Disusun Oleh:
Kelompok 6
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-jenis
Anggaran Sektor Publik ” ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Yuli
Lestari Labangu,S.E,M.Sc. pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan
Sosial bagi para pembaca dan juga saya sebagai penulis.
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
menyadari makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca sangat kami nantikan untuk menjadi acuan kami agar bisa menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
(Kelompok 6)
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu
anggaran. Definisi anggaran (budget) adalah rencana operasi keuangan, yang
mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik.
Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan
kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran
merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan sosial-ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan
masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, dan anggaran juga diperlukan
untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama
yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran
tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal
dengan pendekatan New Public Management.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka kami
merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perkembangan Anggaran Sektor Publik ?
2. Apakah pengertian dari Anggaran Tradisional?
3. Bagaimanakah Manajemen Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public
Management (NPM) ?
4
4. Bagaimana perubahan pendekatan anggaran ?
5. Apakah Pengertian Anggaran Kinerja dan Pedekatan Zero Bazed Budgeting?
6. Bagaimanakah Manajemen Anggaran Publik dengan Pendekatan Planning,
Programming, and Budgeting System (PPBS) ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami
menyusun beberapa tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan perkembangan Anggaran Sektor Publik.
2. Untuk menjelaskan Anggaran Tradisional.
3. Untuk menjelaskan manajemen Anggaran Publik dengan pendekatan New
Public Management (NPM).
4. Untuk menjelaskan perubahan pendekatan anggaran.
5. Untuk menjelaskan anggaran kinerja dan pendekatan Zero Bazed Budgeting.
6. Untuk Menjelaskan Manajemen Anggaran Publik dengan Pendekatan
Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS).
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara
berkembang saat ini. Terdapat ciri-ciri dalam pendekatan ini, yaitu :
a. Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism
b. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
c. Cenderung sentralistis
d. Bersifat spesifikasi
e. Tahunan
f. Menggunakan prinsip anggaran bruto.
6
karena tidak tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang
dapat digunakan untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan
anggaran.
Incrementalism
Anggaran bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah
rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan
tanpa dilakukan kajian yang mendalam. Pendekatan yang semacam ini tidak saja belum
menjamin terpenuhinya kebutuhan rill, namun juga dapat mengakibatkan kesalahan yang
terus berlanjut. Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah pengeluaran periode
sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar penyusunan anggaran tahun ini telah
didasarkan atas kebutuhan yang wajar.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhadap konsep value for money. Dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for
money ini, seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran yang
pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang
penting dilaksanakaan.
Anggaran tradisional yang bersifat incrementalism cenderung menerima konsep harga
pokok pelayanan historis (historic cost of service) tanpa memperhatikan pertanyaan seperti :
1. Apakah pelayanan tertentu yang dibiayai dengan pengeluaran pemerintah masih
dibutuhkan atau masih menjadi prioritas ?
2. Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil dan merata diantara
kelompok masyarakat ?
3. Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien ?
4. Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik ?
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program,
atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun sebenarnya item
tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal
rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian lainnya.
Line-item
Struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari
penerimaan dan pengeluaran. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item
dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol
pengeluaran. Anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran,
7
seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran
untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasarkan pada tujuan
yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
8
Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah model
pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam
pandangannya yang dikenal dengan konsep “reinventing goverment”. Perspektif baru
pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut adalah :
1. Pemerintah Katalis : fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayan
publik.
2. Pemerintah milik masyarakat : memberdayakan masyarakat daripada melayani.
3. Pemerintah yang Kompetitif : menyuntikkan semangat kompetisi dalam
pemberian pelayanan publik.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan
oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukan.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi.
7. Pemerintah wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan.
8. Pemerintah antisipatif : berupaya mencegah daripada mengobati.
9. Pemerintah desentralisasi : dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja.
10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar : mengadakan perubahan dengan
mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif
(sistem prosedur dan pemaksaan).
9
Bersifat tahunan. Bottom – up dan rasional.
Spesifik .
E. ANGGARAN KINERJA
Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money dan
pengawasan atas kinerja output. Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan
melalui internal cost awareness, audit keuangan dan audit kinerja, serta evaluasi kinerja
eksternal.
Sistem anggaran kinerja yaitu sistem yang mencakup penyusunan program dan tolok
ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran. Mencakup pada
penentuan unit kerja yang bertnaggungjawab atas pelaksanaan program, serta penentuan
indikator kinerja yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mencapai tujuan program yang
telah ditetapkan.
10
Proses implementasi ZBB
1. Identifikasi unit-unit keputusan
2. Penentuan paket-paket keputusan
a. Paket keputusan mutually-exclusive
b. Paket keputusan incremental
3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan
Keunggulan ZBB
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara efisien
2. ZBB berfokus pada value for money
3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan
biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta
tingkat pengeluaran.
Kelemahan ZBB
1. Prosesnya memerlukan waktu lama
2. Manfaat jangka pendek
3. Membutuhkan teknologi yang maju
4. Merangking dan mereview merupakan pekerjaan yang melelahkan
5. Membutukan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus
masuk dalam anggaran.
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperibadian dalam organisasi.
Karakteristik PPBS
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang
karena PPBS berorientasi pada masa depan
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program :
a. Identifikasi tujuan
b. Identifikassi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan
c. Estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program
d. Estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif
program.
Kelebihan PPBS
1. Memudahkan dalam pendegelasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke
manajamen menengah
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi bebean kerja
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost-
consciousnesss/ cost awareness) dalam perencanaan program
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja
sama antar departemen.
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian
tujuan organisasi
6. PPBS menggunakan teori marginal utility sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal.
Kelemahan PPBS
1. PPBS membutuhkan sistem informasi yang cangggih, ketersediaan data, adanya
sistem pengukuran, dan staff yang memiliki kapabilitas tinggi.
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membuthkan
teknologi yang canggih
12
3. PPBS bagus secara teori, namun sulit untuk diimplementasikan
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia
yang kompleks
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaan statistik
terkadang kurang tajam untuk mengukur beberapa program tertentu saja.
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis.
13
BAB III
PENUTUP
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari
beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS. Anggaran dengan pendekatan NPM
sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.
Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan
pendekatan NPM merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi anggaran
sektor publik dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan
publik dan menekankan value for money. Beberapa jenis anggatan dengan pendekatan NPM,
seperti ZBB, PPBS, dan Anggaran Kinerja perlu dikaji lebih mendalam sebelum
diaplikasikan, karena pada masing-masing jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan. Penerapan sistem anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural,
dan kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
14
DAFTAR PUSTAKA
15