Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ANALISIS INVESTASI PUBLIK.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................3
2. Rumusan Masalah...................................................................................0
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................0
BAB II PEMBAHASAN
A. PROGRAM INVESTASI PUBLIK........................................................0
B. PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK .........................0
C. ASPEK KELAYAKAN INVESTASI.....................................................0
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK ..............0
E. TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIK........................0
BAB I
PENDAHULUAN
2
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah
tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga
dalam mengatur proyek investasi publik secara lebih efisien dan efektif. Maka
diantaranya adalah :
4
a. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan
mencangkup :
a. Inventarisasi investasi.
b. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai
investasi, kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah
buruk.
c. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
d. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang.
e. Inventarisasi kebutuhan investasi
f. Evaluasi kelayakan investasi
g. Kriteria kelayakan investasi meliputi apek-aspek teknis, sosial-budaya,
Analysis.
yang akan ditetapkan bagi masing masing unit organisasi. Analisa yang
5
investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran
penggolonganya adalah.
1. investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Inverstasi baru
Pengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola
umur manfaat barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis,
dari barang modal yang akan dibeli. Umur ekonomi terkait dengan perkiraan
manfaat hingga tidak mampu lagi memberikan manfaat. Jadi umur teknis
suatu barang modal bisa lebih lama daripada umur ekonomisnya. Bila barang
modal telah usang dan tidak mampu lagi memberikan manfaat, berarti umur
ditentukan oleh produktivitas barang modal yang saat ini ada. Produktivitas
barang modal diukur berdasarkan rasio antara input dengan output yang
modal yang bersangkutan. Jika suatu barang modal sudah kurang (tidak)
6
dilakukan pemerintah, maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk
besar.
manfaat yang diperolah akibat adanya suatu investasi tertentu. Seluruh aspek
anggaran dan siklus pelaksanaan, kerena aspek aspek tersebut satu sama
implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek sosial
adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi
7
mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang
merugikan.
dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk
itu perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan
dijalankan oleh public agencies atau oleh individu. Aspek distribusi terkait
8
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis investasi publik
adalah;
1. Tingkat diskonto
2. Tingkat inflasi
3. Resiko dan ketidakpastian
4. Capital retiatoning
Tingkat Diskonto
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat resiko tertentu. Jika suatu proyek
Pada sektor swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu biaya modal
atas saham yang dimilikinya. Harga pasar saham merefleksikan laba di masa
sehingga kreditor akan meminta tingkat kembalian (rate of return) yang lebih
dengan return investasi. Semakin tinggi risiko investasi, maka return yang
9
diharapkan juga semakin tinggi. Di samping itu, pembiayaan utang (cost of
debt) lebih murah dibandingkan dengan biaya modal sendiri (cost of equity)
Biaya modal total dapat dinyatakan dalam bentuk biaya modal rata-rata
Ko = Ke.(E/V) + Kd.(1-T).(D/V)
modal)
T = tingkat pajak
berfokus pada tingkat diskonto (discount rate) yang cocok yang akan
digunakan. Antara biaya dan manfaat terjadi pada waktu yang berbeda,
10
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menyatakan
masyarakat terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima di
masa yang akan datang, atau disebut social time preference rate (STPR).
public terbatas dan sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat
dan resiko bisnis perusahaan swasta. Social discount rate didasarkan pada
11
investasi yang sama sebagai perubahan dalam kebutuhan tingkat harga
harga umum (general price level). Hal ini merupakan pendekatan yang
pada investasi sector public harus dinilai dengan social discount rate.
Inflasi
tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai rill keuntungan di masa depan
Requiret rate of returns akan semakin tinggi jika resiko investasi naik.
Negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada
hukum dan demokrasi, terjaminya property right dan contract right dapat
12
Capital Rationing
linear.
berikut:
rate)
3. social preference rate
lebih lanjut. Keterkaitan suatu proyek dan proyek yang lain perlu
13
dipertimbangkan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau
(cost/benefit relationship)
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis
investasi public yang akan dilakukan. Pada organisasi sector public biaya
manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang,
diterapkan.
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam
Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya manfaat dari suatu proyek
tidak dapat diukur dengan bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya yang
tinggi.
Rasio biaya dan manfaat atau efektifitas biaya merupakan titik awal
14
moneter mungkin mengidentifikasikan bahwa proyek akan memberikan
nilai uang terbaik, tetapi faktor faktor politik, respon pemerintah, serta
yaitu: (1) metode penilaian investasi tradisional dan, (2) metode aliran kas
sederhana dirumuskan:
LABA AKUNTANSI
15
Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash
flow misalnya adalah net present value (NPV) dan internal rate of return
untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negative adalah proyek
bernilai nol. Atau dengan kata lain adalah ukuran yang menyetarakan
aliran kas bersih di masa datang(future net cash flow) dengan pengeluaran
IRR nilai yang besar adalah proyek yang potensial untuk diterima.
menggunakan alat analisis yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan suatu
proyek pada sektor swasta, misalnya NPV, IRR, payback period, dan sebagainya.
16
Atau
i = tingkat diskonto
n = 1, , 50 th (umur proyek)
CF = cash flow
= ( CF x pvf) - 1
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu
proyek setelah dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan
atau manfaat yang diterima pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan
Atau
17
Dalam hal ini :
NPB = nilai bersih, yaitu manfaat dikurangi dengan biaya pada tahun ke-n
M= manfaat
C = biaya
Catatan : proyek yang dipilih adalah jenis proyek yang memiliki nilai NPB
tertinggi.
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
18
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
value) dari seluruh manfaat /keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang
keuntungan yang lebih besar dari biayanya. Keuntungan dalam analisis biaya
manfaat harus pula memasukkan keuntungan sosial dan biaya sosial. Proyek yang
Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan bila (M/C )> 1.
Metode ini akanmemberikan hasil yang konsisiten dengan metode Net Present
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas
mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi
dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat,
19
Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian B-C ratio dapat
Rp 16,000,000,- dan memberikan aliran kas masul Rp 9,200,000,- satu tahun dari
memberikan aliran kas sebesar Rp7,200,000,- per tahun selama lima tahun. Jika
daripada proyek A karena proyek B memiliki ratio manfaat/biaya yang lebih besar
dari proyek A.
dengan nilai apakah pemilik perusahaan akan menjadi lebih baik dengan
keseluruhan akan menjadi baik dengan adanya investasi tersebut. Analisis biaya-
penilaian investasi sektor publik, termasuk di sini manfaat social bersih yang
20
Untuk menentukan manfaat social bersih ini tidak hanya diperhitungkan
manfaat yang tangible melainkan juga termasuk manfaat yang intangible, seperti
bebas dari polusi, hidup dengan lingkungan yang aman, penghematan waktu, dan
biaya, beberapa item yang bersifat intangible seperti kerusakan lingkungan harus
diperhitungkan.
biaya-manfaat pada dasarnya harus dapat mengukur manfaat sosial bersih ( net
social benefit). Manfaat sosial bersih secara garis besar dapat dinyatakan sebagai
counting, yaitu satu manfaat atau biaya yang menyebabkan manfaat atau
21
relatife tidak signifikan tidak perlu dimasukkan dalam analisis biaya-
manfaat.
2. Mengukur dan mengevaluasi biaya dan manfaat.
Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung,
akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relative sulit untuk
diatas, cost of time yang dihabiskan oleh petugas pemadam kebakaran dan
tangible.
3. Timing dan aliran biaya dan manfaat.
Tahap ketiga terkait dengan masalah waktu penekanan biaya atau manfaat
yang terjadi. Biasanya nilai yang tertinggi dimasukkan dalam biaya dan
manfaat yang terjadi lebih awal. Untuk menyesuaikan nilai biaya dan
(discount rate).
dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang atas suatu
proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun
sebagai berikut:
22
1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini
penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
proyek.
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
5. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk
dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek
estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan
diskonto (discount rate) yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko
23
dan ketidakpastian, sebagai gambaran dalam seksi pendahuluan pada
dasarnya tidak berbeda dari yang biasa diterapkan pada sektor swasta.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25