Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 8

Henny Mawarta Siregar (7213240024)


M. Zuhriadi (7212540003)

Nur Aini Simbolon (7212240001)

Sasmi Ebigael Sinaga (7211240007)

Dosen Pengampu : Putri Kemala Dewi Lubis, SE, M. Si, Ak, CA

Matkul : Akuntansi Sektor Publik

PRODI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunianya. Salah satu karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik dosen pengampu Ibu Putri Kemala Dewi Lubis, SE, M. Si, Ak, CA.

Kami menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan ini, untuk itu dalam
penyempurnaan Laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai sumber informasi bagi
mahasiswa lainnya. Jika ada kata yang salah kami sebagai penulis makalah ini memohon
maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 05 Maret 2022


Penulis

Kelompok 8
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Makalah

Bab II Isi

a. Pengertian Anggaran
b. Perkembangan Penganggaran
c. Hubungan Anggaran dengan Akuntansi Sektor Publik
d. Anggaran Sektor Publik
e. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
f. Prinsip-Prinsip dengan Penganggaran Sektor Publik
g. Pendekatan Penganggaran Pada Sektor Publik
h. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
i. Aspek Penganggaran Sektor Publik
j. Penganggaran dan Standart Pelayanan Minimal (SPM)
k. Contoh Kasus

Bab III Penutup

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Akuntansi sektor publik merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan,
pengklasifikasian, analisis, dan juga pembuatan laporan keuangan untuk sebuah
organisasi publik yang menyajikan informasi keuangan terhadap pihak yang
membutuhkan.
Akuntansi manajemen sektor publik merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari, disebabkan akuntansi manajemen ini memberikan informasi mengenai
akuntansi yang kredibel, relevan, dan juga handal bisa dipercaya terhadap pihak
manajer sehingga manajer bisa melakukan fungsi pengendaliannya dan perencanan
organisasinya dengan sebaik mungkin.

b. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan anggaran ?
 Bagaimana perkembangan dari penganggaran ?
 Bagaimana hubungan antara anggaran dengan akuntansi sektor publik ?
 Apa saja jenis dan prinsip dari penganggaran sektor publik ?
 Bagaimana proses penyusunan anggaran sektor publik ?
 Apa-apa saja aspek yang ada dalam penganggaran sektor publik ?
 Bagaimana pendekatan penganggaran pada sektor publik ?
 Bagaimana penganggaran dan standart pelayanan minimal (SPM)

c. Tujuan Makalah
 Memberikan penjelasan tentang penganggaran sektor publik
 Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang penganggaran sektor publik
BAB II

ISI

a. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan hasil kerja (output) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan
dilaksanakan masa mendatang. Karena anggaran hasil kerja (output), maka anggaran
dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.

b. Perkembangan Anggaran
• Penganggaran sebelum tahun 1998
Undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan daerah yang berlaku pada masa ini
adalah UU Nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah.
• Penganggaran tahun 1999 sampai 2004
Periode ini adalah masa reformasi yang melahirkan otonomi daerah. Pada era ini,
pelaksanaan otonomi daerah diatur oleh dua undang-undang yaitu UU 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah dan UU nomor 25 tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah.
• Penganggaran Tahun 2004 sampai sekarang
Periode ini merupakan kelanjutan periode sebelumnya,pada periode ini diterbitkan tiga paket
undang-undang tentang keuangan negara, yakni UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara.

c. Hubungan Anggaran dengan Akuntansi Sektor Publik


Anggaran dan akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat, dimana akuntansi sektor
publik menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan etimasi-etimasi
yang akan dituangkan dalam anggaran publik, yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman
kerja diwaktu yang akan datang.
d. Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik merupakan perencanaan manejerial untuk tindakan yang dinyatakan
di istilah-istilah keuangan. Anggaran sektor publik merupakan rencana jangka pendek yang
komperensif, yang membuat tujuan dan target manajemen dilaksanakan. Anggaran sektor
publik adalah alat manajerial yang memastikan pencapaian target organisasional dan
memberikan pedoman yang rinci untuk operasi setiap harinya.

e. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik


Jenis anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai dengan kondisi perkembangan
pemerintahan sebuah negara. Adapun jenis-jenis anggaran sektor publik secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Anggaran Operasional (Operasional/Reccurent Budget)
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan.
• Anggaran Modal (Capital/Investment Budget)
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.
• Anggaran Pengesahan (Tentative Enacted Budgets)
Anggaran ini dibagi ke dalam anggaran tentatif (Tentative) dan anggaran enacted.
Anggaran tentatif adalah anggaran yang tidak perlu pengesahan dari lembaga legislatif karena
kemunculannya yang dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Sebaliknya,
anggaran enacted adalah anggaran yang direncanakan, kemudian dibahas dan di setujui oleh
lembaga legislatif.
• Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana alokasi khusus adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan ke daerah
untuk membantu membiayai kebutuhan tertentu.
• Anggaran Tetap VS Anggaran Fleksibel
Pada anggaran tetap, persetujuan belanja sudah di tetapkan jumlahnya diawal tahun
anggaran. Pada anggaran fleksibel, harga barang/jasa per unit telah di tetapkan.
• Anggaran Eksekutif VS Anggaran Legislatif
Anggaran eksekutif adalah anggaran yang disusun oleh lembaga eksekutif, dalam hal ini
pemerintah, serta anggaran legislatif disusun oleh lembaga legislatif tanpa melibatkan pihak
eksekutif.

f. Prinsip-prinsip dalam penganggaran sektor publik


 Prinsip-prinsip dalam penganggaran sektor publik, yaitu:
 Prinsip Otoritasi oleh Legislatif. Setiap pengajuan penggunaan anggaran publik untuk
kegiatan operasional pemerintahan.
 Prinsip Komperensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.
 Prinsip Keutuhan Anggaran. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus dalam
dana umum (general fund).
 Prinsip Nondecretionary Aprotion. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisien, efektif.
 Prinsip Periodik. Anggaran yang disusun harus merupakan suatu bproses yang
periodik, maksudnya bahwa anggaran yang disusun tersebut harus berkala yaitu dapat
bersifat tahunan maupun multi tahunan.
 Prinsip Akurat. estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan dana yang
tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran serta
dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan overstimate
pengeluaran.
 Prinsip Jelas. Anggaran yang disusun hendaknya diungkapkan secara sederhana,
dapat dipahami masyarakat dan tidak membingungkan.
 Prinsip Diketahui Publik. Anggaran yang disusun untuk tahun berjalan harus
diinformasikan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat tahu anggaran untuk
kegiatan-kegiatan yang berjalan pada periode tertentu.

g. Pendekatan Penganggaran Pada Sektor Publik

Pendekatan penganggaran antara lain :

1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional adalah pendekatan yang banyak digunakan di negara
berkembnag dewasa ini. Ciri-ciri nya antara lain :
 Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism
 Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line item

Ciri lain yang melekat pada anggaran tradisional adalah :

 Cenderung sentralistis
 Bersifat spesialisasi
 Tahunan
 Menggunakan prinsip anggaran bruto

Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Gaebler yang tertuang dalam pandangan
nya yang tertuang dalam konsep “reinventing goverment”. Perspektif itu antara lain :
 Pemerintah katalis
 Pemerintah milik masyarakat
 Pemerintah yang kompetitif
 Pemerintah yang digerakan oleh misi
 Pemerintah yang berorientasi hasil
 Pemerintah berorientasi pada pelanggan
 Pemerintah wirausaha
 Pemerintah antisipatif
 Pemerintah desentralisasi
 Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar

h. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu : Membantu pemerintah mencapai


tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.
Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik
melalui proses pemrioritasan.

Berikut merupakan proses penyusunan anggaran pada organisasi sektor publik :

 Persiapan Anggaran (Preparation)

Pada tahap ini bagian anggaran menyiapkan format anggaran yang akan dipakai. Setiap
unit diperintahkan mengajukan anggaran yang selanjutnya akan dikonsilidasikan oleh
bagian anggaran, kemudian di telaah dan diadakan dengar pendapat ke semua unit yang
akan di setujui oleh kepala pemerintahan.

 Administrasi ( Administration)

Setelah anggaran disahkan pelaksanaan anggaran dimulai, baik pengumpulan pendapatan


yang ditargetkan meupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan.

 Pelaporan (Reporting)

Pelaporan dilakukan pada akhir periode atau waktu-waktu tertentu yang di tetapkan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses akuntansi yang telah berlangsung
selama proses pelaksanaan.
 Pemeriksaan ( Post-Audit)

Laporan diberikan atas pelaksanaan anggaran diperiksa oleh sebuah lembaga pemeriksaan
independen.

i.Aspek Penganggaran Sektor Publik

PENDEKATAN PERILAKU

Aspek perilaku dalam anggaran sektor publik antara lain :

1. Partisipasi anggaran

Partisipasi anggaran merupakan proses yang melibatkan individu-individu secara


langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran
yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai atas pencapaian tujuan
anggaran mereka. Partisipasi dapat mengurangi tekanan dan kegelisahan para bawahaan
karena dapat mengetahuhui suatu yang relavan dan dapat diterima serta di capai. Terdapat
juga pendapat bahwa partisipasi akan mengarah pada komunikasi yang positif karena
dengan partisipasi akan terjadi mekanisme pertukaran informasi.

2. Keterlibatan Manajemen Senior

Dalam penganggaran sektor publik keterlibatan manajemen senior tercermin dalam peran
aktif tim anggaranyang diajukan dalam unit kerja. Jika tim anggaran pemerintah terlibat
secara aktif dan bekerja secara serius kualitas angaran eksekutif hanya sekedar dipasang
namanya dan tidak pernah terlibat secara nyata maka kualitas anggaran akan rendah yang
berakibat kinerja anggaran juga rendah.

3. Senjangan Anggaran

Senjangan anggaran menggambarkan salah satu jumlah sumber daya tambahan yang
sengaja dibangun manajer dalam anggarannnya atau berarti dengan sengaja mengecilkan
kemampuan produktifnya. Senjangan anggaran merupakan langkah pembuatan anggaran
untuk mencapai target yang mudah dicapai padahal kapasitas sesungguhnya masih jauh
lebih tinggi.

PENDEKATAN POLITIK
Terdapat beberapa bidang atau tahapan dalam siklus anggaran yang melibatkan terjadinya
proses politik antara lain pada saat :

1. Penentuan Kebijakan Anggaran

Kebijakan anggaran berisi target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program
yang akan dilaksanakan olehh pemerintah yang disertai dengan proyeksi pendapatan,
alokasi belanja, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertakan dengan asumsi
yang mendasarinya. Untuk mencapai kesepakatan bersama diperlukan negoisasi politik,
komunikasi politik, koalisi, kerjasama atau kesepakatan bersama diperlukan negoisasi
politik, komunikasi politik, koalisi, kerja sama, atau kesepakatan politik tertentu.

2. Penetuan Prioritas Program dan Plafon Anggaran

Politik anggaran juga dapat terjadi dalam proses penentuan prioritas program dan plafon
anggaran. Hal ini dimungkinkan terjadi karena program yang masih dianggap prioritas
atau pentingoleh lefgislatif belum tentu sama dengan yang diajukan oleh eksekutif.

3. Penentuan Alokasi Anggaran

Penentuan lokasi anggaran lebih banyak terjadi di wilayah eksekutif. Politik anggaran
dalam penentuan alokasi anggaran terjadi antara pengguna anggaran dengan tim anggaran
eksekutif.

4. Pembahasan Anggaran

Pembahasan anggaran di tingkat legislatif dilakukan dengan dua tahap yaitu pada tingkat
komisi atau badan ditingkat legislatif gdan sidang paripurna dewan. Hal ini dimungkinkan
jika pengguna anggaran melkaukan lobi politik dengan anggota dewan untuk
mengusulkan kembali usulan anggaran yang di tolak.

5. Perubahan Anggaran

Perubahan anggaran melalui pembahasan dan persetujuan dewan. Oleh karena itu, sangat
dimungkinkan terjadi politik anggaran dalam proses revisi anggaran. Bisa jadi inspirasi
politik yang belum diakomodasi dalam rencana awal akan diusulkan dalam anggaran
perubahan.

6. Pertanggungjawaban Anggaran
Tahap pertanggungjawaban anggaran juga diliputi oleh suasana politik yang kental. Pada
tahan pertanggungjawaban anggaran legislatif akan meminta pertanggungjawaban
eksekutif dan menilai kinerja anggaran.

j. Penganggaran dan Standart Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal. Untuk Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar ditentukan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk menjamin hak-hak konstitusional masyarakat.
Manajemen kinerja merupakan sebuah kesatuan perencanaan dan prosedur yang
menyediakan hubungan antara masing-masing individu dan strategi dalam organisasi tersebut
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

KERANGKA KEBIJAKAN DAN REGULASI STANDART PELAYANAN MINIMAL DI


INDONESIA

Pelayanan minimal telah mengatur penerapan standart pelayanan minimal di daerah dimana
harus melalui 4 tahap, yaitu :

1. Persiapan Rencana Pencapaian

Untuk menentukan gambaran kondisi awal rencana pencapaian dan penerapan SPM,
pemerintah daerah wajib menyusun, mengkaji dan menganalisis database profil pelayaan
dasar.

2. Pengintegrasian Rencana SPM dalam Dokumen Perencanaan

Pemerintah daerah dalam menyusun rencana pencapaian SPM dituangkan dalam RPJMD
dan di dajabrkan dalam target tabungan pencapaian SPM.

3. Mempersiapkan mekanisme pembelanjaan penerapan SPM dan perencanaan


pembiayaan SPM

Nota kesepakatan tersebut menjadi dasar dalam menyusun RSK-SKPD dengan


menggunakan pendekatan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah,
penganggaran terpadu dan penganggaran tahunan berdasarkan tingkat prestasi kerja yang
mengacu pada rencana pencapaian dan penerapan SPM.

4. Pencapaian informasi rencana dan realisasi pencapaian target tahunan SPM

Pencapaian informasi rencana dan realisasi pencapaian target tahunan SPM merupakan
bagian dari laporan penyelenggaraan pemerintah daerah. Rencana pencapaian target
tahunan SPM dan realisasinya sebaiknya dipublikasikan kepada masyarakat.

CONTOH KASUS

PENGANGGARAN PADA POLSEK TANJUNG MORAWA :


SEBAGAI PENGAPLIKASIAN OPERASIONAL PATROLI RUTIN

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) memiliki peranan yang penting dalam


memelihara keamanan dan kenyamanan dalam negeri. Berdasarkan TAP MPR
RI No.VII/MPR/2000 tentang peranan TNI dan Polri pada pasal 6 menyatakan
bahwa: POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, maka peran
pemerintah dan kepolisian sangatlah penting untuk mewujudkan keamanan dan
ketertiban masyarakat, agar kehidupan masyarakat menjadi tentram dan aman.
Di Negara Indonesia masih banyak terjadi tindak kriminal dalam kehidupan
masyarakat, sehingga perlu ada pembenahan agar dapat berkurang tindak pidana
yang terjadi di masyarakat, salah satunya dengan cara Patroli. Patroli dalam
kepolisian berarti salah satu kegiatan kepolisian yang dilakukan oleh dua orang
anggota POLRI atau lebih sebagai usaha mencegah bertemunya niat dan
kesempatan, dengan jalan mendatangi, menjelajahi, mengamati atau
memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan menimbulkan segala
bentuk pelanggaran, kejahatan atau gangguan kamtibmas dan atau tindak
pidana/pelanggaran hukum yang menuntut atau perlunya kehadiran anggota
POLRI (Police Hazard) untuk melakukan tindakan kepolisian guna
terpeliharanya ketertiban dan menjamin keamanan umum masyarakat.
Tentu Penerapan Patroli rutin ini disokong oleh anggaran yang sudah ditetapkan
sebelumnya dengan matang dan terperinci. Dengan banyaknya anggaran yang
telah dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan ini, Kepolisian Sektor Tanjung
Morawa diharapkan mampu melakukan patroli dengan rutin, terutama pada jam
sibuk juga pada malam hari.Anggaran yang dibagikan oleh Polda Sumatera
Utara melalui Polresta Deli Serdang untuk Polsek Tanjung Morawa tentunya
sudah dipikirkan agar anggaran yang diberikan dapat mencukupi jalannya
kegiatan operasional.
Berikut kelompok lampirkan anggaran yang telah ditetapkan :

Anda mungkin juga menyukai