Nama Kelompok :
Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis
antigen yang dimilikinya. Golongan darah secara umum terbagi menjadi empat golongan
darah yaitu A,B,O dan AB. Pengklasifikasian golongan darah ditentukan berdasarkan ada
atau tidaknya zat antigen pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah tersebut. Darah memiliki antigen dan antibodi dimana antigen berada pada sel-sel
darah merah dan antibodi berada dalam serum.
Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang
tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada beberapa
kasus criminal. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di
permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti-
sera A dan antisera B. Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A dipermukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya, golongan darah B memiliki antigen B di permukaan
eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya, golongan
darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan antigen B di serum darahnya, sedangkan
golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen A dan B dalam serum darahnya.
PEMBAHASAN
-Blood lancets
- Kapas steril
Bahan :
-Serum anti A
-Serum anti B
-Alkohol 70%
-Darah
Penentuan golongan darah melibatkan beberapa langkah. Pertama, mengambil sampel darah
dari pembuluh darah, biasanya di lengan. Kemudian, darah tersebut dicampur dengan antisera
yang mengandung antibodi untuk menentukan golongan darah A, B, AB, atau O.
Selanjutnya, menggunakan reagen khusus untuk mengidentifikasi faktor Rhesus (Rh).
Hasilnya akan menunjukkan golongan darah lengkap, seperti A+, B-, dan seterusnya.
2.3 URAIAN PENJELASAN MACAM MACAM GOLONGAN DARAH, CARA
MENENTUKAN SUATU GOLONGAN DARAH
Golongan darah manusia dapat dibagi menjadi empat tipe utama: A, B, AB, dan O, yang
ditentukan oleh keberadaan atau ketiadaan antigen A dan B pada permukaan sel darah merah.
Selain itu, golongan darah dapat memiliki faktor Rhesus (Rh) positif atau negatif, yang
menunjukkan keberadaan atau ketiadaan antigen Rh.
Selanjutnya, untuk menentukan faktor Rh, sampel darah diuji dengan reagen anti-Rh. Jika
darah menunjukkan reaksi positif terhadap reagen tersebut, maka golongan darah tersebut
dianggap Rh positif; sebaliknya, jika tidak ada reaksi, itu dianggap Rh negatif. Kombinasi
dari kedua hasil ini akan menentukan golongan darah lengkap, seperti A+, B-, dan
seterusnya.
2.) Anti-serum digunakan dalam percobaan golongan darah untuk mengidentifikasi jenis
antigen pada permukaan sel darah merah. Anti-serum mengandung antibodi yang dapat
bereaksi dengan antigen tertentu. Pada percobaan golongan darah, ada dua jenis antisera
utama: antisera A dan antisera B. Ketika seorang siswa memiliki golongan darah A, darahnya
akan menggumpal jika ditetesi dengan antisera A, karena antibodi dalam antisera A akan
bereaksi dengan antigen A pada sel darah merah. Begitu pula dengan golongan darah B dan
antisera B. Golongan darah AB akan menunjukkan penggumpalan pada kedua antisera,
sementara golongan darah O tidak akan menggumpal pada keduanya.Hasil ini membantu
menentukan jenis golongan darah seseorang berdasarkan reaksi antara darah dan antisera,
membantu dalam diagnosis medis dan transfusi darah yang aman.
3.) Darah yang diberi antisera B akan menggumpal jika individu memiliki golongan darah B.
Hal ini terjadi karena antisera B mengandung antibodi yang akan bereaksi dengan antigen B
yang ada pada sel darah merah. Reaksi antara antibodi dalam antisera dan antigen pada sel
darah merah menyebabkan penggumpalan atau aglutinasi, sehingga darah menjadi kental atau
membentuk gumpalan. Ini adalah cara untuk mengidentifikasi golongan darah seseorang
dalam sistem ABO.
4) mungkin saja dengan pemberian antisera A dan antisera B pada darah tidak menggumpal.
Hal ini terjadi jika individu memiliki golongan darah AB. Golongan darah AB memiliki
keberadaan kedua antigen A dan B pada permukaan sel darah merah. Ketika darah golongan
AB ditetesi dengan antisera A, tidak terjadi aglutinasi karena antigen A yang ada pada sel
darah merah sudah bersatu dengan antibodi A dalam darah. Demikian juga, saat ditetesi
dengan antisera B, tidak terjadi aglutinasi karena antigen B pada sel darah merah sudah
bersatu dengan antibodi B.
Jadi, pada golongan darah AB, reaksi darah terhadap antisera A dan antisera B tidak
menyebabkan penggumpalan karena kedua jenis antigen sudah hadir dalam darah tersebut.
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa golongan darah manusia dibagi menjadi empat tipe utama (A, B,
AB, O) dan dapat memiliki faktor Rhesus (Rh) positif atau negatif. Penentuan golongan
darah melibatkan pengujian serologis dengan menggunakan antisera yang mengandung
antibodi terhadap antigen A dan B. Reaksi antara darah dan antisera membantu
mengidentifikasi golongan darah seseorang. Pentingnya pengetahuan mengenai golongan
darah menjadi krusial dalam dunia medis, terutama dalam transfusi darah, pembedahan, dan
situasi darurat. Golongan darah juga memiliki implikasi genetis dan dapat memainkan peran
dalam risiko penyakit tertentu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang golongan darah,
kita dapat meningkatkan keamanan dan efektivitas dalam pelayanan kesehatan serta
memastikan kesesuaian dalam transfusi darah.
3.2 SARAN
Saran ini dapat membimbing Anda dalam menyusun makalah biologi tentang golongan darah
dengan menyajikan informasi yang komprehensif dan menarik.
BAB 4
LAMPIRAN