Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SISTEM PENCERNAAN NONRUMINANSIA UNGGAS”

Disusun Oleh : Hamka

Nim : 220112013

Kelas : Reguler 1

Mata Kuliah : Fisiologi Ternak

Dosen Pengampu : Hermawansyah, S.Pt.,M.Si

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN yang Maha Esa sehingga makalah tentang
“SISTEM PENCERNAAN NONRUMINASIA UNGGAS” dapat terselesaikan tepat
waktu.Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah FISISOLOGI TERNAK, yang mana
dengan tugas ini kami mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh
dosen.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan termikasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami
terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Sinjai, 24 Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. Paruh .................................................................................................................................... 3

B. Crop (tembolok) ................................................................................................................... 3

C. Lambung Kelenjar ( proventriculus) .................................................................................... 4

D. Gizzard(Empedal/Rempela) ................................................................................................. 4

E. Usus halus ............................................................................................................................ 5

F. Usus Besar (Large intestine) ................................................................................................ 6

G. Kloaka .................................................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
System pencernaan adalah penghancur bahan makanan ( mekanis/enzimatis, kimia dan
mikroba) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam
saluran pencernaan. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan
komplek menjadi sederhana. Dan kegunaannya adalah untuk mempermudah penyerapan oleh
vili usus.Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan adalah
karbohidrat, lemak,dan protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa vitamin, mineral,
hormone dan air.Ternak mempunyai empat aktivitas makan yaitu: prehensi (mengambil
makana), mastikasi (mengunyah), salvias (mensekresikan air ludah) dan deglutisi ( menelan).
Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : perstaltik (peristaltic
esophagus mendorong bahan makanan ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal (
mendorong bahan makanan ke sofagus) dan gravitasi ( membantu memudahkan jalanya
bahan makanan).

Pada unggas memiliki proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain, meskipun
mempunyai kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses pencernaan pada
unggas memiliki tiga prinsip yaitu:

a) Secara mekanik

Pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan


didalam empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan diubah
menjadi pasta.

b) Secara khemis/enzimatis

Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya senyawa kimia dan
kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.

1
c) Secaara mikrobiolgik

Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikrobia yang ikut


berperan. Pada ayam pencernaan secara mikrobiologi tidak berperan besar seperti ternak
yang lain, hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus besarnya. Pada
tembolok ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan asam organic seperti asam
asetat dan asam laktat dan juga pada sekum terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh
bakteri(Kamal, 1994).

Gambar sistem pencernaan

B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan fungsi dari paruh
2. Menjelaskan fungsi dari crop atau tembolok
3. Menjelaskan fungsi dari lambung kelenjar
4. Menjelaskan fungsi dari empedal
5. Menjelaskan fungsi dari usus halus
6. Menjelaskan fungsi dari usus besar
7. Menjelaskan fungsi dari kloaka

C. Tujuan
Untuk mengetahui proses system pancernaan pada unggas melalui mulut/paruh, ,crop,
lambung kelenjar, gizzard/empedal, usus halus, , usus besar dan kloaka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Paruh
Unggas tidak memiliki bibir, pipi, dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah
tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah dihubungkan ke tengkorak dan
berfungsi seperti engsel(North,1978).

Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah kedepan.
Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke
esophagus sewaktu lidah digerakan ke belakang(Akoso 1993). Lidah berfungsi
membantu menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang
berfungsi sebagai elumas makanan untuk mempermudah masuk ke esophagus(Neisheim
et al., 1972).

Didalam mulut tidak diproduksi amilase(Neisheim et al., 1972). Air diambil


dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke
dalam kerongkongan setelah menengadah kepala memanfaatkan gaya
gravitasi(North,1978).

B. Crop (tembolok)
Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan
erbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa
yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi
menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.

Terjadi sedikit atau sama sekali terjadi pencernaan didalamnya kecuali jika ada
sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian

3
tinggal di dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman.
Hal ini disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang
berfungsi melunakkan makanan.

C. Lambung Kelenjar ( proventriculus)


Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga
merupakan perut sejati ayam. Proventriculus juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya
perncernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klrida, epsin, dan
getah lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis akan
mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan melewatinya dengan cara berkerut
secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendek di
dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan secara enzimatis sedikit
terjadi.

D. Gizzard(Empedal/Rempela)
Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas
dan bawah. Bagian atas lubang pemasukan berasal dari proventriculus dan bagian bawah
lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh
aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka emedal
akan kisut.

Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas
dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan
tenaga yang besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Peroton empedal dapat melakukan
gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit.

4
Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan
grit dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel
batuan ini berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adnya otot dalam
gizzard sehingga dapat masuk ke saluran intestine.

E. Usus halus
Usus halus memanjang dari ventrikulus sampai usus besar dan terbagi atas tiga
bagian yaitu: duodenum, jejunum,dan ileum. Duodenum(usus 12 jari) berbentukhuruf V
dengan bagian pars ascendens sebagai bagian naik. Selaput mukosa pada dinding usus
halus memiliki jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai
penggerak aliran pakan dan memperluas penyerapan nutrient.

Pada bagian duodenumdisekresikan enzim amylase, lipase, dan tripsin. Ada


beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat
mencerna protein dan karbohidrat .

Pencernaan pakan ayam di usus halus secaara enzimatik dengan berfungsinya


enzim-enzim terhadap protein, lemak dan karbohidrat. Protein oleh pesin dan
khemotipsin akan diubah menjadi asam amin. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi
asam lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amylase akan diubah menjadi disakarida dan
kemudian menjadi monosakarida. Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci
atau 1,5m.

Pada jejunum (usus kosong) makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan di dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan tersebut adalah enzim
enterokinase, erepsin, maltase, disakrase, peptidase, sukrase dan lipase.

Pada ileum ( usus penyerapan), sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas
permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.

5
F. Usus Besar (Large intestine)
Usus besar berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter usus
halus dan berakhir di kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rectum yang pendek
dan bersambung dengan kloaka.

Pada usus besar terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel
tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas.

G. Kloaka
Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan
lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi. Air
kencing yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melaui kloaka bersama
tinja dengan bentuk seperti pasta putih.

Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai saluran
kencing dan kelamin,coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum
sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan udara luar disebut vent.

Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricus pada sisi atas berdekatan pada sisi
luarnya. Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent,
yang pada betina lebih lebar disbanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada ternak unggas saluran pencernaannya terbagi menjadi tiga prinsip yaitu : secara
mekanik, enzmatik dan mikrobiolik. Unggas memiliki system pencernaan, yaitu: paruh
atau mulut, crop (tembolok), esophagus ( kerongkongan), perut kelenjar (proventriculus),
gizzard (empedal), usus halus (small intestine), usus buntu (sekum), usus besar ( large
intestine) dan kloaka yang masing-masing berfungsi mencerna pakan manjadi zat yang
sederhana untuk bisa di sebarkan didalam tubuh unggas dan juga membuang sisa-sisa zat
pakan seperti: urine, dan juga tinja.

B. Saran
Dalam makalah yang saya buat ini berjudul “ SISTEM PENCERNAAN
NONRUMINANSIA UNGGAS ” ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh
karena itu diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Menurut Rahmat Nurdiyanto. Tahun 2013. Tentang Sistem Pencernaan Unggas .


Sumber : (http://rahmatkidul12.blogspot.co.id/2013/05/system-pencernaan- unggas.html?=m1)

Ilmu pelajaran peternakan


Sumber : (http://pelajaranilmu.blogspot.co.id/2012/05/system-pencernaan-pada-ternak-
unggas.html?m=1)

Menurut Willi Brodus , tahun 2011 , tentang Sistem Pencernaan pada Ayam
Sumber : ( http://dawi4purnama.blogspot.co.id/2011/03/sistem-pencernaan-pada-
ayam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai