Menentukan Keputusan
Bahasa Indonesia
“Pentingnya Analisis Investasi Publik bagi
Pemerintah untuk Menentukan Keputusan”
Penyusun:
Irma Nathania 14312426
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Pentingnya Analisis
Investasi Publik bagi Pemerintah untuk Menentukan Keputusan”, suatu kegiatan yang
dampaknya dapat dirasakan bagi pemerintah dan masyarakat.
Makalah ini dibuat dalam rangka menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan
penentuan keputusan dalam berinvestasi bagi sector publik. Harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
agar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Irma Nathania
DAFTAR ISI
Pengantar...................................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
I. Pendahuluan.........................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................................4
1.4. Manfaat.............................................................................................................................4
1.5. Metode Penyusunan..........................................................................................................4
II. Pembahasan...........................................................................................................................5
2.1. Kajian Teoritis....................................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Investasi........................................................................................................5
2.1.2. Program Investasi Publik.................................................................................................5
2.1.3. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik...........................................................................6
2.1.4. Aspek Kelayakan Investasi...............................................................................................8
2.1.5. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik......................................................9
2.1.6. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik...........................................................................14
2.2. Pembahasan......................................................................................................................18
III. Penutup.................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................19
3.2. Saran....................................................................................................................................19
Daftar Penutup............................................................................................................................20
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada
masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan Investasi publik diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas
kebijakan. Investasi publik memiliki kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi.
Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan
memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi.
Analisis investasi berhubungan erat dengan penganggaran fungsional, alokai sumber daya,
dan praktik manajemen keuangan disektor publik. Selain itu, program investasi publik
merupakan bentuk dari dual budgeting yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari
anggaran rutin.
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Dalam Perencanaan dan analisis investasi
harus dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama-sama menunjukan keuntungan
atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu investasi tertentu. Aspek Teknis, aspek
social budaya, aspek ekonomi dan financial, aspek distribusi,
1.3 TUJUAN
Penulisan ini dilakukan untuk memenuhi tujuan – tujuan yang dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tujuan dari makalah yang berjudul “Pentingnya Analisis Investasi Publik bagi
Pemerintah untuk Menentukan Keputusan” adalah agar menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai analisis investasi public yang berhubungan dengan menentukan
keputusan dan tindakan dalam organisasi sector publik. Selain itu, memberikan informasi
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat diterapkan bagi yang
bekepentingan.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan ini adalah mendapatkan informasi dan jawaban dari berbagai
pertanyaan yang terkait dengan analisis investasi public terutama dalam pentingnya analisis
tersebut bagi pemerintah agar dapat menentukan keputusan sehingga dapat mencapai
tujuan dari perusahaan. Selain itu, dapat menjadi sumber pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat diterapkan dalam hal analisis investasi.
II. PEMBAHASAN
K0=Ke.(E/V) + Kd.(l-T).(D/V)
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyatakan social dis-
count rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat
saat ini atas manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang, atau disebut social time
preference rate (STPR).
Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Semakin tinggi
tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang diharapkan
(expectedfuture returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi
yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
1. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya :
- Inflasi Ringan : Pengertian inflasi ringan adalah inflasi yang belum terlalu
mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ringan mampu dikendalikan dengan tingkat
nilai dibawah 10% per tahun.
- Inflasi Sedang : Pengertian inflasi sedang adalah inflasi yang dapat menurunkan
kesejahteraan masyarakat bagi penghasilan tetap dengan tingkat laju inflasi sebesar
10%-30% per tahun.
- Inflasi Berat : Pengertian inflasi berat adalah inflasi yang mampu mengacaukan
perekonomian yang berakibat pada kurangnya minat masyarakat dalam menabung
karna bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi, inflasi berat memiliki laju sekitar
30%-100% per tahun.
- Inflasi Sangat Berat atau Hiperinflasi : Pengertian inflasi sangat berat adalah inflasi
yang telah mengacaukan kondisi perekonomian dan sulit dikendalikan walapun
dengan melakukan kebijakan moneter atau kebijakan fiskal dengan laju inflasi diats
100% per tahun.
2. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
- Demand Pull Inflation atau inflasi permintaan : Pengertian demand pull inflation
adalah inflasi yang timbul akibat dari kenaikan permintaan masyarakat.
- Cost Push Inflation atau inflasi biaya : Pengertian cost push inflation adalah inflasi
yang timbul akibat dari biaya produksi barang dan jasa .
3. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Asal atau Sumbernya
- Inflasi dalam Negeri : Pengertian inflasi dalam negeri adalah inflasi yang terjadi akibat
defisit anggaran belanja negara (APBN) sehingga pencetakan uang baru dan
gagalnya pasar yang mengakibatkan tingginya harga bahan makanan.
- Inflasi Luar Negeri : Pengertian inflasi luar ngeri adalah inflasi yang disebabkan
naiknya harga barang impor yang berasal dari biaya produksi barang di luar negeri
yang tinggi atau naiknya tarif impor barang.
4. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Pengaruh terhadap Harga Barang
- Inflasi Tutup atau (Closed Inflation) : Pengertian inflasi tutup adalah inflasi yang
terjadi akibat kenaikan harga antara satu atau dua barang tertentu.
- Inflasi Terbuka (Open Inflation) : Pengertian inflasi terbuka adalah inflasi yang terjadi
akibat kenaikan harga semua barang.
Teori-Teori Inflasi
Dari berbagai gejala-gejala inflasi yang timbul dapat dijelaskan dengan teori-teori inflasi.
Teori-teori inflasi adalah sebagai berikut..
1. Teori Kuantitas (Irving Fisher) : Dalam teori kuantitas, jika penawaran terhadap uang
bertambah maka akan terjadi pula kenaikan tingkat harga.
2. Teori Keynes : Dalam teori keynes, inflasi terjadi karna adanya sebagian masyarakat
yang hidup diluar dari batas ekonominya atau adanya kelebihan permintaan dari
masyarakat.
3. Teori Strukturalis : Dalam teori strukturalis menyatakan bahwa terjadinya inflasi
karena adanya kekakuan struktur perekonomian khususnya di negara berkembang.
Arti dari kekakuan terhadap penerimaan ekspor dan penawaran atau produksi
makanan dalam negeri.
Penyebab Inflasi
Penyebab terjadinya inflasi pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu,
- Demand Pull Inflation adalah permintaan masyarakat terlalu besar yang tidak dapat
dilayani oleh kapasitas produksi sehingga terjadi terganggunya keseimbangan akan
permintaan dan penawaran dengan melibatkan kenaikan harga.
- Cosh Push Inflation adalah inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga akan
bahan baku atau kenaikan upah/gaji
Dampak Inflasi
Dampak yang ditimbulkan inflasi dapat bersifat positif dan negatif, tergantung pada
tingkat keparahannya yang kita ketahui inflasi memberikan dampak bagi individu maupun
pada kegiatan perekonomian secara luas.
Dampak Positif
- Peredaran atau perputaran barang menjadi lebih cepat.
- Produksi akan barang-barang bertambah, karena keuntungan pada pengusaha juga
bertambah.
- Kesempatan kerja bertambah, ini dapat terjadi karena tambahan investasi.
- Pendapatan nominal juga bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan
pendapatan kecil.
Dampak Negatif
- Harga barang-barang dan jasa naik.
- Nilai dan kepercayaan akan uang mengalami penurunan atau berkurang.
- Menimbulkan tindakan spekulasi.
- Banyak proyek pembangunan yang akan macet atau terlantar.
- Kesadaran akan menabung masyarakat berkurang.
- Menimbulkan masalah dalam neraca pembayaran
- Menimbulkan masalah dalam keadaan di masa depan
- Menyebabkan tingkat bunga bertambah dan akan mengurangi investasi
- Cara Mengatasi Inflasi
Inflasi dapat dicegah dengan tiga kebijakan yang dilakukan pemerintah. Cara
mengatasi inflasi adalah sebagai berikut,
- Kebijakan Moneter: Dalam teori moneter klasik, inflasi dapat terjadi karena
penambahan jumlah uang yang beredar. Jadi, secara teoretis relatif mudah dalam
mengatasi inflasi, yaitu dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar. Kebijakan
moneter adalah tindakan yang dijalankan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau
menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar terlalu banyak sehingga
inflasi dapat meningkat tajam, Bank Indonesia akan segera melakukan dengan
menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mengurangi banyak peredaran uang.
- Kebijakan Fiskal: kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan
pemerintah dalam mengurangi inflasi adalah dengan cara mengurangi pengeluaran
pemerintah dengan menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.
- Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal: pemerintah dapat melakukan kebijakan
nonmoneter atau nonfiskal dengan melakukan tiga cara, yaitu menstabilkan upah
(gaji), distribusi barang, dan menaikkan hasil produksi, serta pengamanan harga
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek
setelah dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang
diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku.
Net present benefit dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPB=Mo – Co + (M-C)/(1+t)
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana.
Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan,
yaitu:
1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
3. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive.
Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari
seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek
tersebut.
Analisis Benefit-Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut:
M = M0 + Mn/(1+i)n
C = C0 + Cn/(1+i)n
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-
hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai
biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi
manipulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam
peng-hitungan manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian
B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.
2.2 PEMBAHASAN
Berbagai pengeluaran untuk melakukan pelayanan kepada publik dilakukan oleh
pemerintah. Pengeluaran tersebut tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja
Negara. Belanja Negara tersebut terdiri dari belanja rutin dan belanja modal. Belanja modal
meliputi investasi publik. Untuk menentukan investasi, pemerintah dihadapkan pada
permasalahan dalam menentukan keputusan. Keputusan investasi public diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.
Pengeluaran investasi memiliki dampak jangka panjang bila dibandingkan investasi rutin
sehingga harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Apabila terjadi kesalahan dalam
menentukan keputusan akan berdampak pada anggaran tahun berjalan dan anggaran tahun
– tahun berikutnya.
Dalam kegiatannya, analisis public perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan public dan apakah proyek investasi tersebut menguntungkan atau tidak dilihat
dari segi finansial maupun non finansial. Usulan investasi harus memperhatikan kemampuan
anggaran dan kelayakan investasi. Kelayakan investasi dapat ditinjau dari berbagai aspek,
yaitu aspek kelayakan teknis aspek social budaya, aspek ekonomi dan aspek distribusi.
Keempat aspek tersebut harus ada jika ingin berinvestasi. Apabila salah satu aspek saja tidak
terpenuhi, maka suatu investasi dikatakan tidak layak untuk diteruskan. Sebagai contoh,
Universitas Islam Indonesia (UII) akan melakukan investasi dengan membangun diskotik.
Secara teknis, UII mampu dan memiki teknis yang memadai. Tetapi, secara aspek sosial dan
budaya tentu saja UII sebagai universitas yang berbasis islam tidak pantas untuk membangun
diskotik. Untuk alasan tersebut, investasi tidak dapat dijalankan.
Berbagai hal yang harus diperhatikan dalam investasi publik adalah tingkat diskonto yang
digunakan, tingkat inflasi, risiko dan ketidakpastidan, dan capital rationing. Factor – factor
tersebut harus dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi investasi public.
Investasi di sector public memerlukan analisis dengan teknik penilaian investasi public.
Teknik ini juga digunakan pada sektor swasta. Metode evaluasi yang biasa digunakan adalah
metode ROCE, metode aliran kas yang didiskontokan (DCF), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), cost-benefit analysis, dan cos-effectiveness analysis. Dari berbagai
metode tersebut, efektifitas metode bergantung pada investasi yang akan di jalankan.
Sehingga, efektifitas dan efisiensinya tidak dapat ditentukan. Bisa jadi investasi A yang
menggunakan metode net present value akan menghasilkan tujuan investasi secara
maksimal. Lain halnya dengan investasi B bila menggunakan metode net present value tidak
mencapai tujuan yang maksimal. Jadi, metode yang akan diterapkan untuk menganalisis
suatu investasi berbeda – beda tergantung kebutuhan dan tujuan dari investasi.
III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis untuk
investasi public sangat penting agar tujuan dari suatu investasi tersebut dapat tercapai secara
efisien, efektif, dan maksimal. Analisis dilakukan dari penentuan kebutuhan investasi public,
aspek – aspek kelayakan investasi, factor – factor yang mempengaruhi investasi public, dan
metode – metode yang digunakan dalam menganalisis investasi public. Dengan begitu, akan
dapat mencapai hasil analisis yang dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk meyakinkan
apakah investasi harus dijalankan atau tidak.
3.2 SARAN
Bagi investor, disarankan agar menentukan metode yang tepat dalam berinvestasi dan
menganalisis dari berbagai sudut pandang sebaik mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dalam
berinvestasi sehingga tidak terjadi kendala dan tidak menyesal di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Diambil pada 26 September 2016. Yogyakarta :
ANDI
Bastian Indra, 2002. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Diambil pada 1 Oktober 2016.
Yogyakarta : BPFE
Kelompok.3 (n.d.). Analisis Investasi Publik. Dokumen.tips. diambil pada 1 Oktober, 2016.
Dari : http://dokumen.tips/documents/analisis-investasi-publik-
5634fc8584344.html.
Tris, Dodi. 2012, 26 Juli. Analisis Investasi Publik. Referensiakuntansi.blogspot.co.id. diambil
pada 5 Oktober, 2016. Dari
: http://referensiakuntansi.blogspot.co.id/2012/07/analisis-investasi-publik_26.html
Anonymus. (n.d.). Aspek Teknis. Library.binus.ac.id. diambil pada 10 Oktober, 2016. Dari :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2008100437TIASBab2/page.
hml
Anonymus. 2015, 28 Juni. Net Present Value. Wikipedia.com. diambil pada 17
Oktober,2016.
Dari : https://id.wikipedia.org/wiki/NPV
Laka, Egidius. 2015, 28 November. Investasi Sektor Publik. Egilaka.blogspot.co.id. Diambil
pada
18 Oktober 2016. Dari : http://egilaka.blogspot.co.id/2015/11/pembahansan-investasi
sektor-publik-i.html
Kurniawati, Linda. (n.d.). Akuntansi Sektor Publik. Academia.edu. diambil pada 18 Oktober
2016. Dari : https://www.academia.edu/12729055/Akuntansi_Sektor_Publik
Irfan. 2013, 22 Februari. Analisis Investasi Sektor Publik. Irfansiyakusa.blogspot.co.id. diambil