PRAKTIKUM II
DARAH II (HEMOLISA, KRENASI DARAH DAN TEKANAN
DARAH)
OLEH :
KELOMPOK : I (SATU)
GELOMBANG : II (DUA)
ABSTRAK
Hemolisa adalah kerusakan membran sel darah merah yang menyebabkan pelepasan
hemoglobin ke dalam cairan di sekitarnya. Krenasi darah adalah kontraksi nokta tidak
normal di sekitar pinggir sel. Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa
oleh jantung terhadap dinding arteri. Praktikum hemolisa dan krenasi darah ini bertujuan
untuk mempelajari beberapa larutan yang menyebabkan terjadinya hemolisa dan krenasi serta
tekanan osmotik eritrosit darah. Metode yang diakukan pada praktikum ini adalah makroskopis
dan mikroskopis, pertama darah diteteskan di tiga gelas arloji sebanyak lima tetes setiap wadah,
kemudian darah pertama dicampur dengan larutan NaCl 3%, darah kedua 0,5% dan darah ketiga
0,9% selanjutnya amati perubahannya, sedangkan pada metode mikroskopis yaitu darah yang
sudah di campur dengan larutan NaCl 3%, ), 0,5%, 0,9% kemudian diamati di bawa mikroskop.
Hasil praktikum pada pengujian hemolisa dan krenasi darah secara makroskopis ataupun
mikroskopis pada penambahan larutan NaCl 0,5% sampel darah mengalami hemolisa, Pada
penambahan larutan NaCl 0,9% tidak terjadi perubahan, sedangkan pada penambahan larutan
NaCl 3% sampel darah mengalami krenasi. Kesimpulan dari praktikum yaitu pada hemolisa
darah, larutan NaCl 0,5% bersifat hipotonis yaitu pecahnya sel darah merah karena konsentrasi
larutan NaCl 0,5% dan larutan NaCl 3% bersifat hipertonis menyebabkan sel darah merah
menjadi berkerut. Sedangkan pada campuran NaCl 0,9 % tidak mengalami perubahan karena
konsentrasi larutan NaCl 0.9 % sama dengan konsentrasi darah.
secara visual dan penting untuk yang mempengaruhi tekanan darah. Hal
NaCl 0,9%, dan NaCl 3%. gelas arloji yang telah diberi label,
Hemolisa dan krenasi darah secara NaCl masing-masing 0,5%, 0,9%, dan 3%
kapas dan alkohol 70%, kemudian mengambil gambar pada setiap sampel
Hal ini sesuai dengan pendapat Faruq mengenai Hemolisa dan Krenasi Darah
Cara Mikroskopis diperoleh data pada ditambahkan larutan hipotonik dan
Hemolisa dan Krenasi Darah Cara (Krenasi) pecahnya membran sel darah
hemolisa terlihat sel darah merahnya mengkerut atau mengempes, pada saat
yang mengembang, sampel darah yang mengalami hemolisa sel darah akan
ditambahkan NaCl 0,5% tetap normal berntakan dan pecah serta larutan yang
(netral), sedangkan sampel darah yang ada diluar bersifat hipotonis, sehingga
Pada Tabel 2. terlihat bahwa saat normal sel darah akan beberntuk
konsentrasi yang ada diluar sel. mmHg, pada saat kerja otot 130/90
Hipertonis merupakan keadaan mmHg., dan pada saat kerja otak 130/90
keadaan tersebut, air sel akan terdorong tekanan darah berbeda-beda tergantung
untuk berdifusi keluar dan menembus aktivitas yang dilakukan. Tekanan darah
membran disebut osmosis ( Rosita, dkk., bisa bervariasi bahkan pada orang yang
tekanan yang dialami darah pada untuk waktu yang singkat dan kembali
pembuluh arteri darah pada pembuluh normal jika berhenti berolahraga. Hal ini
arteri darah ketika darah dipompa oleh sesuai dengan pendapat Amiruddin
DAFTAR PUSTAKA