut (asumsi penerimaan kas pendapatan
melalui bendahara penerimaan) :
5 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari pembayaran pajak
hotel bintang Tiga sebesar Rp10.000.000,00.

5 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan dari pembayaran pajak restoran


dari Cafe Del Mar sebesar Rp2.500.000,00.

10 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari penerimaan sewa
lahan untuk reklame sebesar Rp500.000,00.

18 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari pembayaran pajak
penerangan jalan umum dari PT PLN yang merupakan pembayaran
untuk bulan Desember 2010 sebesar Rp100.000.000,00

Tanggal Kode Akun Uraian Debet Kredit


5/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 10,000,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.01 01Pajak Hotel Bintang 10,000,000.00
Tiga
5/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 2,500,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.02.0 03Pajak Restoran Cafe 2,500,000.00
10/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 500,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.2.02.0 Retribusi Pemakaian 500,000.00
Kekayaan Daerah
18/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 100,000,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.05. Pajak Penerangan Jalan 100,000,000.00
PLN

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai