Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENGAMATAN TES

GOLONGAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT


NADI
DI SUSUN
OLEH:
ARI KHUSNAYYA
FARAH FADHILLAH
RAFI FIRJATULLAH
TM.ICHSAN
GURU PEMBIMBING:RAHMAYANI S.Pd

SMAN UNGGUL ACEH TIMUR


TAHUN AJARAN 2018/2019
HASIL LAPORAN TES GOLONGAN DARAH

Tujuan:

Mengetahui golongan darah system ABO dari seseorang

Landasan Teori:

Golongan darah adalah ciri khusus dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
ABO dan Rhesus (factor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya.Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Alat dan Bahan:

 Kaca objek (object glass)

 Blood lancet

 Pengaduk (tusuk gigi)

 Kapas

 Alkohol 70%

 Serum anti –A

 Serum anti –B

 Serum anti –AB

Cara kerja:

1. Siapkan kaca objek dan blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol
70%.setiap anak harus menggunakan kaca objek dan blood lancet yang
berbeda,tidak boleh dipakai secara bergantian.

2. Bersihkan salah satu jari (biasanya jari tengah)dengan kapas yang dibasahi
dengan alkohol 70% bersihkan juga blood lancet yang akan digunakan
alcohol.

3. Tusuklah ujung jari tersebut dengan menggunakan blood lancet,pijat pijat


ujung jari agar darah mudah keluar.

4. Teteskan pada kaca objek diempat titik dengan jarak tidak terlalu
berdekatan.Bersihkan lagi ujung jari bekas tusukan dengan alkohol 70%
agar tidak terkena infeksi.
5. Teteskan satu tetes serum anti A,anati B,anti AB,pada masing masing
tetesan darah.Aduk darah yang bercampur serum menggunakan tusuk gigi
yang masig masing berbada,agar tidak tercampur

6. Amati dengan cermat,perhatikan ada atau tidaknya penggumpalan

7. Tentukan tipe golongan darah berdasarkan hasil analisis reaksi


penggumpalan.catat datanya ke dalam table

8. Setelah praktikum selesai,bersihkan kaca objek dengan sabun,bilaslah


dengan air bersih,dan rendam didalam air panas agar steril.

Tabel Hasil Pengamatan:

N0 NAMA ANTI-A ANTI-B ANTI-AB SISTEM


ABO
1 RAFI _ + + B
FIRJATULLAH
2 TM ICSAN _ - - O
3 ARI + - + A
KHUSNAYYA
4 FARAH - - - O
FADHILLAH

Pertanyaan:

1. Berapa tipe golongan darah sistem ABO dan sistem rhesus yang dimiliki
oleh teman sekelas anda ? Tuliskan tipe golongan darah tersebut

2. Tipe golongan darah sistem ABO manakah yang terbanyak di kelas ?


3. Tipe golongan darah sistem rhesus manakah yang terbanyak di kelas

4. Mengapa pada tipe golongan darah O tidak ada reaksi yang menggumpal?
Jelaskan alasannya

5. Mengapa pada tipe golongan darah AB semua reaksi menggumpal? Jelaskan


alasannya

6. Gambarkan skema tranfusi darah pada golongan dari sistem ABO uraikan
penjelasanya

7. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima
tranfusi darah dari donor yang bergolongan darah A ?

8. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima
tranfusi darah dari donor yang bergolongan darah O ?

9. Jika seseorang memiliki darah RH (rhesus negative) mendapatkan tranfusi


dari donor yang memiliki Rh ( rhesus positif ) Pada awalnya tidak
membahayakan tetapi tranfusi darah Rh selanjutnya akan berbahaya?
mengapa jelaskan terjadinya kasus tersebut

10. Jelakan akibat nya jika seseorang wanita yang memiliki darah Rh ( rhesus
negatife ) mengandung dengan janin darah Rh (rhesus positif)

Jawaban:

1. ada 4. A,B,O dan AB

2. A=5,B=6,AB=1,0=8

3. Tidak ada

4. Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen (antigen) yg dapat


menyebabkan aglutinasi (penggumpalan), sehingga apabila golongan darah
O direaksikan dengan serum anti A, anti B, anti AB maka tidak akan
menggumpal.

5. Karena memiliki Aglutinogen A dan B, namun tidak memiliki Aglutinin

6.

 Golongan darah A akan menggumpal saat ditetesi anti-A dan anti-AB,


namun tidak akan menggumpal dengan anti-B.
 Golongan darah B akan menggumpal saat ditetesi anti-B dan anti-AB,
namun tidak akan menggumpal dengan anti-A.
 Golongan darah AB akan menggumpal saat ditetesi semua antibodi tadi,
baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB.
 Golongan darah O tidak akan menggumpal saat ditetesi anti-A, anti-B,
maupun anti-AB.

7. Tidak akan terjadi apa-apa. Golongan darah AB tidak mengandung aglutinin


(antibodi) yang melawan aglutinogen A pada golongan darah A. Sehingga
tidak terjadi gumpalan darah saat golongan darah A ditransfusikan ke AB.

8. Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen (Antigen) dalam darahnya


sehingga ketika golongan darah O ditransfusikan ke golongan darah maupun
tidak timbul penggumpalan darah.

9. Karena pada saat tranfusi pertama si penerima membuat antibodi untuk


melawan rhesus positif. Tp ditranfusi pertama masih gapapa. Bahayanya
ditranfusi kedua karena tubuh di penerima sudah mengenali antigen rhesus
positif dan sudah membuat antibodi. Nanti akan ada penolakan di dalam
tubuh. Mengapa? Karena rhesus negatif punya antibodi untuk melawan
rhesus positif.sedangkan rhesus positif tudak punya antibodi untuk melawan
rhesua negatif

10. Jika wanita memiliki Rh- dengan janin dengan bayi Rh+, maka Rh+ pada
bayi dianggap sebagai antigen oleh tubuh wanita, sehingga wanita tsb
memproduksi antibodi baru untuk antigen tsb. bayi pertama lahir dengan
selamat. jika si wanita mengandung anak kedua yg juga Rh+, maka scr
otomatis antibodi dari wanita itu menyerang sel darah merah bayi, sehingga
bayi lahir dengan kelainan eristoblastosis fetalis (banyak sel darah merah
muda/blastosit sehingga tubuh bayi menjadi kuning, kerusakan pada sel
darah merah), bahkan bayi bisa meninggal.

Kesimpulan:

Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan,tentang Penentuan Golongan


Darah maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa ,golongan darah tergantung
pada tipe aglutinogen dan agglutinin yang terkandung didalam eritrosit darah.
Golongan darah dapat ditentukan dengan melihat penggumpalan yang terjadi pada
saat ditetesi serum anti-A atau serum anti-B.Selain itu, jumlah eritrosit dalam darah
ditentukan oleh factor jenis kelamin, usia,dan berat badan.Golongan darah O
dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki
orang di Indonesia.Cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan
factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody
antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin.

LAPORAN HASIL FREKUENSI DENYUT NADI


Tujuan:

Menghitung frekuensi denyut nadi dan mengetahui faktor factor yang


memengaruhi frekuensi denyut nadi

Landasan Teori:

Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di
pompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri
melintas Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak hanya bergerak maju
dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang
berjalan sepanjang arteri Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri
sepanjang perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Pada
jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus
normal). Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran
darahnya

Alat:

Stopwatch atau arloji

Cara kerja:

1. Tempelkan ibu jai kanan pada pergelangan tangan kiri dan tekan lah sedikit
sehingga terasa adanya denyut nadi

2. Hitunglah frekuensi denyut nadi selama satu menit. Catatlah datanya pada
table,hati-hati jangan sampai lakukan kegiatan melebihi atas kemampuan
tubuh

3. Lakukan kegiatan berlari selama tiga menit. Hitunglah frekuensi denyut andi
setelah berlari. Catatlah datanya dan bandingkan dengan data awal (sebelum
berlari)

4. Hitung juga frekuensi denyut nadi sesudah minum air dingin dan sesudah
minum air hangat,kemudian bandingkan datanya

5. Tuliskan kondisi frekuensi denyut nadi teman-teman anda dengan cara


membandingkannya pada tabel denyut nadi normal.
Tabel Hasil Pengamatan:

No Nama Jenis Kelamin Umur Istirahat Setelah Setelah Setelah


Berlari Minum Minum
(Tahun)
Air Air
Dingin Hangat

1. RAFI LAKI-LAKI 16 79 140 79 67


FIRJATULLAH TAHUN

2. TM.ICHSAN LAKI-LAKI 16 53 101 101 115


TAHUN

3 ARI PEREMPUAN 16 85 122 92 88


KHUSNAYYA TAHUN

Pertanyaan:

1. Apakah frekuensi denyut nadi setiap siswa itu sama?jelaskan.

2. Berdasarkan percobaan,bagaimanakah perbandingan frekuensi rata-rata


denyut nadi berdasarkan jenis kelamin?jelaskan.

3. Apa akibatnya jika frekuensi denyut nadi ketika istirahat dan setelah
melakukan kegiatan (berlari) berjumlah sama?
4. Apakah frekuensi denyut nadi setelah minum air dingin berbeda dengan
setelah minum air hangat?jelaskan

5. Bagaimana saran anda terhadap siswa dengan frekuensi denyut nadi rendah
maupun tinggi?

6. Bagaimanakah pengaruh olahraga terhadap kondisi kesehatan badan dapat


diukur dari frekuensi denyut nadi?jelaskan

7. Selain jenis kelamin,adakah factor lainnya yang pengaruh pada frekuensi


denyut nadi?jelaskan

Jawaban:

1. Tidak, Karena Kerja jantung pada setiap manusia berbeda – beda dan
banyaknya denyut nadi kita tergantung pada kondisi ( sehat atau sakit ),
kegiatan kita ( istirahat atau bekerja berat ), usia kita ( tua atau muda ), berat
badan kita ( kurus atau gemuk ), dan jenis kelamin kita ( wanita atau pria ).
Pada saat kita duduk denyut nadi kita adalah 72 kali per menit akan tetapi
pada saat kita berdiri denyut nadi kita dapat mencapai 83 kali permenit.

2. Berdasarkan jenis kelamin frekuensi rata-rata denyut nadi berbeda, karena


dipengaruhi oleh volume darah. Wanita mempunyai volume darah yang
sedikit lebih rendah dari pada pria, sehingga dengan darah yang sedikit kerja
pembuluh darah dan jantung harus cepat yang menyebabkan peningkatan
denyut nadi.

3. Jika denyut pada setelah berlari sama dengan istirahat,otomatis oksigen yang
dibawa ke jaringan tubuh akan sama setiap waktu.padahal pada saat kita
melakukan aktivitas berat,perlu tambahan oksigen berlebihan untuk
mendukung aktivitas otot.jika ternyata saat berlari sama dengan saat
istirahat,oksigen yang mendukung aktivitas otot akan kurang
mencukupi,akibatnya otot akan “collapse”dan tidak kuat melakukan
aktivitas

4. Frekuensi setelah minum air dingin berbeda dengan setelah minum air
hangat,karena dipengaruhi oleh suhu tubuh,setelah minum air dingin suhu
tubuh mengalami penurunan.frekuensi denyut nadi akan menurun.sedangkan
setelah minum air hangat suhu tubuh akan mengalami peningkatan dan
setiap peningkatan 10c menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15
kali/menit.

5. Frekuensi denyut nadi rendah,harus menambah aktivitas dan minum air


hangat.frekuensi denyut nadi tinggi,harus mengurangi aktivitas dan minum
air dingin.

6. Karena dengan berolahraga berarti kita memerlukan energi,sehingga darah


akan memompa lebih cepat.

7. 1.usia,peningkatan usia menyebabkan frekuensi denyut nadi berangsur-


angsur menurun.

2.irama sirkandian adalah proses yang saling berhubungan yang dialami


tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu 24 jam.

3.bentuk tubuh,orang yang memiliki bentuk tubuh langsing biasanya


memilik frekuensi denyut nadi lebih rendah dibandingkan dengan orang
gemuk.

4.aktivitas,frekuensi denyut nada akan meningkat ketika beraktivitas dan


akan menurun kietika beristirahat.

5.stress dan emosio,rangsangan saraf simpatis serta emosi seperti


cemas,takut dan gembira dapat meningkatkan denyut nadi.

Kesimpulan:

Factor-factor yang menyebabkan banyaknya denyut nadi adalah


kondisi,kegiatan kita,usia kita,berat badan kita dan jenis kelamin kita.

Banyak denyut nadi yang dihasilkan setelah berlari lebih banyak daripada
saat kirta beristirahat,karena dipengaruhi kerja jantung dan banyak denyut nadi
yang dihasilkan setelah minum air hangat lebih banyak daripada setelah minum
air dingin,karena dipengaruhi oleh suhu tubuh.

Anda mungkin juga menyukai