Tujuan:
Landasan Teori:
Golongan darah adalah ciri khusus dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
ABO dan Rhesus (factor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya.Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Alat dan Bahan:
Blood lancet
Kapas
Alkohol 70%
Serum anti –A
Serum anti –B
Cara kerja:
1. Siapkan kaca objek dan blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol
70%.setiap anak harus menggunakan kaca objek dan blood lancet yang
berbeda,tidak boleh dipakai secara bergantian.
2. Bersihkan salah satu jari (biasanya jari tengah)dengan kapas yang dibasahi
dengan alkohol 70% bersihkan juga blood lancet yang akan digunakan
alcohol.
4. Teteskan pada kaca objek diempat titik dengan jarak tidak terlalu
berdekatan.Bersihkan lagi ujung jari bekas tusukan dengan alkohol 70%
agar tidak terkena infeksi.
5. Teteskan satu tetes serum anti A,anati B,anti AB,pada masing masing
tetesan darah.Aduk darah yang bercampur serum menggunakan tusuk gigi
yang masig masing berbada,agar tidak tercampur
Pertanyaan:
1. Berapa tipe golongan darah sistem ABO dan sistem rhesus yang dimiliki
oleh teman sekelas anda ? Tuliskan tipe golongan darah tersebut
4. Mengapa pada tipe golongan darah O tidak ada reaksi yang menggumpal?
Jelaskan alasannya
6. Gambarkan skema tranfusi darah pada golongan dari sistem ABO uraikan
penjelasanya
7. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima
tranfusi darah dari donor yang bergolongan darah A ?
8. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima
tranfusi darah dari donor yang bergolongan darah O ?
10. Jelakan akibat nya jika seseorang wanita yang memiliki darah Rh ( rhesus
negatife ) mengandung dengan janin darah Rh (rhesus positif)
Jawaban:
2. A=5,B=6,AB=1,0=8
3. Tidak ada
6.
10. Jika wanita memiliki Rh- dengan janin dengan bayi Rh+, maka Rh+ pada
bayi dianggap sebagai antigen oleh tubuh wanita, sehingga wanita tsb
memproduksi antibodi baru untuk antigen tsb. bayi pertama lahir dengan
selamat. jika si wanita mengandung anak kedua yg juga Rh+, maka scr
otomatis antibodi dari wanita itu menyerang sel darah merah bayi, sehingga
bayi lahir dengan kelainan eristoblastosis fetalis (banyak sel darah merah
muda/blastosit sehingga tubuh bayi menjadi kuning, kerusakan pada sel
darah merah), bahkan bayi bisa meninggal.
Kesimpulan:
Landasan Teori:
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di
pompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri
melintas Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak hanya bergerak maju
dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang
berjalan sepanjang arteri Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri
sepanjang perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Pada
jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus
normal). Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran
darahnya
Alat:
Cara kerja:
1. Tempelkan ibu jai kanan pada pergelangan tangan kiri dan tekan lah sedikit
sehingga terasa adanya denyut nadi
2. Hitunglah frekuensi denyut nadi selama satu menit. Catatlah datanya pada
table,hati-hati jangan sampai lakukan kegiatan melebihi atas kemampuan
tubuh
3. Lakukan kegiatan berlari selama tiga menit. Hitunglah frekuensi denyut andi
setelah berlari. Catatlah datanya dan bandingkan dengan data awal (sebelum
berlari)
4. Hitung juga frekuensi denyut nadi sesudah minum air dingin dan sesudah
minum air hangat,kemudian bandingkan datanya
Pertanyaan:
3. Apa akibatnya jika frekuensi denyut nadi ketika istirahat dan setelah
melakukan kegiatan (berlari) berjumlah sama?
4. Apakah frekuensi denyut nadi setelah minum air dingin berbeda dengan
setelah minum air hangat?jelaskan
5. Bagaimana saran anda terhadap siswa dengan frekuensi denyut nadi rendah
maupun tinggi?
Jawaban:
1. Tidak, Karena Kerja jantung pada setiap manusia berbeda – beda dan
banyaknya denyut nadi kita tergantung pada kondisi ( sehat atau sakit ),
kegiatan kita ( istirahat atau bekerja berat ), usia kita ( tua atau muda ), berat
badan kita ( kurus atau gemuk ), dan jenis kelamin kita ( wanita atau pria ).
Pada saat kita duduk denyut nadi kita adalah 72 kali per menit akan tetapi
pada saat kita berdiri denyut nadi kita dapat mencapai 83 kali permenit.
3. Jika denyut pada setelah berlari sama dengan istirahat,otomatis oksigen yang
dibawa ke jaringan tubuh akan sama setiap waktu.padahal pada saat kita
melakukan aktivitas berat,perlu tambahan oksigen berlebihan untuk
mendukung aktivitas otot.jika ternyata saat berlari sama dengan saat
istirahat,oksigen yang mendukung aktivitas otot akan kurang
mencukupi,akibatnya otot akan “collapse”dan tidak kuat melakukan
aktivitas
4. Frekuensi setelah minum air dingin berbeda dengan setelah minum air
hangat,karena dipengaruhi oleh suhu tubuh,setelah minum air dingin suhu
tubuh mengalami penurunan.frekuensi denyut nadi akan menurun.sedangkan
setelah minum air hangat suhu tubuh akan mengalami peningkatan dan
setiap peningkatan 10c menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15
kali/menit.
Kesimpulan:
Banyak denyut nadi yang dihasilkan setelah berlari lebih banyak daripada
saat kirta beristirahat,karena dipengaruhi kerja jantung dan banyak denyut nadi
yang dihasilkan setelah minum air hangat lebih banyak daripada setelah minum
air dingin,karena dipengaruhi oleh suhu tubuh.