Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


“ANALISIS INVESTASI SEKTOR PUBLIK”

OLEH
KELOMPOK V
NAMA-NAMA ANGGOTA:
1. MARIA PRIMAVITA NAHOR (1810020129)
2. FRANSISKA DIA DOMA (1810020131)
3. KLEMENTINA YOYASITA JENI (18100154)

SEMESTER IV
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Tim penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik (FEB, UNDANA) yang telah berkenan memberikan tugas ini
kepada kami. Terima kasih pula kepada setiap anggota kelompok yang dengan caranyanya
sendiri telah berpartisipasi secara aktif dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah yang kami buat ini membahas tentang Investasi dalam Sektor Publik.
Analisa investasi berhubungan erat dengan penganggaran fungsional, alokasi sumber daya
dan praktek manajemen keuangan di sektor publik. Selain itu, program investasi publik
merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari
anggaran rutin. Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran
yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum
dilakukannya investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik berkaitan erat
dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran.

Tim penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna sesuai yang
diharapkan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangaun sangat kami
harapkan,demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
diterima oleh dosen mata kuliah bersangkutan pada khususnya juga bermanfaat bagi
mahasiswa/i pada umumnya.

Tim Penyusun

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………1
Kata Pengantar………………………………………………………………………2
Daftar Isi……………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4.
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................5.
D. MANFAAT PENULISAN....................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….7
A. Analisis Investasi Publik…………………………………………………........7
B.  Program Investasi Publik……………………………………………………..8
C. Penentuan Kebutuhan Investasi………………………………………………9
D. Aspek-aspek Kelayakan Investasi……………………………………………10
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi………………………………...11
F. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik…………………………………….12
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………14
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….14
B. Saran …………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1970-an, sebagian besar developing countries menyiapkan rencana
pembangunan empat sampai enam tahun untuk menentukan dan melaksanakan tujuan
ekonomi dan sosial jangka menengah. Namun, rencana dengan sebuah pandangan
yang kaku dan membangun secara episodik sering tidak realistis, “need” based, dan
kurang fleksibel untuk membuktikan perubahan dalam lingkungan ekonomi. Di
beberapa negara, fixed plans semula dirancang dalam periode tingginya harga
komoditas atau banyak bantuan eksternal yang dikontribusikan ke penstabilan
keuangan publik, dan tanpa dampak yang cukup pada pertumbuhan ekonomi. Seperti
perencanaan jangka menengah yang kaku kurang tersebar luas hari ini, tetapi
beberapa negara di Asia masih mempersiapkan rencana jangka menengah. Dalam
melakukan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada masalah
pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi publik diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas
kebijakan. Pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran rutin lebih
berdampak jangka pendek, sedangkan pengeluaran investasi mempunyai efek jangka
panjang. Kesalahan dalam melakukan investasi pengambilan keputusan investasi
tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga akan
membebani anggaran tahun-tahun berikutnya.
Analisa investasi berhubungan erat dengan penganggaran fungsional, alokasi
sumber daya dan praktek manajemen keuangan di sektor publik. Selain itu, program
investasi publik merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggaran
modal/investasi dari anggaran rutin. Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan
dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi.
Analisis yang mendalam sebelum dilakukannya investasi sangat penting dilakukan
karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran
anggaran. Dalam rangka mencapai kondisi masyarakat yang sejahtera, maka
pemerintah di berbagai negara berusaha untuk meningkatkan GNP maupun
pendapatan per kapita dari penduduknya. Untuk tujuan tersebut maka pemerintah
menjalankan berbagai program pembangunan ekonomi. Persyaratan fundamental
untuk pembangunan ekonomi adalah tingkat pengadaan modal pembangunan yang
seimbang dengan pertambahan penduduk. Pembentukan modal tersebut harus
didefinisikan secara luas sehingga mencakup pengeluaran yang sifatnya menaikkan
produktivitas. Menurut Syahrir (1995), pada dasarnya  besar dana pembangunan yang
dibutuhkan sangat tergantung pada tiga hal utama yaitu : Target pertumbuhan
ekonomi yang ingin dicapai; Efisiensi penggunaan dana; dan Kemampuan menggali
dana baik domestik maupun luar negeri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian analisis investasi publik?

4
2.  Apa sajakah program investasi publik?
3. Bagaimanakah penentuan kebutuhan investasi?
4. Apa sajakah aspek-aspek kelayakan investasi?
5. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi investasi?
6. Seperti apakah teknik dasar penilaian investasi publik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian analisis investasi publik?
2. Untuk mengetahui program investasi publik?
3. Untuk mengetahui penentuan kebutuhan investasi?
4. Untuk mengetahui aspek-aspek kelayakan investasi?
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi?
6. Untuk mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Investasi Publik
Investasi sektor publik meliputi investasi pemerintah itu sendiri, konsumsi
yang dilakukan pemerintah, penerimaan pemerintah dari sektor pajak/non pajak.
Dengan adanya sistem informasi yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor
publik lebih mengarah terhadap sistem pengawasan dan audit terhadap investasi yang
telah diterima karena investasi yang diterima biasanya berupa modal, dimana
investasi atau modal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam
penggunaannya bagi masyarakat luas atau hanya akan malah merugikan berbagai
pihak yang terdapat didalamnya. Dimana manfaat ini dapat berjangka panjang dalam
masyarakat atau tidak. Dalam mengambil keputusan menginvestasikan sebagian harta
miliknya maka haruslah diperhatikan terlebih dahulu resiko yang akan ditimbulkan
dari penginvestasian harta tersebut. Terlebih lagi tidak jarang investasi publik ini
dapat mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah.
Dengan semakin banyak investasi yang dimiliki oleh pemerintah seperti
barang-barang yang dibeli untuk untuk memperlancar segala kegiatan yang
berorientasi sektor publik maka tiap tahun pula perintah harus mengeluarkan sejumlah
dana untuk biaya perawatannya. Tetapi pengeluaran pemerintah yang berlebihan
dalam pembelian sejumlah sarana untuk publik dapat menyebabkan pembengkakan
dana yang terjadi pada tahun anggaran yang akan datang.
Dengan demikian yang di maksud dengan Investasi adalah “aset yang
dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalty
atau manfaat social, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat”(laporan pemerintah RI No.24 tahun 2005
Tanggal 13 Juni 2005). Jadi jika investasi public adalah “asset yang diberikan oleh
pemerintah kepada public baik manfaatnya dapat nikmati langsung atau tidak oleh
pemerintah itu sendiri yang dapat menyentuh seluruh golongan masyarakat itu”.
B. Program Investasi Publik
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan
pada masalah pengambilan keputusan investasi publik.Keputusan Investasi publik
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang
menjadi prioritas kebijakan.Pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin karena
pengeluaran investasi / modal memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran
rutin lebih berdampak jangka pendek. Kesalahan dalam melakukan pengambilan
keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun
juga akan membebani anggaran tahun-tahun berikutnya. Investasi publik memiliki
kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi
merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek
tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Untuk memberikan
mekanisme supaya menjadi efektif dan efisien maka perlu dilakukan analisis investasi
secara mendalam.Analisis investasi berhubungan erat dengan penganggaran

6
fungsional, alokasi sumber daya, dan praktik manajemen keuangan disektor
publik.Selain itu, program investasi publik merupakan bentuk dari dual budgeting
yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari anggaran rutin.
Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, pemerintah terlebih
dahulu perlu menentukan kebutuhan investasi yang diperlukan. Untuk menentukan
kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup:
 Inventarisasi investasi.
 Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai
investasi, kondisi barang modal yang saat ini ada.
 Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
 Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang
akan dating.
 Inventarisasi kebutuhan investasi.
 Evaluasi kelayakan investasi.
 Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, social-
budaya, finansial, ekonomi, dan aspek distribusi.
Perhitungan kelayakan investasi dilakukan dengan menggunakan alat
analisis, misalnya : NPV (Net Present Value), IRR (), APP, PP (pay back
period), Cost Benefit Analysis, dan Cost Effectivenee Analysis.
C. Penentuan kebutuhan Investasi Publik
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum
dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi public berkaitan erat
dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran.Penentuan kebutuhan investasi
public terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan kuantitas investasi dan
peningkatan kualitas investasi.
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu
penggolongannya adalah:
 Investasi penggantian
 Investasi penambahan kapasitas
 Investasi baru
Penilaian investasi public perlu mempertimbangkan umur teknis dan umur ekonomis
dari barang modal yang akan dibeli. Umur ekonomi terkait dengan perkiraan waktu
efektif suatu barang modal dalam memeberikan manfaat, sedangkan umur teknis
terkait dengan kemampuan barang modal dalam memberikan manfaat hingga tidak
mampu lagi memberikan manfaat.
Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan
cakupan pelayanan. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan rasio antara input
dan output yang dihasilkan. Rasio ini biasanya mencerminkan tingkat efisiensi barang
modal yang bersangkutan.Jika suatu barang modal sudah kurang (tidak) efisien lagi,
sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan yang harus dilakukan pemerintah,

7
maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk melakukan investasi penambahan
kapasitas.
D. Aspek kelayakan Investasi
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang
sama-sama menunjukan keuntungan atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu
investasi trtntu. Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap
perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan, karena aspek-aspek tersebut satu sama
lainsaling berhubungan dan saling mempengaruhi.
a. Aspek Teknis
Aspek teknis merupaka bagian penting dari analisis investasi yang harus
dipertimbangkan.Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihatdari
aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk
ditolak.
b. Aspek Sosial dan Budaya
Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi
sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan.Aspek sosial budaya ini
menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata,
sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.Aspek
sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan. Suatu proyek
investasi yang akan dilakukan harus mempertimbangkan aspek legalitas dan
dampak lingkungan yang merugikan.
c. Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu
proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
pembangunan perekonomian secara kesuluruhan dan apakah kontribusinya
cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang
digunakan. Aspek finansial menerangkan pengaruh-pengaruh finansial dari
suatu proyek yang diusulkan.Berdasarkan perencanaan anggaran, keputusan-
keputusan mengenai efisiensi proyek secara finansial, solvabilias, dan
likuiditas perlu dipertimbangkan.
d. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan
masalah distribusi pelayanan public secara adil dan merata. Untuk itu perlu
diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan
dari proyek investasi; darimana mendapatkan modal untuk melaksankan
proyek,apakah dari public revenue atau oleh individu, apakah terdapat pajak
penghasilan atau tidak; apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau
oleh individu. Aspek distribusi terkait dengan keadilan dan persamaan
kesempatan untuk mendapatkan pelayanan public (equity & equality)

8
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah:
 Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek
tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan (required rate of return), maka
proyek tersebut harus ditolak. Perhitungan tingkat diskonto merupakan bagian
yang cukup kompleks dalam analisis investasi.
Antara biaya dan manfaat terjadi pada titik waktu yang berbeda, sehingga nilai
tersebut perlu didiskontokan untuk beberapa periode waktu sebelum berbagai
alternative investasi diperbandingkan untuk ditentukan investasi mana yang
akan dilakukan. Untuk tujuan analisis biaya manfaat, maka perlu digunakan
tingkat diskonto social (social discount rate).
Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menyatakan social
discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksiakn prefensi masyarakat
terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima dimasa yang akan
datang, atau disebut social time preferensi rate (STPR)
Penggunaan analisis berdasarkan SOCR (social opportunitycost rate) adalah
bahawa  sumber daya yang digunakanuntuk melakukan investasi di sector
public terbatas dan sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat
lain. Satu pemecahan untuk membatasi discount rate adalah dengan
menggunakan proses pendiskontoan artinya biaya dan manfaat diharapkan
berubah pada tingkat kembalian investasi yang sama sebagai perubahan dalam
kebutuhan tingkat harga-harga umum (general price levels). Hal ini
merupakamnpendekatan yang diadopsi pemerintah yang menyarankan bahwa
discount rate yang digunakan pada investasi sector public harus dinilai dengan
pengujian discount rate.
 Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkanperkiraan tingkat inflasi. Semakin
tinggi tingkat inflasi,semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang
diharapkan (expected furure returns) sehingga semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi menyebabkan required rate
of return semakin dekat.
 Resiko dan Ketidakpastian
Required rate of return akan semakin tinggi jika resiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hokum kekacauan social-politik, tidak adanya
jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkat
resiko investasi.Faktor-faktor tersebut menyumbang resiko investasi suatu
negara yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default
country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegakan hokum dan
demokrasi, terjaminnya property right dan contract right dapat menurunkan
resiko investasi.

9
 Capital Rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi.
F. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah
utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
 Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
Organisasi sektor publik sering kali dihadapkan pada banyak altematif
investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu
diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih
lanjut.
 Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship).
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan
biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang
akan dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali
tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-
teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan.
 Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan
rupiah.Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini.Kesulitan yang
dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat
diukur dalam bentuk rupiah.
 Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang
tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal
penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi perhitungan. Dapat menggunakan analisis moneter yang
mungkin mengindikasikan bahwa proyek akan memeberikan nilai uang
terbaik, tetapi faktor-faktot politik, respon pemerintah, serta tekanan-tekanan
sosial menyebabkan pertimbangan biaya manfaat diperlukan atas proyek
tersebut.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang dibedakan
menjadi 2 metode:

 Metode penilaian investasi tradisisonal.


 Metode aliran kas yang diskontokan (discounted cah flow/DCF)

Metode tradisional yang sering digunakan adalah tingkat pengembalian modal yang
diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback
period (PP), ROCE secara sederhana dirumuskan :
Informasi mengenai laba akuntansi diperoleh dari laporan rugi/laba organisasi,
sedangkan informasi modal dapat diketahui dari neraca. Terdapat dua masalah dalam
menggunakan metode ROCE ini. Pertama, penghitungan angka akuntansi didasarkan

10
pada konsep akuntansi akrual dan memasukan item-ite bukan kas, seperti depresiasi
dan cadangan kerugian piutang. Kedua, ROCE hanya mengukur periode tunggal tanpa
memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money).
Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow misalnya
adalah net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR), NPV dihitung
dengan cara mendiskontokan aliran kas di masa datang (future cash flow) dengan
faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity
costof capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi awal
dengan aliran kas di masa depan yang di present value kan. Proyek yang memberikan
nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas unutk diterima dan proyek
yan gnilai NPV-nya negatif adalah proyek yang harus ditolak.
IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau
dengan kata lain adalah yang menyetarakan aliran kas bersih di masa datang (fuutre
net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam persentase,
proyek yang memiliki nilai IRR yang besar adalah proyek yang potensial untuk
diterima.
Untuk menganalisis usulan investasi publik, manajer publik dapat menggunakan alat
analisis biasa digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek pada sektor swasta,
misalnya NPV, IRR, payback period, dsb.
a. Net Present Value
Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = Dalam hal ini:
i    = tingkat diskonto
n   = 1,……..,50 th. (umur proyek)
CF = cash flow
Dengan formulasi lain, NPV dinyatakan:
NPV = (Cash flow x Present value factor) – Investasi
=(CFxpvj)--1
(CFxpvj) disebut juga Gross Present Value.
b. Net Present Benefits (NPB)
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu
proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan
atau manfaat yang diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan
dengan tingkat bunga yang berlaku.
Net present benefit dapat dirumuskan sebagai berikut: NPB =
c. Analisis Payback Period

11
Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu
pengembalian investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut:
Payback Period = 
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
sederhana.Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback
period mengandung kelemahan, yaitu:

 Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau


proceeds yang diperoleh setelah payback period tercapai.
 Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
 Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive.

d. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)


Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present
value) dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang
dari seluruh biaya proyek tersebut.
Analisis Benefit-Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut: lebih besar dari
M=
C=
Berdasarkan metode ini, suatu proye akan dilaksanakan bila (M/C) > 1.
Metode ini akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode Net Present
Benefit apabila B/C > 1 berarti pula B-C lebih besar dari 0. Benefit/Cost
Ratiodapatjuga dirumuskan sebagai berikut : Gross Present Value =
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas
mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu
sisi dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai
manfaat, sehingga kemungkinan terjadi mani-pulasi besar. Secara umum,
kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam peng-hitungan
manfaat dan biaya.Biaya dianggap sebagai manfaat negatif.Dengan demikian
B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan
proyek.
e. Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis)
Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam
menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-
effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat
dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan dating atas
suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifika-
sikan, namun tidak dinilai.

12
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai
berikut:
 Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini
penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
dinilai pada opportunity cost penuhnya.
 Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur
yang diharapkan dari suatu proyek.
 Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari
suatu proyek.
 Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
 Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk
memungkinkan melakukan perbandingan.
 Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-
biaya dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul
dari proyek yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis
efektivitas-biaya.Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi
atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di
masa datang.Kesulitan juga dialami pada saat pemilihan tingkat diskonto
(discount rate) yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko dan
ketidakpastian, sebagai gambaran dalam seksi pendahuluan pada analisa
cost-benefit. Namun demikian, mekanisme pendiskontoan pada dasarnya
tidak berbeda dari yang biasa diterapkan pada sektor swasta.

BAB III
PENUTUP

13
A. Kesimpulan
Dengan adanya sistem informasi yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor
publik lebih mengarah terhadap sistem pengawasan dan audit terhadap investasi yang
telah diterima karena investasi yang diterima biasanya berupa modal, dimana investasi
atau modal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam penggunaanya
bagi masyarakat luas atau hanya akan malah merugikan berbagai pihak yang terdapat
didalamnya. Keputusan Investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.Investasi publik
memiliki kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran
modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan
apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi.
B. Saran
Dalam investasi publik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat meningkatkan
pembangunan manusia, mengatasi kemiskinan serta pelayanan kesehatan. Untuk
menaruh perhatian pada pengeluaran sosial tersebut, komponen utamanya adalah
pengeluaran unutk bidang pendidikan dan kesehatan dalam pengeluaran pembangunan.
Dari hasil estimasi diperoleh bukti bahwa investasi sektor publik untuk bidang sosial
membawa manfaat bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan penduduk, investasi
bidang sosial tersebut menghasilkan manfaat dalam peningkatan IPM dan menurunkan
tingkat kemiskinan. Dalam melakukan fungsi pelayanan masyarakat, Pemerintah
dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik, keputusan tersebut
diperlukan untuk melaksanakan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas
kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA

14
https://id.scribd.com/document/291063957/ANALISIS-INVESTASI-PUBLIK-docx
Mardiasmo. 2009. Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: Andi
https://www.academia.edu/36206472/MAKALAH_INVESTASI_SEKTOR_PUBLIK_Nama
_kelompok

15

Anda mungkin juga menyukai