DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Anggota:
1. Azkiya Raihan Nur Awal
2. Indah Shafa A.
3. M Bimo Putra R.
4. Muhammad Raihan
5. Nayla Az Zahra
6. Rivan Aji Nugroho
SMAN 24 BANDUNG
A. Tujuan
1. Memahami dan mempraktikan bagaimana cara membedakan golongan darah sistem
ABO dengan benar
2. Menganalisis hubungan antara transfusi darah dengan golongan secara benar
B. Dasar Teori
Golongan darah merupakan klasifikasi darah seseorang berdasarkan ada atau tidak adanya zat
antigen warisan pada permukaan membran sel darah. Pada komponennya, terdapat antigen
dengan antibodi yang dapat menyebabkan penggumpalan atau aglutinasi sehingga disebut
dengan aglutinogen. Sedangkan antibodi disebut dengan aglutinin. Sistem golongan darah
yang paling dikenal adalah antigen ABO dan Rh (rhesus).
Penggolongan darah ABO dilakukan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen)
tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit serta antibodi (aglutinin) tipe anti-A dan anti-B
dalam plasma darah. Misalnya, jika seseorang memiliki golongan darah A, maka ia akan
memiliki aglutinogen A dan aglutinin anti-B atau jika seseorang memiliki golongan darah O,
maka ia tidak memiliki aglutinogen A ataupun B tetapi memiliki aglutinin anti-A dan anti-B.
Sedangkan penggolongan darah sistem rhesus atau Rh berdasarkan ada atau tidak adanya
aglutinogen RhD pada permukaan eritrosit. Orang yang mempunyai antigen RhD disebut
Rh+ (rhesus positif) sedangkan individu yang tidak memiliki RhD disebut Rh- (rhesus
negatif).
C. Alat Bahan
Alat Bahan
1. Kapas Alkohol 70% 1. Serum: Anti-A, anti-B, anti-AB
2. Tusuk Gigi 2. Serum Anti Rhesus
3. Blood Lanset 3. Darah
4. Kartu Uji Golongan Darah
D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mensterilkan meja dan alat praktikum
3. Bersihkan ujung jari dengan tisu alkohol atau kapas alkohol 70 %
4. Menusuk ujung jari dengan blood lancet
5. Pijat-pijat jung jari agar darah mudah keluar, lalu teteskan darah pada 4 titik yang
tersedia pada kartu uji
6. Bersikan ujung jari dengan tisu atau kapas alkohol agar tidak infeksi.
7. Teruskanlah anti serum anti A,anti B. anti AB dan anti D pada masing-masing sampel
tetesan darah
8. Aduk perlahan menggunakan tusuk gigi agar serum tercampur rata dan bereaksi
dengan sampel darah
9. Kering anginkan sampai terlihat adanya gumpalan atau tidak
10. Amati yang.terjadi pada keempat tetes darah.
11. Beri tanda (- bila tidak menggumpal/ tetap cair. Beri tanda (+) bila menggumpal.
12. Untuk menentukan golongan darah sebagai berikut:
H. Jawaban
1. Hasil tes golongan darah menunjukan hasil yang berbeda - beda dengan 1 orang
bergolongan darah A, 3 orang bergolongan darah B, dan 2 orang bergolongan darah
O.
2. Saat diberi tes serum AntiA, anti-B, dan anti AB, darah tidak menggumpal. Saat
diberi Serum anti - RH, beberapa ada yang menggupal dan tidak menggumpal. Hal in
desebabkan tipe golongan Larah O tidak memiliki antigen A dan antigen B pada
permukaannya. Sehingga tidak ada reaksi antigen-antibodi yang terjadi. Oleh karena
itu darah tidak menggumpal.
3. Pada tipe golongan darah AB, terjadi gumpalan pada setiap darah yang diberi serum,
serum anti A, serum anti B, dan serum anti AB. Hal ini disebabkan darah tipe AB
memliki antigen A dan antigen B, sehingga ketika diteteskan ketiga jenis serum
tersebut terjadi reaksi antigen - antiboden pada ketiga tigannya yang membuat daral
menggumpal. (aglutinasi)
4.
5. 5.Jika seseorang yang, begolongan darah AB manerima donor darah orang yang
bergolangan darah A, maka tidak akan terjadi apa-apa. Golongan darah AB tidak
mengandung aglutin A yang melawan aglutinogen A pada golongan darah
6. Jika seserrang yang bergolangan darah B menerima transfusi darah dengan golongan
O maka tidak akan terjadi apa-apa. Golongan darah O tidak memili aglutinogen.
Sehingga tidak memiliki reaksi aglutinogen-antibodi pada saat diberikan resepien
bergolongan darah B.
7. Jika seorang wanita yang meniliki darah Ph- mengandung janin dengan darah Rh+
maka terhubung secara alamiah akan membentuk zah antibodi auti Rhd. Untuk
melindunginya sekaligus melawan antigen Rhd darah janin. Akibatnya sel darah
merah janin akan pecah dan hacur (hemolisis) yang akang menyebabkan janin mati
atau jika bisa hidup bisa menderita eritroblastosis fetalis
DAFTAR PUSTAKA
Irnangtyas & Yossa Istiadi. (2016). Biologi Kelas 11 Kurikulum 2013. Erlangga.