Anda di halaman 1dari 11

KONSEP UANG DALAM ISLAM

Desi Rarawati 1713031056


Yuni Suprehatin 1713031044
Definisi uang dalam islam

Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-naqdu,
pengertiannya ada beberapa makna yaitu: al-naqdu berarti yang baik dari
dirham, menggenggam dirham, membedakan dirham, dan al-naqdu juga berarti
tunai. Kata nuqud tidak terdapat dalam al-Quran dan hadis, karena bangsa Arab
umumnya tidak menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga. Mereka
menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas
dan kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak. Mereka
juga menggunakan wariq untuk menunjukkan dirham perak, kata ‘ain untuk
menunjukkan dinar emas.
Sejarah perkembangan uang dalam islam

Islam telah mengenal alat pertukaran dan pengukuran nilai, bahkan Al-
Qur’an secara eksplisit menyatakan alat pengukuran nilai tersebut berupa
emas dan perak dalam berbagai ayat. Para Fuhaqa menafsirkan emas dan
perak tersebut sebagai dinar dan dirham yang mana telah muncul dan
dicetak pada masa Khalifah Umar bin Khatab ra.
Sejarah uang tidak lepas dari sejarah umat manusia, uang adalah inovasi
modern yang menggantikan posisi barter. Dalam sejarah islam uang di
adopsi dari peradaban Romawi dan Persia, hal ini dimungkinkan karena
penggunaan dan konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran islam, dinar
adalah mata uang warisan Romawi dan dirham dari peradaban Rusia.
1 2 3
Zaman Pra Barter Penggunaan Barter Penggunaan Uang

Kebutuhan manusia pada


Dalam periode ini manusia Seiring berjalanna waktu
zaman ini semakin beragam
belum mengenal transaksi kebutuhan manusia
dan banyak dalam waktu yang
perdagangan, semua semakin banyak, oleh
bersamaan, hal inilah yang
kebutuhan hidup dipenuhi karena itu pada zaman ini
melatarbelakangi manusia
masing-masing secara untuk memenuhi
pada abad 20 SM
individu. Mereka bercocok kebutuhannya manusia
menggunakan logam sebagai
tanam untuk memenuhi saling bertukar barang
alat tukar yang saat ini dikenal
kebutuhannya. kebutuhan hidup dengan
sebagai uang.
anggota kelompok lain.
Sejarah uang
dalam islam
Uang pada masa kenabian

Bangsa Arab di Hijaz pada masa jahiliah belum memiliki


mata uang tersendiri. Mereka menggunakan mata uang yang
mereka peroleh berupa Dinar Emas Hercules, Byziantum dan
Dirham perak Dinasti Sasanid dari Iraq, dan sebagian mata
uang bangsa Himyar, Yaman. Penduduk Makkah tidak
memperjualbelikan kecuali sebagai emas yang tidak ditempa
dan tidak menerimanya kecuali dalam ukuran timbangan. Hal
ini disebabkan beragamnya bentuk dirham dan ukurannya dan
muncul penipuan pada mata uang mereka seperti nilai tertera
yang melebihi dari nilai sebenarnya.
Uang pada masa Khulafaurrasyidin

Ketika Abu Bakar di bai’at menjadi khalifah,


beliau tidak melakukan perubahan terhadap mata
uang yang beredar, bahkan menetapkan apa yang
sudah berjalan dari masa Nabi SAW. Begitu juga
ketika Umar bin Khattab di bai’at sebagai khalifah,
karena beliau sibuk melakukan penyebaran Islam
ke berbagai negara, beliau menetapkan persoalan
uang sebagaimana yang sudah berlaku.
Uang pada masa Dinasti Umayah

Pencetakan uang pada masa Dinasti Umayah masih


meneruskan model Sasanid dengan menambahkan
beberapa kalimat tauhid, sepeti pada masa
Khulafaurrasyidin. Pada masa Abdul Malik bin Marwan,
pada tahun 78 H, beliau membuat mata uang Islam yang
bernafaskan model Islam tersendiri. Dengan adanya
pencetakan mata uang Islam, hal ini mampu untuk
merealisasikan stabilitas politik dan ekonomi,
mengurangi pemalsuan dan manipulasi terhadap mata
uang.
Uang pada masa Dinasti Abbasiyah dan
sesudahnya

Pada masa ini pencetakan dinar masih melanjutkan cara


Dinasti Uamyah. Pada masa ini ada dua fase, tentang
masalah pencetakan uang, yaitu:

• Fase pertama: Terjadi pengurangan terhadap ukuran


dirham kemudian dinar

• Fase kedua: Ketika pemerintahan melemah dan para


pembantu dari orang Turki ikut serta mencampuri
urusan negara.
Konsep uang dalam islam

Dalam ekonomi islam uang hanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai alat tukar dan satuan
hitung. Hal ini disampaikan oleh beberapa pakar dan ulama seperti imam al-Ghazali dan al-
Maqrizi.

Konsep uang sebagai alat tukar menjelaskan bahwa uang bukan komoditas yang dapat diperjual
belikan tetapi sebagai alat transaksi dalam jual-beli. Sementara sebagai satuan hitung uang hanya
merefleksikan nilai suatu barang atau jasa. Adapun fungsi uang dalam sistem ekonomi islam
antara lain sebagai berikut:

 Sebagai alat tukar dan pembayaran


Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam setiap transaksi

 Sebagai alat satuan nilai


Dengan adanya uang nilai suatu barang dengan sangat mudah ditentukan.

 Sebagai alat pembayaran tertunda


Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai