MAKALAH
JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Di Susun Oleh :
Adri
{11970315401}
AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.P 2020-2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta inayahnya
kepada kami atas petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Shalawat serta salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada Nabi Agung
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa mengikuti dan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK” yang
berjudul “JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK” . Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik.
Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penyusun menyadari
bahwa di dalam menyusun makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat kami nantikan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
1.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang............................................................................................................ 3
B Rumusan Masalah....................................................................................................... 3
C Tujuan......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses
atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Definisi anggaran (budget) adalah rencana
operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan
yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor
swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,
sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,
didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran merupakan alat
bagi pemerintah untuk mengarahkan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan karena adanya masalah
keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus
berkembang, dan anggaran juga diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran
sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan
mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional
dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka kami merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
3.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami menyusun beberapa
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
4.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sebagai
alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan
dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus
dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai
dengan dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang
muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan
dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah (a) Anggaran Tradisional atau
Anggaran Konvensional, dan (b)Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New
Public Management.
B. Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang saat
ini. Terdapat ciri-ciri dalam pendekatan ini, yaitu :
c. Cenderung sentralistis
d. Bersifat spesifikasi
e. Tahunan
Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan besarnya
dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan, dan bahkan anggaran tradisional tersebut gagal
5.
dalam memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak tersedianya
berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan untuk tujuan
pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan anggaran.
Incrementalism
Anggaran bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada
item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya
sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan
kajian yang mendalam. Pendekatan yang semacam ini tidak saja belum menjamin terpenuhinya
kebutuhan rill, namun juga dapat mengakibatkan kesalahan yang terus berlanjut. Hal ini
disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah pengeluaran periode sebelumnya yang
dijadikan sebagai tahun dasar penyusunan anggaran tahun ini telah didasarkan atas kebutuhan
yang wajar.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian terhadap
konsep value for money. Dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money ini,
seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya
kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting dilaksanakaan.
1. Apakah pelayanan tertentu yang dibiayai dengan pengeluaran pemerintah masih dibutuhkan
atau masih menjadi prioritas ?
2. Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil dan merata diantara
kelompok masyarakat ?
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program, atau
kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun sebenarnya item tersebut
sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal rupiah yang
disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian lainnya.
6.
Line-item
Struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan
dan pengeluaran. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan
adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran. Anggara
n tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya pendapatan
dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk
belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dengan
pengeluaran yang dilakukan.
1. Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan
jangka panjang.
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit
dicapai. Keadaan tersebut berpeluang menimbulkan konflik, overlapping, kesenjangan dan
persaingan antar departemen.
9. Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi yang
menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.
7.
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup
drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi
model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan
tersebut bukan sekedar perubahan kecil dan sederhana. Perubahan tersebut telah mengubah peran
pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma baru
yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan New Public
Management.
Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah model pemerintahan yang
diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal
dengan konsep “reinventing goverment”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan
Gaebler tersebut adalah :
1. Pemerintah Katalis : fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayan publik.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
8.
Spesifik
Seiring dengan perkembangan zaman, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik,
misalnya adalah teknik anggaran kinerja (performance budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB),
dan Planning, Programming, and Budgeting system.
Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut cenderung memiliki karakteristik umum
sebagai berikut :
9.
1. Komprehensif/komparatif
4. Berjangka panjang
E. Anggaran Kinerja
Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money dan pengawasan atas
kinerja output. Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui internal cost
awareness, audit keuangan dan audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.
Sistem anggaran kinerja yaitu sistem yang mencakup penyusunan program dan tolok ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran. Mencakup pada penentuan unit
kerja yang bertnaggungjawab atas pelaksanaan program, serta penentuan indikator kinerja yang
digunakan sebagai tolok ukur dalam mencapai tujuan program yang telah ditetapkan.
Konsep ZBB dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran
tradisional. Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep ZBB dapat
menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-
base). Pada konsep ZBB penentukan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.
10.
a. Paket keputusan mutually-exclusive
b. Paket keputusan incremental
Keunggulan ZBB
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara
efisien
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi
untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran.
Kelemahan ZBB
1. Prosesnya memerlukan waktu lama
5. Membutukan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk
dalam anggaran.
11.
PPBS merupakan teknik penganggaran yang berorientasi pada output dan tujuan, penekananan
utamanya adalah alokasi sumber daya berdasrkan analisis ekonomi.
1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil
Karakteristik PPBS
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang karena
PPBS berorientasi pada masa depan
d. Estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif program.
12.
Kelebihan PPBS
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama
antar departemen.
Kelemahan PPBS
1. PPBS membutuhkan sistem informasi yang cangggih, ketersediaan data, adanya sistem
pengukuran, dan staff yang memiliki kapabilitas tinggi.
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membuthkan teknologi
yang canggih
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang
kompleks
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaan statistik
terkadang kurang tajam untuk mengukur beberapa program tertentu saja.
13.
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama untuk mengukur output.
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan dimasa depan, perubahan politik, dan
ekonomi.
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program terutama ketika terdapat
kepentingan (conflict of interest).
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secara cepat dan
tepat.
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah (resistence to
change).
8. Pelaksanan tersebut sering tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan poitik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter
sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan pengawasan
dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan
pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu pendekatan tradisional
dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari beberapa jenis,
yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS.
14.
Anggaran dengan pendekatan NPM sangat menekankan pada konsep value for money dan
pengawasan atas kinerja output.
Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan pendekatan NPM
merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi anggaran sektor publik dilakukan
untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik dan menekankan value
for money. Beberapa jenis anggatan dengan pendekatan NPM, seperti ZBB, PPBS, dan
Anggaran Kinerja perlu dikaji lebih mendalam sebelum diaplikasikan, karena pada masing-
masing jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Penerapan sistem anggaran
juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural, dan kesiapan teknologi yang dimiliki oleh
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA