Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM UJI GOLONGAN


DARAH

OLEH :
MEZALUNA SALSABILLA PUTRI
XI MIPA 3/17
TES GOLONGAN DARAH

TUJUAN
Untuk mengetahui golongan darah system ABO dan rhesus seseorang

DASAR TEORI
Darah mempunyai fungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,
mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari
makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan dari seluruh jaringan tubuh ke
alat-alat eksresi, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu,
mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas suhu tubuh dengan
memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang
tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody (Winotasara,
1993).
Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum
merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara
memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi.
antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh.
Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen.
Di dalam sumsum tulang terdapat banyak sel pluripoten hemopoietik stem yang dapat
membentuk berbagai jenis sel darah. Sel-sel ini akan terus-menerus direproduksikan selama
hidup manusia, walaupun jumlahnya akan semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya
usia. Sesungguhnya masih ada stem sel yang lain yang bersifat unipoten yang hanya mampu
membentuk satu jenis sel misalnya sel darah merah atau sel-sel darah putih. Tetapi, sel-sel
stem unipoten ini ciri-cirinya tidak mudah dikenali dari bentuknya (Guyton, 1995 : 53-54).
Sistem penggolongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu MN, system ABO dan
sistem rhesus (Rh). Ketiga golongan darah tersebut didasarkan atas adanya antigen
(aglutinogen) tertentu dalam sel darah merahnya dan suatu zat ant iyang dikenal sebagai
aglutinin. Hanya saja paling penting dari dua jenis penggolongan darah ada dua jenis yaitu
penggolongan ABO dan rhesus (Kimball,1994: 515).

ALAT DAN BAHAN


 Kaca objek
 Blood lancet
 Pengaduk (tusuk gigi)
 Kapas
 Alcohol 70%
 Serum anti-A
 Serum anti-B
 Serum anti-AB
 Serum anti-D (anti-Rho)

CARA KERJA
1. Siapkan kaca objek dan Blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol 70%.
Setiap anak harus menggunakan kaca objek dan Blood lancet yang berbeda, tidak
boleh dipakai secara bergantian.
2. Bersihkan salah satu jari (biasanya jari tengah) dengan kapas yang dibasahi dengan
alkohol 70%. Bersikan juga Blood lancet yang akan digunakan dengan alkohol.
3. Tusuklah ujung jari tersebut dengan menggunakan Blood lancet, pijat-pijat ujung jari
agar darah mudah keluar.
4. Teteskan pada kaca objek di 2 titik dengan jarak tidak terlalu berdekatan. Bersihkan
lagi ujung jari bekas tusukan dengan alkohol  70% agar tidak terkena infeksi.
5. Teteskan 1 tetes serum anti-A dan anti-B pada masing-masing tetesan darah. Aduk
darah yang bercampur serum dengan menggunakan tusuk gigi yang masing-masing
berbeda, agar tidak tercampur.
6. Amati dengan cermat, perhatikan ada atau tidaknya penggumpalan.
7. Tentukan tipe golongan darah berdasarkan  hasil analisis reaksi penggumpalan. Catat
datanya ke dalam tabel.
8. Setelah praktikum selesai, bersihkan kaca objek dengan sabun, bilaslah denagn air
bersih, dan rendam di dalam air panas agar steril.

HASIL PENGAMATAN
Reaksi Terhadap Serum Tipe Golongan Darah
Anti-D
No Nama Anti- Sistem
Anti-A Anti-B (Anti- Sistem Rh
AB ABO
Rho)
1. Sampel A + - + + A Rh⁺
2. Sampel B + + + + AB Rh⁺
3. Sampel C - - - - O Rh⁺

PEMBAHASAN
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46
jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan
B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-
negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Golongan darah O tidak mengalami penggumpalan pada serum anti A,B,AB karena
golongan darah O tidak memiliki Antigen (Aglutinogen), namun memiliki aglutinin α (anti-
A) dan β (anti-B). Oleh karena itu golongan darah O termasuk donor darah universal, karena
golongan darah O tidak meiliki aglutinin (antigen) untuk digumpalkan oleh golongan darah
lain, sehingga dapat diberikan kepada resipien semua golongan darah. Namun golongan
darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga.

KESIMPULAN
Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB. Penetapan
penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.
Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel
darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan
golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). Ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut
golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

DAFTAR RUJUKAN
http://mysketcbook.blogspot.com/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.academia.edu/23278681/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_GOLONGAN
_DARAH_PADA_MANUSIA_
Buku paket biologi kelas 11

Anda mungkin juga menyukai