Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 7 Biologi

GOLONGAN
DARAH

Aqsha Putriyuanta
Ferdian Matthew
Khansa Hazza Pratama
Muhammad Galuh Wicaksono
Ni Putu Pertiwi Lestari
Rima Alfionita
GOLONGAN DARAH
AQSHA PUTRIYUANTA

Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu


berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah.
Zat antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun,
terutama dalam menghasilkan antibodi.
 Antigen dapat berupa protein, polisakarida, atau molekul
lainnya.
 Antigen yang terkenal adalah A,B,O,dan AB
 Penyebaran golongan darah di dunia berdasarkan populasi
atau ras.
Ferdian Matthew

Penggolongan Darah Sistem ABO

Penggolongan Darah sistem ABO ditemukan oleh ilmuan Austria


bernama Karl Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan Darah
sistem ABO dilakukan berdasarkan :
ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A dan tipe B pada
permukaan eritrosit, serta antibodi (aglutinin) tipe α (anti-A) dan
tipe β (anti-B) di dalam plasma darahnya.
Rima Alfionita

Pergolongan Darah Sistem RH (Rhesus)


Ditemukan oleh Karl Landsteinet dan Weiner pada tahun 1940
Setelah melakukan riset dengan darah kera rhesus (Macaca mulatta).

 Pergolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak


adanya aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah
merah.
 Antigen RhD berperan dalam reaksi imunitas tubuh.
 Individu yang memiliki antigen RhD disebut Rh+ (rhesus positif).
 Sedangkan yang tidak memilliki antigen RhD disebut Rh- (rhesus
negatif).
 Individu Rh- (rhesus negatif) tidak memiliki aglutinin anti-RhD
dalam plasma darahnya, tetapi memproduksi aglutinin anti-RhD
jika bertemu darah Rh+ (mengandung antigen RhD)
Jenis Golongan Darah Unsur pada Membran Sel Darah Merah (Eritrosit)
Aglutinogen (Antigen)
Rh+ ( rhesus positif ) RhD
Rh- ( rhesus negatif ) -
M.Galuh Wicaakson

a. Pengaruh faktor rhesus pada transfusi darah

Jika seseorang memiliki darah Rh- (rhesus


negatif),diberi darah dari donor Rh+(rhesus
positif),maka akan segera memproduksi
aglutinin anti Rh-D

Transfusi tersebut awalnya tidak


membahayakan,tetapi transfusi
darah Rh+ berikutnya akan
mengakibatkan hemolisis sel
darah merah donor,karena
aglutinin anti Rh-D pada
resipien yang terbentuk sudah
banyak
Ni Putu Pertiwi Lestari

Pengaruh Faktor Rhesus terhadap Janin saat Kehamilan

Faktor rhesus tidak berpengaruh terhadap kesehatan,tetapi perlu diperhatikan oleh


pasangan ayah-ibu dengan rhesus yang berbeda.
Jika ibu memiliki darah rhesus positif dan janin yang dikandungnya memiliki
rhesus negatif,perbedaan ini tidak menimbulkan masalah.

Namun,Jika Ibu memiliki darah rhesus


negatif,sedangkan janin yang memiliki rhesus positif
(warisan ayah),tubuh ibu secara alamiah akan bereaksi
membentuk zat antibodi anti-RhD untuk melindungi
tubuh ibu sekaligus melawan “benda asing”(antigen
RhD darah janin). Akibatnya sel darah merah janin
akan pecah dan hancur (hemolisis)
Hubungan antara Ayah,Ibu,dan Janin dengan keperluan Injeksi rhogam pada ibu

Ibu Ayah Janin Injeksi Imunoglobulin (Rhogam)


pada Ibu

Rhesus positif Rhesus Positif Rhesus Positif Tidak Diperlukan

Rhesus Negatif Rhesus Negatif Rhesus negatif Tidak Diperlukan

Rhesus Positif Rhesus Negatif Bisa Rhesus +/- Tidak Diperlukan

Rhesus Negatif Rhesus Positif Bisa Rhesus +/- Diperlukan

Rhogam akan mengahancurkan sel


darah merah janin yang beredar dalam
darah ibu,sebelum antibodi ibu dapat
menembus ke dalam sirkulasi darah
janin
Khansa Hazza Pratama

UJI GOLONGAN DARAH

Uji golongan darah dilakukan dengan menggunakan


serum. Uji golongan darah sistem ABO menggunakan
serum Anti-A,Anti-B dan Anti-AB.

Uji golongan darah sistem Rh(rhesus) menggunakan


serum Anti-D (anti Rho). Analisis dilakukan berdasarkan
hasil reaksi penggumpalan darah terhadap jenis serum
yang digunakan
Uji Golongan Darah
Jenis Serum Golongan Darah

Anti-A Anti-B Anti- Anti-D(anti rho) Sistem ABO Sistem Rh


AB
+ - + + A Rh+

+ - + - A Rh-
- + + + B Rh+

- + + - B Rh-

+ + + + AB Rh+
+ + + - AB Rh-

- - - + O Rh+

- - - - O Rh-
Ni Putu Pertiwi

E.Transfusi Darah
Proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari sesorang ke ke
sistem peredaran darah orang lain.
Fungsi :
1. Mengobati anemia berat,
2. Trombositopenia
3, hemofilia
4.siklemia

Darah harus disimpan ke dalam lemari es. Tranfusi dilakukan 20-30


menit setelah unit darah (kantong darah) dikeluarkan dari lemari tempat
penyimpanan. Sebelum proses tranfusi rincian pribadi pasien
dicocokan dengan darah yang akan ditransfusikan. Untuk memberikan
250-500 ml(satu unit) dibutuhkan waktu 4 jam
 Pada saat transfusi darah diberikan ,plasma darah dari donor
akan diencerkan oleh plasma darah resipien sehingga aglutinin
(antibodi )tidak dapat menyebapkan aglutinasi (penggumpalan).

 Jika golongan darah donor tidak cocok dengan golongan darah


resipien maka aglutinin dalam plasma darah resipien akan
menggumpalkan sel darah merah donor.
Orang yang memberikan darahnya
disebut Donor.
Orang yang menerima darah disebut
Resipien.

Golongan darah O adalah donor universal .


Karena tidak memiliki aglutinogen.
Golongan darah AB disebut resipien
universal. Karena tidak memiliki aglutinin
(antibodi)

Anda mungkin juga menyukai