Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ANFISMAN
PENENTUAN GOLONGAN DARAH

DOSEN PEMBIMBING: Eko Retnowati,S.Si.,M.Si.,M.farm.,apt

DISUSUN OLEH:
NAMA : LISA SUKMAWATI
NIM : 52019050062
KELAS : 1A

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENENTUAN GOLONGAN DARAH
A. TUJUAN
1. Untuk menentukan jenis golongan darah manusia dengan system A,B,O
2. Untuk mengetahui perbedaan antara golongan darah donor dan golongan darah
resipien

BAB II
A. DASAR TEORI
Darah  merupakan  bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia begitu juga dalam
hal pengolongan darah manusia dimana terdapat 4 golongan darah manusia yang urnum
dikenal dan merupakan pengolongan darah yang penting yaitu golongan darah A B, AB, dan
O. Dalam proses fianfusi darah dari satu orang ke orang lain, pengenalan golongan darah
harus dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pendonoran darah dari
pendonor ke penerima harus dissslaikan jenis golongan darahnya. Kesalahan dalam
pengenalan golongan darah akan dapat membahayakan nyawa penerima karena terjadi
panbekuan darah akibat bertemunya antigen yang berbeda.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian.

Sistem golongan darah pada manusia ada tiga macam, yaitu sistem ABO, sistem MN,
dan sistem rhesus (Rh). Ketiga penggolongan darah tersebut didasarkan atas kehadiran
antigen(aglutinogen) tertentu dalam sel darah merahnya dan zat anti (agglutinin). Menurut
Breinstein (Jerman) dan Furuhata (Jepang), golongan darah ini dikendalikan oleh sepasang
gen.

Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah
pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan
metode Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada
permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk
aglutinasi atau gumpalan. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat
dan mudah untuk  pemeriksaan golongan darah (Oktari, 2016: 50).

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang


terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-
positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif
dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun
di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen
A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan
keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang
dijumpai di dunia.

B. ALAT DAN BAHAN


I. Alat :
 Gelas objek/ preparat
 Lidi pengaduk
 Jarum lancet
II. Bahan :
 1 set larutan anti sera golongan darah A,B,O
 Kapas
 Alcohol 70%
 Kartu golongan darah/ Biotest
BAB III

PROSEDUR KERJA

Penentuan Golongan Darah

TANDAILAH GELAS OBJEK (DENGAN PENSIL GELAS)


DAERAH A DAN B

TETESKAN SATU TETES DARAH PROBANDUS


KEPADA TIAP-TIAP DAERAh

TETESKAN DENGAN LARUTAN ANTI SERA


SESUAI DENGAN DAERAHNYA

CAMPUR DARAH DENGAN ANTI SERA MENGGUNAKAN


LIDI PENGADUK YANG BERSIH JANGAN SAMPAI
TERCAMPUR ANTARA DAERAH A DAN B

AMATI SATU MENIT, APAKAH ADA AGREGASI


SAMPAI AGLUTINASI.
BAB IV
HASIL

BAB V
PEMBAHASAN

Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia, mengapa
demikian, dilihat dari segi fungsi dan urgennya dalam tubuh manusia. Dalam dunia
kesehatan khususnya dalam pelayanan di dalam rumah sakit, ketersedian darah
merupakan hal yang sagat penting untuk tetap dijaga, mengapa demikian, apabila terjadi
kecelakaan yang menyebabkan terjadinya luka dan kehilngan darah, tentunya diperlukan
ketersediaan darah dengan jangka waktu penanganan sesegera mungkin. Mengapa
demikian, karena apabila seseorang kehilangan banyak darah dalam jang waktu yang
lama dapat menyebabkan kematian bagi diri seseorang.
Praktikum kali ini, dilakukan penentuan golongan darah. Penentuan gologan darah
dilakukan dengan pemberian antigen A da B pada sampel darah dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah A.
2.   Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah B.
3. Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah AB.
4.   Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi antigen B
hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah 0
BAB VI
KESIMPULAN
Membandingkan kedua bagian A dan B pada gelas obyek, jika:
 
 Terjadi penggumpalan pada bagian A, probandus bergolongan darah A

 Terjadi penggumpalan pada bagian B, probandus bergolongan darah B

 Terjadi penggumpalan pada bagian A dan B, probandus  bergolongan darah AB

 Tidak terjadi penggumpalan, probandus bergolongan darah O

Probandus bergolongan darah A karena terjadi pegumpalan pada bagian A. dan Rh tidak
menggumpal jadi probandus bergolongan darh A-

BAB VII
LAMPIRAN
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

PENETESAN DENGAN ANTI SERA


DARAH DI ADUK DENGAN LIDI PENGADUK

Anda mungkin juga menyukai