Anda di halaman 1dari 15

Pentingnya Analisis Investasi Publik bagi Pemerintah untuk

Menentukan Keputusan
Bahasa Indonesia
“Pentingnya Analisis Investasi Publik bagi
Pemerintah untuk Menentukan Keputusan”

Penyusun:
Irma Nathania 14312426

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia


Program Studi Akuntansi
Tahun Ajaran 2016/2017

Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Pentingnya Analisis
Investasi Publik bagi Pemerintah untuk Menentukan Keputusan”, suatu kegiatan yang
dampaknya dapat dirasakan bagi pemerintah dan masyarakat.
Makalah ini dibuat dalam rangka menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan
penentuan keputusan dalam berinvestasi bagi sector publik. Harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
agar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 1 Oktober 2016

Irma Nathania

DAFTAR ISI
Pengantar...................................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
I. Pendahuluan.........................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................................4
1.4. Manfaat.............................................................................................................................4
1.5. Metode Penyusunan..........................................................................................................4
II. Pembahasan...........................................................................................................................5
2.1. Kajian Teoritis....................................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Investasi........................................................................................................5
2.1.2. Program Investasi Publik.................................................................................................5
2.1.3. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik...........................................................................6
2.1.4. Aspek Kelayakan Investasi...............................................................................................8
2.1.5. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik......................................................9
2.1.6. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik...........................................................................14
2.2. Pembahasan......................................................................................................................18
III. Penutup.................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................19
3.2. Saran....................................................................................................................................19
Daftar Penutup............................................................................................................................20

I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada
masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan Investasi publik diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas
kebijakan. Investasi publik memiliki kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi.
Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan
memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi.
Analisis investasi berhubungan erat dengan penganggaran fungsional, alokai sumber daya,
dan praktik manajemen keuangan disektor publik. Selain itu, program investasi publik
merupakan bentuk dari dual budgeting yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari
anggaran rutin.
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Dalam Perencanaan dan analisis investasi
harus dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama-sama menunjukan keuntungan
atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu investasi tertentu. Aspek Teknis, aspek
social budaya, aspek ekonomi dan financial, aspek distribusi,

1.2 RUMUSAN MASALAH


- Mengapa perlu analisis investasi publik ?
- Bagaimana menentukan investasi yang layak untuk dipilih?
- Apa saja hal hal yang mempengaruhi investasi ?
- Bagaimana cara menilai investasi publik ?

1.3 TUJUAN
Penulisan ini dilakukan untuk memenuhi tujuan – tujuan yang dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tujuan dari makalah yang berjudul “Pentingnya Analisis Investasi Publik bagi
Pemerintah untuk Menentukan Keputusan” adalah agar menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai analisis investasi public yang berhubungan dengan menentukan
keputusan dan tindakan dalam organisasi sector publik. Selain itu, memberikan informasi
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat diterapkan bagi yang
bekepentingan.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan ini adalah mendapatkan informasi dan jawaban dari berbagai
pertanyaan yang terkait dengan analisis investasi public terutama dalam pentingnya analisis
tersebut bagi pemerintah agar dapat menentukan keputusan sehingga dapat mencapai
tujuan dari perusahaan. Selain itu, dapat menjadi sumber pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat diterapkan dalam hal analisis investasi.

1.5 METODE PENYUSUNAN


Data yang diperoleh dari makalah ini diperoleh dengan berbagai cara dan dari berbagai
sumber. Data ditinjau dari artikel – artikel yang ada di website atau internet. Disamping itu,
dasar teori juga diambil dari buku yang berhubungan dengan analisis investasi sector publik.

II. PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORITIS


A. Pengertian Investasi
Investasi adalah penggunaan aktiva untuk memperoleh manfaat ekonomis, seperti bunga,
dividen, royalty, manfaat sosial, dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada public.
Menurut tujuannya, investasi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
- Investasi jangka pendek
Investasi ini umumnya berupa surat berharga, seperti saham, obligasi, atau surat
berharga lain yang harga pasarnya relatif stabil. Tujuan pokok dari pembelian surat
berharga ini adalah untuk menanamkan kas yang sementara waktu tidak terpakai
dalam kegiatan bisnis entitas.
- Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang dapat berupa surat berharga seperti saham, obligasi,
piutang hipotek, wesel; uang muka kepada pihak ketiga; dana khusus; dan aktiva tetap
yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan entitas. Tujuan pokok dari
investasi dalam surat berharga ini adalah memperoleh pendapatan bunga atau
dividen dalam jangka panjang untuk membentuk dana khusus.

B. Program Investasi Publik


Keputusan investasi public diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan,
dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Investasi public memiliki kaitan yang erat dengan
penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk
menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dalam diakomodasi
oleh anggaran modal/investasi.
Di kebanyakan negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin
dipisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan
pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan,
diantaranya adalah:
- Memastikan bahwa program investasi public yang diajukan merupakan program
yang komprehensif
- Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang
- Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada
- Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran rutin
Sebelum diambil keputusan melakukan investasi, untuk menentukan kebutuhan investasi
diperlukan evaluasi yang mencakup:
- Inventarisasi investasi
- Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi,
kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah buruk
- Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada
- Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang
- Inventarisasi kebutuhan investasi.
- Evaluasi kelayakan investasi (akan dibahas lebih lanjut)
- Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya, finansia,
ekonomi dan aspek distribusi.

C. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik


Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukan
investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah
transparansi dan kewajaran anggaran. Penentuan kebutuhan investasi publik terkait dengan
dua kegiatan, yaitu peningkatan kuantitas investasi dan peningkatan kualitas investasi. Ada
beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Penggolongannya antara lain:
 Investasi Penggantian
Pengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat
barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu pembelian barang
modal baru untuk menggantinya. Penilaian investasi publik perlu mempertimbangkan umur
teknis dan umur ekonomis dari barang modal yang akan dibeli. Umur ekonomi terkait dengan
perkiraan waktu efektif suatu barang modal dapat memberikan manfaat, sedangkan umur
teknis terkait dengan kemampuan barang modal dalam memberikan manfaat hingga tidak
mampu lagi memberikan manfaat.
 Investasi Penambahan Kapasitas
Investasi penambahan kapasitas (barang modal) perlu dilakukan bila terjadi tuntutan
peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan unit barang modal ditentukan oleh
produktivitas barang modal yang saat ini ada. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan
rasio antara input dengan output yang dihasilkan. Rasio ini pada dasarnya mencerminkan
tingkat efisiensi barang modal yang bersangkutan. Jika suatu barang modal sudah kurang
(tidak)efisien lagi, sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan yang harus dilakukan
pemerintah, maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk melakukan investasi
penambahan kapasitas.
 Investasi Baru
Investasi dapat juga berupa investasi baru yang belum ada sebelumya. Untuk jenis
investasi baru, maka pertimbangan mengenai aspek teknis, ekonomi, sosisal-budaya, dan
aspek distribusi harus mendapat perhatian lebih besar.

D. Aspek Kelayakan Investasi


Beberapa aspek harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan analisis investasi yang
akan menunjukkan keuntangan dan manfaat yang diperoleh atas investasi tertentu. Setiap
aspek saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga harus dipertimbangkan dan
dieavaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan. Berikut aspek
– aspek kelayakan investasi :
 Aspek teknis. Jika tidak ada aspek teknis, sebaiknya investasi ditolak karena
merupakan bagian terpenting. Ketika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat
dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut adalah yang paling utama untuk ditolak.
Studi mengenai aspek teknis dan produksi bersifat sangat strategis, sebab berkaitan
dengan kapasitas proyek, lokasi, tata letak alat produksi, bentuk bangunan (bertingkat
atau tidak), kajian atas bahan dan sumbernya, desain produk , dan analisis biaya
produksi.
 Aspek Social dan Budaya. Aspek sosial budaya imenyangkut pertimbangan
pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan
manfaat yang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek
legal dan lingkungan. Perlu dipertimbangkan dampak sosial dari investasi yang
diusulkan, apakah merugikan lingkungan atau tidak.
 Aspek Ekonomi dan Finansial. Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan
menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang
nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah
kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya
yang digunakan.
 Aspek Distribusi. Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan
dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu
diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari
proyek investasi seperti modal untuk melaksanakan proyek didapat dari public
revenue atau oleh individu, apakah terdapat pajak penghasilan atau tidak, apakah
proyek dijalankan oleh agensi atau individu. Jadi, aspek distribusi berkaitan dengan
distribusi keadilan dan persamaan mendapatkan pelayanan.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik


 Tingkat diskonto yang digunakan
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh
dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak.
Penghitungan tingkat diskonto merupakan bagian yang cukup kompleks dalam analisis
investasi.
Pada sektor swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu pi .ibiayaan modal (equity
finance) dan pembiayaan utang (debt finance), Biaya modal total dapat dinyatakan dalam
bentuk biaya modal rata-rata tertimbang dengan minus:

K0=Ke.(E/V) + Kd.(l-T).(D/V)

Dalam hal ini:


K0 = biaya modal total
Ke = biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi modal)
Kd = biaya utang (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi utang)
T = Tingkat pajak
E = Harga pasar saham
D = harga pasar surat berharga utang
V = E + D = nilai pasar perusahaan secara keseluruhan

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyatakan social dis-
count rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat
saat ini atas manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang, atau disebut social time
preference rate (STPR).
 Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Semakin tinggi
tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang diharapkan
(expectedfuture returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi
yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
1. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya :
- Inflasi Ringan : Pengertian inflasi ringan adalah inflasi yang belum terlalu
mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ringan mampu dikendalikan dengan tingkat
nilai dibawah 10% per tahun.
- Inflasi Sedang : Pengertian inflasi sedang adalah inflasi yang dapat menurunkan
kesejahteraan masyarakat bagi penghasilan tetap dengan tingkat laju inflasi sebesar
10%-30% per tahun.
- Inflasi Berat : Pengertian inflasi berat adalah inflasi yang mampu mengacaukan
perekonomian yang berakibat pada kurangnya minat masyarakat dalam menabung
karna bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi, inflasi berat memiliki laju sekitar
30%-100% per tahun.
- Inflasi Sangat Berat atau Hiperinflasi : Pengertian inflasi sangat berat adalah inflasi
yang telah mengacaukan kondisi perekonomian dan sulit dikendalikan walapun
dengan melakukan kebijakan moneter atau kebijakan fiskal dengan laju inflasi diats
100% per tahun.
2. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
- Demand Pull Inflation atau inflasi permintaan : Pengertian demand pull inflation
adalah inflasi yang timbul akibat dari kenaikan permintaan masyarakat.
- Cost Push Inflation atau inflasi biaya : Pengertian cost push inflation adalah inflasi
yang timbul akibat dari biaya produksi barang dan jasa .
3. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Asal atau Sumbernya
- Inflasi dalam Negeri : Pengertian inflasi dalam negeri adalah inflasi yang terjadi akibat
defisit anggaran belanja negara (APBN) sehingga pencetakan uang baru dan
gagalnya pasar yang mengakibatkan tingginya harga bahan makanan.
- Inflasi Luar Negeri : Pengertian inflasi luar ngeri adalah inflasi yang disebabkan
naiknya harga barang impor yang berasal dari biaya produksi barang di luar negeri
yang tinggi atau naiknya tarif impor barang.
4. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Pengaruh terhadap Harga Barang
- Inflasi Tutup atau (Closed Inflation) : Pengertian inflasi tutup adalah inflasi yang
terjadi akibat kenaikan harga antara satu atau dua barang tertentu.
- Inflasi Terbuka (Open Inflation) : Pengertian inflasi terbuka adalah inflasi yang terjadi
akibat kenaikan harga semua barang.
 Teori-Teori Inflasi
Dari berbagai gejala-gejala inflasi yang timbul dapat dijelaskan dengan teori-teori inflasi.
Teori-teori inflasi adalah sebagai berikut..
1. Teori Kuantitas (Irving Fisher) : Dalam teori kuantitas, jika penawaran terhadap uang
bertambah maka akan terjadi pula kenaikan tingkat harga.
2. Teori Keynes : Dalam teori keynes, inflasi terjadi karna adanya sebagian masyarakat
yang hidup diluar dari batas ekonominya atau adanya kelebihan permintaan dari
masyarakat.
3. Teori Strukturalis : Dalam teori strukturalis menyatakan bahwa terjadinya inflasi
karena adanya kekakuan struktur perekonomian khususnya di negara berkembang.
Arti dari kekakuan terhadap penerimaan ekspor dan penawaran atau produksi
makanan dalam negeri.
 Penyebab Inflasi
Penyebab terjadinya inflasi pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu,
- Demand Pull Inflation adalah permintaan masyarakat terlalu besar yang tidak dapat
dilayani oleh kapasitas produksi sehingga terjadi terganggunya keseimbangan akan
permintaan dan penawaran dengan melibatkan kenaikan harga.
- Cosh Push Inflation adalah inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga akan
bahan baku atau kenaikan upah/gaji
 Dampak Inflasi
Dampak yang ditimbulkan inflasi dapat bersifat positif dan negatif, tergantung pada
tingkat keparahannya yang kita ketahui inflasi memberikan dampak bagi individu maupun
pada kegiatan perekonomian secara luas.
Dampak Positif
- Peredaran atau perputaran barang menjadi lebih cepat.
- Produksi akan barang-barang bertambah, karena keuntungan pada pengusaha juga
bertambah.
- Kesempatan kerja bertambah, ini dapat terjadi karena tambahan investasi.
- Pendapatan nominal juga bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan
pendapatan kecil.
Dampak Negatif
- Harga barang-barang dan jasa naik.
- Nilai dan kepercayaan akan uang mengalami penurunan atau berkurang.
- Menimbulkan tindakan spekulasi.
- Banyak proyek pembangunan yang akan macet atau terlantar.
- Kesadaran akan menabung masyarakat berkurang.
- Menimbulkan masalah dalam neraca pembayaran
- Menimbulkan masalah dalam keadaan di masa depan
- Menyebabkan tingkat bunga bertambah dan akan mengurangi investasi
- Cara Mengatasi Inflasi
Inflasi dapat dicegah dengan tiga kebijakan yang dilakukan pemerintah. Cara
mengatasi inflasi adalah sebagai berikut,
- Kebijakan Moneter: Dalam teori moneter klasik, inflasi dapat terjadi karena
penambahan jumlah uang yang beredar. Jadi, secara teoretis relatif mudah dalam
mengatasi inflasi, yaitu dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar. Kebijakan
moneter adalah tindakan yang dijalankan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau
menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar terlalu banyak sehingga
inflasi dapat meningkat tajam, Bank Indonesia akan segera melakukan dengan
menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mengurangi banyak peredaran uang.
- Kebijakan Fiskal: kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan
pemerintah dalam mengurangi inflasi adalah dengan cara mengurangi pengeluaran
pemerintah dengan menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.
- Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal: pemerintah dapat melakukan kebijakan
nonmoneter atau nonfiskal dengan melakukan tiga cara, yaitu menstabilkan upah
(gaji), distribusi barang, dan menaikkan hasil produksi, serta pengamanan harga

 Resiko dan Ketidakpastian


Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan
keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan risiko investasi.
Faktor-faktor tersebut menyumbang risiko investasi suatu negara (country risk) yang
jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya
keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi, terjaminnya property right
dan contract right dapat menurunkari risiko investasi.
 Capital rationin
Capital Rationing: keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana
untuk melakukan pengeluaran investasi. Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan
faktor-faktor di atas penilaian investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Tingkat utang pemerintah. Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus
dibayarkan pemerintah sehubungan dengan perolehan sumber pembiayaan di luar
pajak.
- Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate). Social
opportunity cost rate terkait dengan pengertian bahwa proyek pemerintah harus dapat
menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang minimal sama dengan tingkat
keuntungan proyek sektor swasta dengan peng-gunaan dana yang sama.
- Social time preference rate. Merefleksikan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
masyarakat jika menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan konsumsi di masa
depan.

F. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik


Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat
langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
 Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan. Organisasi sektor publik
seringkali dihadapkan pada banyak altematif investasi untuk mencapai tujuan
organisasinya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif yang
memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.
 Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship). Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan
analisis manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi
publik yang akan dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali
tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik
analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan.
 Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah. Terkadang terdapat kesulitan yang
dihadapi yaitu apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam
bentuk rupiah.
 Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang
tinggi. Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan
penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi
perhitungan. Dapat m,enggunakan analisis moneter., yang mungkin mengindikasi
bahwa proyek akan memeberikan nilai uang terbaik.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang dibedakan menjadi
2 metode:
1. Metode penilaian investasi tradisisonal
2. metode aliran kas yang diskontokan (discounted cah flow/DCF)
Net Present Value
Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = CF0 +

Dalam hal ini:


i = tingkat diskonto
n = 1,……..,50 th. (umur proyek)
CF = cash flow

Dengan formulasi lain, NPV dinyatakan:

NPV = (Cash flow x Present value factor) – Investasi


=(CFxpvj)—1
(CFxpvj) disebut juga Gross Present Value.

Net Present Benefits (NPB)

Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek
setelah dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang
diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku.
Net present benefit dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPB=Mo – Co + (M-C)/(1+t)

Analisis Payback Period

Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian


investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut:
Payback Period = Investasi Awal : Keuntungan Tahunan

Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana.
Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan,
yaitu:
1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
3. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive.
Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)

Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari
seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek
tersebut.
Analisis Benefit-Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut:

M = M0 + Mn/(1+i)n
C = C0 + Cn/(1+i)n

Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-
hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai
biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi
manipulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam
peng-hitungan manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian
B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.

Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis)


Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya
dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap
biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang
akan dating atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifika-
sikan, namun tidak dinilai.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi pula
penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena sumber daya
yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya.
2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang
diharapkan dari suatu proyek.
3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek.
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan.
5. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan
melakukan perbandingan.
6. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan
manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan
dijalankan.

2.2 PEMBAHASAN
Berbagai pengeluaran untuk melakukan pelayanan kepada publik dilakukan oleh
pemerintah. Pengeluaran tersebut tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja
Negara. Belanja Negara tersebut terdiri dari belanja rutin dan belanja modal. Belanja modal
meliputi investasi publik. Untuk menentukan investasi, pemerintah dihadapkan pada
permasalahan dalam menentukan keputusan. Keputusan investasi public diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.
Pengeluaran investasi memiliki dampak jangka panjang bila dibandingkan investasi rutin
sehingga harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Apabila terjadi kesalahan dalam
menentukan keputusan akan berdampak pada anggaran tahun berjalan dan anggaran tahun
– tahun berikutnya.
Dalam kegiatannya, analisis public perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan public dan apakah proyek investasi tersebut menguntungkan atau tidak dilihat
dari segi finansial maupun non finansial. Usulan investasi harus memperhatikan kemampuan
anggaran dan kelayakan investasi. Kelayakan investasi dapat ditinjau dari berbagai aspek,
yaitu aspek kelayakan teknis aspek social budaya, aspek ekonomi dan aspek distribusi.
Keempat aspek tersebut harus ada jika ingin berinvestasi. Apabila salah satu aspek saja tidak
terpenuhi, maka suatu investasi dikatakan tidak layak untuk diteruskan. Sebagai contoh,
Universitas Islam Indonesia (UII) akan melakukan investasi dengan membangun diskotik.
Secara teknis, UII mampu dan memiki teknis yang memadai. Tetapi, secara aspek sosial dan
budaya tentu saja UII sebagai universitas yang berbasis islam tidak pantas untuk membangun
diskotik. Untuk alasan tersebut, investasi tidak dapat dijalankan.
Berbagai hal yang harus diperhatikan dalam investasi publik adalah tingkat diskonto yang
digunakan, tingkat inflasi, risiko dan ketidakpastidan, dan capital rationing. Factor – factor
tersebut harus dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi investasi public.
Investasi di sector public memerlukan analisis dengan teknik penilaian investasi public.
Teknik ini juga digunakan pada sektor swasta. Metode evaluasi yang biasa digunakan adalah
metode ROCE, metode aliran kas yang didiskontokan (DCF), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), cost-benefit analysis, dan cos-effectiveness analysis. Dari berbagai
metode tersebut, efektifitas metode bergantung pada investasi yang akan di jalankan.
Sehingga, efektifitas dan efisiensinya tidak dapat ditentukan. Bisa jadi investasi A yang
menggunakan metode net present value akan menghasilkan tujuan investasi secara
maksimal. Lain halnya dengan investasi B bila menggunakan metode net present value tidak
mencapai tujuan yang maksimal. Jadi, metode yang akan diterapkan untuk menganalisis
suatu investasi berbeda – beda tergantung kebutuhan dan tujuan dari investasi.

III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis untuk
investasi public sangat penting agar tujuan dari suatu investasi tersebut dapat tercapai secara
efisien, efektif, dan maksimal. Analisis dilakukan dari penentuan kebutuhan investasi public,
aspek – aspek kelayakan investasi, factor – factor yang mempengaruhi investasi public, dan
metode – metode yang digunakan dalam menganalisis investasi public. Dengan begitu, akan
dapat mencapai hasil analisis yang dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk meyakinkan
apakah investasi harus dijalankan atau tidak.

3.2 SARAN
Bagi investor, disarankan agar menentukan metode yang tepat dalam berinvestasi dan
menganalisis dari berbagai sudut pandang sebaik mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dalam
berinvestasi sehingga tidak terjadi kendala dan tidak menyesal di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Diambil pada 26 September 2016. Yogyakarta :
ANDI
Bastian Indra, 2002. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Diambil pada 1 Oktober 2016.
Yogyakarta : BPFE
Kelompok.3 (n.d.). Analisis Investasi Publik. Dokumen.tips. diambil pada 1 Oktober, 2016.
Dari : http://dokumen.tips/documents/analisis-investasi-publik-
5634fc8584344.html.
Tris, Dodi. 2012, 26 Juli. Analisis Investasi Publik. Referensiakuntansi.blogspot.co.id. diambil
pada 5 Oktober, 2016. Dari
: http://referensiakuntansi.blogspot.co.id/2012/07/analisis-investasi-publik_26.html
Anonymus. (n.d.). Aspek Teknis. Library.binus.ac.id. diambil pada 10 Oktober, 2016. Dari :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2008100437TIASBab2/page.
hml
Anonymus. 2015, 28 Juni. Net Present Value. Wikipedia.com. diambil pada 17
Oktober,2016.
Dari : https://id.wikipedia.org/wiki/NPV
Laka, Egidius. 2015, 28 November. Investasi Sektor Publik. Egilaka.blogspot.co.id. Diambil
pada
18 Oktober 2016. Dari : http://egilaka.blogspot.co.id/2015/11/pembahansan-investasi
sektor-publik-i.html
Kurniawati, Linda. (n.d.). Akuntansi Sektor Publik. Academia.edu. diambil pada 18 Oktober
2016. Dari : https://www.academia.edu/12729055/Akuntansi_Sektor_Publik
Irfan. 2013, 22 Februari. Analisis Investasi Sektor Publik. Irfansiyakusa.blogspot.co.id. diambil

pada 28 Oktober 2016. Dari : http://irfansiyakusa.blogspot.co.id/2013/02/analisis-investasi-


sektor-publik.html

Anda mungkin juga menyukai