Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SISTEM ABO DAN RHESUS

Laporan ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Pelajaran Biologi
Di SMAN 24 BANDUNG
Tahun Ajaran 2023-2024

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Anggota:
1. Azkiya Raihan Nur Awal
2. Indah Shafa A.
3. M Bimo Putra R.
4. Muhammad Raihan
5. Nayla Az Zahra
6. Rivan Aji Nugroho

SMAN 24 BANDUNG
A. Tujuan
1. Memahami dan mempraktikan bagaimana cara membedakan golongan darah sistem
ABO dengan benar
2. Menganalisis hubungan antara transfusi darah dengan golongan secara benar

B. Dasar Teori
Golongan darah merupakan klasifikasi darah seseorang berdasarkan ada atau tidak adanya zat
antigen warisan pada permukaan membran sel darah. Pada komponennya, terdapat antigen
dengan antibodi yang dapat menyebabkan penggumpalan atau aglutinasi sehingga disebut
dengan aglutinogen. Sedangkan antibodi disebut dengan aglutinin. Sistem golongan darah
yang paling dikenal adalah antigen ABO dan Rh (rhesus).
Penggolongan darah ABO dilakukan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen)
tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit serta antibodi (aglutinin) tipe anti-A dan anti-B
dalam plasma darah. Misalnya, jika seseorang memiliki golongan darah A, maka ia akan
memiliki aglutinogen A dan aglutinin anti-B atau jika seseorang memiliki golongan darah O,
maka ia tidak memiliki aglutinogen A ataupun B tetapi memiliki aglutinin anti-A dan anti-B.
Sedangkan penggolongan darah sistem rhesus atau Rh berdasarkan ada atau tidak adanya
aglutinogen RhD pada permukaan eritrosit. Orang yang mempunyai antigen RhD disebut
Rh+ (rhesus positif) sedangkan individu yang tidak memiliki RhD disebut Rh- (rhesus
negatif).

C. Alat Bahan
Alat Bahan
1. Kapas Alkohol 70% 1. Serum: Anti-A, anti-B, anti-AB
2. Tusuk Gigi 2. Serum Anti Rhesus
3. Blood Lanset 3. Darah
4. Kartu Uji Golongan Darah

D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mensterilkan meja dan alat praktikum
3. Bersihkan ujung jari dengan tisu alkohol atau kapas alkohol 70 %
4. Menusuk ujung jari dengan blood lancet
5. Pijat-pijat jung jari agar darah mudah keluar, lalu teteskan darah pada 4 titik yang
tersedia pada kartu uji
6. Bersikan ujung jari dengan tisu atau kapas alkohol agar tidak infeksi.
7. Teruskanlah anti serum anti A,anti B. anti AB dan anti D pada masing-masing sampel
tetesan darah
8. Aduk perlahan menggunakan tusuk gigi agar serum tercampur rata dan bereaksi
dengan sampel darah
9. Kering anginkan sampai terlihat adanya gumpalan atau tidak
10. Amati yang.terjadi pada keempat tetes darah.
11. Beri tanda (- bila tidak menggumpal/ tetap cair. Beri tanda (+) bila menggumpal.
12. Untuk menentukan golongan darah sebagai berikut:

E. Tabel Hasil Pengamatan Golongan Darah

Reaksi Terhadap Serum Tipe Golongan


Darah
N Nama
o Anti-A Anti-B Anti- Anti- ABO Rh
AB Rh
1. Azkiya Raihan Nur A. + - + + A +
2. Muhammad Raihan - - - + O +
3. Indah Shafa A. - + + + B +
4. M Bimo Putra R - + + + B +
5. Nayla Az Zahra - - - + O +
6. Rivan aji Nugroho - - - + B +

Keterangan: (+) menggumpal, (-) tidak menggumpal


F. Pembahasan
Berasarkan data yang diperoleh, terdapat enam jenis golongan darah manusia yang dibagi
berdasarkan sistem ABO dan sistem rhesus. Setiap jenis golongan darah memberikan reaksi
berbeda ketika terpapar serum anti A, anti B, anti AB, dan anti Rh
1. Golongan darah A rhesus positif mengalami aglutinasi atau penggumpalan ketika
diteteskan serum anti A, anti AB, dan anti Rh, sementara ketika diteteskan serum anti
B, tidak terjadi reaksi apa-apa. Hal ini disebabkan oleh keberadaan antigen A dan
antibodi anti B yang dapat memicu reaksi antigen-antibodi ketika bertemu dengan
antigen B dan antibodi anti A. Selain itu, golongan darah A rhesus positif juga
memiliki antigen RhD. Maka, golongan darah A rhesus positif hanya dapat menerima
transfusi darah dari golongan darah A rhesus positif lainnya dan golongan darah O
rhesus positif agar tidak terjadi penggumpalan.
2. Golongan darah A rhesus negatif bereaksi mirip dengan reaksi golongan darah A
rhesus positif, hanya saja darah tidak menggumpal ketika diteteskan serum Rh karena
tidak memiliki antigen RhD. Maka, golongan darah A rhesus negatif hanya dapat
menerima transfusi darah dari golongan darah A rhesus negatif lainnya dan golongan
darah O rhesus negatif agar tidak terjadi penggumpalan.
3. Golongan darah B memiliki antigen B dan antibodi anti A, yang dapat menyebabkan
penggumpalan ketika bereaksi dengan darah yang memiliki antigen A dan antibodi
anti B. Oleh karena itu, pada golongan darah B yang memiliki antigen RhD (rhesus
+), darah menggumpal ketika diteteskan serum anti B, anti AB, dan anti Rh.
Sedangkan ketika diteteskan serum anti A, darah tidak menggumpal. Adapun pada
golongan darah B yang tidak memiliki antigen RhD (rhesus negatif), darah hanya
menggumpal ketika diteteskan serum anti B dan anti AB. Artinya, untuk menghindari
penggumpalan ketika menerima transfusi darah, golongan darah B rhesus positif
hanya dapat menerima transfusi darah dari golongan darah B rhesus positif lainnya
dan golongan darah O rhesus positif. Sedangkan golongan darah B rhesus negatif
hanya dapat menerima transfusi darah dari golongan darah B rhesus negatif dan
golongan darah O rhesus negatif.
4. Golongan darah AB tidak memiliki antibodi anti A dan anti B pada plasmanya.
Walaupun pada golongan darah AB terjadi aglutinasi di semua serum yang diberikan
akibat reaksi antibodi serum dengan antigen darah, tetapi saat menerima transfusi
darah, pihak donor bisa hanya mendonorkan darah tanpa plasmanya sehingga tidak
akan terjadi reaksi antigen-antibodi yang menyebabkan penggumpalan darah. Selama
transfusi darah, golongan darah AB rhesus positif dapat menerima darah dari semua
golongan darah lain dengan rhesus positif, dan golongan darah AB rhesus negatif
dapat menerima darah dari semua golongan darah lain dengan rhesus negatif. Namun,
golongan darah AB tidak dapat memberikan transfusi darah karena memiliki antigen
A dan antigen B pada permukaan sel darah merahnya.
5. Golongan darah O tidak memiliki antigen A dan anti B, karena itu bisa
mentransfusikan darahnya ke semua jenis golongan darah yang berhesus sama.
Tetapi, golongan darah O memiliki kedua jenis antibodi sekaligus, sehingga hanya
bisa menerima transfusi darah dari golongan darah O lainnya yang berhesus sama.
Pada golongan darah O rhesus positif, darah hanya menggumpal ketika diteteskan
serum anti Rhd. Sementara pada golongan darah O rhesus negatif, tidak terjadi
penggumpalan di setiap serum yang diberikan.
G. Pertanyaan:
1. Bagaimana hasil tes golongan darah kelompok anda? Apa saja tipe golongan darah
yang ada pada anggota kelompok anda?
2. Bagaimana reaksi tipe golongan darah O saat diberi tetes serum? Jelaskan mengapa
reaksi tersebut bisa terjadi!
3. Bagaimana reaksi tipe golongan darah AB saat diberi tetes serum? Jelaskan mengapa
reaksi tersebut bisa terjadi!
4. Gambarkan skema transfusi darah pada golongan darah sistem ABO dan berikan
penjelasan!
5. Apa yang akan terjadi jika seseorang yang bergolongan darah AB menerima donor
dari sescorang yang bergolongan darah A?
6. Apa yang akan terjadi jika seseorang yang bergolongan darah B menerima donor
darah dari seseorang yang bergolongan darah 0?
7. Jelaskan apa yang akan terjadi jika seorang wanita yang memiliki darah Rh- (rhesus
negatif) mengandung janin dengan darah Rh+ (rhesus positif)

H. Jawaban
1. Hasil tes golongan darah menunjukan hasil yang berbeda - beda dengan 1 orang
bergolongan darah A, 3 orang bergolongan darah B, dan 2 orang bergolongan darah
O.

2. Saat diberi tes serum AntiA, anti-B, dan anti AB, darah tidak menggumpal. Saat
diberi Serum anti - RH, beberapa ada yang menggupal dan tidak menggumpal. Hal in
desebabkan tipe golongan Larah O tidak memiliki antigen A dan antigen B pada
permukaannya. Sehingga tidak ada reaksi antigen-antibodi yang terjadi. Oleh karena
itu darah tidak menggumpal.

3. Pada tipe golongan darah AB, terjadi gumpalan pada setiap darah yang diberi serum,
serum anti A, serum anti B, dan serum anti AB. Hal ini disebabkan darah tipe AB
memliki antigen A dan antigen B, sehingga ketika diteteskan ketiga jenis serum
tersebut terjadi reaksi antigen - antiboden pada ketiga tigannya yang membuat daral
menggumpal. (aglutinasi)

4.
5. 5.Jika seseorang yang, begolongan darah AB manerima donor darah orang yang
bergolangan darah A, maka tidak akan terjadi apa-apa. Golongan darah AB tidak
mengandung aglutin A yang melawan aglutinogen A pada golongan darah

A.Sehingga tidak terjadi gumpalan darah saat golongan darah A ditransfusikan ke


AB.

6. Jika seserrang yang bergolangan darah B menerima transfusi darah dengan golongan
O maka tidak akan terjadi apa-apa. Golongan darah O tidak memili aglutinogen.
Sehingga tidak memiliki reaksi aglutinogen-antibodi pada saat diberikan resepien
bergolongan darah B.

7. Jika seorang wanita yang meniliki darah Ph- mengandung janin dengan darah Rh+
maka terhubung secara alamiah akan membentuk zah antibodi auti Rhd. Untuk
melindunginya sekaligus melawan antigen Rhd darah janin. Akibatnya sel darah
merah janin akan pecah dan hacur (hemolisis) yang akang menyebabkan janin mati
atau jika bisa hidup bisa menderita eritroblastosis fetalis
DAFTAR PUSTAKA
Irnangtyas & Yossa Istiadi. (2016). Biologi Kelas 11 Kurikulum 2013. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai