DISUSUN OLEH:
2023
Pengujian Golongan Darah ABO pada Manusia
Tujuan praktikum
- Menentukan golongan darah pada manusia
Rumusan masalah
- Bagaimana cara menentukan golongan darah pada manusia?
Dasar teori :
❖ Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di dalam sistem
peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Darah berfungsi
memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruh tubuh serta mengambil karbon dioksida dan
metabolik dari jaringan. Mengetahui golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk
kepentingan medis yaitu salah satunya untuk transfusi (Oktari, 2016: 49).
Pada tahun 1901 Dr. Karl Landsteiner menemukan, bahwa sel-sel darah merah (eritrosit)
dari beberapa individu akan menggumpal (beraglutinasi) dalam kelompok-kelompok yang dapat
dilihat dengan mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang, tetapi tidak
dengan semua orang. Kemudian diketahui bahwa dasar dari menggumpalnya eritrosit tadi adalah
adanya reaksi antigen antibodi. Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan ke
dalam aliran darah dari seekor hewan akan akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu
yang akan bereaksi dengan antigen (Suryo, 2001: 345-346).
Mengikuti penemuan Karl Landsteiner tentang penggumpalan sel-sel darah merah dan
pengertian tentang reaksi antigen-antibodi, maka penyelidikan selanjutnya memberi penegasan
mengenai adanya dua antibodi alamiah di dalam serum darah dan dua antigen pada permukaan
eritrosit. Seseorang dapat membentuk salah satu atau kedua antibodi itu atau sama sekali tidak
membentuknya. Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen A dan
antigen B, sedangkan dua antibodi itu disebut anti A dan anti B. Melalui tes darah maka setiap
orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen A dan B
merupakan mukopolisakarida, terdiri dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian 4
proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen antibodi (Suryo,
2001: 346-347).
❖ Penggolongan darah sistem ABO
Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang didasarkan pada jenis
antigen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis antigen yang menjadi dasar dalam
penggolongan darah. Tetapi yang paling umum digunakan adalah sistem penggolongan darah
ABO. Pembagian golongan darah sistem ABO didasarkan pada adanya perbedaan aglutinogen
(antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah (Tenriawaru, 2016: 42).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan
darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu golongan darah yang
memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi
tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen
tetapi tidak memiliki antibodi (Oktari, 2016: 49).
Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah
pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode
Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan
eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau
gumpalan. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk
pemeriksaan golongan darah (Oktari, 2016: 50).
Reagen antisera merupakan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan golongan darah
ABO. Diperoleh dari biakan supernatan secara in vitro yang berasal dari hibridisasi
immunoglobulin sel tikus, dan hasil pemeriksaannya akan terbentuk aglutinasi. Misalnya pada
golongan darah A ketika ditambahkan reagen antisera A, reagen antisera B, dan reagen antisera
AB, maka terjadi aglutinasi pada darah yang ditetesi reagen antisera B dan AB, sedangkan pada
reagen antisera AB tidak terbentuk aglutinasi. Dari segi reagen metode ini kurang ekonomis,
maka serum dapat dijadikan sebagai reagen pada pemeriksaan golongan darah ABO (Oktari,
2016: 50).
Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari
sebuah gen tunggal. Sehingga ada empat kemungkinan fenotip yaitu A, B, AB atau O.
Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dan substansi B, yang mungkin
ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin mempunyai sebuah
substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB , atau tidak sama sekali (tipe O). Golongan
Rhesus negatif (Rh -) ditemukan hampir 15% pada ras kulit putih, sedangkan pada ras Asia
jarang dijumpai kecuali terjadi perkawinan campuran dengan orang asing yang bergolongan
rhesus negatif. Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama Rhesus positif, risiko
terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan pada kehamilan berikutnya sebagai akibat
sensitivitas pada kehamilan pertama sebesar 16%. Perbedaan rhesus dapat menimbulkan kondisi
antirhesus atau penghancuran sel darah merah, dalam kondisi tertentu dapat mengakibatkan
kematian janin dalam rahim atau gangguan kesehatan setelah lahir seperti anemia, jaundice
(penyakit kuning), pembengkakan hepar dan gagal jantung (Swastini, 2016: 69).
Alat
- Kartu tes golongan darah
- Kapas
- Alkohol 70%
- Blood lancet
- Tusuk gigi
Bahan
- Serum anti-A
- Serum anti-B
- Serum anti-AB
- Serum anti-Rh
Cara / Langkah-langkah kerja
1. Siapkan kartu tes golongan darah
2. Gosok jari manis tangan kiri orang yang akan diuji golongan darahnya dengan kapas yang
sudah diberi alkohol
3. Buka blood lancet, kemudian tusukkan blood lancet ke jari manis dengan cepat
4. Tekan jari manis dari atas ke bawah, kemudian teteskan darah yang keluar pada kartu tes
golongan darah di empat bagian yang telah disediakan
5. Teteskan serum anti-A pada bagian pertama, serum anti-B pada bagian kedua, serum anti-AB
pada bagian ketiga, dan serum anti-Rh pada bagian keempat
6. Aduk dengan tusuk gigi masing-masing tetesan darah dengan ujung tusuk gigi yang berbeda
7. Amati hasil yang didapatkan
8. Tentukan golongan darah orang tersebut
Hasil pengamatan
Tabel 1
Hasil pengamatan cek golongan darah
Nama Serum
Simpulan :
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pradipta dan Sofie memiliki golongan darah O+ karena tidak terjadinya penggumpalan di
serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB namun terjadi penggumpalan di serum Rhesus.
2. Raditya memiliki golongan darah B+ karena terjadinya penggumpalan di serum Anti-B,
Anti-AB dan Rhesus.
3. Golongan darah manusia didasarkan pada sistem ABO, yang melibatkan antigen
(aglutinogen) dan antibodi (aglutinin) dalam darah. Terdapat empat golongan darah
utama: A, B, AB, dan O.
4. Pengujian golongan darah ABO dapat dilakukan dengan menggunakan metode slide dan
antisera yang bereaksi dengan antigen pada sel darah merah.
5. Selain sistem ABO, ada juga sistem golongan darah Rhesus (Rh) yang menggambarkan
keberadaan atau ketiadaan antigen Rhesus pada sel darah merah. Perbedaan Rh dapat
menyebabkan masalah medis, terutama pada wanita yang hamil.
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
1. Alat dan Bahan