Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No.

1 : 1-6

HEMOLISA DAN KRENASI, GOLONGAN DARAH, DAN TEKANAN DARAH


Jihadulhaq Bin Marra*, Hamsah**
*Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
**Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Darah merupakan cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman,
dan lain sebagainya. Hemolisa adalah keluarnya hemoglobin dari sel darah merah. Dan krenasi adalah
peristiwa pengkerutan pada darah. Percobaan hemolisa dan krenasi bertujuan untuk memahami bagaimana
proses suatu larutan baik itu yang bersifat hipotonik, hipertonik, dan isotonik berpengaruh pada terjadinya
hemolisa dan krenasi pada darah. Percobaan golongan darah bertujuan untuk memehami tentang bagaimana
penggolongan darah dilakukan. Penggolongan darah dapat dilakukan dengan memberikan antibodi pada
darah. Jika terjadi aglutinasi atau hemolisis, maka golongan darah yang sesuai dapat ditentukan. Tekanan
darah merupakan tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh
jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Untuk mendapatkan nilai tekanan darah, dapat dilakukan
menggunakan alat pengukur tekanan darah yaitu spygnomanometer dan stetoskop.

Kata kunci : Hemolisa, Krenasi, Golongan Darah, Tekanan Darah.

PENDAHULUAN dalam sel darah merah, jika terjadi


aglutinasi atau hemolisa, maka golongan
Darah merupakan cairan yang
darah dapat ditentukan (Sonjaya, 2012).
terdapat pada hewan tingkat tinggi yang
Selain dua hal tersebut diatas, tekanan
sangat vital bagi makhluk hidup. Peranan
darah juga merupakan faktor penting
darah dalam tubuh sangat besar. Fungsi
yang perlu diketahui. tekanan darah
darah antara lain sebagai alat transportasi
merujuk kepada tekanan yang dialami
zat seperti oksigen, bahan hasil meta
darah pada pembuluh arteri darah ketika
bolisme tubuh, pertahanan tubuh dari
darah di pompa oleh jantung ke seluruh
serangan kuman, dan lain sebagainya.
anggota tubuh manusia (Anonimb. 2013).
Darah terdiri dari bagian cair (plasma)
dan bahan bahan intra seluler. Volume Dalam dunia peternakan, untuk
darah sekitar 5-8% dari total bobot badan meningkatkan produktifitasnya, baik dari
(Sonjaya, 2012). Peristiwa hemolisis dan kualitas dan kuantitas nya, tentunya
krenasi merupakan hal yang sangat kesehatan ternak itu harusla terus
penting untuk diketahui dalam dipantau. Mengingat begitu pentinganya
mempelajari darah. Hemolisis adalah peranan darah dalam tubuh makluk hidup
pecahnya membran eritrosit, sehingga maka sangat dibutuhkan pengetahuan
hemoglobin bebas ke dalam medium dasar mengenai darah ini, utamanya
sekelilingnya (plasma) (Anonim, 2010). mengenai hemolisa dan krenasi,
Sedangkan Krenasi adalah proses golongan darah, dan tekanan darah.
pengkerutan sel darah merah apabila
MATERI DAN METODE
benda dalam larutan hipertonik
(Ramdhini, 2013). Selain hemolisis dan Dalam praktikum darah kedua,
krenasi, penggolongan darah juga hal peralatan yang digunakan yaitu
yang tak kalah penting nya. Pada mikroskop, gelas arloji, lancet pen, objek
prinsipnya, penentuan golongan darah glass dan cover glass, stetoskop, dan
dilakukan dengan memberikan antigen
Jihadulhaq Bin Marra – I 111 12 046

sygnomonometer. Sedang kan bahan Dalam menentukan golongan darah,


yang diperklukan antara lain NaCl 0,3 %, awalnya mengambil darah menggunakan
0,45 %, 0,9 %, serum anti A dan serum lancet pen pada ujung jari dan
anti B, alkohol, dan kaca ABO screen. meneteskan darah yang keluar pada kaca
ABO screen pada ketiga tempat yang
Dalam menentukan hemolisa darah,
tersedia . Setelah itu, meneteskan serum
gelas arloji yang masing masing berisi
anti pada darah tersebut lalu mencampur
larutan NaCl dengan konsentrasi berbeda,
darah dan anti serum tersebut. Untuk
yaitu 0,3 %, 0,45% dan 0,9 %. Lalu
mengetahui golongan darah, mengamati
mengambil darah dari ujung jari
darah apakah terjadi aglutibasi dan
menggunakann lancet pen dan
hemolisis pada darah.
meneteskannya dalam gelas arloji yang
telah berisi larutan NaCl tadi. Lalu Mengukur tekanan darah dapat di
mencampur darah ke dalam larutan NaCl lakukan dengan cara menggunakan alat
kemudian mengaduk-aduk nya dengan spygnomanometer dan stetoskop. Dalam
perlahan. Mengamati terjadinya hemolisa percobaabn, mengukur tekanan darah
dan krenasi dengan cara mengamati dalam berbagai aktifitas, yaitu bring,
tingkat kekeruhan larutan pada gelas duduk, berdiri, berlari, dan pada saat otak
arloji. Untuk pengamatan mikroskopik, sedang bekerja.
mengambil darah beberapa tetes dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
meletakkannya di atas objek glass dan
menutupnya dengan cover glass lalu 1. Hemolisa dan krenasi darah
mengamati nya di mikroskop. a) Secara mikroskopis
Tabel 1. Hemolisa dan krenasi darah.
No Gambar Keterangan

Hemolisis
1
(NaCl 0,45%)

Krenasi
2
(NaCl 3%)

Netral
3
(NaCl 0,9%)

Perbesaran 100 X
Sumber: Wikipedia Commons

Pada tabel pengamatan dapat mengalami hemolisis. Hal ini disebabkan


diketahui bahwa pada larutan NaCl yang karena adanya larutan hipotonis disekitar
berbeda darah memberikan reaksi yang darah. Sehingga larutan tersebut masuk
berbeda. Pada larutan NaCl 0,45 %, darah ke dalam darah dan menyebabkan darah
Jihadulhaq Bin Marra – I 111 12 046

mengembung dan akhirnya pecah (pengkerutan). Hal ini juga sependapat


sehingga hemoglobin keluar dari darah. dengan Anonim (2010) yang mengatakan
Hal ini sependapat dengan pendapat bahwa bila eritrosit berada pada medium
Anonim (2010) yang berpendapat bahwa yang hipertonis, maka cairan eritrosit
pabila medium di sekitar eritrosit menjadi akan keluar menuju ke medium luar
hipotonis (karena penambahan larutan eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan
NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma keriput (krenasi). Pada kolom ketiga di
dan larutan) akan masuk ke dalam tabel dapat dilihat bahwa pada
eritrosit melalui membran yang bersifat cpenambahan larutan NaCl 0,9% darah
semipermiabel dan menyebabkan sel tidak mengalami krenasi ataupun
eritrosit menggembung. Bila membran hemolisis. Hal ini karena NaCl 0,9 %
tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada merupakan larutan yangbersifat isotonik
di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel sehingga tekanan osmotiknya pada darah
akan pecah, akibatnya hemoglobin akan dan mediumnya seimbang dan sel darah
bebas ke dalam medium sekelilingnya. akan mendapat dan kehilangan air yang
Pada tabel tersebut di kolom kedua dapat sama. Hal ini didukung oleh pendapat
dilihat darah yang berada di lingkungan Anonimc (2013) yang menyatakan bahwa
dengan kadar NaCl 3%, darah tersebut Sel yang terletak pada larutan isotonik,
mengalami krenasi. Hal ini dikarenakan maka volumenya akan konstan. Dalam
larutan NaCl 3 % bersifat hipertonik dan hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan
menyebabkan sel eritrosit keluar dari air yang sama.
darah menuju medium disekitarnya dan
b) Secara makroskopis
menyebabkan darah mengalami krenasi

Tabel 2. Hemolisa dan krenasi


No Gambar Keterangan

Hemolisa
1
(NaCl 0,45 %)

Krenasi
2
(NaCl 3 %)

Netral
3
(NaCl 0,9 %)

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisio logi Ternak, 2013

Dari tabel pengamatan dapat dilihat hemoglobin telah keluar dari darah
bahwa pada larutan NaCl 0,45 % larutan menuju ke mediumnya sehingga
terlihat sangat keruh kemerahan. Hal ini mempengaruhi kekeruhan larutan. Hal ini
karena sel darah telah pecah dan sependapat dengan Sonjaya (2013) yang
Jihadulhaq Bin Marra – I 111 12 046

menyatakan hemolisis yaitu keluarnya larutan NaCl 0,9 % sangat terlihat bahwa
hemoglobin dari sel darah merah menuju darah dan larutan NaCl terpisah dengan
medium sekitarnya. Pada kolom kedua baik. Hal ini disebabkan karena larutan
terlihat bahwa darah pada larutan NaCl 3 NaCl 0,9 % bersifat isotnik sehingga
% terliahat agak keruh. Hal ini darah tidak mengalami hemolisis maupun
disebabkan karena plasma darah keluar krenasi karena kadar air yang didapatkan
menuju larutan mediumnya karena darah maupun yang hilang sama besar.
adanya larutan hipertonik yang membuat Hal ini juga dijelaskan oleh Anonimc
darah mengerut (krenasi). Hal ini (2013) yang menyatakan bahwa Sel yang
sependapat dengan Anonim (2010) yang terletak pada larutan isotonik, maka
mengatakan bahwa bila eritrosit berada volumenya akan konstan. Dalam hal ini,
pada medium yang hipertonis, maka sel akan mendapat dan kehilangan air
cairan eritrosit akan keluar menuju ke yang sama.
medium luar eritrosit (plasma), akibatnya
2. Golongan darah
eritrosit akan keriput (krenasi).
Sedangkan pada darah yang berada dalam
Tabel 2. Golongan Darah
No Gambar Keterangan

1 Golongan darah A

2 Golongan darah B

3 Golongan darah AB

4 Golongan darah O

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisio Logi Ternak, 2013.

Dari tabel diatas dapat kita lihat aglutinasi jika diberi serum anti A dan B.
bahwa penggolongan darah ada 4, yaitu sedangkan golongan darah O tidak akan
golongan darah A, B, AB, dan O. dilihat mengalami aglutinasi jika diberi serum
dari tabel tersebut, kolom satu anti A dan anti B. hal ini dijelaskan oleh
menunjukkan golongan darah A tidak Sonjaya (2012) dalam bukunya bahwa
mengalami aglutinasi jika diberi serum B, golongan darah A akan mengalami
sedangkan pada golongan darah B tidak aglutinasi jika diberi serum anti A,
terjadi aglutinasi jika diberi serum anti A. sedangkan golongan darah B akan
golongan darah AB akan mengalami mengalami aglutinasi jika diberikan
Jihadulhaq Bin Marra – I 111 12 046

serum anti B. golongan darah O tidak aglutinasi jika diberikan antigen A


akan mengalami aglutinasi jika diberi ataupun B.
serum anti A dan anti B, sedangkan pada
3. Tekanan darah
golongan darah AB akan mengalami
Tabel 4. Tekanan darah
Tekanan darah
No Aktivitas
(mmHg)
1 Baring 100/90
2 Duduk 120/90
3 Berdiri 111/70
4 Berlari 110/100
5 Kerja otak 120/100
6 Kerja otot 110/100
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisio logi Ternak, 2013.

Dari tabel hasil pengamatan diatas, yaitu golongan darah A, B, AB, O. teknik
dapat kita ketahui bahwa pada saat untuk mengetahiu golongan darah yaitu
berbaring, tekanan darah pada manusia dengan memberikan serum anti A dan
yaitu 100/90 mmHg, pada saat duduk serum anti B pada darah. Jika terjadi
tekanan darah yaitu 120/90 mmHg, pada aglutinasi, maka golongan darah dapat
saat berdiri yaitu 111/70 mmHg, saat diketahui dengan tepat. Tekanan darah
berlari yaitu 110/100 mmHg, saat otak pada manusia sangat bervariasi
bekerja yaitu 120/100 mmHg , saat otot berdasarkan aktivitas yang dilakukannya.
sedang bekerja yaitu 110/100 mmHg. Tekanan darah normal pada manusia
Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa umumnya yaitu 120/90 mmHg.
tekanan darah akan bervariasi sesuai
DAFTAR PUSTAKA
aktifitas yang dilakukannya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Purwanty (2012) Anonim. 2010. Hemolisis. http://id.
yang menyatakan bahwa Tekanan darah wikipedia. org/ wiki/ hemolisis.
manusia dipengaruhi oleh aktivitas fisik Diakses Pada 26 September 2013
yang dilakukannya. Menurut
Syamsulhuda (2011) bahwa Nilai tekanan Anonim. 2013b. Tekanan Darah.
darah pada orang dewasa normalnya http://id. wikipedia. org/ wiki/
berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata- Tekanan _darah. Diakses Pada 26
rata tekanan darah normal biasanya September 2013
120/80. Anonim. 2013c. Transport Pasif.
KESIMPULAN http://id. wikipedia.org/ wiki/
Transpor_ pasif. Diakses Pada 26
Dari praktikum yang telah dilakukan, September 2013
dapat ditarik kesimpulan bahwa darah
pada medium larutan yang bersifat Purwanty, Dessy. 2012. Penyebab
hipotonik akan mengalami hemolisa. Dan Tekanan Normal Pada Manusia.
jika berada dalam larutan hipertonik http:// desrypurwanti. blogspot.
maka darah akan mengalami pengkerutan Com/2012/05/penyebabtekanan-
atau krenasi. Penggolongan darah ada 4 darahnormal-pada.html. Diakses
Pada 26 September 2013
Jihadulhaq Bin Marra – I 111 12 046

Ramdhini, Dwita. 2013. Istilah Biologi.


http:// Ramdhinidwita .wordpress.
com/ tag/ krenasi/. Diakses Pada
26 September 2013
Sonjaya, Herry. 2012. Dasar Fisiologi
Ternak. IPB Press : Bogor.
Sonjaya, Herry. 2012. Penuntun
Praktikum Fisiologi Ternak
Dasar. Laboratorium Fisiologi
Ternak, Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin :
Makassar.
Syamsulhuda. 2011. Pengukuran
Tekanan Darah. Syamsulhuda-
fst09. web. unair. ac. id/ artikel_
detail- 35823- kuliah-
pengukuran_ tekanan_ darah.
Html/. Diakses Pada 26
September 2013.

Anda mungkin juga menyukai