Anda di halaman 1dari 7

Praktikum

Pemeriksaan Golongan Darah (Sistem ABO dan Resus)


1. Tujuan Praktikum

Untuk belajar memahami cara pemeriksaan golongan darah dan mengetahui


golongan darah.

2. Landasan Teori

Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di


dalamsistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan
hidupmanusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan
keseluruhtubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan.
Mengetahuigolongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk kepentingan
medis yaitusalah satunya untuk transfusi.

Mengikuti penemuan Karl Landsteiner tentang penggumpalan sel-sel


darahmerah dan pengertian tentang reaksi antigen-antibodi, maka
penyelidikanselanjutnya memberi penegasan mengenai adanya dua antibodi alamiah di
dalamserum darah dan dua antigen pada permukaan eritrosit. Seseorang dapat
membentuksalah satu atau kedua antibodi itu atau sama sekali tidak membentuknya.
Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen A dan antigen
B,sedangkan dua antibodi itu disebut anti A dan anti B. Melalui tes darah maka
setiaporang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen
Adan B merupakan mukopolisakarida, terdiri dari protein dan gula. Dalam duaantigen
itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasarkekhasan antigen
antibodi.

Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang didasarkan pada


jenis antigen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis antigen yang menjadidasar
dalam penggolongan darah. Tetapi yang paling umum digunakan adalahsistem
penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah sistem ABOdidasarkan pada
adanya perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi)yang terkandung dalam
darah. Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A
dimanagolongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu

1
golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O golongan
darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB
golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibodi.

Sistem rhesus pertama kali ditemukan pada jenis kera Macaca rhesus pada tahun
1940 oleh K. Landsteiner dan Weiner. Pada jenis ini ditemukan antigen rhesus pada
eritrositnya. Sistem rhesus juga berlaku pada manusia karena antigen rhesus juga
dimiliki oleh manusia. Orang yang memiliki antigen rhesus dinamakan rhesus positif
(Rh+), sedangkan yang tidak memilkinya disebut rhesus negatif (Rh-). sistem ini
dikendalikan oleh gen dengan alel Rh dan rh. Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh.

Sistem ABO Resus (Rh)

A = Penggumpalan anti A dan anti AB Rh+ = Penggumpalan


B = Penggumpalan anti B dan anti AB Rh- = Tidak menggumpal
AB = Penggumpalan anti A, anti B, dan
anti AB
O = Tidak ada penggumpalan

2
3. Hasil Praktikum

Nama Serum/Reagen
Anti A Anti B Anti AB Anti Resus
Chynd
ea
Pratiwi

Deskripsi: -

M. Dimal
Alfaris

Deskripsi: -
Diah
Nawang
Wulan

Deskripsi: -
Listyani
Lorenza
Putri

Deskripsi: -

3
Nama Serum/Reagen
Anti A Anti B Anti AB Anti Resus
Gita
Umaroh

Deskripsi: -
Bunga
Pertiwi

Deskripsi -

4. Pembahasan

Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma didalam cairanyang
disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat
dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dansubstansi
interseluler yang berbentuk plasma. Sel sel darah merupakan sel sel hidup,terdapat dua
lapisan dalam sel darah. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasmadarah. Lapisan
bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-seldarah merah), leukosit
(sel-sel darah putih), trombosit (keping-keping darah atausel pembeku darah). Setiap
bagian dari sel-sel darah ini memiliki bentuk dan fungsiyang berbeda-beda.

Fungsi darah secara umum adalah mengangkut zat makanan dan


oksigenkeseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang
berfungsiuntuk pembuangan, mempertahankan tubuh dari serangan bibit
penyakit,mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis,
menjagastabilitas suhu tubuh, menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh
untukmenghindari kerusakan.

Ada empat macam golongan darah yaitu, A, B, AB, dan O. Dalam


sistemgolongan darah terdapat dua macam zat sel darah A dan B, serta dua macam
4
plasma, yaitu anti A dan anti B. Golongan darah pada manusia diatur secara geneticdan
merupakan alel ganda. Saat ini, ditemukan system golongan darah yaitu:golongan darah
ABO, golongan darah rhesus, golongan darah MN.

5
Dalam praktikum ini menggunakan sampel dari teman sekelas sebanyak 5 orang
yang kemudian sampel darah dilakukan pengujian dengan menggunakan serum A,
serum B, serum AB, dan serum D (Rhesus). Setelah dilakukan pengujian dengan
meneteskan sampel darah yang didapat menggunakan serum pengujian ditemukan
bahwa sampel tidak menunjukkan adanya reaksi terhadap sampel darah yang ada.
Kemudian diselidiki penyebabnya, ditemukan bahwa serum yang digunakan dalam
pengujian telah melewati masa batas pakai (telah kadaluarsa) selama 4 tahun.

Serum tes yang melewati masa batas pakai akan menyebabkan gangguan pada
kualitas dan stabilitas alat uji. Walaupun serum tes yang kadaluarsa tidak berbahaya,
namun hal ini dapat memberikan ketidakakuratan hasil ketika digunakan. Serum
pengujian harus segera diganti pada saat sudah lebih dari satu tahun sejak masa
produksi atau pada saat dimulainya masa uji dimulai dilakukan penggantian serum uji,
yang seharusnya penggantian serum kadaluarsa dilakukan sebelum serum tersebut
menyentuh masa batas pemakaiannya.

Serum sebenarnya merupakan plasma tanpa fibrinogen dan protrombin(protein).


Apabila pembekuan dicegah maka perbandingan antara unsur terbentukyang sebagian
besar merupakan sel-sel darah merah, dan plasma adalah sekitar 40-50%. Pada laki-laki
dewasa perbandingan ini tergantung pada jenis kelamin danumur individu.

5. Kesimpulan

 Penggumpalan yang terjadi pada sampel darah yang ditetesi serum A, B, AB,
dan Rh, menunjukkan adanya reaksi terhadap sampel darah yang ada. Hal ini
dapat menjadi acuan dalam penentuan golongan darah seseorang dengan
memperlihatkan penggumpalan yang ada dalam sampel darah.
 Penggunaan serum uji yang telah melewati masa batas pakai akan
mempengaruhi hasil uji yang menyebabkan hasil uji menjadi tidak akurat dan
tidak dapat terbaca. Semakin lama serum melewati masa pakainya maka akan
semakin besar pula tingkat ketidakbacaannya.

6
Daftar pustaka

Oktari, dkk. (2016). Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide Dengan
Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. Jurnal Teknologi Laboratorium
5(2):49-50.
Suryo. (1990). Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Waluyo, J. (2006). Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai