(Makalah)
Penulis:
Kami mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan lancar. Tak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Pujiati, M.Pd., selaku Dosen I mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik yang telah memberikan bimbingan, semangat,dan motivasi
dalam penyusunan makalah. Semoga beliau selalu diberikan rahmat
dan kesehatan.
2. Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen II mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan bimbingan, semangat,
dan motivasi dalam penyusunan makalah. Semoga beliau selalu
diberikan kesehatan dan rahmat.
Sekian yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangatlah
bermanfaat untuk kami dalam penyusunan makalah ini .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1. Konsep Anggaran Sektor Publik........................................................3
2.2. Pengertian Anggaran Sektor Publik...................................................4
2.3. Pentingnya Anggaran Sektor Publik...................................................5
2.4. Fungsi Anggaran Sektor Publik..........................................................7
2.5. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik....................................................10
2.6. Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik.............................................11
2.7. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik......................................12
2.8. Prinsip-prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran...................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi suatu organisasi baik bagi organisasi yang berorientasi laba maupun
nirlaba, aspek perencanaan memiliki peranan yang sangat penting. Aktivitas
organisasi akan terlaksana dengan lebih baik, jika seluruh tahapan proses
perencanaan dilaksanakan secara konsekuen dengan menamakannya
perencanaan strategik. Perencanaan strategik merupakan upaya
pengimplementasian pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui pengembangan strategi-strategi (program dan
kebijakan umum). Kinerja organisasi yang menggunakan perencanaan
strategik akan jauh melampaui organisasi lainnya yang tidak menggunakan
perencanaan strategik. Hal ini antara lain karena perencanaan itu didasarkan
atas visi dan misi strategik yang jelas. Visi dan misi strategi itu sendiri mampu
mengendalikan arah perencanaan yang baik.Perencanaan strategik memiliki
peranan yang penting bagi organisasi karena di dalam perencanaan strategik
tergambarkan program-program organisasi yang akan menjadi acuan bagi
organisasi dalam menyusun anggaran.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep anggaran sektor publik.
2. Memahami pengertian anggaran sektor publik.
3. Mengetahui pentingnya anggaran sektor publik.
4. Mengetahui fungsi anggaran sektor publik.
5. Mengetahui jenis-jenis anggaran sektor publik.
6. Mengetahui prinsip-prinsip anggaran sektor publik.
7. Memahami proses penyusunan anggaran sektor publik.
8. Memahami siklus anggaran sektor publik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian, dan
3. Aspek akuntabilitas publik
3
Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga
pengawas khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan
pengendalian anggaran. Tujuannya adalah memperkenalkan konsep
penganggaran sektor publik dan masalah mendasar yang berhubungan
dengan penentuan kebijakan, prioritas, perencanaan strategis dan
penentuan program.
4
Lebih dari itu, anggaran memberikan rencana detail atas
pendapatan dan pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Mengapa? Karena, tanpa
anggaran, organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran.
Bahkan, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pengelola/pengguna
anggaran dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran
(Bastian, 2006:13).
Anggaran sektor publik adalah rencana kegiatan dan keuangan
periodik (biasanya dalam periode tahunan) yang berisi program dan
kegiatan dan jumlah dana yang diperoleh (penerimaan/pendapatan) dan
dibutuhkan (pengeluaran/belanja) dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan anggaran sektor publik
adalah suatu dokumen yang berisi rencana program dan kegiatan serta
informasi mengenai pendapatan/penerimaan dan pengeluaran/belanja pada
satu organisasi dalam periode tertentu (biasanya tahunan).
Secara singkatnya lagi dapat dinyatakan bahwa anggaran publik
merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:
5
Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan
rakyat, uang yang akan dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan
anggaran menunjukkan perencanaan pemerintah untuk pembelajaran uang
rakyat tersebut. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah
negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang (Mardiasmo,
2002:62)
6
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-
lembaga yang ada.
7
digunakan untuk memberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa
pemerintah bekerja secara efisien tanpa ada korupsi dan pemborosan.
8
5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi Dan Komunikasi
(Coordination And Communication Tool)
9
organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran
publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Jika
tidak ada alat untuk menyampaikan suara, maka mereka akan
mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan masa
melakukan boikot vandalism dan sebagainya (Mardiasmo, 2002:63-66)
10
Pada dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki
sendiri sebab seluruhnya adalah milik publik dalam sebuah
masyarakat demokrasi rakyat memberi mandat kepada pemerintah
melalui proses pemilihan umum (Mardiasmo, 2002:67).
11
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
12
anggaran antara pendapatan dan belanja, namun jika anggaran tersebut
defisit atau surplus berarti pelaksanaan anggaran tersebut gagal (Jurnal
EMBA, 2014, Vol.2 No.3:562).
13
dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode
berikutnya.
d. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation)
Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan
aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi
terkait dengan akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik,
maka diharapkan tahap pelaporan dan evaluasi tidak akan menemui
banyak masalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh melalui penyusunan makalah ini adalah:
14
1. Pengertian anggaran sektor publik adalah rencana kegiatan dan keuangan
periodik (biasanya dalam periode tahunan) yang berisi program dan
kegiatan dan jumlah dana yang diperoleh (penerimaan/pendapatan) dan
dibutuhkan (pengeluaran/belanja) dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
2. Fungsi anggaran sektor publik antara lain: a). Sebagai alat perencana, b).
Sebagai alat pengendalian, c). Sebagai alat kebijakan fiskal, d). Sebagai
alat politik, e). Sebagai alat koordinasi dan komunikasi, f). Sebagai alat
pengukuran kinerja, g). Sebagai alat motivasi, dan h). Sebagai alat
menciptakan ruang publik.
3. Jenis-jenis anggaran sektor publik ada dua macam yaitu: Anggaran
Operasional dan Anggaran Modal/Investasi.
4. Prinsip-prinsip anggaran sektor publik ada delapan yaitu: a). Otorisasi oleh
legislative, b). Komprehensif, c). Keutuhan anggaran, d).
Nondiscretionary Appropriation, e). Periodik, f). Akurat, g). Jelas, dan h).
Diketahui publik.
5. Siklus anggaran terdiri dari empat tahap, yaitu: a). Tahap perencanaan, b).
Tahap ratifikasi, c). Tahap implementasi, dan d). Tahap pelaporan dan
evaluasi.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari saran dan kritik pembaca,
sehingga penulis dapat mengetahui kekurangan dan menjadi lebih baik di
masa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dalam
memahami anggarann sektor publik.
DAFTAR PUSTAKA
15
Haryanto, dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga
Waworuntu, Resti Hanatasia. 2014. ANALISIS PERUBAHAN SISTEM
PENGANGGARAN DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA PADA KINERJA
INSPEKTORAT PROVINSI SULAWESI UTARA. Jurnal EMBA. 2(3): 560-569
Nama :
16
NPM :
Prodi :
Matkul :
Essay
17
ESSAY
18