Oleh :
NAMA: SENANG MIKO
NIM. : 2206150010004
I. JUDUL
Golongan Darah Pada Manusia
II. TUJUAN
Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan darah manusia
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di dalam
sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruh
tubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan. Mengetahui
golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk kepentingan medis yaitu
salah satunya untuk transfusi.
Pada tahun 1901 Dr. Karl Landsteiner menemukan, bahwa sel-sel darah
merah (eritrosit) dari beberapa individu akan menggumpal (beraglutinasi) dalam
kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan mata telanjang, apabila dicampur
dengan serum dari beberapa orang, tetapi tidak dengan semua orang. Kemudian
diketahui bahwa dasar dari menggumpalnya eritrosit tadi adalah adanya reaksi
antigen antibodi. Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan ke
dalam aliran darah dari seekor hewan akan akan mengakibatkan terbentuknya
antibodi tertentu yang akan bereaksi dengan antigen.
Mengikuti penemuan Karl Landsteiner tentang penggumpalan sel-sel darah
merah dan pengertian tentang reaksi antigen-antibodi, maka penyelidikan
selanjutnya memberi penegasan mengenai adanya dua antibodi alamiah di dalam
serum darahdan dua antigen pada permukaan eritrosit. Seseorang dapat membentuk
salah satu atau kedua antibodi itu atau sama sekali tidakmembentuknya. Demikian
pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen A dan antigen B,
sedangkan dua antibodi itu disebut anti A dan anti B. Melalui tes darahmaka setiap
orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen A
dan B merupakan mukopolisakarida, terdiri dari protein dan gula.
Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang didasarkan
pada jenis antigen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis antigen yang menjadi
dasar dalam penggolongan darah. Tetapi yang paling umum digunakan adalah
sistem penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah sistem ABO
didasarkan pada adanya perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi)
yang terkandung dalam darah (Tenriawaru, 2016: 42).
Sistem golongan darah pada manusia ada tiga macam, yaitu sistem ABO,
sistem MN, dan sistem rhesus (Rh). Ketiga penggolongan darah tersebut didasarkan
atas kehadiran antigen(aglutinogen) tertentu dalam sel darah merahnya dan zat anti
(agglutinin).
golongan darahnya
menyebabkan masalah tranfusi darah antara yang berbeda jenis
Sistem rhesus pertama kali ditemukan pada jenis kera Macaca rhesus pada
tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan Weiner. Pada jenis ini ditemukan antigen
rhesus pada eritrositnya. Sistem rhesus juga berlaku pada manusia karena antigen
rhesus juga dimiliki olehmanusia. Orang yang memiliki antigen rhesus dinamakan
rhesus positif (Rh+), sedangkan yang tidak memilkinya disebut rhesus negatif (Rh- ).
sistem ini dikendalikan oleh gen dengan alel Rh dan rh. Alel Rh bersifat dominan
terhadap alel rh.
Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel
berganda dari sebuah gen tunggal. Sehingga ada empat kemungkinan fenotip yaitu A,
B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dan
substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah
seseorang mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya
(tipe AB , atau tidak sama sekali (tipe O). Golongan Rhesus negatif (Rh -)
ditemukan hampir 15% pada ras kulit putih, sedangkan pada ras Asia jarang
dijumpai kecuali terjadi perkawinan campuran dengan orang asing yang
bergolongan rhesus negatif. Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi
pertama Rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan pada
kehamilan berikutnya sebagai akibat sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar
16%. Perbedaan rhesus dapat menimbulkan kondisi antirhesus atau penghancuran
sel darah merah, dalam kondisi tertentu dapat mengakibatkan kematian janin dalam
rahim atau gangguan
kesehatan setelah lahir seperti
anemia.
V. HASIL PENGAMATAN
Jadi setelah saya melakukan cek darah di laboratorium telah di buktikan bahwa
Golongan darah saya adalah O.
VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini adalah tentang penggolongan darah pada manusia.
Dengan tujuan setelah praktikum kali ini kita dapat menjelaskan penggolongan
darah pada manusia. Dengan percobaan menggunakan darah segar manusia yang
diuji dengan serum A dan serum B.
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma didalam cairan
yang disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan
pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan
substansi interseluler yang berbentuk plasma. Sel seldarah merupakan sel sel hidup,
terdapat dua lapisan dalam sel darah. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma
darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel
darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombosit (keping-keping darah atau
sel pembeku darah). Setiap bagian dari sel-sel darah inimemiliki bentuk dan fungsi
yang berbeda-beda.
Fungsi darah secara umum adalah mengangkut zat makanan dan oksigen
keseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi
untuk pembuangan, mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit,
mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis, menjaga
stabilitas suhu tubuh, menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh untuk
menghindari kerusakan.
Sel darah merah (eritrosit) merupakan bagian utama penyusun sel sel-sel
darah yang mengandung hemoglobin (Hb) yang menyebabkan darah berwarna
merah. Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa hemin (zat
besi). Serta hemoglobin juga mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2. Sel darah
merah (eritrosit) berbentuk bikonkav. Sel darah merah berguna untuk mengikat gas
pernapasan dan mengangkutnya ke atau dari jaringan.
Leukosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk
mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme. Leukosit merupakan sel
yang memiliki sifat seperti Amoeba, yaitu bentuknya dapat berubah-ubah, leukosit
dapat bergerak bebas, bahkan dapat keluar dari pembuluh darah dan masuk ke
dalam jaringan lain yang terinfeksi mikroorganisme.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah.
Jika jaringan tubuh terlua, trombosit pada permukaan akan pecah dam
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase akan mengubah protobin
menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+ . Trombin adalah sebuah enzim yang
mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma
darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah).
Pembentukkan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
Ada empat macam golongan darah yaitu, A, B, AB, dan O. Dalam sistem
golongan darah terdapat dua macam zat sel darah A dan B, serta dua macam
plasma, yaitu anti A dan anti B. Golongan darah padamanusia diatur secara genetic
dan merupakan alel ganda. Saat ini, ditemukan system golongan darah yaitu:
golongan darah ABO, golongan darah rhesus, golongan darah MN.
serum.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Induvidu yang golongan darahnya A, didalam sel darah merahnya
memiliki antigen A dan aglutinin B pada plasmanya. Individu yang bergolongan
darah B. Di dalam sel darah merahnya memiliki antigen B dan pada plasmanya
mengandung aglutinin A. Individu yang bergolongan darah AB, sel darah
merahnya memiliki antigen A dan B, tetapi dalam plasma darahnya tidak
memiliki aglutinin α dan Aglutinin β. Individu bergolongan darah O, sel darah
merahnya tidak memiliki antigen A dan B, hanya dalam plasma darahnya
memiliki aglutinin α dan aglutinin β .
7.2 Saran
Dalam praktikum uji golongan darah pada manusia ini, jangan sekali-
sekali menggunakan jarum yang telah digunakan oleh probandus lain. Karena
ditakutkan adanya penularan sebuah penyakit dari probandus sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Oktari, Anita dkk. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide Dengan
Reagen Serum Golongan darah A, B, O. Jurnal Teknologi Laboratorium.