Anda di halaman 1dari 12

A.

SISTEM PENCERNAAN

Sistem digesti adalah suatu lintasan organ yang menghubungkan antara


lingkungan dengan proses metabolisme alamiah pada hewan. Pencernaan
diartikan sebagai pengelolaan pakan sejak masuk dalam mulut sehingga
diabsorbsi. Secara garis besar fungsi saluran pencernaan adalah sebagai tempat
pakan ditampung, tempat pakan dicerna, tempat pakan diabsorbsi dan tempat
pakan sisa yang dikeluarkan. (Kamal, 1994). Sistem pencernaan meliputi saluran
pencernaan (paruh, mulut, tenggorok, lambung kelenjar, empedal, usus halus, usus
buntu, usus besar, kloaka, anus) dan alat tambahan (hati, pankreas, lien).

Gambar 1. Sistem Pencernaan Unggas

1
B. SALURAN PENCERNAAN

Saluran pencernaan dapat dipandang sebagai tabung memanjang yang


dimulai dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa.
Organ pencernaan atau digesti secara garis besar digambarkan seperti gambar di
bawah ini:

a. Mulut:

Gambar 2. Mulut Kelinci

1. Mulut Ayam:

tidak mempunyai bibir, lidah, pipi dan gigi sejati, bagian mulut atas dan
bawah tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut dihubungkan ke
tengkorak dan berfungsi seperti engsel (North, 1978).

2. Mulut kelinci:

Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan


mastikasi bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil dan mencampurnya dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang
mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan.

3. Mulut merpati:

Pada bagian mulut terdapat paruh dan lidah. Paruh berfungsi untuk
mengambil makanan, SedangkanLidah burung memiliki struktur kaku dan

2
bentuknya runcing dan kecil. Makanan yang masuk ke rongga mulut tidak
mengalami proses pencernaan mekanik maupun kimiawi . Makanan yang diambil
oleh paruh langsung masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan.

b. Oesophagus :

Gambar 3. Oesophagus

1. Oesophagus ayam petelur:

merupakan saluran berbentuk seperti tabung yang licin pada permukaan


dalamnya sehingga mempermudah makananan saat melewatinya menuju ke
tembolok.

2. Oesophagus kelinci:

Merupakan lanjutan dari pharing dan masuk ke dalam cavum abdominale


dan bermuara pada bagian ventriculus.

3. Kerongkongan merpati:

Kerongkongan merupakan saluran antara rongga mulut dan lambung.


Bagian bawahnya membesar berupa kantong yangdisebut tembolok.

3
c. Tembolok :

Gambar 4. Tembolok

1. Tembolok Merpati
Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi
menyimpan makanan untuk sementara, dan sedikit demi sedikit akan
disalurkan ke lambung kelenjar.
2. Crop(Tembolok) ayam petelur:
Crop adalah pelebaran dari oesophagus yang berbentuk seperti
kantong. Proses pencernaan di crop sangat kecil terjadi kadang tidak sama
sekali. Bagian dindingnya mengandung banyak kelenjar mukosa yang
menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Fungsi
utama crop adalah sebagai organ penyimpan pakan. Pakan yang berupa
serat kasar dan bijian tinggal di dalam crop selama beberapa jam untuk
proses pelunakan dan pengasaman.

Crop (tembolok) kelinci: ____________________________(tidak ada)

4
d. Proventrikulus:

Gambar 5. proventrikulus

1. Proventrikulus (lambung sejati) ayam petelur:


Proventrikulus atau perut kelenjar adalah penebalan dan perbesaran
terakhir dari oesophagus. Asam hidroklorit, getah lambung dan enzim pepsin yang
dihasilkan oleh dinding proventrikulus berfungsi untuk membantu proses
mencerna protein. Sewaktu makanan melewatinya, sel kelenjar secara mekanis
akan berkerut dan menyebabkan keluarnya cairan kelenjar perut. Pencernaan
secara enzimtis pada proventrikulus sedikit terjadi karena makanan berjalan cepat
di dalam proventrikulus.

2. Proventrikulus kelinci: ____________________________ (tidak ada)

3. Proventrikulus merpati: ____________________________ (tidak ada)

5
E. venrtikulus:

Gambar 6. Venrtikulus

1. Ventriculus (lambung kelinci):

Lambung kelinci disebut juga ventrikulus yang terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus).
Ventrikulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya
proses pencernaan dimana dinding lambung mensekresikan getah lambung yang
terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor intrinsik
yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12.

2. Ventrikulus, (Gizzard/Empedal):
Empedal terdiri atas serabut otot yang padat dan kuat. Bentuknya oval dengan
dua lubang saluran di ujung-ujungnya. Di bagian depan berhubungan dengan
perut kelenjar dan bagian yang lain dengan usus halus. Fungsi utama empedal
adalah menggiling dan meremas pakan yang keras. Perototan empedal melakukan
gerakan meremas kurang lebih empat kali setiap menit. Di dalam empedal ini
dapat dihasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna makanan secara normal dapat
dibantu oleh adanya kerikil yang biasa di ambil dan ditelan melalui mulut.

Empedal (Ampela):

Gambar 7. Empedal (Ampela)

6
F. Usus Halus:

Gambar 7. Empedal
(Ampela)

1. Usus Halus Merpati:

Organ pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Di usus halus terjadi


proses kimiawi karena Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang
dihasilkan oleh hati lansung dialirkan ke dalam usus halus karena burung merpati
tidak mempunyai kantong empedu. Hasil-Hasil pencernaan yang berupa sari-sari
makanan diserap oleh kapiler darah dalam dinding usus halus.

2. Usus Besar, Rektum & Kloaka merpati:

Kemudian sisa makanan didorong ke usus besar (kolon), lalu ke dalam


rektum, dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan saluran
kelamin.

3. Usus Halus (Small Intestine) ayam petelur:

Usus halus pada unggas memanjang dari proventriculus sampai usus besar
dan terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum
berbentuk huruf V dengan bagian pars descendens sebagai bagian yang turun dan
pars ascendens sebagai bagian yang naik.

7
G. Usus Buntu (Ceca):

Usus buntu terletak diantara usus halus dan usus besar dimana bentuk
kedua ujungnya buntu, maka disebut usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang
sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi sisa-sisa makanan yang tidak tercerna (Akoso,
1993).

H. Usus Besar:

Usus besar merupakan saluran memanjang yang mempunyai diameter dua


kali lebih besar dari usus halus dan berakhir pada kloaka (North, 1978). Usus
besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan
kloaka (Akoso, 1993).

I. Kloaka:

Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan yang berfungsi


sebagai lubang pelepasan sisa-sisa pencernaan. Khusus untuk unggas betina
kloaka juga merupakan muara saluran reproduksi (North, 1978). Air kencing yang
sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama kotoran
dengan bentuk seperti pasta putih (Akoso, 1993).

J. Usus halus:

Terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum. Kelenjar branner


menghasilkan getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-
vili dan getah ini bersifat basa. Getah pankreas yang dihasilkan disekresikan ke
dalam duodenum melalui ductus pancreaticus. Jejenum merupakan kelanjutan dari
duodenum dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan berfungsi sebagai tempat
absorbsi makanan.

8
K. Coecum:

Berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan. Dalam


coecum makanan disimpan dalam waktu sementara. Pencernaan selulosa
dilakuakan oleh bakteri yang menghasilkan asam asetat, propionat dan butirat.

L. Intestinum crissum:

Colon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang coecum. Di sini


terdapat ascenden dan colon transverasum, colon descenden dan colon
sigmoideum yang belum jelas.

M. Rectum:

Rectum merupakan kelanjutan dari colon dan membentuk feses. Rektum


berakhir sebagai anus.

N. Anus:

Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa
makanan yang tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus,
mikroorganisme, garam organik, stearol dan hasil dekomposisi dari bakteri keluar
melalui anus.

9
1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pencernaan adalah rangkaian penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat


makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh
jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatuperubahan fisik dan
kimia dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Proses pencernaan makanan pada
ternak ruminansia relatif lebih komplek dibandingkan proses pencernaan pada
jenis ternak lainnya. Alat pencernaan terdiri atas saluran yang memanjang mulai
dari mulut sampai ke usus dan berakhir di lubang pelepasan atau anus..
Ternak unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan
konsumen terhadap kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan produk
peternakan membuktikan bahwa usaha peternakan dewasa ini mengalami
kemajuan. Diantara produk-produk tersebut unggas memegang peranan yang
sangat penting, karena digemari dan banyak dikenal oleh masyarakat.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui fungsi organ-organ pencernaan unggas
a) Ayam
b) Kelinci
c) merpati
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Dapat mengetahui fungsi organ-organ pencernaan unggas (ayam,kelinci
merpati)

BAB V
PENUTUP

10
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:

Organ pencernaan pada ternak unggas terdiri atas Esophagus yang


berfungsi sebagai saluran penghubung antara mulut dengan lambung, tembolok
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara, Proventrikulum
yang berfungsi sebagai pencernaan makanan secara enzimatis, Gizard ang
berfungsi untuk usus halus (Duodenum, Jejenum, Ileum), seka, usus besar,
Kloaka.
Organ pernafasan pada ternak unggas terdiri atas Laring berfungsi sebagai
saluran penghubung antara hidung menuju paru-paru, Trakea sebagai saluran
berupa cincin keras, Syrinx berfungsi sebagai kotak suara, Brongkus sebagai
percabangan ke paru-paru kanan dan kiri, paru-paru sebagai tempat pertukaran gas
dan kantong udara membantu unggas pada saat terbang.

B. Saran
Adapun saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya untuk praktikum
selanjutnya bahan yang di gunakan dalam Laboratorium lebih lengkap dan bagus
seperti sistem reproduksi ayam sehingga praktikum berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B. T. 2011. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta

Burhanuddin. 2012. Ilmu Ternak Unggas Dasar. Gramedia. Jakarta.

11
Iryani, Sri A. 2013. Pengaruh Jenis Katallis Asam Terhadap Studi Kinetika
Proses Hidrolisis Pati dalam Ubi Kayu. Program Studi Teknik Kimia Universitas
Fajar. Jakarta.

Riyanto, 2011. Klasifikasi Ternak Unggas. Agro Media. Jakarta

Rose, 2010. Principles of Poultry Sciens. CAB International. London

Suprijatna, E., Atmomarsono, Dan R. Kartasudjana. 2010. Ilmu Dasar Ternak


Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wahyu. 2011. Sistem Pernafasan Unggas. IPB Press. Bandung.

Widya, Kusuma. 2012. Dasar-dasar Unggas. Erlangga. Jakarta.

William. 2010. Ternak Unggas. Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Wiwi, S.N. 2010. Sistem Pencernaan Ternak Unggas. IPB Press. Bandung.

Yasin. Ismail. 2010. Pencernaan Serat Kasar pada Ternak Unggas. Jurnal Ilmiah
Inkoma, Volume 21, Nomor 3. Fakultas Peternakan Undaris Ungaran. Semarang.

Yuwanta, Tri. 2014. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai