Anda di halaman 1dari 13

lOMoARcPSD|9375023

Makalah Sistem Digesti Fisiologi Unggas

Intro to Physics (Universitas Nusa Tenggara Barat)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)
lOMoARcPSD|9375023

MAKALAH FISIOLOGI

“Sistem Digesti Pada Unggas”

Disusun oleh :

1. Lalu Purnama Tasya K. (611.18.041)

2. Indra Fany (611.18.033)

UNIVESITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga makalah tentang
“SISTEM DIGESTI PADA UNGGAS” dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Fisiologi, yang mana dengan tugas ini kami mahasiswa
dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh dosen.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.

Akhir kata kami mengucapkan termikasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka
kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Mataram, 1 Desember 2019

Penulis

ii

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................. ii

Daftar Isi …......................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………….............................................……… 1

B. Rumusan Masalah ………………..….................................................... 2

C. Tujuan ………………...............................................…….. 2

D. Manfaat ………………......................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mulut/paruh ………….…………………………………………. 3

B. Esophagus …………………….……………………………… 3

C. Crop(tembolok) …………………………………………………….. 4

D. Lambung kelenjar(proventriculus) …………………………………….............. 4

E. Gizzard(Empedal/Rempela) …………………………………………… 5

F. Usus Kecil(small intestine) …………………………………….. …….. 5

G. Sekum(Usus Buntu) ……………………………………………. 6

H. Usus Besar(large intestine) ……………………………………………. 6

I. Kloaka …………………………………………….. 7

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................. 8

Daftar Pustaka …………………………………………………….. 9

iii

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

System pencernaan adalah penghancur bahan makanan ( mekanis/enzimatis, kimia dan


mikroba) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam
saluran pencernaan. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan
komplek menjadi sederhana. Dan kegunaannya adalah untuk mempermudah penyerapan oleh
vili usus.

Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan adalah
karbohidrat, lemak,dan protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa vitamin, mineral,
hormone dan air.

Ternak mempunyai empat aktivitas makan yaitu: prehensi (mengambil makana),


mastikasi (mengunyah), salvias (mensekresikan air ludah) dan deglutisi ( menelan). Dalam
hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : perstaltik (peristaltic
esophagus mendorong bahan makanan ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal
( mendorong bahan makanan ke sofagus) dan gravitasi ( membantu memudahkan jalanya
bahan makanan).

Pada unggas memiliki proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain, meskipun
mempunyai kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses pencernaan pada
unggas memiliki tiga prinsip yaitu:

a) Secara mekanik
Pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan didalam
empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan diubah menjadi
pasta.

b) Secara khemis/enzimatis
Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya senyawa kimia dan kerja
dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.

c) Secaara mikrobiolgik
Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikrobia yang ikut berperan.
Pada ayam pencernaan secara mikrobiologi tidak berperan besar seperti ternak yang lain,
hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus besarnya. Pada tembolok
ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan asam organic seperti asam asetat dan
asam laktat dan juga pada sekum terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri(Kamal,
1994).

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

Gambar 1.1 sistem pencernaan

B. Tujuan

Untuk mengetahui proses system pancernaan pada unggas melalui mulut/paruh,


esophagus, crop, lambung kelenjar, gizzard/empedal, usus halus, usus buntu, usus besar dan
kloaka.

C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan fungsi dari paruh
2. Menjelaskan fungsi dari esophagus
3. Menjelaskan fungsi dari crop atau tembolok
4. Menjelaskan fungsi dari lambung kelenjar
5. Menjelaskan fungsi dari empedal
6. Menjelaskan fungsi dari usus halus
7. Menjelaskan fungsi dari sekum/usus buntuk
8. Menjelaskan fungsi dari usus besar
9. Menjelaskan fungsi dari kloaka
D. Manfaat

Dapat mengetahui proses pencernaan pada ternak non ruminasia unggas terlebih
khusus pada ternak ayam yang memiliki system pencernaan berbeda dengan ternak
nonruminansia lainnya tetapi proses pencernaannya sama.

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

BAB II
PEMBAHASAN

A. Mulut/paruh

Unggas tidak memiliki bibir, pipi, dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah tersusun
atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti
engsel(North,1978).

Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah kedepan. Bentuk
seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke esophagus sewaktu
lidah digerakan ke belakang(Akoso 1993). Lidah berfungsi membantu menelan makanan.
Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai elumas makanan untuk
mempermudah masuk ke esophagus(Neisheim et al., 1972).

Didalam mulut tidak diproduksi amilase(Neisheim et al., 1972). Air diambil dengan
cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam
kerongkongan setelah menengadah kepala memanfaatkan gaya gravitasi(North,1978).

Gambar 1.2 paruh ayam

B. Oesophagus (tenggorok)

Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan


jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian
atas dan proventriculus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu
melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara otomatis
oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan
ke tembolok.

Gambar 1.3 esophagus

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

C. Crop (tembolok)

Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan erbesaran
dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang
menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi
menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.

Terjadi sedikit atau sama sekali terjadi pencernaan didalamnya kecuali jika ada sekresi
kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di
dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman. Hal ini
disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang berfungsi
melunakkan makanan.

Gambar 1.4 crop atau tembolok

D. Lambung Kelenjar ( proventriculus)

Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan


perut sejati ayam. Proventriculus juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya perncernaan
secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klrida, epsin, dan getah lambung
yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis akan mengeluarkan cairan
kelenjar perut begitu makanan melewatinya dengan cara berkerut secara mekanis. Karena
makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendek di dalam proventriculus, maka
pencernaan pada material makanan secara enzimatis sedikit terjadi.

Proventriculus
Gambar 1.5 proventrikulus

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

E. Gizzard(Empedal/Rempela)

Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan
bawah. Bagian atas lubang pemasukan berasal dari proventriculus dan bagian bawah lubang
pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya,
apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka emedal akan kisut.

Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas dari
intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan tenaga yang
besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Peroton empedal dapat melakukan gerakan
meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit.

Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit
dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel batuan ini
berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adnya otot dalam gizzard sehingga
dapat masuk ke saluran intestine.

Gambar 1.6 gizzard

F. Usus kecil (Small Intestine)

Usus halus memanjang dari ventrikulus sampai usus besar dan terbagi atas tiga bagian
yaitu: duodenum, jejunum,dan ileum. Duodenum(usus 12 jari) berbentukhuruf V dengan
bagian pars ascendens sebagai bagian naik. Selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki
jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan
dan memperluas penyerapan nutrient.

Pada bagian duodenumdisekresikan enzim amylase, lipase, dan tripsin. Ada beberapa
enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan
karbohidrat .

Pencernaan pakan ayam di usus halus secaara enzimatik dengan berfungsinya enzim-
enzim terhadap protein, lemak dan karbohidrat. Protein oleh pesin dan khemotipsin akan
diubah menjadi asam amin. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol.
Karbohidrat oleh amylase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi
monosakarida. Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5m.

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

Pada jejunum (usus kosong) makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan di dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan tersebut adalah enzim enterokinase,
erepsin, maltase, disakrase, peptidase, sukrase dan lipase.

Pada ileum ( usus penyerapan), sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak
lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan
usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.

Gambar 1.7 Usus halus

G. Sekum ( Usus Buntu)

Sekum terletak diantara usus halus dan usus besar dan pada unjungnya buntu. Usus
buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.

Fungsi utama sekum secara jelas belum diketahui tetapi didalamnya terdapat sedikit
pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat
oleh aktivitas mikroorganisme.

Gambar 1.8 sekum

H. Usus Besar (Large intestine)

Usus besar berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter usus halus
dan berakhir di kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rectum yang pendek dan
bersambung dengan kloaka.

Pada usus besar terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh
dan mengatur keseimbangan air pada unggas.

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

Gambar 1.9 Usus besar

I. Kloaka

Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang
pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi. Air kencing yang
sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melaui kloaka bersama tinja dengan bentuk
seperti pasta putih.

Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai saluran
kencing dan kelamin,coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum sebagai
lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan udara luar disebut vent.

Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricus pada sisi atas berdekatan pada sisi luarnya.
Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent, yang pada betina
lebih lebar disbanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur.

Gambar 1.10 kloaka

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada ternak unggas saluran pencernaannya terbagi menjadi tiga prinsip yaitu : secara
mekanik, enzmatik dan mikrobiolik. Unggas memiliki system pencernaan, yaitu: paruh atau
mulut, crop (tembolok), esophagus ( kerongkongan), perut kelenjar (proventriculus), gizzard
(empedal), usus halus (small intestine), usus buntu (sekum), usus besar ( large intestine) dan
kloaka yang masing-masing berfungsi mencerna pakan manjadi zat yang sederhana untuk
bisa di sebarkan didalam tubuh unggas dan juga membuang sisa-sisa zat pakan seperti: urine,
dan juga tinja.

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)


lOMoARcPSD|9375023

DAFTAR PUSTAKA

Menurut Rahmat Nurdiyanto. Tahun 2013. Tentang Sistem Pencernaan Unggas .


Sumber : (http://rahmatkidul12.blogspot.co.id/2013/05/system-pencernaan- unggas.html?
=m1)

Ilmu pelajaran peternakan


Sumber : (http://pelajaranilmu.blogspot.co.id/2012/05/system-pencernaan-pada-ternak-
unggas.html?m=1)

Menurut Willi Brodus , tahun 2011 , tentang Sistem Pencernaan pada Ayam
Sumber : ( http://dawi4purnama.blogspot.co.id/2011/03/sistem-pencernaan-pada-ayam.html?
m=1)

Downloaded by Email tumbal (anomalyxdmeister@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai