DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Richanna (2000312320054)
Norhalimah (2000312320002)
Puji syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas “Penganggaran Sektor Publik” yang membahas tentang apa itu penganggaran
sektor publik, bagaimana menyusun penganggaran sector publik dan manfaat penganggaran
sektor publik.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang penganggaran
sektor publik yang benar yang sangat diperlukan agar kita mengetahui bagaimana tata cara,
struktur dalam penganggaran sektor publik.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
ke depannya menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…...………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI………………………..……………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP.....................................................................................................................................18
A.Kesimpulan.......................................................................................................................18
B.Saran…………………...………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran secara langsung merefleksikan arah
dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Sejak pertengahan tahun 1980-an telah
terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup signifikan dari sistem manajemen
tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik
yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat. Anggaran sektor publik di buat
untuk menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, kualitas kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara layak.
Anggaran juga merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran
diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh
lembaga-lembaga publik yang ada. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas tentang
Penganggaran Sektor Publik yang ada di Indonesia. Apa saja fungsi anggaran sektor publik,
tujuan, karakteristik, serta bagaimana penyusunannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik?
3. Apa saja fungsi, jenis, karakteristik, tujuan serta siklus penganggaran sektor publik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik.
3. Untuk mengetahui tentang fungsi, tujuan, jenis, karakteristik, tujuan serta siklus
penganggaran sektor publik.
BAB II
PEMBAHASAN
Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek Perencanaan
2. Aspek Pengendalian
Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan
untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan serta cara untuk medapatkan dana
untuk membiayai program dan aktivitas tersebut.
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan masyarakat yang tidak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya.
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi sehingga
organisasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan akan dibuat.
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunkan untuk :
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
diterapkan
b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
alternatif pembiayaannya
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu
varians
Anggaran sebagai kebijakan fiskal pemerintah, digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran sektor publik dapat diketahui arah
kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi.
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau unit kerja atau
departemen yang merupakan sub-organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan
apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena, anggaran dapat
digunakan sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara dan seluruh bagian dalam
pemerintahan.
5. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja
Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran, efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer public dinilai berdasarkan berapa hasil yang dicapai
dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif
untuk pengendalian dan penilain kerja.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar dapat
bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi
yang ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging
but attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah
sehingga terlalu mudah untuk dicapai.
Masyarakat dan elemen masyarakat lainnya non pemerintah, seperti LSM, Perguruan Tinggi,
Organisasi Keagamaan, dan Organisasi Masyarakat lainnya harus terlibat dalam proses
penganggaran publik. Keterlibatan mereka dapat bersifat langsung dan tidak langsung.
Keterlibatan langsung masyarakat dalam proses penganggaran dalam proses penganggaran
dapat dilakukan mulai dari proses penyusunan perencanaan pembangun maupun rencana
kerja pemerintah (daerah), sedangkan keterlibatan secara tidak langsung dapat melalui
perwakilan mereka di lembaga legislative (DPR/DPRD).
2. Anggaran umumnya mencakup jangkauan tertentu, satu atau beberapa tahun, jangka
pendek, dan menengah atau panjang.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi dari
penyusun anggaran
Anggaran sektor public mencakup semua aspek kehidupan masyarakat namun ada beberapa
aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor public baik nasional maupun lokal. Oleh karena
itu, dengan adanya anggaran sektor publik ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat misalnya air bersih, listrik, kesehatan, dan pendidikan. Keputusan pemerintah
berpengaruh melalui anggaran sangat berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat. Maka,
anggaran sektor public menjadi penting karena:
b. Adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang,
sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
c. Untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat, dalam
hal ini anggaran berperan sebagai instrument akuntabilitas publik.
E. PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, di perlukan prinsip-rinsip
yang menjadi pedoman bagi organisasi public atau pemerintah dalam penyusunannya. Beberapa
prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Mardiasmo, 2009: 6768):
Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative sebelum eksekutif dapat
menggunakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / menyeluruh
3. Keutuhan anggaran
4. Nondiscretionary uppropriation
Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisiensi, dan efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan atau
multitahunan
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang tersembunyi yang dapat
menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak efisienan anggaran, serta dapat
mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan oferestimate pengeluaran.
7. Jelas
8. Transparan
1.Pendekatan tradisional
c. Cenderung sentralisis
d. Bersifat spesifikasi
e. Tahunan
New public management berfokus pada management sektor public yang berorientasi pada
kinerja bukan pada kebijakan. Oleh karena itu, bagian dari reformasi dari new public
management adalah dengan kemunculannya management berbasis kinerja. Fokus management
berbasis kinerja adalah pengukuran kinerja organisasi sektor public yang berorientasi pada
pengukuran outcome (hasil), bukan lagi sekedar pengukuran input atau output saja (mahmudi,
2007). Adapun karakteristik umumnya sebagai berukit:
a. Komprehensip/komparatif
Paradigma new public management telah melahirkan beberapa teknik penganggaran dalam
sektor publik yaitu sebagai berikut:
1.Anggaran kinerja
Anggaran dengan pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya
tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pelayanan publik.
b. Menyelidiki dan mengukur aktivitas yang diperkirakan harus di lakukan pada periode
tertentu aktivitas guna mendapatkan efisiensi maksimum dan standar biaya
c. Mendasarkan anggaran untuk periode yang akan datang pada biaya perunit standar
dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada periode
tersebut
Penggunaan anggaran dengan pendekatan kinerja memiliki beberapa keunggulan, antara lain
adanya pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan merangsang partisipasi dan
memotivasi unit kerja, pengalokasian dana secara optimal dengan didasarkan efisiensi unit kerja,
dan menghindari pemborosan. Namun, anggaran kinerja juga memiliki beberapa kelemahan
yaitu:
a. Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf anggaran atau
akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran
dan melaksanakan analisis biaya
b. Banyak jasa dana aktivitas pemerintah tidak dapat langsung terukur dalam satuan unit
output atau biaya perunit yang dapat dimengerti dengan mudah.
c. Akun-akun dalam pemerintahan telah secara khusus dibuat dengan dasar anggaran yang
dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat pengumpulan data untuk keperluan
pengukuran kinerja sangat sulit, bahkan kadang kala tidak memungkinkan.
d. Aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dan dilakukannya pengukuran lainnya
tanpa adanya pertimbangan yang memadai apakah aktivitas tersebut perlu atau tidak
2.Program bugedting
Planing, programming, and the budgeting system merupakan suatu anggaran dimana
pengeluaran secara primer dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada
program kerja dan secara skunder didasarkan pada jenis atau karakter objek dan kinerja. Konsep
PPBS merupakan konsep yang memandang bahwa penyusunan anggaran merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari proses perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu
organisasi PPBS merupakan upaya sistematis yang memperhatikan integrasi dari perencanaan,
pembuatan program, dan penganggaran.
Pada PPBS, sasaran, manfaat, dan tujuan harus diterjemahkan secara eksplisit sehingga
program strategis yang berorientasi pada hasil dapat diidentifikasi, sehingga akan menghasilkan
informasi yang membantu dalam pengalokasian sumber daya secara efektif. Untuk
pengimplementasian PPBS, suatu organisasi harus mengembangkan kemampuan analisisnya
untuk memahami secara mendalam tujuan organisasi, termasuk kemampuan mengembangkan
program beserta indikator hasil untuk mencapai tujuan.
Kelebihan dari PPBS adalah memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari
atasan kepada bawahan, dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja, dapat
memperbaiki kualitas pelayan melalui pendekatan standart biaya dalam perncanaan program, dan
menghilangkan program yang over lapping. Sedangkan kelemahan PPBS adalah dalam
pengimplementasiannya membutuhkan biaya yang besar, karena sistem anggaran ini
membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data yang lengkap, adanya sistem
pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi, sehingga ini mengakibatkan sulitnya
sistem untuk diimplementasikan. Penetapan tujuan dan sasaran yang tidak jelas baik dalam
organisasi atau unit organisasi menambah kompleksitas masalah. Indicator kinerja sering kali
salah merepresentasikan capaian kinerja yang seharusnya. Atau, indicator kinerja terlalu
menyederhanakan ukuran-ukuran kinerja pelayanan sektor public yang umumnya bersifat
multidimensi.
Tidak adanya kepastian konsekuensi yang jelas atas penerapan anggaran berbasis kinerja
baik penghargaan bagi pihak yang telah menunjukkan peningkatan kinerja atau sebaliknya dapat
menciderai keseriusan usaha reformasi anggaran ini. Anggaran berbasis kinerja (ABK)
memerlukan ukuran yang pasti dalam mengukur efesiensi anggaran yaitu analisis standart
belanja (ASB) dan standart pelayanan minimal (SPM). Realitas yang ada bahwa pemerintah
provinsi/ kkabupaten/kota di Indonesia, setelah memasuki ke tahun 9 penerapan ABK, masih
belum atau baru menyusun dan menerapkan ASB dan SPM, sehingga pengukuran efesiensi
anggaran belum dapat dilakukan.
SPM memiliki batas waktu pencapaian baik secara nasional maupun daerah jadi, SPM
merupakan bentuk dokumen teknis dari penyediaan pelayanan dasar, sedangkan pelayanan dasar
merupakan bagian dari urusan wajib pemerintah. Pada konteks pemerintah daerah, rencana
pencapaian SPM dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana
strategis satuan kerja perangkat daerah (renstra-SKPD).
Target pencapaian SPM harus dapat diukur dengan cara menetapkan gambaran dan
kondisi awal suatu daerah berdasarkan kemampuan dan potensi daerah serta profil pelayanan
dasar dan memberikan target pencapaian dalam batas waktu yang ditentukan. Target ayng telah
di capai akan menjadi dasar dalam mencapai target dimasa mendatang target tahunan pencapaian
SPM dituangkan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah (SKPD), rencana kerja satuan kerja
perangkat daerah (renja SKPD), kebijakan umum anggaran (KUA), rencana kerja dan anggaran
satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) sesuai klasifikasi belanja daerah dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya RKA-SKPD yang sudah memuat
berbagai program dan kegiatan terkait SPM menjadi bahan penyusunan raperda APBD hingga
penetapan perda APBD.
3. Menentukan urusan prioritas kegiatan-kegiatan untuk mencapai SPM. Salah satu metode
untuk menentukan prioritas kegiatan adalah dengan metode analytic hierarchy process
(AHP).
4. Menentukan besarnya plafon anggaran untuk masing-masing kegiatan dengan
menggunakan ASB.
Sebagaimana dijelaskan diatas, penganggaran memiliki peranan yang penting dalam kesuksesan
penerapan SPM. Tanpa anggaran yang memadai dan mencukupi, pemerintah tidak dapat
melaksanakan SPM sesuai dengan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, harus memperhatikan
prinsip-prinsip perhitungan anggaran pada SPM, meskipun menggunakan pendekatan
pembiayaan berbasis kegiatan sebagai berikut:
2. Investasi fisik hanya untuk sarana/prasarana yang terkait langsung dengan penerapan
SPM.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Anggaran Sektor Publik juga merupakan perencanaan finansial tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan
melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.
2. Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain merefleksikan
perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan penerimaan
dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain agar
terjamin secara layak. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.
B. Saran
Demikian pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai kalangan. Karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi , penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat di harapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 2013. Akuntansi Sektor Publik: Dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan Dari
Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.